LATAR BELAKANG Perawat merupakan profesi yang mempunyai peranan penting dalam memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sehingga rentan untuk mengalami stres kerja. Stres kerja merupakan akibat dari kurang seimbangnya beban kerja perawat dengan kemampuanya (Yulinar, 2018). Sumber utama stres kerja dibidang keperawatan, yaitu beban kerja, kesulitan menjalin interaksi, kesulitan terlibat dalam merawat pasien, berurusan dengan merawat pasien, merawat pasien yang gagal membaik (Lendombela dan Pondaag , 2017). Prevalensi stres kerja pada tenaga kesehatan khususnya perawat bervariasi pada setiap negara di dunia. Di Negara Amerika pada tahun 2014 stres kerja pada perawat mencapai 89,2% (Meyer, dkk., 2014 dalam Yulinar, 2018). Diikuti oleh beberapa negara lain seperti Korea selatan 85,2% pada tahun 2017 (Yim, dkk., 2017 dalam Yulinar 2018), Eropa 58,2% pada tahun 2011 (Knezevic dan Milosevic, 2011 dalam Yulinar, 2018), India 50% pada tahun 2018 (Sailaxmi dan Lalitha, 2018 dalam Yulinar, 2018) dan Australia 44,82% pada tahun 2016 (Khamisa, dkk., 2016 dalam Yulinar, 2018). Jadi, pada negara yang lebih maju stres kerja perawat lebih tinggi. Hal yang sama ditunjukkan oleh negara berkembang salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan negara berkembang dengan banyak pulau yang memiliki latar belakang stres kerja yang berbeda. Penelitian lain terkait stress kerja pada perawat dilakukan oleh, beberapa peneliti di wilayah Indonesia. Di Semarang prevalensi stres kerja pada perawat pada tahun 2013 mencapai angka 82,8%, diikuti oleh Manado dengan angka 54,3% pada tahun 2016 (Afra dan Putra, 2017 Yulinar, 2018), Banda Aceh 52,5% pada tahun 2017 (Finarti dan Arifin, 2017 dalam Yulinar, 2018), Gorontalo 55,1% pada tahun 2015(Mahalta, 2017 dalam Yulinar, 2018), Yogyakarta 80,3% pada tahun 2015(Posangi dan Thio, 2016 dalam Yulinar, 2018) dan Padang 55,8% pada tahun 2017 (Wahyu, 2015 dalam Yulinar, 2018). Hasil penelitian di RSUD Ambarawa didapatkan stres kerja perawat sebagian besar adalah stres sedang sebanyak 24 responden (82,8%) (Haryanti dan Purwaningsih 2013). Berdasarkan masalah di atas maka penulis akan memberikan gambaran tingkat stres kerja perawat di ruang Instalasi Gawat Darurat. Gambaran ini akan disertai dengan hasil riset dari beberapa penelitian. DAFTAR PUSTAKA
Yulinar, A. (2018). Hubungan Beban Kerja Terhadap Stres Kerja Perawat Di
Ruang Instalasi Rawat Inap Penyakit Dalam Non Bedah Rsup M. Djamil Padang Tahun 2018 (Doctoral Dissertation, Universitas Andalas). XHaryanti, -, Faridah Aini, and Puji Purwaningsih. 2013. “Hubungan antara beban kerja dengan stres kerja perawat di instalasi gawat darurat rsud kabupaten semarang.” Jurnal Manajemen Keperawatan.
Lendombela, D. P., Posangi, J., & Pondaag, L. (2017). Hubungan Stres Kerja Dengan Kelelahan Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rsu Gmim Kalooran Amurang. JURNAL KEPERAWATAN, 5(1).