PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
karakter dan menyembuhkan hati yang luka, orang yang membuat dan
menjaga memori indah, orang yang dicintai dengan penuh kasih dan
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang
menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa
berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat
amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan
1
2
tua dengan baik juga menjelaskan tentang kesusahan, kesakitan ibu saat
alamiah bagi seorang ibu dalam usia produktif. Bila terjadi gangguan
dalam proses ini, baik itu gangguan fisiologis maupun psikologis, dapat
tidak jarang menyebabkan kematian ibu. Kematian ibu dan bayi sering
terjadi karena komplikasi yang terjadi pada masa sekitar persalinan, maka
oleh tenaga kesehatan yang terlatih. Melalui pertolongan yang baik dan
2016).
dari 150.000 kematian ibu setiap tahun di dunia dan hampir 4 dari 5
kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi
dalam 24 jam pertama Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini
2010).
3
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Apabila AKB
Amerika Serikat yaitu 9300 jiwa, Afrika Utara 179.000 jiwa, dan Asia
100.000 kelahiran hidup jika dibanding Filipina 170 per 100.000 kelahiran
hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup, Thailand 44 per 100.000
kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup Pada tahun 2015 AKB di
Sensus (Supas) 2015 menunjukkan AKB sebesar 22,23 per 1000 kelahiran
hidup, yang artinya sudah mencapai target MDG 2015, yang ditargetkan
23 per 1.000 kelahiran hidup. Tetapi angka ini masih jauh dari target
2030 yaitu sebesar 1,2% kematian yang artinya sekitar 12 kasus kematian
bayi dari 1.000 kelahiran hidup. Hasil riset yang dilakukan oleh Badan
sekitar 25,5 kematian setiap 1.000 bayi yang lahir (BPS, 2016).
pada usia hingga satu tahun menunjukkan masih rendahnya kualitas sektor
Lahir Rendah (BBLR) dan prematur (Wandira & Indrawati, 2012). Data
Kasus BBLR masih cukup tinggi 15% dari 20 juta bayi di seluruh
dunia yang lahir dengan BBLR setiap tahunnya (WHO, 2014). Prevalensi
global untuk BBLR adalah 15,5%, yang artinya sekitar 20.6 juta bayi yang
Indonesia. Insiden paling tinggi terjadi di Asia Tengah dan Asia Selatan
Yulistini, 2015). Data kasus BBLR untuk provinsi Jawa Tengah adalah
kabupaten Cilacap kasus bayi dengan BBLR adalah sebesar 3,6% (Profil
(Proverawati dan Ismawati, 2010). BBLR adalah bayi yang lahir dengan
berat kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa kehamilan (Depkes
bayi pada saat lahir atau 24 jam pertama. Berdasarkan penanganan dan
1500-2500 gram, bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) berat lahir
kurang dari 1500 gram, dan bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) berat
demografi ibu (umur kurang dari 20 tahun dan umur lebih dari 34 tahun,
ras kulit hitam, status ekonomi yang kurang, status perkawinan yang
tidak sah). Risiko medis ibu sebelum hamil juga berperan terhadap
terhadap BBLR (status gizi ibu, infeksi dan penyakit kehamilan dan
Selain itu penelitian yang di lakukan oleh Sulistyorini, D., dan Siswoyo, S
yang signifikan sebagai faktor terjadinya BBLR. Hasil penelitian lain yang
sakit rujukan utama atau primer di Kabupaten Cilacap. Selain itu RSUD
Daerah (BLUD).
data pada tahun 2013 jumlah Bayi Baru Lahir (BBL) sebanyak 2238 bayi
dan yang BBLR sebanyak 360 bayi (16,09%). Sedangkan pada tahun 2014
jumlah BBL adalah sebanyak 1743 bayi dimana 409 bayi (23,47%) adalah
BBLR dan pada bulan Januari sampai Agustus 2015 jumlah BBL adalah
RSUD Cilacap pada tanggal 01 Maret 2019 didapatkan data pada tahun
2016 jumlah BBLR sebanyak 365 (16,8%) dari 2173 kehamilan. Tahun
2017 terjadi penurunan jumlah BBLR sebanyak 312 (13,1%) dari 2384
yaitu 320 (13,9%) dari 2310 kelahiran. Pada bulan November 2018
terdapat 10 bayi BBLR dengan kondisi status ibu 40% berumur lebih dari
B. Rumusan Masalah
dalam penelitian ini ialah “Adakah Faktor-Faktor Resiko Ibu Hamil yang
Cilacap?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum :
2. Tujuan khusus :
RSUD Cilacap.
