PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Survei Data Kependudukan Indonesia (SDKI) 2007, di
beberapa daerah didapatkan bahwa sepertiga dari jumlah pernikahan terdata
dilakukan oleh pasangan usia di bawah 16 tahun. Jumlah kasus pernikahan dini di
Indonesia mencapai 50 juta penduduk dengan rata-rata usia perkawinan 19,1
tahun. Di Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Jambi, dan Jawa Barat, angka
kejadian pernikahan dini berturut-turut 39,4%, 35,5%, 30,6%, dan 36% (Fadlyana
E dkk.,2009).
Kehamilan pada masa remaja akan meningkatkan risiko kematian 2-
4 kali lipat lebih tinggi dibandingkan perempuan yang hamil pada usia 20-30
tahun. Demikian juga dengan risiko kematian bayi akan mencapai 30% lebih
tinggi pada ibu yang hamil di usia remaja dibandingkan pada ibu hamil usia 20-
30 tahun atau masa reproduksi sehat , hasil penelitian menunjukkan emaja
memiliki prevalensi anemia kehamilan lebih tinggi dibanding ibu berusia 20
sampai 35 tahun (Putri P.H., 2017).
Pada usia 15-19 tahun, sistem hormonal belum stabil. Dengan sistem
hormonal yang belum stabil maka proses kehamilan menjadi tidak stabil, mudah
terjadi anemia, perdarahan, abortus atau kemati- an janin.3 Semakin muda umur
ibu hamil, semakin berisiko untuk terjadinya anemia. ibu remaja memiliki
prevalensi anemia kehamilan lebih tinggi dibanding ibu berusia 20 sampai 35
tahun. Hal ini dapat dikarenakan pada remaja, Fe dibutuhkan lebih banyak karena
pada masa tersebut remaja membutuhkannya untuk pertumbuhan, ditambah lagi
jika hamil maka kebutuhan akan Fe lebih besar. Selain itu, faktor usia yang lebih
muda dihubungkan dengan pekerjaan, status sosial ekonomi dan pendidikan yang
kurang (Putri dkk., 2015).
Indonesia memiliki masalah terhadap angka kematian ibu (AKI) yang
cukup tinggi yaitu sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka
kematian Ibu (AKI) yang tinggi ini disebabkan oleh perdarahan, hipertensi,
infeksi, partus lama, dan abortus tahun 2010 sampai 2013 (Kemenkes RI,
2014). Perdarahan pada ibu melahirkan memiliki persentase paling tinggi
penyebab kematian ibu (28%). Anemia dan Kekurangan Energi Kronis (KEK)
pada ibu hamil menjadi penyebab utama perdarahan (Aprilia I.N., 2020).
Masalah kesehatan masyatrakat terbesar di dunia kelompok WUS
adalaha anemia. Berdasarkan riset Riskesdas tahun 2013 menunjukkan
bahwa kejadian anemia di indonesia sebesar 37,1 % pada ibu hamil, di
perkotaan sebesar 36,4% dan di pedesaan sebesar 37,8%s. selain itu, kejadian
BBLR yang dipengaruhi oleh kehamilan usia remaja di Puskesmas Juwana pada
Januari -Juli 2018 selain mengaalami anemia juga mengalami KEK (Aprilia
I.N., 2020).
Ibu hamil yang menderita anemia akan terjadi kurangnya suplai darah
pada plasenta yang akan berpengaruh terhadap fungsi plasenta terhdapa janin.
Ibu selama kehamilan mengalami perubahan fisiologis yang menyebabkan
ketidakseimbangan jumlah plasma darah dan sel darah merah yang dapat dilihat
dalam bentuk penurunan kadar hemoglobin (Hb). Hal ini akan berpengaruh
terhadap penyuplaian oksigen ke Rahim dan menganggu kondisi intrauterine
khususnya pertumbuhan janin akan terganggu sehingga berdampak pada janin
lahir dengan BBLR. Faktor yang diprediksi menjadi penyebab terjadinya KEK
dan Anemia pada ibu hamil yaitu kehamilan usia remaja yang mana secara
psikologi dan fisik seorang wanita belum siap untuk menerima tanggungan
seorang bayi pada tubuhnya (Aprilia I.N., 2020).
Secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah
sebesar 41,8%. Prevalensi anemia paa ibu hamil diperkirakan di Asia sebesar
48,2%. Afrika 57,1% Amerika 24,1% dan Eropa 25,1%. Anemia merupakan
masalah Kesehatan masyarakat terbesar di dunia terutama bagi kelompok wanita
usia reproduksi (WUS). Anemia pada wanita usia subur (WUS) dapat
menimbulkan kelelahan, badan lemah, penurunan kapasitas/kemampuan atau
produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia pada kehamilan adalah
kekurangan zat besi, asam folat dan perdarahan akut dapat terjadi karena interaksi
antara keduanya (Astriana., 2017).
Pada wanita hamil anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada
kehamilan dan persalinan. Secara umum, salah satu penyebab anemia defisiensi
zat besi yaitu asupan zat besi tidak cukup dan penyerapan tidak adekuat
Penyerapan zat besi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan vitamin C dalam tubuh
ibu. Peranan Vitamin C dapat membantu mereduksi besi ferri (Fe3+) menjadi
ferro (Fe2+) dalam usus halus sehingga mudah diabsorbsi, proses reduksi tersebut
akan semakin besar bila pH didalam lambung semakin asam. Vitamin C dapat
menambah keasaman sehingga dapat meningkatkan penyerapan zat besi hingga
30% (Prasetyani dkk.,2017).
Salah satu buah yang sangat kaya vitamin C adalah Jambu biji. Kandungan
Vitamin C pada jambu biji setara dengan 6 kali kandungan vitamin C pada jeruk,
10 kali kandungan vitamin C pada pepaya, 17 kali kandungan vitamin C pada
jambu air, dan 30 kali kandungan Vitamin C pada pisang (Khairussyifa dkk.,
2020).
1.2 Rumusan Masalah
Apakah terdapat pengaruh dari pemberian jus jambu biji terhadap perubahan
kadar HB pada ibu hamil.
1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari pemberian jus jambu biji
terdahap perubahan kadar HB pada ibu hamil.
Tujuan Khusus
Untuk mengetahui permasalahan yang timbul pada Ibu hamil usia remaja.
Untuk mengetahui peran serta keluarga dan suami dalam mendukung
kehamilan ibu usia remaja.
1.4 Manfaat
TINJAUAN TEORI
Stres pada ibu hamil tidak saja berakibat pada ibu tetapi juga berakibat
pada janin yang dikandungnya. Karena posisi janin yang berada di dalam
rahim dalam merespons apa yang sedang dialami oleh ibu. Berdasarkan
penelitian, ibu hamil yang mengalami stres akan meningkatkan resiko
melahirkan bayi pr ematur, melahirkan bayi yang lebih kecil. Bahkan
bahaya stres pada ibu hamil dapat mengakibatkan janin keguguran
1) Keguguran
Keguguran sebagian dilakukan dengan sengaja untuk menghilangkan
kehamilan remaja yang tidak dikehendaki. Kegugur an sengaja yang
dilakukan oleh tenaga non profesional dapat menimbulkan akibat
samping yang serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat
reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan.
2) Persalinan prematur,BBLR dan kelainan bawaan
Kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat pertumbuhan dapat
mengakibatkan makin tingginya kelahiran prematur, berat badan lahir
rendah, dan cacat bawaan. Mudah terjadi infeksi Keadaan gizi yang
buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stres memudahkan terjadi
infeksi saat hamil, terlebih pada kala nifas.
3) Anemia kehamilan
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi.
Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan
pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia.
