Anda di halaman 1dari 18

Transkrip Konseling K01

Dewasa MAN Sesi 1

Konselor : “Assalamualikum Wr.Wb”

Klien : “Waalaikumsallam Wr.Wb”

Konselor : “Apa kabar?”

Klien : “Alhamdulillah baik”

Konselor : “Baik di sini ada dua buah kursi ada yang di sebelah kanan dan kiri. Boleh
silakan kamu mau memilih kursi yang sebelah mana?”

Klien : “Saya memilih yang sebelah kanan”

Konselor : “Baik silakan sekarang kamu boleh duduk dikursi itu”

Klien : ”Baik terima kasih”

Konselor : “Apakah saya boleh duduk?”

Klien : “ Boleh silakan”

Konselor : “Apakah duduknya sudah senyaman mungkin?”

Klien :” sudah nyaman”

Konselor :” Kemarin alhamdulilah saya sudah menerima intake inform dari kamu melalui
whatsapp. Mungkin sebelumnya saya akan memperkenalkan terlebih dahulu.

Perkenalkan nama saya Destin Fitri Hermawati saya mahasiswa prodi Bimbingan
Konseling universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, umur saya 20 tahun.

Kamu boleh memperkenalkan terlebih dahulu”

Klien :” Baik perkenalkan nama saya Mia Amalia Nurlatifah saya mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya prosi PG PAUD, umur saya 20 tahun.”
Konselor :”Baik, apakah sebelumnya kamu sudah mengikuti sesi konseling?”

Klien :”Belum pernah mengikuti”

Konselor :” Baik saya akan jelaskan terlebih dahulu apa itu yang disebut dengan konseling.

Konseling merupakan layanan konseling yang diselenggarakan oleh


seorang konselor terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan masalah
pribadi klien. Dalam suasana tatap muka dilaksanakan interaksi langsung antara
klien dan Konselor, membahas berbagai hal tentang masalah yang dialami klien.

Klien :”Iya Baik”

Konselor :” Dalam konseling ini ada yang namanya azaz-azas yaitu ;

1. Asas Kerahasiaan. Asas kerahasiaan ini menuntut dirahasiakannya segenap


data dan keterangan tentang peserta didik (klien) yang menjadi sasaran
layanan. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan
menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaannya benar-benar
terjamin.
2. Asas Kesukarelaan. Jika asas kerahasiaan benar-benar sudah tertanam pada
diri siswa atau klien, maka sangat dapat diharapkan bahwa mereka yang
mengalami masalah akan dengan sukarela membawa masalahnya itu kepada
pembimbing untuk meminta bimbingan.
3. Asas Keterbukaan. Bimbingan dan konseling yang efisien hanya berlangsung
dalam suasana keterbukaan. Baik klien maupun konselor harus bersifat
terbuka. Keterbukaan ini bukan hanya sekadar berarti bersedia menerima
saran-saran dari luar tetapi dalam hal ini lebih penting dari masing-masing
yang bersangkutan bersedia membuka diri untuk kepentingan pemecahan
masalah yang dimaksud.

Klien :”iya baik”


Konselor :”Selanjutnya saya juga ijin dokumentasi karena saya ditugaskan untuk memvidio
hasil konseling bersama kamu sampai akhir, insyaallah aman tidak akan di
bocorkan kepada orang lain. Apakah diperbolehkan?”

Klien :” Saya perbolehkan”

Konselor :”Baik, apakah kamu siap memulai sesi konseling ini?”

Klien :” Saya siap”

Konselor :”Kelihatannya hari ini kamu kurang bersemangat, aga sedikit murung ya”

Klien :”Iya saya baru saja pulang kuliah, hari ini berasa cape sekali”

Konselor :”Sebelum memulai konseling ini apakah ada yang ingin ditanyakan terlebih
dahulu?

Klien :”Tidak ada”

Konselor :” Baik, kita mulai konseling kali ini. Permasalahan apa yang ingin kamu
selesaikan hari ini, atau yang sedang kamu hadapi sekarang ini?”