Cilacap.
di RSUD Cilacap.
Cilacap.
RSUD Cilacap.
Cilacap.
9
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
c. Bagi peneliti
E. Keaslian Penelitian
Sampel kasus adalah ibu yang melahirkan BBLR dan sampel kontrol
dan status gizi dengan studi dokumentasi dari rekam medis ibu yang
badan lahir rendah di RSUP Dr. Djamil Padang. Tujuan penelitian ini
RSUP Dr. M. Djamil Padang dari Januari sampai Desember 2012. Pada
proporsi yang lebih besar pada kejadian BBLR. Analisis bivariat chi-
kehamilan, dan status gizi dengan studi dokumentasi dari rekam medis
ibu yang melahirkan bayi BBLR di RSUD Cilacap dan analisa yang
sampling untuk kasus dan simple random sampling untuk kontrol dari
bivariat dengan uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa variabel yang
nilai p = < 0,05), selanjutnya dilakukan analisis multivariate dengan uji regresi
logistic didapatkan hasil bahwa variabel yang paling berisiko terhadap kejadian
studi dokumentasi dari rekam medis ibu yang melahirkan bayi BBLR.
BAB II
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Kehamilan
a. Pengertian
14
15
adalah 280 hari atau 40 minggu dihitung dari haid pertama haid
terakhir (HPHT).
kehamilan yaitu:
1) Perut membesar
konsistensi rahim.
6 minggu.
Hick).
7) Teraba ballottement.
yaitu:
janin.
diantaranya:
menstruasi.
17
3) Kista ovarium
4) Hematometra
akan menghilang.
e. Proses Kehamilan
2) Sperma (spermatozoa)
(Manuaba, 2010).
3) Fertilisasi
dari fertilisasi yatu bertemunya sel telur dan sel sperma. Saat
organ reproduksi pria yang kurang lebih berisi 300 juta sperma.
baru.
4) Implantasi
2010).
5) Plasenta
2014).
1) Sistem reproduksi
otot polos rahim, berat uterus naik dari 30 gram menjadi 1000
2) Sistem pernafasan
kehamilan.
3) Sistem pencernaan
4) Sistem intergumen
Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak
kedua dan akan naik kembali seperi pra hamil. Nadi biasanya
6) Metabolisme
7) Payudara
sebagai calon ibu. Pada trimester kedua, calon ibu sudah dapat
ke-3 sampai ke-6 disebut embrio dan sesudah minggu ke-6 mulai
1) Pernafasan janin
2) Sirkulasi darah
a) Foramen ovale
Darah yang kaya akan O2 dan nutrisi yang berasal dari uri
3) Saluran pencernaan
4) Saluran kemih
pada saat itu dalam kandung kemih terdapat air kemih yang
h. Komplikasi Kehamilan
1) Perdarahan
(Prawiroharjo, 2010).
2) Preeklamsi
a) Trauma abdomen
b) Preeklamsi
a. Pengertian
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang berusia 0-28 hari
sebagai bayi yang terlahir dengan berat kurang dari 2500 gram
adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram
29
yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau sama
badan lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi.
30
b. Epidimologi
artinya sekitar 20.6 juta bayi yang lahir setiap tahunnya dan 96.55
tinggi terjadi di Asia Tengah dan Asia Selatan (27,1%) dan paling
c. Etiologi
1) Faktor ibu
a) Penyakit
terlalu dekat.
d) Keadaan sosial
sejenisnya.
3) Faktor janin
4) Faktor lingkungan
yaitu
1) Penyakit
2) Ibu
yang kurang.
4) Sebab lain
5) Tingkat pendidikan
d. Klasifikasi BBLR
gram.