4) Keracunan
Kehamilan Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil
dan anemia makin meningkatkan terjadinya keracunan kehamilan,
dalam bentuk preeklampsia atau eklampsia. Preeklampsia dan
eklampsia memerlukan perhatian yang serius karena dapat
menyebabkankematian.
5) Kematian ibu yang tinggi
Remaja putri yang stres akibat kehamilannya sering mengambil jalan
pintas untuk melakukan gugur kandung oleh tenaga dukun. Angka
kematian karena gugur kandung yang dilakukan dukun cukup tinggi,
tetapi angka pasti tidak diketahui. Kematian ibu terutama karena
perdarahan dan infeksi.
b. Pengertian Anemia
Anemia adalah suatu kondisi medis di mana jumlah sel darah merah atau
hemoglobin kurang dari normal. Kadar hemoglobin umumnya berbeda pada
laki-laki dan perempuan. Untuk pria, anemia biasanya didefinisikan sebagai
kadar hemoglobin kurang dari 13,5 gram/100 ml dan pada wanita sebagai
hemoglobin kurang dari 12,0 gram/100 ml (Proverawati, 2011).
Anemia adalah kondisi dimana seseorang tidak memiliki cukup sel darah
merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh.
Anemia adalah suatu kondisi dimana konsentrasi hemoglobin lebih rendah
dari biasanya. Kondisi ini mencerminkan kurangnya jumlah eritrosit dalam
sirkulasi. Akibatnya, jumlah oksigen yang dikirim ke jaringan tubuh juga
berkurang. Anemia bukanlah penyakit yang spesifik namun merupakan
tanda kelainan mendasar (Jitowiyono, 2018).
Hemoglobin adalah suatu zat di dalam sel darah merah yang berfungsi
mengangkut zat asam dari paru-paru ke seluruh tubuh, selain itu yang
memberikan warna merah sel darah merah. Hemoglobin terdiri dari 4
molekul zat besi (heme), 2 molekul rantai globin alpha dan 2 molekul rantai
globin beta. Rantai globin alpha dan beta adalah protein yang produksinya di
sandi oleh gen globin alpha dan beta. (Yuni, 2015).
Menurut Proverawati (2011), tanda dan gejala anemia terbagi menjadi dua,
yaitu: 1) Anemia Ringan
Jika anemia ringan, biasanya tidak menimbulkan gejala apapun. Jika
anemia secara perlahan terus menerus (kronis), tubuh dapat beradaptasi
dan mengimbangi perubahan, dalam hal ini mungkin tidak ada gejala
apapun sampai anemia menjadi lebih berat.
Gejala anemia mungkin termasuk yang berikut:
a) Kelelahan
b) Penurunan energi
c) Kelemahan
d) Sesak napas
e) Tampak pucat
2) Anemia Berat
Beberapa tanda-tanda yang mungkin menunjukan anemia berat pada
seseorang dapat mencakup:
a) Perubahan warna tinja
b) Denyutjantungcepat
c) Tekanan darah rendah
d) Frekuensi pernapasan cepat
e) Kulit kuning (jaundice)
c. Jambu Biji
Tanaman jambu biji (Psidium guajava Linn.) termasuk Genus Psidium,
famili Myrtaceae. Bagian yang paling penting dari jambu biji adalah
buahnya. Buah yang sudah masak atau matang mengandung gizi yang cukup
tinggi. Buah jambu biji biasanya dimanfaatkan sebagai buah segar atau
olahan berupa jus (Rismunandar dalam Sinaga, 2016). Jambu biji (Psidium
guajava linn), yang terdapat di Indonesia berasal dari daerah tropika
Amerika,dan dibudidayakan di seluruh kepulauan Indonesia sebagai pohon
buah-buahan
I. DATA SUBYEKTIF
1. ALASAN DATANG
7). Keluhan
a. Trimester I : pusing dan mudah lelah
8). Riwayat terapi
a. Trimester I : ferros, asam folat
9). Riwayat alergi : tidak ada
10). Kekhawatiran khusus : Ibu merasa cemas dan malu dengan
kehamilannya
11). Imunisasi / TT : TT3
12). ANC
Tanggal 23 september 2021 ibu melakukan pemeriksaan kehamilan di
Puskesmas Cikeusal kidul, masalah yang ditemukan ibu merasa
pusing dan cepat lelah dengan hasil HB 9 gr% Ibu di beri terapi Ferros
dan Asam Folat.