Klien :”Saya ingin menyelesaikan permasalahan yang sedang saya hadapi yaitu saya
merasa cemas pada saat perkuliahan berlangsung”

Konselor :” Kamu merasa tidak enak hati saat perkuliahan sedang berlangsung”

Klien :”Iya betul saya merasa cemas, kurang percaya diri saat sedang perkuliahan
berlangsung”

Konselor :” Kamu merasa tidak percaya diri saat berkuliah”

Klien :”Karena saya orangnya malu berbicara dengan orang baru dan sulit berbaur
dengan orang lain”

Konselor :” Kamu malu dan sulit berbaur dengan orang lain atau orang baru”

Klien :” Iyaa betul”


Konselor :” Dari sesi konseling ini apa yang kamu harapkan?”

Klien :” Saya ingin supaya menjadi orang yang tidak cemas, malu dan percaya diri saat
sedang perkuliahan berlangsung.”

Konselor :” Nah tadi apa yang membuat kamu cemas?”

Klien :” Yang membuat saya cemas karena saya orangnya pemalu tidak bisa bertanya
kepada orang baru dan tidak percaya diri.”

Konselor :” Nah tidak percaya dirinya tuh bagaimana?”

Klien :”Tidak percaya dirinya saat perkuliahan berlangsung, saya tidak punya teman di
kelas, malu untuk bertanya dan susah berinteraksi dengan teman baru“

Konselor :” Kenapa kamu tidak mudah berintekasi, apakah ada sebabnya ?”

Klien :” Karena saya pemalu, susah menerima teman baru dan sangat susah berinteraksi
dengan orang, apalagi di kampus semuanya orang baru”

Konselor :” Baik disini ada pertanyaan yang mungkin menurut kamu kurang logis atau
aneh. Kamu boleh tarik nafas yang panjang lalu hembuskan hingga kamu merasa
nyaman dan relaks dengan duduk yang senyaman mugkin. Silakan tarik nafas lalu
hembuskan”

Klien :” Sudahh”

Konselor :” Bayangkan sehabis dari sesi konseling, pergi rumah kemudian tertidur. Dan
saat tertidur terjadi sebuah keajaiban. Masalah yang anda bicarakan saya tuntas
keajaiban telah merubahnya. anda terjadi. bangun pada hari, apa yang anda
rasakan berbeda itu?"

Klien :”Saya merasakan lebih lega, lebih bersemangat dan saya bisa lebih senang.

Konselor :”Apa yang kamu lakukan berbeda saat itu?”

Klien :”Ada semangat besar yang saya rasakan”


Konselor :”Baik, adakah orang lain yang menegtahui bahwa pada pagi hari itu ada sesuatu
yang berbeda pada diri kamu?”

Klien :” Ada”

Konselor :” Siapa itu?”

Klien :”Orang Tua saya”

Konselor :” Baik, apa yang orang tua kamu katakana saat melihat kamu berubah di pagi
hari itu ?”

Klien :” Saya menjadi lebih ceria”

Konselor :” Bagaimana reaksi kamu saat orang tua kamu mengatakan seperti itu?”

Klien :” Saya merasa sangat senang ternyata saya diperhatikan orang orang tua saya,
jadi orang tua saya melihat perubahan pada diri saya.”

Konselor :” Apa yang orang tua kamu sadari bahwa kamu pada pagi hari itu ada yang
berbeda pada diri kamu?

Klien :” Orang tua saya yang penuh semagat dan terlihat ceria”

Konselor :” Apakah ada selain orang tua kamu yang melihat perubahan kamu saat itu?”

Klien :” Tidak ada”

Konselor :” Oke baik, disini ada pertanyaan jika seandainya skala dari 0 sampai 10. Dimana
adalah kamu merasa terpuruk dan 10 adalah kondisi yang terbaik dimana sangat
percaya diri dan tidak cemas lagi. Ada diskala berapa posisi anda?"

Klien :” Skala 4”

Konselor :” Jika seandainya kamu mampu terbebas dari masalah yang bicarakan dan sudah
tidak cemas dan percaya diri, ada skala berapakah itu?"

Klien : “Skala 9”
Konselor :” Waw, berarti luar biasa kamu mampu mencapai angka 4. Dari 0 sampai 4 itu
lumayan. Bagaimana kamu mampu mencapai angka 4?

Klien :” Saya merasa mampu dan yakin pada diri sendiri”

Konselor :” Nah sekarang kira-kira apa yang perlu terjadi pada diri kamu supaya dapat naik
ke atas?”

