Anda di halaman 1dari 7

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI KLINIK GIGI

RUMAH SAKIT PARU dr. ARIO WIRAWAN SALATIGA

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Klinik Gigi berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI nomor
920/Menkes/Per/XII/1986 adalah sarana layanan kesehatan gigi dan mulut yang
diberikan kepada masyarakat dan penyelenggaraannya dilaksanakan oleh
pemerintah dan swasta (Zaroh, et al., 2017) Klinik gigi adalah lembaga kesehatan
yang bergerak dalam penyediaan pelayanan kesehatan masalah gigi. Pencatatan
data riwayat kesehatan pasien merupakan hal penting dalam dunia medis dan
dikenal dengan istilah data rekam medis. Selama pasien melakukan pemeriksaan
atau menjalani perawatan medis oleh dokter atau suatu instansi medis maka status
kesehatan pasien tesebut masih tercatat sebagai data rekam medis pasien. Data
rekam medis pasien tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam pemeriksaan
kesehatan selanjutnya sekaligus bukti tercatat mengenai diagnosa penyakit pasien
dan pelayanan medis yang diperoleh pasien (Ira dan Diki, 2017). Rekam medis adalah
keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnesis,
penentuan fisik, laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang
diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang di rawat inap, rawat jalan,
maupun yang mendapat pelayanan gawat darurat (Raihan, 2021)
Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan (RSPAW) didirikan pada tahun 1934
dengan nama RSTP Ngawen Salatiga. Saat itu RSPAW berfungsi sebagai tempat
petirahan/sanatorium yaitu sebagai fasilitas medis untuk penyakit jangka panjang,
terutama tuberkulosis. Keluarnya SK Menteri Kesehatan RI Nomor
438/Menkes/SK/VI/2009 tanggal 18 Juni 2009, tentang Peningkatan Kelas RSPAW
Salatiga menjadi Rumah Sakit Khusus Kelas A, sehingga  RSPAW Salatiga dapat
lebih fleksibel dalam melaksanakan pengelolaan keuangan, peningkatan dan
pengembangan pelayanan guna memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat secara paripurna.
Saat ini pelayanan di klinik gigi RSPAW masih menggunakan cara
konvensional atau offline. proses pendaftaran pasien dapat dilakukan dengan datang
ke klinik untuk mengambil nomor antrian. Untuk pasien baru wajib mengisi form

1
pasien baru. Setelah itu pasien akan diperiksa oleh dokter, jika pasien yang sudah
pernah periksa maka dokter akan melihat blangko yang berisi rekam medis pasien.
Setelah itu proses pengerjaan, selesai proses pengerjaan dokter menulis terapi yang
sudah diberikan di blangko rekam medis pasien. Setelah itu terapi beserta tarifnya
ditulis dokter dikertas. Kertas tadi dibawa pasien ke kasir untuk proses pembayaran.
Seluruh kegiatan tersebut menghabiskan cukup banyak waktu untuk memproses
seluruh pasien serta menyebabkan media penyimpanan yang semakin lama semakin
penuh. Dokter kesulitan dalam memonitor rekam medis pasien secara cepat.
Pelayanan klinik di rumah sakit mengandalkan informasi secara intensif.
Informasi memainkan peranan vital dalam pengambilan keputusan. Sistem
informasi dapat digunakan sebagai sarana strategis untuk memberikan pelayanan
yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Prosedur administrasi yang
sederhana, mudah dan cepat merupakan salah satu peningkatan pelayanan kepada
pasien. Pelayanan pertama dari meja depan atau pendaftaran pasien sangat perlu
diperhatikan, semakin cepat dalam mencari data pasien lama maupun pembuatan
daftar bagi pasien baru akan berpengaruh pada cepatnya layanan medis yang
diinginkan oleh pasien.
Berdasarkan permasalahan yang ada dan perkembangan teknologi informasi
serta untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien seperti yang telah diuraikan,
maka perlu dibuat suatu sistem informasi di klinik gigi. Dari hasil penelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien terutama di
klinik gigi.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini “bagaimana merancang dan membangun sistem informasi rekam
medis di klinik gigi rumah sakit paru dr. Ario Wirawan Salatiga untuk
memudahkan petugas dalam melayani pasien”
1.3. Ruang Lingkup
Yang dikerjakan dalam penelitian ini khususnya untuk pembuatan sistem adalah
pengelolaan data pasien, pengelolaan rekam medis, menyimpan hasil ronsen dan
transaksi pembayaran. Sistem yang dibuat juga dapat menghasilkan nota
pembayaran dan laporan yang dibutuhkan.