1500 gram.
e. Manifestasi Klinis
kurang
B. KERANGKA TEORI
Perubahan Fisiologis Faktor ibu yang mempengaruhi BBLR:
Tanda dan Gejala Kehamilan Kehamilan a. Penyakit (anemia)
a. Tanda pasti kehamilan a. Perubahan Sistem b. Usia Ibu
b. Tanda kemungkinan hamil Reproduksi c. Paritas
b. Sistem Pernafasan d. Keadaan Sosial Ekonomi (gizi)
c. Sistem Pencernaan e. Tingkat pendidikan
d. Sistem Integument f. Kebiasaan Ibu
Tanda Pasti Kehamilan e. Sistem Sirkulasi g. Komplikasi Pada Kehamilan
1)Gerakan janin dalamrahim. Darah
2)Teraba bagian-bagianjanin. f. Sistem Metabolisme Faktor Janin yang mempengaruhi BBLR:
3)Denyut jantung janin. a. Premature, Hidramnion, Kehamilan Kembar
b. Kelainan Kromosom
Perubahan Psikologis
Kehamilan
Kehamilan adalah proses Klasifikasi BBLR
a. Perubahan Trimester 1
perpaduansel sperma dan ovum Berat Badan Lahir a. BBLR berat lahir 1500-2500 gram.
sehingga terjadi konsepsi b. Perubahan Trimester 2
Rendah (BBLR)adalah b. BBLSR berat lahir 100-1500 gram.
sampai lahirnya janin. c. Perubahan Trimester 3
bayi yang lahir dengan c. BBLER berat lahir kurang dari
berat badan kurang dari 1000 gram
2500 gram tanpa
Perkembangan memandang masa
Komplikasi Kehamilan Janin kehamilannya
a. Perdarahan Manifestasi klinis
b. Preeklamsi a. Berat kurang dari 2500
c. Nyeri abdominal pelvikum gram
b. Panjang kurang dari 45 cm
c. Lingkar dada kurang dari
30 cm
d. Umur kehamilan kurang
Bagan 2.1 Kerangka Teori dari 37 minggu
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Independent Dependent
Bagan 3.1
Keterangan :
B. Hipotesis Penelitian
36
38
sebagai berikut :
1. Hipotesis Mayor
risiko ibu hamil yang berhubungan dengan kejadian berat badan lahir
2. Hipotesis Minor
di RSUD Cilacap.
di RSUD Cilacap.
C. Variabel Penelitian
dan ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang
2010).
menjadi 2 yaitu :
terdiri dari usia ibu hamil, anemia, tingkat pendidikan, paritas, usia
Table 3.1
Definisi Cara
No Variabel Hasil Ukur Skala
Oprasional Pengukuran
1 Variable Faktor-faktor - - -
independent: risiko ibu hamil:
faktor-faktor risiko a. Usia ibu
ibu hamil yang hamil
berhubungan b. Anemia
dengan kejadian c. Tingkat
BBLR di RSUD pendidikan
Cilacap d. Paritas
e. Usia
kehamilan
f. Status gizi
E. Desain Penelitian
seberapa jauh konstibusi faktor risiko tersebut terhadap efek atau suatu
berikut:
Bagan 3.2
Ya (A)
Restrospektive Kasus
(Kasus) (Bayi lahir BBLR)
Tidak (B)
Populasi
Ya (C) (Sampel)
Restrospektive Kontrol
(Kontrol) (Bayi lahir normal)
Tidak (D)
Keterangan :
(B) Kasus tanpa faktor risiko yang mempengaruhi berat badan lahir
rendah (BBLR)
1. Populasi
2. Sampel
a) Besar sampel
45
N
n= 1+ N ( d )
2
Keterangan :
N : Jumlah populasi
n : Jumlah sampel
10%.
Oleh karena itu jumlah sampel dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut:
N
n= 1+ N ( d 2)
2310
= 1+ 2310 ( 0,12 )
2310
= 1+ 23,1
2310
= 24,1
10% yaitu 9,6 sampel, jadi jumlah sampel menjadi 105,6. Dari jumlah
berikut:
Cilacap.
RSUD Cilacap.
RSUD Cilacap.
RSUD Cilacap.