Klien :” Mungkin saya harus lebih berfikir positif dan memberanikan diri berbaur
dengan orang lain”

Konselor` :” Jadi kamu ingin menghilangkan rasa cemas dan lebih percaya diri untuk
memberanikan diri berbicara dan berbaur dengan orang lain saat perkuliahan
berlangsung”

Klien :” Betul seperti itu”

Konselor :” Saya terpukau sekali ketika kamu menemukan solusi yang dapat kamu lakukan
untuk membuat perubahan pada diri kamu”

Klien :” Iya saya baru menyadarinya”

Konselor :” Baik kira-kira apa yang perlu kamu lakukan dalam seminggu ini supaya dapat
mempercepat kamu mencapai tujuan yang kamu inginkan?”

Klien :” Saya harus lebih memberanikan diri bertanya kepada teman-teman saya’

Konselor :” Terus apa lagi yang perlu kamu lakukan supaya mempercepat kamu mencapai
tujuan yang kamu inginkan?”

Klien :” Berpikir positif setiap kali datang cemas”

Konselor :” Bagaimana caranya jika seminggu ini kamu melakukan berpikir positif?”

Klien :” Ya. Mungkin setiap kali bertemu dengan situasi cemas, saya akan mengatakan
pada diri saya “pasti bisa”

Konselor :” Baik, terus apa lagi yang dapat kamu lakukan?”


Klien :” Tidak ada, saya kira cukup”

Konselor :” Baik, sebelum mengakhiri saya ingin kamu menuliskan kesan yang kamu
dapatkan selama sesi konseling dan menuliskannya dalam kertas. Sementara
kamu menulis, saya juga menuliskan pesan yang syaa dapatkan dalam sesi ini”

Klien :” Baik”

Konselor :” Baik, bolehkah saya tahu bahwa apa yang kamu tulis mengenai sesi konseling
kita hari ini?”

Klien :” Terima kasih, saya sangat senang sekali karena hari ini saya menyadari bahwa
saya bisa menghilangkan rasa cemas dan ketidak percayaan diri saya. Bahwa saya
memiliki kekuatan untuk yakin bisa membuat diri menjadi lebih baik lagi.”

Konselor :” Waw, luar biasa seklai ternyata kamu mendapatkan banyak hal positif dari sesi
kita hari ini:”

Klien :” Iya, saya merasa yakin untuk berubah menjadi lebih baik lagi”

Konselor :” Baik, saya akan membacakan mengalaman saya di sesi hari ini.

“Saya sangat senang sekali karena kamu menceritakan mengenai pribadi kamu
yang luar biasa. Kamu yang merasa cemas dan tidak percaya diri saat sedang
perkuliahan berlangsung, merasa tidak punya teman di kampus. Semoga dengan
mengikuti sesi hari ini kamu bisa mencapai apa yang kamu inginkan untuk
menjadi lebih baik lagi. Terima kasih”

Dewasa MAN Sesi 2

Konselor :” Asslamualikum Wr.Wb

Konseli :” Waalaikumsallah Wr.Wb

Konselor :”apa kabar, bertemu lagi di konseling sesi 2”


Konseli :” Alhamdulillah baik”

Konselor : “perubahan positif apa yang terjadi pada diri kamu sejak terkahir kali kita bertemu?”

Klien : “banyak sekali. Saya merasa mendapatkan energy baru yang membuat saya bersemangat”

Konselor : “jadi kamu merasa menjadi dirimu yang baru, meskipun sedikir ada perubahan pada
dirimu.”

Klien : “iya, kemarin saya ada tugas membuat makalah. Awal mulanya saya kan tidak mengerti,
lalu saya bertanya kepada teman saya, dan itu suatu keajaiban buat saya tidak malu bertanya
kepada teman dan bisa berbincara di depan banyak orang lumayan percaya diri sedikit.”

Konselor : “alhamdullah, luar biasa berarti seolah terjadi keajaiban pada diri kamu ya”

Klien : “iya, ternyata saya mampu untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas tersebut.”

Konselor : “kamu hebat sekali mampu untuk melakukan hal itu. Saya penasaran apa yang
membuat diri kamu memiliki energy yang baru?”

Klien : “iya, sebenarmya saya hanya mengingat pengalaman keberhasilan di masa lalu, sambil
mengatakan pada diri sendiri mampu untuk melakukannya.”

Konselor :” jadi kamu lebih focus pada keberhasilan yang pernah kamu capai dan itu mendorong
kamu untuk menyelesaikan tugas makalah.

Klien :”iya, saya mencoba menhilangkan rasa cemas, malu dan tidak percaya diri itu, pada
akhirnya mengerjakan dan selesai.”