2
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mewujudkan suatu sistem yang dapat membantu dalam
melayani pasien di klinik gigi rumah sakit paru dr. Ario Wirawan Salatiga .

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu


Dalam penelitian terdahulu oleh Prawirodirjo dkk membahas sistem rekam
medis rawat jalan di klinik gigi Bright Smiles Bali. Proses yang dikerjakan dalam
penelitian ini antara lain pendaftaran pasien, pencatatan rekam medis pasien rawat
jalan, pencatatan data dokter, pencarian kode ICD 9 CM, pencarian kode ICD 10.
Serta menghasilkan berbagai laporan dan informasi rekam medis pasien yang
dibutuhkan (Prawirodirjo et al.,2018). Sistem yang dibuat belum menghasilkan
laporan rekam medis pasien dalam bentuk tampilan maupun print out.
Penelitian yang dilakukan oleh Zaroh dkk dengan judul Rancang Bangun
Sistem Informasi Layanan Rekam Medis Praktik Dokter Gigi Bersama Di Tabing
membuat sistem berbasis WEB untuk memberikan data penunjang rekam medis.
Dalam sistem yang dibuat selain mengelola rekam medis juga mengelola data obat
atau resep yang diberikan serta transaksi pembayaran (Zaroh, et al., 2017). Laporan
rekam medis yang dihasilkan masih dalam bentuk yang sederhana, data yang
ditampikan belum sesuai dengan kebutuhan dokter.
Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Rawat Jalan Menggunakan
Pendekatan Berorientasi Objek Di Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut (RSKGM)
Kota Bandung (Dzulhajmi & Kusumadiarti, 2018) dibuat sistem berbasis web.
Sistem yang dibuat menghasilkan odontogram pengelolaan data pasien dan
perawatan pasien. Sistem hanya menghasilkan laporan rekapitulasi pasien rawat
jalan dan per poliklinik. Belum ada pengelolaan data ronsen serta transaksi
pembayaran.
2.2. Konsep Dasar Rekam Medis
Rekam medis merupakan berkas atau dokumen penting bagi setiap instansi
rumah sakit. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, rekam
medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien (PERMENKES, 2013). Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

4
dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain kepada pasien di sarana pelayanan kesehatan (Hatta, 2012). Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, rekam medis adalah berkas yang
berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada fasilitas pelayanan kesehatan
(PERMENKES, 2013).
Dengan melihat ketiga pengertian di atas dapat dikatakan bahwa suatu
berkas rekam medis mempunyai arti yang lebih luas daripada hanya sekedar catatan
biasa, karena didalam catatan tersebut sudah memuat segala informasi menyangkut
seorang pasien yang akan dijadikan dasar untuk menentukan tindakan lebih lanjut
kepada pasien.
2.3. Pengertian Klinik Gigi
Klinik gigi dalam peraturan menteri kesehatan nomor 920/Menkes/Per/XII/1986,
diartikan sebagai sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang diberikan kepada
masyarakat. Klinik adalah sarana atau tempat yang dibangun untuk melakukan
pelayanan perawatan kesehatan pada seluruh masyarakat. Klinik gigi adalah sarana
atau tempat yang dibangun untuk melakukan perawatan gigi pada seluruh
masyarakat yang meliputi usaha-usaha pencegahan, pengobatan dan pemulihan
(Depkes, R.I, 1996). Klinik gigi terbagi atas beberapa golongan yaitu klinik gigi
orthodonti, klinik gigi pedodonti, klinik gigi prostodonti, klinik gigi bedah mulut,
klinik gigi konservasi, klinik gigi orthodonti dan klinik gigi periodonti (Ira dan
Diki, 2017).

5
6

Anda mungkin juga menyukai