H. Etika Penelitian
dan pada hasil penelitian. Oleh sebab itu peneliti menghormati, mematuhi
terjadi benturan antara peneliti dan subyek. Etika yang akan dipenuhi
Dignity)
sekunder adalah data yang diperoleh melalui pihak lain, tidak langsung
sekunder dari penelitian ini yaitu data catatan rekam medis RSUD Cilacap
berikut:
kelompok kontrol.
K. Analisa Data
a. Editing
b. Coding
Table 3.2
c. Tabulating
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
51
b. Analisa Bivariat
(OR).
c. Analisa Multivariat
value > 0,25 tetap diikutkan bila variabel itu secara substansi
penting
Bab ini merupakan bab yang menguraikan tentang hasil penelitian ”Faktor-
Faktor Risiko Ibu Hamil Berhubungan Dengan Kejadian Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) Di Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap“ dan pengambilan data
dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2019 sampai dengan 18 Mei 2019 dengan
cara melihat data catatan rekam medis RSUD Cilacap. Jumlah sampel yang
diambil sebanyak 53 sampel kasus yaitu ibu hamil yang melahirkan bayi dengan
BBLR dan 53 sampel untuk kontrol yaitu ibu yang melahirkan bayi dengan berat
badan normal. Penelitian ini menggunakan lembar chek list dengan memberikan
tanda check (ⱱ) pada masing-masing faktor yang sesuai dengan data pada catatan
rekam medis RSUD Cilacap. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan
tekstual yang didasarkan pada hasil analisa univariat yang meliputi deskripsi
umur ibu hamil, anemia, tingkat pendidikan, paritas, usia kehamilan dan status
gizi ibu hamil. Analisa bivariat yang meliputi pengaruh secara parsial antara
variabel umur ibu hamil, anemia, tingkat pendidikan, paritas, usia kehamilan,
dan status gizi. Analisa multivariat untuk mengetahui faktorn yang paling
A. ANALISA UNIVARIAT
distribusi frekuensi dari variabel usia ibu hamil, anemia, tingkat pendidikan,
54
55
Tabel 4.1
Distribusi frekuensi usia ibu hamil di RSUD Cilacap
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi anemia di RSUD Cilacap
1 Anemia 37 34,9
Tabel 4.3
Distribusi frekuensi tingkat pendidikan ibu hamil di RSUD Cilacap
Tabel 4.4
Distribusi frekuensi paritas ibu hamil di RSUD Cilacap
sebanyak 13 (12,3%).
Tabel 4.5
Distribusi frekuensi usia kehamilan ibu di RSUD Cilacap
Tabel 4.5
Distribusi frekuensi status gizi ibu di RSUD Cilacap
B. ANALISA BIVARIAT
paritas, usia kehamilan dan status gizi, berikut keterangan dibawah ini :
1. Hubungan Usia Ibu Hamil dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah
Tabel 4.7
Hubungan Usia Ibu Hamil dengan Kejadian Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) di RSUD Cilacap
Berat Badan Lahir Jum
Usia BBLR BB lah
ibu Normal
hamil F % F % %
Berisi 1 55 1 4 27 10
ko 5 ,6 2 4 0,0
,
4
Tidak 3 48 4 5 79 10
Berisi 8 ,1 1 1 0,0
ko ,
9
Total 5 50 5 5 106 10
59
3 ,0 3 0 0,0
,
0
Pv=0, X O CI=(0,56
656 2
R 0-3,245)
= =1
0 ,3
, 49
1
9
9
Sumber : Data Primer diolah 2019
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa usia ibu hamil yang masuk dalam
kategori berisiko yaitu pada usia < 20 tahun atau berumur > 35 tahun
pada usia ibu hamil yang masuk dalam kategori tidak berisiko
0,05. Berarti Ho di terima dan Ha ditolak karena pv > 0,05. Maka hasil
penelitian pada variabel ini adalah tidak terdapat hubungan antara usia
ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) di RSUD
3,245), hal ini dapat diartikan bahwa umur ibu hamil yang termasuk
dibawah ini :
Tabel 4.8
Hubungan Anemia ibu hamil dengan Kejadian Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) di RSUD Cilacap
0,05. Berarti Ho di terima dan Ha ditolak karena pv > 0,05. Maka hasil
61
1,735), hal ini dapat diartikan bahwa yang termasuk dalam kategori
dibawah ini :
Tabel 4.9
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kejadian Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Cilacap
90 0, 0
1
5
9
Sumber : Data Primer diolah 2019
hasil penelitian pada variabel ini adalah tidak terdapat hubungan antara
di RSUD Cilacap.