Konselor :” baik jika seandainya di skalakan dari 0-10, dimana 0 adalah kondisi terburuk kamu,
dan 10 adalah kondisi dimana kamu sangat baik. Kamu ada si posisi skala berapa saat ini?”

Klien :” skala 7”

Konselor : “ waw, luar biasa berarti kamu mampu untuk naik 1 poin ya”

Klien :”iya saya merasa lebih baik”


Konselor :”dalam catatan saya kemarin kamu berada di angka 6 dan sekarang mampu untuk naik
ke angka 7, apa yg membuat kamu mampu naik sampai 1 poin?”

Klien :” saya focus pada keberhasilan yang pernah saya raih di masa lalu dan meyakinkan pada
diri sendiri pasti bisa menghilangkan rasa malas.”

Konselor : “baik saya akan mengajukan pertanyaan yang mungkin kamu membutuhkan waktu
untuk menjawabnya. Jika seandainya buku ini diumpamakan sebagai cerita yang terkait dengan
keseluruhan hidup kamu, saya ingin kamu membuka bagian halaman yang menceritakan tentang
masalah yang kamu bicarakan ke saya tuntas dan kamu mampu mencapai tujuan yang kamu
inginkan dan sebelum Membuka halaman itu, saya ingin kamu tutup mata dan biarkan kamu
rileks dan nyaman. Dan sekarang silakan kamu buka halaman buku itu kehidupan kamu yang
menceritakan kisah kesuksesan kamu.”

Klien :” halaman ini?” (sambil membuka halam buku)

Konselor : “sekarang saya ingin kamu membuka mata kamu dan focus pada halaman buku yang
kamu buka. Dan apa cerita yang kamu lihat pada halaman itu?”

Klien : “saya sedang menjelaskan mengenai materi di depan kelas.”

Konselor : “persisnya forum seperti apa yang tercatat di dalam halaman itu?”

Klien : “di kelas dan saya menjadi seorang guru”

Konselor : “apa judul atau tema cerita yang menggambarkan perasaan kamu pada halaman itu?”

Klien : “cerita suksesku mungkin”

Konselor : “menarik sekali. Apa yang berbeda cerita ini dari cerita lain?

Klien : “cerita tentang diri saya yang baru, beda dan penuh semangat.”

Konselor : “apa yang paling kamu rasakan berbeda pada cerita ini?”

Klien : “saya benar-benar sangat bersemangat mampu melakukan apapun dalam cerita ini dan
tidak malu dan sangat percaya diri.”
Konselor : “dalam cerita itu siapa orang yang pertama kali menyadari bahwa kamu sudah
berubah?”

Klien : “mamah saya”

Konselor :”apa yang mamah sadari bahwa kamu sudah berubah?”

Klien :”saya menjadi semangat, percaya diri”

Konselor :”apa yang kamu rasakan?”

Klien :”saya merasa bahagia dan bangga terhadap diri saya sendiri.”

Konselor :”jadi, ada rasa bahagia yang kamu rasakan.”

Klien :” iya betul”

Konselor :” sekarang saya ingin kamu fokus, coba rasakan perasaan bahagia itu. Apakah
perasaan bahagia itu besar atau kecil?”

Klien :”besar”

Konselor :”baik fokus pada perasaan bahagia yang besar. Dan adakah sensasi perasaan ini pernah
kamu alami di masa lalu kamu?”

Klien :”pernah”

Konselor :”boleh saya tahu persisnya kapan?”

Klien :”waktu SMA kelas 11”

Konselor :”boleh tahu apa yang terjadi?”

Klien :”dulu saya tidak cemas, sangat percaya diri dan mempunyai banyak teman.”

Konselor :”apa yang membuat kamu percaya diri?”

Klien :” mungkin karena dukungan positif dari orang tua dan teman, sehingga membuat saya
percaya diri dan banyak teman .
Konselor :” jadi percaya diri itu muncul karena kamu berpikir bahwa kamu mampu melakunnya
dan juga dukungan positif dari orang terdekat kamu.”

Klien :” iya betul sekali”

Konselor : “baik sekarang saya mau bertanya, jika seandainya di skalakan dari 0-10, dimana 0
adalah kondisi terburuk kamu, dan 10 adalah kondisi dimana kamu sangat baik. Kamu ada si
posisi skala berapa saat ini?”