Ibu makan dengan gizi seimbang yaitu sayuran yang berwarna hijau
telor, ikan dan buah-buahan
1). Makan
3 X / Hari 3 X / Hari
Frekuensi makan
Pokok
3x @ 1Piring sedang 3x @ 1Piring sedang
Komposisi nasi
3 x @ 1potong sedang 3 x @ 1potong sedang
Lauk jenisnya telor, ikan jenisnya telor, ikan
Sayuran 3 x @ 1/2 Mangkuk sayur ; 3 x @ 1/2 Mangkuk sayur ;
Jenis sayuran kangkung, Jenis sayuran kangkung,
bayem bayem
Buah 1x sehari jenis pisang jeruk 1x sehari jenis pisang jeruk
salak salak
Cemilan 1 x sehari; jenis jajanan 1 x sehari; jenis jajanan
warung warung
pantangan Tidak ada Tidak ada
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Perubahan selama
hamil
2). Minum
Jumlah total 8 Gelas perhari ; jenis air 8 Gelas perhari ; jenis air
putih putih
Susu tidak 1 Gelas perhari ; jenis susu
Jamu tidak tidak
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Perubaha selama Tidak ada
Hamil
b). eliminasi
1). BAK
Frekuensi perhari 5x perhari 6 x perhari
Warna Jernih kekuningan Jernih kekuningan
Keluhan Tidak ada Tidak ada
konsistensi cair cair
2). BAB
Frekuensi perhari 1 x perhari 1 x perhari
Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
konsistensi lembek lembek
Keluhan
C. Personal hygine
Mandi 2 x sehari 2 x sehari
4. Riwayat psikososial-spiritual
a. Riwayat perkawinan
1). Status perkawinan : Menikah, umur waktu menikah: 16 thn
2). Pernikahan ini yang ke1 sah lamanya 1 bulan
3). Hubungan dengan suami : baik
b. Kehamilan ini tidak diharapkan oleh ibu, suami, keluarga; Respon &
dukungan keluarga terhadap kehamilan ini : keluarga kurang mendukung
Mekanisme koping ( cara pemecahan masalah ) :Orang tua
Ibu tinggal serumah dengan : Suami dan orang tua
Pengambil keputusan utama dalam keluarga : Orang tua
Dalam kondisi emergensi, ibu tidak dapat mengambil keputusan sendiri.
b. Orang terdekat ibu : ibu
Yang menemani ibu untuk kunjungan ANC : suami.
c. Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan :
DATA OBYEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan umum
1). Keadaan umum : Baik Tensi : 100/70 mmHg
2). Kesadaran : composmentis Nadi : 80 X /menit
3). BB sebelum/ sekarang : 40 /40 kg Suhu : 36
4). Tb : 150 cm P : 20 X /menit
5). LILA : 24 cm IMT : 18,1
b. Status present
Kepala : normal
Mata : conjungtiva anemis
Hidung : normal
Mulut : gigi baik
Telinga : bersih
Leher : tidak ada pembesaran
Ketiak : normal
Dada : simetris
Perut : tidak ada luka bekas op
Lipat paha : normal
Ekstermitas : tidak ada odema
Refleks patela :+
Punggung : normal
Anus : tidak ada hemoroid
Lain lain :-
Palpasi : leoplod I : teraba ballotement
TFU : 2 jari diatas simpisis
c. Pemeriksaan penunjang :
Golda B
HB 9 gr %
HbSAg NR
HIV NR
Syphilis negatif
III. ANALISA
Diagnose kebidanan :