Tabel 4.9
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kejadian Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Cilacap
o 9 0 3 0
Tingg , , 0
i 2 8 ,
0
Risik 4 4 49 5 9 1
o 4 7 2 3 0
Rend , , 0
ah 3 7 ,
0
Total 5 5 53 5 1 1
3 0 0 0 0
, , 6 0
0 0 ,
0
Pv = X OR CI=(0,7
0,236 2
= 21-
= 2,50 8,712)
1 6
,
4
0
3
Sumber : Data Primer diolah 2019
hasil penelitian pada variabel ini adalah tidak terdapat hubungan antara
8,712) hal ini dapat diartikan paritas dengan kategori risiko tinggi
bawah ini :
Tabel 4.10
Hubungan Usia Kehamilan dengan Kejadian Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) di RSUD Cilacap
dengan BBLR.
0,05. Karena p < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka hasil
6. Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Kejadian Berat Badan Lahir
Tabel 4.11
Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) di RSUD Cilacap
Berat Bayi Lahir
No Stat BB
Jumlah
us BBLR Nor
Gizi mal
F % % F %
Gizi 1 64 3 1 1
Bur 1 ,7 5 7 0
uk , 0
3 ,
0
Gizi 4 47 47 5 8 1
Baik 2 ,2 2 9 0
, 0
8 ,
0
Tota 5 50 53 5 1 1
66
l 3 ,0 0 0 0
, 6 0
0 ,
0
Pv = X CI=(0,69
0,29 2
OR 9-6,031)
0 = =
1, 2,0
1 52
2
1
Sumber : Data Primer diolah 2019
dengan BBLR.
0,05. Berarti Ho di terima dan Ha ditolak karena pv > 0,05. Maka hasil
penelitian pada variabel ini adalah tidak terdapat hubungan antara status
6,031) hal ini dapat diartikan status gizi ibu dengan kategori status gizi
C. ANALISA MULTIVARIAT
1. Seleksi Bivariat
Tabel 4.12
Hasil Analisa Bivariat antara Variabel Usia Ibu Hamil, Anemia,
Tingkat Pendidikan, Paritas, Usia Kehamilan dan Status Gizi
status gizi. Namun variabel yang memiliki p value ≥ 0,25 tetap dapat
permodelan multivariat.
2. Permodelan Multivariat
68
secara berurutan dimulai dari p value yang terbesar. Hasil analisis multivariat
model pertama yang meliputi variabel paritas, usia kehamilan dan status dapat
Tabel 4.13
Hasil Pengujian Regresi Logistik Antara Variabel Paritas, Usia Kehamilan
Dan Status Gizi Dengan Kejadian BBLR
likelihood < 0,05 (p = 0,000). Namun terlihat variabel paritas dan status
gizi memiliki p value > 0,05 , dan variabel tentang status gizi merupakan
Tabel 4.14
Hasil Pengujian Regresi Logistik Antara Variabel Paritas Dan Usia
Kehamilan Berhubungan Dengan Kejadian BBLR
69
Tabel 4.15
Perubahan Nilai OR Variabel Paritas Dan Usia Kehamilan
variabel status gizi dikeluarkan dari model, perubahan OR tidak ada yang >
3. Uji Interaksi
Tabel 4.16
Hasil Pengujian Interaksi
Interkasi -2LL G Pv
Tanpa interaksi 106,949 - -
Paritas*Usia Kehamilan 106, 949 39,998 0,000
Sumber : Analisa Data 2019
PEMBAHASAN
variabel usia ibu hamil, anemia, tingkat pendidikan, paritas, usia kehamilan
dan status gizi. Analisa bivariat yang meliputui hubungan antara usia ibu
hamil, anemia, tingkat pendidikan, paritas, usia kehamilan dan status gizi
Cilacap.