Klien :”di skala 8”

Konselor :”berarti luar biasa mampu naik 1 poin menjadi 8, bagaimana mampu mencapai angka
8?

Klien :”saya merasa yakin dengan diri sendiri bahwa banyak hal positif dalam diri saya.”

Konselor :”kamu yakin pada diri sendiri untuk berubah agar tidak cemas dan lebih percaya diri.”

Klien :”iya, saya yakin bisa.”

Konselor :”kira –kira apa yang perlu terjadi pada diri kamu agar lebih baik lagi untuk
kedepannya?”

Klien :” mungkin lebih fokus lagi dalam kuliah dan ingat ingin membahagiakan dan
membanggakan orang tua, keluarga dan teman-teman.

Konselor :”kamu ternyata menemukan solusi-solusi yang dapat kamu lakukan untuk membuat
perubahan pada diri kamu ya.”

Klien :”iya, saya baru menyadarinya.”

Konselor :”baik kira-kira apa yang kamu lakukan dalam seminggu ini supaya dapat mempercepat
dalam mencapai tujuan yang kamu inginkan?”

Klien :”ya mungkin saya perlu fokus dan tetap tenang saat menghadapi rasa cemas, dah
menghilangkan rasa malu saya saat bertanya kepada teman.”

Konselor :”fokus seperti apa yang kamu lakukan?”


Klien :”mungkin saya akan fokus belajar ikut dengan teman-teman saat mengerjakan tugas dan
lebih giat bertanya apa yang tidak mengerti kepada teman-teman.”

Konselor :” baik sebelum mengakhiri sama seperti sesi Sebelumnya saya ingin kamu menuliskan
kesan yang kamu dapatkan selama sesi konseling dan menuliskannya dalam kertas sementara
kamu menulis, saya juga menuliskan pesan yang saya dapatkan dalam sesi ini”

Klien :” baik”

Konselor :” baik, bolehkah saya tahu apa kesan atau pesan mengenai sesi konseling kedua kita
hari ini?”

Klien : “Terima kasih saya sangat senang sekali karena hari ini saya belajar kembali terkait
dengan cara untuk memotivasi diri. Terima kasih telah menyadarkan pada diri saya bahwa
banyak hal positif dari diri saya yang tidak pernah menyadarinya keterampilan relaksasi yang
diajarkan juga membuat saya tahu bagaimana cara mengendalikan diri dan menghilangkan rasa
cemas, malu dan tidak percaya diri. Akhirnya saya menjadi lebih yakin bisa membuat diri
menjadi lebih baik.”

Konselor : “Saya sangat senang sekali karena hari ini kemajuan sangat terlihat dari diri kamu
kamu menceritakan bahwa kamu mampu mengerjakan tugas dengan baik.Bahkan kamu
menceritakan pengalaman keberhasilan prestasi pada masa lalu kamu. Kamu adalah orang yang
mampu untuk berubah menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya, dan kamu ingin membahagiakan
dan membanggakan orang-orang yang ada di sekitar kamu.”

Konselor : “Baik, untuk sesi konseling nya mungkin kita adakan lagi nanti, terimakasih, sampai
berjumpa di hari nanti. Assalamu’alaikum Wr.Wb”

Konseli : “Wa’alaikumsalam Wr.Wb”

Dewasa MAN Sesi 3

Konselor :” Asslamualikum Wr.Wb

Konseli :” Waalaikumsallah Wr.Wb


Konselor :”apa kabar Ahsan, bertemu lagi di konseling sesi 3”

Konseli :” Alhamdulillah baik”

Konselor : “perubahan positif apa yang terjadi pada diri kamu sejak terakhir kali kita bertemu?”

Klien : “banyak sekali. Saya merasa mendapatkan energi baru yang membuat saya semakin
bersemangat mengerjakan tugas, Alhamdulillah rasa cemas dan malu saya sangat berkurang”

Konselor : “jadi kamu merasa menjadi dirimu yang baru dan sekarang banyak perubahan pada
diri kamu.”

Klien : “iya, kemarin saya ada tugas membuat jurnal. Sekarang saya langsung mengerjakannya
dengan teman saya, saya menjadi percaya diri saat presentasi.”

Konselor : “alhamdullah, luar biasa berarti seolah terjadi keajaiban pada diri kamu ya”

Klien : “iya, ternyata saya mampu untuk mengerjakan hal tersebut.”

Konselor : “kamu hebat sekali mampu untuk melakukan hal itu. Saya penasaran apa yang
membuat diri kamu memiliki energi yang baru?”