G1 P0 A0 12 minggu teraba ballottement dengan anemia ringan
IV. PENATALAKSANAAN
Tanggal 23 september 2021 jam 09.30
1. Memberitahu hasil pemeriksaan.
PENGKAJIAN
Tanggal : 30 SEPTEMBER 2021
Jam : 09.30
IDENTITAS PASIEN
Identitas pasien Penanggung jawab
Status : suami
8. Nama : Ny. T 1. Nama : Tn R
9. Umur : 16 tahun 2. Umur : 17 th
10. Agama : Islam 3. Agama : Islam
11. Pendidikan : SMP 4. Pendidikan : pelajar SMA
12. Pekerjaan : Tidak bekerja 5. Pekerjaan : Tidak bekerja
13. Suku bangsa : Jawa/Indonesia 6. Suku bangsa: Jawa/ Indonesia
14. Alamat : Ciseureuh 1/7 7. Alamat : Ciseureuh rt 1 rw 7
7). Keluhan
a. Trimester I : pusing dan mudah lelah
b. Trimester II : pusing
8). Riwayat terapi
a. Trimester I : ferros, asam folat
b. Trimester II : feros, asam folat
9). Riwayat alergi : tidak ada
10). Kekhawatiran khusus : Ibu merasa cemas dan malu dengan
kehamilannya
11). Imunisasi / TT : TT3
12). ANC
Ibu makan dengan gizi seimbang yaitu sayuran yang berwarna hijau
telor, ikan dan buah-buahan
2). Minum
Jumlah total 8 Gelas perhari ; jenis air 8 Gelas perhari ; jenis air
putih putih
Susu tidak 1 Gelas perhari ; jenis susu
Jamu tidak tidak
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Perubaha selama Tidak ada
Hamil
b). eliminasi
1). BAK
Frekuensi perhari 5x perhari 6 x perhari
Warna Jernih kekuningan Jernih kekuningan
Keluhan Tidak ada Tidak ada
konsistensi cair cair
2). BAB
Frekuensi perhari 1 x perhari 1 x perhari
Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
konsistensi lembek lembek
Keluhan
C. Personal hygine
Mandi 2 x sehari 2 x sehari
8. Riwayat psikososial-spiritual
j. Riwayat perkawinan
1). Status perkawinan : Menikah, umur waktu menikah: 16
thn
2). Pernikahan ini yang ke1 sah lamanya 1 bulan
3). Hubungan dengan suami : baik
b. kehamilan ini tidak diharapkan oleh ibu, suami, keluarga; Respon &
dukungan keluarga terhadap kehamilan ini :baik.
Mekanisme koping ( cara pemecahan masalah ) :Orang tua
Ibu tinggal serumah dengan : Suami dan orang tua
Pengambil keputusan utama dalam keluarga : Orang tua
Dalam kondisi emergensi, ibu tidak dapat mengambil keputusan sendiri.
k. Orang terdekat ibu : ibu
Yang menemani ibu untuk kunjungan ANC : suami.
l. Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan :
DATA OBYEKTIF
2. PEMERIKSAAN FISIK
d. Pemeriksaan umum
1). Keadaan umum : Baik Tensi :110/70 mmHg
2). Kesadaran : composmentis Nadi : 80 X permenit
3). BB sebelum/ sekarang : 40 /40 kg Suhu : 36
4). Tb : 150 cm P :20 X permenit
5). LILA : 24 cm IMT : 18,1
e. Status present
Kepala : normal
Mata : conjungtiva anemis
Hidung : normal
Mulut : gigi baik
Telinga : bersih
Leher : tidak ada pembesaran
Ketiak : normal
Dada : simetris
Perut : tidak ada luka bekas op
Lipat paha : normal
Ekstermitas : tidak ada odema
Refleks patela :+
Punggung : normal
Anus : tidak ada hemoroid
Lain lain :-
Palpasi : leoplod I : teraba ballotement
TFU : 2 jari diatas simpisis
f. Pemeriksaan penunjang :
HB 10 gr %
III. ANALISA
Diagnose kebidanan :
