Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada wanita

remaja usia 14-19 tahun yang merupakan akibat perilaku seksual baik

sengaja maupun tidak sengaja (Pudiastuti, 2011). Berbagai bentuk

penyimpangan perilaku seksual remaja cenderung mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun.

Angka pernikahan dini (pernikahan remaja usia kurang dari 16

tahun) hampir dijumpai di seluruh provinsi di Indonesia. Sekitar 10%

remaja putri hamil dan melahirkan anak pertamanya pada usia 15-19

tahun. Kehamilan remaja akan meningkatkan risiko kematian dan

kesakitan 2-4 kali lebih tinggi dibandingkan dengan remaja yang

menikah di usia 20 tahun. Angka kematian bayi 30% lebih tinggi pada

bayi yang dilahirkan remaja berusia kurang dari 20 tahun (Yulifah,

2009).

Kehamilan pada masa remaja dan menjadi orang tua pada usia

remaja berhubungan secara bermakna dengan risiko medis dan

psikososial, baik terhadap ibu maupun bayinya. Kurangnya

pengetahuan seks dan kehidupan rumah tangga serta adanya adat

istiadat yang merasa malu kawin tua (perawan tua) menyebabkan

meningkatnya perkawinan dan kehamilan usia remaja. UU perkawinan

No.1 Tahun 1974 dengan usia kawin perempuan 16 tahun

menyebabkan perkawinan sah pada usia remaja meningkat. Biro Pusat

1
Gambaran Kehamilan Remaja..., Astriani Rifayuni, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
2

Statistik mengatakan bahwa 6,40% perempuan menikah pertamakali

pada usia 16 tahun, 23,89% usia 17-18 tahun dan 39,70% menikah

pada usia 19 tahun. Berdasarkan kesehatan reproduksi, hamil pada usia

remaja memberi risiko komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan

anak seperti anemia, preeklamsi, eklamsi, abortus, partus prematurus,

kematian perinatal, perdarahan dan tindakan operatif obstetri lebih

sering dibandingkan dengan kehamilan pada golongan usia 20 tahun

keatas (Soetjiningsih, 2004). Peran bidan dalam penanganan kehamilan

remaja menurut Pudiastuti (2010) yaitu bersikap bersahabat jangan

mecibir, konseling pada remaja dan keluarga, meliputi kehamilan dan

persalinan, memeriksa kehamilan sesuai standar, bila ingin aborsi,

konseling resiko abortus.

Menurut data Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2011,

salah satu faktor yang menyebabkan tingginya Angka Kematian Ibu

(AKI) yaitu 4 “terlalu”, yaitu terlalu tua pada saat melahirkan (>35 tahun),

terlalu muda pada saat melahirkan (<20 tahun), terlalu banyak anak (>4

anak), terlalu rapat jarak kelahiran/paritas (<2 tahun). Angka kematian

ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 berdasarkan laporan dari

kabupaten/kota sebesar 116,01 per 100.000 kelahiran hidup, mengalami

peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2010 sebesar

104,97 per 100.000 kelahiran hidup. Program pemerintah terhadap

kesehatan reproduksi yaitu mengadakan sosialisasi kepada masyarakat

luas tentang usia pernikahan yang ideal dan sesuai dengan standar

kesehatan.

Gambaran Kehamilan Remaja..., Astriani Rifayuni, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
3

Data dari Kabupaten Banyumas sendiri, angka remaja melahirkan

mencapai 596 orang. Sedangkan angka remaja hamil mencapai 1.009

orang. Kehamilan dan persalinan pada remaja turut menyumbang

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Dimana

selama 2012, satu AKI dan satu AKB disumbang akibat persalinan dan

kehamilan pada usia kurang dari 20 tahun. Kehamilan pada usia remaja

termasuk dalam risiko tinggi, karena usia remaja masih mengedepankan

ego. Pada usia itu belum terpikir dalam perawatan kehamilan dan bayi,

sehingga biasanya pengetahuan terhadap pemenuhan gizi masih

kurang. Akibatnya terjadi BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah), prematur,

hingga pendarahan (Radar Banyumas, 28-02-2013).