Klien : “iya, sebenarmya saya hanya mengingat pengalaman keberhasilan di masa lalu, sambil
mengatakan pada diri sendiri mampu untuk melakukannya dan itu terjadi”

Konselor :” jadi kamu lebih focus pada keberhasilan yang pernah kamu capai dan itu mendorong
kamu untuk menyelesaikan tugas jurnal.

Klien :”iya, saya mencoba menghilangkan rasa cemas, malu dan tidak percaya diri itu, pada
akhirnya saya bisa mneghilangkan kecemasan saya.

Konselor :” baik jika seandainya di skalakan dari 0-10, dimana 0 adalah kondisi terburuk kamu,
dan 10 adalah kondisi dimana kamu sangat baik. Kamu ada si posisi skala berapa saat ini?”

Klien :” skala 8”

Konselor : “ waw, luar biasa berarti kamu mampu untuk berubah ya”

Klien :”iya saya merasa lebih baik dan menemukan solusi yang saya cari”
Konselor :”dalam catatan saya kamu berada di angka 8”

Klien :” saya fokus pada hal positif dalam diri dan ternyata itu semakin menguatkan bahwa saya
mampu melakukannya.

Konselor :” baik sekarang saya akan mengajukan pertanyaan yang mungkin Anda membutuhkan
waktu untuk menjawabnya. kamu bayangkan di depan kamu ada sebuah kursi kosong, jika
seandainya kursi itu adalah kursi masa depan dimana kamu bisa melihat ceritakan kesuksesan di
mana kamu tuntas dari masalah yang kamu ceritakan kepada saya. Dan katakan saja kamu bisa
melihat diri kamu 5 tahun dari sekarang. Apa yang kamu lihat pada kursi itu?

Klien :”saya terlihat ceria dan penuh senyuman”

Konselor :”apa yang berbeda pada diri kamu dalam kursi itu?”

Klien :”saya sedang menjelaskan materi depan banyak murid di kelas.”

Konselor :”luar biasa, itu menggambarkan diri kamu yang baru.”

Klien :”iya betul sekali”

Konselor :”apa yang terjadi pada diri kamu di masa depan?”

Klien :”saya sedang bekerja di suatu tempat dengan aktif menerangkan sesuatu di depan banyak
orang”

Konselor :”persisnya pekerjaan seperti apa?”

Klien :”saya sedang menjelaskan sesuatu di depan kelas, seperti pekerjaan seorang guru.”

Konselor :”apa yang berbeda pada diri kamu di sana?”

Klien :”saya penuh dengan rasa percaya diri dan aktif dengan apa yang saya lakukan”

Konselor :”bagus sekali kamu menemukan rasa percaya diri pada setiap yang kamu lakukan, apa
makna ini bagi kamu?”

Klien :”fokus dengan setiap kelebihan yang saya miliki, saya menyadari dengan ini,saya bisa
tetap maju.”
Konselor :” luar biasa, kamu merasa menjadi orang yang penuh harapan positif dan yakin
mampu mencapai tujuan.

Klien :” iya Alhamdulillah”

Konselor :” sekarang kamu bayangkan kamu berjalan dari kursi sekarang ke kursi masa depan.
Sudah?”

Klien :” sudah”

Konselor :”selamat, sekarang kamu sudah berada di masa depan, dan apa yang kamu rasakan
saat ini ketika berada duduk dan mencapai kursi masa depan”

Klien :”saya sangat bahagia sekali seperti ada perasaan lega dan yakin pada diri sendiri.”

Konselor :”dan itu semakin kamu rasakan kuat ketika kamu membayangkan diri kamu mampu
mencapai tujuan yang kamu inginkan.”

Klien :”iya”

Konselor :”baik sekarang kamu sudah berada di masa depan dan sudah mencapai apa yang kamu
harapkan dalam hidup kamu. Sekarang apa yang kamu rasakan?”

Klien :”saya merasa puas dengan diri saya”

Konselor :” baik jika seandainya di skalakan dari 0-10, dimana 0 adalah kondisi terburuk kamu,
dan 10 adalah kondisi dimana kamu sangat baik. Kamu ada si posisi skala berapa saat ini?”

Klien :” skala 9”

Konselor:”berarti sudah mampu mencapai tujuan yang kamu inginkan”

Klien :”saya merasa lebih menghargai diri saya dan menerima sepenuhnya”

Konselor :”apa yang kamu maksud lebih menghargai diri?