G1 P0 A0 13 minggu teraba ballottement dengan anemia ringan
IV. PENATALAKSANAAN
Tanggal 30 september 2021 jam 09.30
1. Memberitahu hasil pemeriksaan.
Dampak besar yang ditimbukan dari adanya pernikahan dan kehamilan di usia
remaja salah satunya adalah Kehamilan merupakan tantangan, titik balik dari
kehidupan keluarga, dan biasanya diikuti oleh stres dan gelisah, baik itu
kehamilan yang diharapkan atau tidak terutama pada kehamilan usia dini. Untuk
keluarga pemula, kehamilan adalah periode transisi dari masa anak-anak
menjadi orang tua dengan karakteristik yang menetap dan mempunyai
tanggungjawab yang menuntut kesiapan menjadi seorang ibu. Wanita akan
menjadi ibu dan suaminya akan menjadi ayah , dalam hal ini peran kedua keluarga
sangatlah dibutuhkan untuk menjaga kestabilan emosi ibu dalam menghadapi
kehamilan di usia muda (Yulianti., 2010)
Pada hasil observasi didapati adanya permasalahan berupa suami yang tidak
berkenan untuk membantu urusan rumah tangga yang mana dalam kasus ini suami
masih memiliki status sebagai pelajar.hal ini bertolak belakang dengan teori
(Setiani F.T., 2020). Yang menyatakan bahwa peran serta dan dukungan keluarga
merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang kesehatan ibu dan anak,
selain itu juga dukungan keluarga memiliki peran yang sangat penting untuk
menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil, oleh karena itu selama proses
observasi dilakukan edukasi dan penanaman pemahaman pada keluarga terutama
suami, agar dapat lebih kooperatif untuk membantu istri dalam mengurus
keperluan rumah tangga., dan menjaga kestabilan emosi ibu untuk menunjang
kesehataan saat kehamilan, selian ini pada observasi ini juga dilakukan bimbingan
personal pada keluarga yang memberikan pengertian mengenai pentingnya peran
keluarga dalam mendukung ibu untuk merawat dan mempertahankan janin dalam
kandungan
BAB V
KESIMPULAN
Hasil observasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari pemberian jus jambu
dengan perubahan kadar Hb pada ibu hamil dengan anemia, hal ini menunjukkan
bahwa jus jambu dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan kadar Hb pada ibu
hamil
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia I.N (2020) Pengaruh Kehamilan Usia Remaja Teradap Kejadian Anemia
dan KEK pada Ibu Hamil. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Astriana W(2017) Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Ditinjau dari Paritas dan Usi.
Jurnal Ilmu Kesehatan
Fadlyana E., Larasaty S (2009) Pernikahan Usia Dini dan Permasalahannya. Sari
Pediatri
Khairussyifa U., Khofidoh N., Ernawati D (2020) Pengaruh Pemberian Jus Jambu
Biji Terhadap Peningkatan Kadar HB pada Ibu Hamil Anemia di Wilayah Kerja
Puskesmas Karangdadap kOTA Pekalongan. Jurnal Kebidanan Khatulistiwa
Prasetyani D.K., Putri L.E.A (2017) Efektivitas Jus Jambu Biji Terhadap
Perubahan Kadar HB Pada Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas
Bacam Kabupaten Blitas Tahun 2015. Strada Jurnal Ilmiah Kesehatan
Putri P.H, Sulistyo A., Mahmudah (2015) Analisis Faktor yang Mempengaruhi
Anemia pada Kehamilan Usia Remaja.Majalah Obstetri & Ginekologi