1. Analisa Univariat
(< 20 tahun atau >35 tahun), yaitu sebanyak 27 (25,5%) ibu. Hal ini
kategori tidak berisiko, yaitu ibu hamil pada umur 20 tahun sampai
termasuk dalam kategori berisiko, yaitu ibu hamil pada usia kurang
72
73
menjadi 2 yaitu umur reproduksi tidak sehat (< 20 tahun atau >35
hamil tersebut merupakan umur yang paling aman untuk hamil dan
ibu, dan sebagian kecil ibu mengalami anemia (< 11) , sebanyak 37
paling lazim dialami ibu adalah anemia kekurangan zat besi. Ini
pada ibu hamil adalah kekurangan zat besi dapat terjadi karena tidak atau
sering terjadi kekurangan zat besi ini karena bayi memerlukan sejumlah
zat besi yang besar untuk pertumbuhan. Defisiensi besi pada wanita hamil
(Proverawati, 2010).
kebutuhan Fe ibu hamil. Kebutuhan ibu hamil akan zat besi sebesar
(Simanjuntak, 2009).
ke empat atau lebih. Hal ini sesuai dengan penelitian Nur (2016)
risiko sebesar 1,703 kali lebih besar untuk melahirkan bayi berat
kejadian BBLR dimana ibu dengan paritas <2 dan >4 berisiko
berisiko 3,2 kali melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (nilai
LILA adalah cara untuk mengetahui gizi kurang pada wanita usia
subur umur 15-45 tahun yang terdiri dari remaja, ibu hamil, ibu
(KEK) Wanita Usia Subur (WUS). Penilaian yang lebih baik untuk
79
menilai status gizi ibu hamil yaitu dengan pengukuran LILA, karena
2. Analisa Bivariat
yang masuk dalam kategori berisiko yaitu pada usia < 20 tahun
variabel ini adalah tidak terdapat hubungan antara usia ibu hamil
kausal, yang bisa saja terjadi karena adanya faktor lain yang
tahun. Pada masa ini adalah kurun waktu yang optimal bagi
pada saat ini sudah siap dan matang, demikian juga dengan
untuk ibu yang berusia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35
juga menjelaskan bahwa tidak ada hubungan antara usia ibu saat
badan lahir bayi mayoritas tidak BBLR (berat badan < 1500 gr/
dipantau.
value > α (0,05). Dari analisa bivariat dan uji statistik Chi-
(Mubarak, 2007).
pada uji variabel lainnya seperti pada faktor risiko untuk paritas
lain adalah umur, paritas dan lain-lain. Hal ini di perkuat oleh
(Henderson, 2006).
nilai X2 = 32,552 dan pv =0,000 < 0,05. Karena p < 0,05 maka
rendah.
gizi baik.
RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, dari hasil uji bivariat
yang rendah.
mempengaruhi kecerdasan.
(p-value =0,016).
3. Analisa Multivariat
bayi berisiko memiliki berat badan lahir kurang dari 2.500 gram.
seperti jantung, liver, ginjal, otak, dan saraf mulai terbentuk. Setelah
berat badan. Pada trimester ketiga, bayi mulai bisa bergerak dan
(Manuaba, 2010).
B. KETERBATASAN PENELITIAN
dapat diteliti, hanya faktor usia ibu hamil, anemia, tingkat pendidikan,
paritas, usia kehamilan dan status gizi yang datanya tersedia lengkap
dapat diteliti.
97
antara faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) di RSUD
Cilacap adalah:
rendah secara menyeluruh seperti faktor dari ibu yang lainnya meliputi
ibu hamil, selain itu juga faktor janin seperti prematur, hidramnion,
mengetahui pencegahannya.
99
BAB VI
A. KESIMPULAN
1. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia ibu hamil dengan
yang termasuk dalam kategori umur berisiko, yaitu ibu yang berumur
< 20 tahun dan > 35 tahun, memiliki risiko 1,349 kali mengalami bayi
2. Tidak ada hubungan yang bermakna antara anemia pada ibu hamil
1,735). Ibu hamil yang mengalami anemia memiliki risiko 0,779 kali
pendidikan tinggi.