Banyaknya angka kejadian kehamilan remaja di RSUD Ajibarang

mencapai 110 orang. Sedangkan yang memiliki komplikasi pada

kehamilannya sebesar 31 orang. (Data rekam medis RSUD Ajibarang

Maret 2012- Februari 2013)

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk

mengetahui lebih lanjut mengenai “Gambaran Kehamilan Remaja

terhadap risiko komplikasi kehamilan di RSUD Ajibarang” yang meliputi

anemia, preeklamsi, abortus dan kelahiran BBLR.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahan dalam penelitian ini adalah :“Bagaimana gambaran

kehamilan remaja terhadap risiko komplikasi kehamilan ?“

Gambaran Kehamilan Remaja..., Astriani Rifayuni, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Guna mengetahui gambaran kehamilan remaja terhadap risiko

komplikasi kehamilan di RSUD Ajibarang.

2. Tujuan Khusus

Mengetahui gambaran kehamilan remaja terhadap risiko komplikasi

kehamilan yang meliputi :

a. Usia ibu dengan anemia

b. Usia ibu dengan preeklamsi

c. Usia ibu dengan abortus

d. Usia ibu dengan kelahiran BBLR

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu promosi

kesehatan dan menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Memberikan motivasi dan dukungan bagi Bidan untuk lebih

meningkatkan pendidikan kesehatan reproduksi kepada remaja dan

pelayanan dalam melakukan asuhan kepada kehamilan remaja.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang Gambaran Kehamilan Remaja terhadap Risiko

Komplikasi Kehamilan di RSUD Ajibarang tahun 2013 ini belum pernah

Gambaran Kehamilan Remaja..., Astriani Rifayuni, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
5

dilakukan. Berikut adalah penelitian lain yang terkait dengan penelitian

ini.

Agung N. Gunawan, 2010 dengan judul “Pengaruh Kehamilan di

Usia Muda terhadap Kelahiran Prematur di RSUD dr.Soetomo

Surabaya“ tempat penelitian di RSUD dr.Soetomo Surabaya. Waktu

penelitian adalah Oktober-Desember 2010. Metode penelitian adalah

analitik observasional. Sampelnya adalah sejumlah pasien yang

melahirkan dibagian kandungan, ruang bersalin RSUD dr.Soetomo

Surabaya dengan besar sampel 30 orang. Tujuan dari penelitian ini

adalah mencari adanya hubungan antara kehamilan di usia muda

dengan kelahiran prematur dan melihat angka prevelensi kelahiran

prematur pada ibu hamil usia muda. Hasil dari penelitian didapatkan

bahwa ibu dengan usia muda resiko melahirkan prematur 45%

sedangkan ibu hamil usia normal 15%. Kesimpulan dari penelitian ini

adalah prevalensi terjadinya kelahiran prematur pada ibu usia muda

cukup tinggi yakni 0,45. Dengan kata lain, dari 100 ibu usia muda, 45

diantaranya melahirkan prematur.

Penelitian lain dilakukan oleh A. Esse Puji, 2007 dengan judul

“Hubungan Faktor Risiko Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi Berat Lahir

Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Umum Barru Makasar tahun 2007”

tempat penelitian di RSU Barru Makasar. Waktu penelitian adalah pada

tahun 2007. Metode penelitian adalah survey analitik dengan

pendekatan ”Cross Sectional Study”. Sampelnya adalah semua ibu yang

melahirkan bayi BBLR dan Normal sebesar 80 orang. Pengambilan

sampel dilakukan dengan metode accidental sampling. Data yang

Gambaran Kehamilan Remaja..., Astriani Rifayuni, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
6

dikumpulkan adalah data sekunder yaitu paritas ibu, status gizi ibu

hamil, dan kadar Hb ibu yang tercatat di rekam medik. Kesimpulan dari

hasil penelitian ini adalah ada hubungan antara paritas ibu dengan

kejadian BBLR, ada hubungan antara status gizi ibu dengan kejadian

BBLR dan ada hubungan antara kadar Hb ibu dengan kejadian BBLR.

Penelitian ini dilakukan dengan perbedaan mencari gambaran

kehamilan remaja terhadap risiko komplikasi kehamilan di RSUD

Ajibarang menggunakan metode diskriptif. Variabel dependent yang

digunakan adalah usia remaja. Sedangkan variabel independent yang

digunakan adalah komplikasi kehamilan yang meliputi anemia,

preeklamsi, abortus, dan kelahiran BBLR. Populasi study adalah semua

ibu yang berusia dibawah 20 tahun dan memiliki komplikasi pada

kehamilannya yang berada di RSUD Ajibarang mulai bulan Maret 2012-

Maret 2013.

Gambaran Kehamilan Remaja..., Astriani Rifayuni, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Anda mungkin juga menyukai