Klien :” dulu saya menganggap diri saya banyak kekurangan dna takut untuk tidak tau tujuan
hidup saya, karena faktor kemalasan saya yang parah.
Konselor :” jadi kamu lebih yakin pada diri kamu bisa menjado lebih baik lagi kedepannya”

Klien :”iya betul”

Konselor :”baik saya ingin kamu melihat kursi masa depan bayangkan ada di depan kamu.apa
solusi pertama yang muncul dalam diri kamu?”

Klien :” yang pertama saya harus fokus pada keberhasilan saya”

Konselor :”jadi tetap fokus pada keberhasilan yang pernah kamu lakukan”

Klien :”iya betul”

Konselor :”kira-kira efek apa yang kamu rasakan ketika melakunnya?”

Klien :”saya menjadi lebih lega dan semakin bersyukur.”

Konselor :” luar biasa saya senang sekali mendengarnya dengan kemajuan yang telah kamu
capai dan saya melihat kamu banyak menemukan hal positif sejak dari sesi pertama kita
melakukan konseling”

Klien :”iya betul sekali, sekarang saya menjadi sadar akan diri saya ada sesuatu yang berharga”

Konselor :”iya saya melihat dampak positif itu mengubah diri kamu menjadi lebih kuat dan tidak
cemas dan malu.”

Klien :”saya merasakan hal itu, dan membuat saya semakin terus maju, sesi konseling ini
memberikan dampak positif sekali bagi perasaan dan menjadi lebih baik”

Konselor :”baik karena sudah mencapai angak 9. Bagaimana dengan sesi sealnjutnya?”

Klien :” say merasa cukup dan sangat terbantu denga sesi konseling ini”

Konselor :” baik sebelum kita mengakhiri sesi konseling, apa kesan terhadap sesi konseling
pertama sampai ketiga ini?

Klien :” baik kesan saya saya ucapkan terima kasih banyak karena telah membantu saya untuk
memhami dengan apa yang terjadi. Saya bersyukur telah melakukan sesi konseling karena sudah
menyadarkan saya dari yang bermalas- malasan saat kuliah, saya sekarang bisa menghargai,
mengendalikan dan menghilangkan rasa malas saya saat kuliah. Dan akhirnya saya menjadi lebih
yakin bisa membuat diri saya menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya.”

Konselor :” saya senang sekali ternyata kamu mendapatkan banyak hal positif dari 3 sesi yang
kita lakukan”

Klien :” iya saya merasa menjadi diri yang baru dan lebih baik dari sebelumnya”

Koselor :” Semoga untu kedepannya kamu lebih baik lagi dan bisa membanggkan orang-orang
yang ada di sekitar kamu. Intinya semnagat jangan mengerah di tengah jalan meski banyak
rintangan yang menghadang. Lihatlah masa depan yang sedang menantimu.

Baik, sepertinya sesi konseling ketiga mesti kita akhiri dan saya ucapkan terima kasih banyak
karena telah mau berbagi cerita positif dan mempercayai saya sebagai orang yang membantu
kamu.”

Baik saya pamit undur diri Wasallamualikum Wr.Wb

Klien :” Waalaikumsallam Wr.Wb”

Dewasa MAN Sesi 4

Konselor :” perubahan apa yang didapatkan dari konseling sesi 1,2,3

Klien :” sangat banyak hal yang saya dapatkan khususnya saya sudah bisa mengontrol rasa
cemas saya dan lebih percaya diri, bisa menghilangkan rasa malu saya saat sedang kuliah.
Sehingga saya sekarang sudah memiliki teman di kampus meskipun tidak banyak, alhamdulliah
teman saya juga pada baik.

Konselor :” Alhamdulillah sangat senang saya mendengarnya, nah pakah ada hambatan saat
melakukan itu?”

Klien :” hambatan pasti banyak kaya mengontrol rasa malu kadang susah juga suka keringet
dingin. Tapi alhamdullih dengan saya bersikap tenag dan tarik nafas itu membuat sama bisa
mengontrol rasa cemas, malu dan bisa percaya diri saat kuliah.”
Konselor :” apakah akan di pertahankan seterusnya?”

Klien :” insyalloh saya aka pertahankan”

Konselor :” wow sangat luar biasa sekali , saya senang dengarnya.”

Anda mungkin juga menyukai