Anda di halaman 1dari 3

Standar dan Alur Sistem Informasi Kesehatan

Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah suatu sistem pengolahan data dan informasi kesehatan di
semua tingkat pemerintah secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan
dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kapada masyarakat. Manfaat dari SIK adalah:
1. Mendukung manajemen Kesehatan
2. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan
3. Mengintervensi masalah kesehatan berdasarkan prioritas
4. Pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan kesehatan berdasarkan bukti
5. Mengalokasikan sumber daya secara optimal
6. Membantu penigkatan efektivitas dan efisiensi
7. Membantu penilaian transparansi
Menurut WHO (World Health Organization), SIK adalah salah satu dari “6 Building Block” atau
komponen utama dalam sistem kesehatan suatu negara. Dimana 6 Builing Block, yaitu:
1. Service delivery
2. Medical product, vaccine, and technologies
3. Health worksforce
4. Health system financing
5. Health information system
6. Leadership and governance
Ruang lingkup dari SIK adalah :
1. Registrasi pasien yaitu: mencatat data/status pasien dimana memudahkan pengidentifikasian,
pembutan statistic dari pasien masuk sampai keluar. Modul ini meliputi: pendaftaran pasien
baru/lama, pendaftaran rawat inap/jalan, dan infomasi kamar rawat inap
2. Rawat jalan/poliklinik yang tersedia di rumah sakit, seperti: penyakit dalam, bedah, anak,
obstetric dan ginekologi, KB, syarat, jiwa, THT, mata, dan lain – lain sesuai kebutuhan.
Modul ini meliputi: pencatatan diagnose dan tindakan terhadap pasien agar tersimpan didalam
laporan rekam medis pasien.
3. Rawat inap, modul ini mencatat diagnosa dan tindakan terhadap pasien , konsultasi dokter,
hubungan dengan poliklinik/penunjang medis.
4. Penunjang medis/laboratorium, modul ini mencatat informasi pemeriksaan seperti: ECG,
EEG, USG, CT Scan, dan lain – lain.
5. Penagihan dan pembayaran, modul ini meliputi: penagihan dan pembayaran untuk rawat
jalan, rawat inap dan penunjang medis (laboratorium, radiologi, rehab medik) baik langsung
maupun jaminan dari pihak ketiga, mencatat transaksi harian pasien, daftar piutang,
manajemen deposito, dan lain – lain.
6. Apotik/Farmasi, modul ini meliputi: pengelolaan informasi inventori dan transaksi obat –
obatan.
Alur sistem dan dokumen merupakan komponen penting dalam sistem informasi rekam medis baik
berbasis komputer maupun konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi alur
pasien dan berkas rekam medis yang sesungguhnya untuk merancang rekomendasi alur pasien dan
alur berkas rekam medis. Data diperoleh dari wawancara dengan perawat Instalasi Gawat Darurat
(IGD), rawat inap, koordinator keperawatan, penanggung jawab bidang layanan medis dan
keperawatan, serta petugas rekam medis sebagai dasar dalam pengembangan alur pasien dan alur
berkas rekam medis. Data menunjukkan alur yang diterapkan di rumah sakit terlalu panjang dan pada
pasien rawat inap yang datang kembali tidak mendapatkan berkas rekam medis. Alur pasien IGD dan
berkas rekam medis rawat inap belum sesuai dengan alur yang ditetapkan oleh Depkes RI. Alur
pasien rawat jalan, rawat inap dan alur berkas rekam medis pasien rawat jalan sudah sesuai dengan
alur yang ditetapkan oleh Depkes RI walaupun pada pengelolaan berkas rekam medis masih terdapat
kekurangan. Untuk meningkatkan efisiensi alur perlu adanya tenaga distribusi, pemotongan alur
Instalasi Gawat Darurat, dan pasien lama mendapatkan berkas rekam medis sebelumnya, serta
koordinasi antara petugas rekam medis dan petugas pendaftaran rawat inap  saat ada pasien lama
kembali ke rumah sakit.Kata Kunci: Alur pasien, alur rekam medis, dokumen
Daftar Pustaka
https://sis.binus.ac.id/2019/07/05/sistem-infofrmasi-kesehatan-sik/
https://jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/article/view/1054

Anda mungkin juga menyukai