100
rendah.
6. Tidak terdapat hubungan antara status gizi ibu hamil dengan kejadian
ibu dengan kategori status gizi buruk berpeluang 2,052 kali untuk
baik.
B. SARAN
ibu hamil dengan usia kehamilan, karena faktor usia kehamilan adalah
kehamilan.
hamil mengenai bayi yang mungkin lahir dengan berat badan lahir
Cilacap.
102
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, A., dan Cholid, N. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Arief, ZR., dan Sari. 2009. Neonatus dan Asuhan Keperawatan Anak. Yogyakarta
: Nuha Medika.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2016. Provinsi Jawa Tengah Dalam Angka 2016.
Jawa Tengah.
Budiarti, Milani. 2009. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang
Zat Besi dengan Kejadian Anemi di Puskesmas Mangkang Kota
Semarang : Karya Tulis Ilmiah. Universitas Muhammadiyah Semarang.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2017. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
2017. Semarang : Dinkes Jateng.
Fatimah, St., Veni Hadju, Burhanuddin Bahar, Zulkifli Abdullah. 2011. Pola
Konsumsi dan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil di Kabupaten Maros,
Sulawesi Selatan. Makara Kesehatan, Vol. 15, No. I.
Henderson, C., Jones, K. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC.
103
Hidayat, A., A. 2011. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Ibrahim. 2010. Nutrisi Janin & Ibu Hamil. Yogyakarta : Medical Book.
Indrasari, N. 2012. Faktor Resiko Pada Kejadian Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR). Jurnal Keperawatan, Volume VIII. No. 2.
Johns Hopkins University. 2017. Pregnancy: first trimester, second trimester, third
trimester.
Kusmawati., N. 2012. Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR)Di RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
Tahun 2012. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala.
Maryunani, A.,dan Nurhayati. 2008. Asuhan Bayi Baru Lahir Normal. Jakarta:
Trans Info Media.
104
Nur, R., Arifuddin, A., dan Novilia, R. Analisis Faktor Risiko Kejadian Berat
Badan Lahir Rendah Di RSU Anutapura Palu. Jurnal Preventif, Vol.7
No.1, Maret 2016, halaman 1-64.
Pantiawati , I. 2010. Bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Yogyakarta
: Nuha Offset.
Proverawati A., dan Ismawati, C.S. 2010. BBLR : Berat Badan Lahir
Rendah.Yogyakarta : Nuha Medika.
Puspitaningrum., E., M. 2018. Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Dengan Kejadian
Beratbadan Lahir Rendah (BBLR) Di Rsia Annisa Kota Jambi Tahun
2018. Scientia Journal. Vol. 7 No. 2 .
Sembiring, J, Br. 2017, Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, Anak Pra Sekolah.
Yogyakarta: Deepublish.
Simanjuntak, N.A. (2009). Hubungan anemia pada ibu hamil dengan kejadian
bayi berat lahir rendah (BBLR) di badan pengelola rumah sakit umum
(BPRSU) Rantauprapat Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008. Skripsi
Universitas Sumatera Utara, Sumatra Utara.
Sukarni, I., dan Margareth ZH. 2013. Kehamilan, Persalinan, Dan Nifas.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Syahreni dan Achmad., E., K. 2013. Pengaruh Paritas Dan Faktor-Faktor Lain
Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rs Benyamin Guluh
Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2011-2012. FKM
UI.
Syarifuddin, V., dkk. 2011. Kurang Energi Kronis Ibu Hamil sebagai Faktor
Risiko Bayi Berat Lahir Rendah Berita Kedokteran Komunitas, 27, 187-
196.
Tjekyan, S. 2010. Faktor Risiko dan Prognosis Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) dan Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR) dan Kejadian
Lahir Mati di Kota Palembang, Jurnal Kedokteran dan Kesehatan,
Publikasi Ilmiah FK Unsri, JKK, 2010 Th. 42, No. 3.
Yolanda, G. 2016. Hubungan antara Anemia Ibu Hamil dengan Kejadian BBLR
pada Kehamilan Cukup Bulan di RSUP Sardjito. Perpustakaan UGM.
Yogyakarta
107