Anda di halaman 1dari 10

ISSN : 2598-2095 Vol. 5 No.

1 (September, 2021)

REVIEW: FITOTERAPI PADA KEADAAN ANEMIA

(Phytotherapy of Anemia: A Review)


(Submited : 27 Agustus 2021, Accepted : 30 September 2021)

Muhammad Ikhwan Rizki

Prodi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat


Email: ikhwanrizki@ulm.ac.id

ABSTRAK

Anemia merupakan keadaan dimana jumlah eritrosit (sel darah merah) kurang dari jumlah normalnya yang
disebabkan kurangnya konsumsi zat besi. Prevalensi anemia di di Indonesia berdasarkan survei demografi
dan kesehatan Indonesia 2017, anak usia 5-12 tahun sekitar 26%, wanita usia 13-18 tahun sekitar 23%,
pria berusia 13-18 tahun sekitar 17%. Wanita memiliki faktor resiko dua kali lipat kekurangan zat besi
dibandingkan pria. Penggunaan obat herbal dilakukan dengan memanfaatkan tanaman yang berkhasiat.
Tujuan review ini memberikan informasi mengenai pemanfaatan tanaman herbal dalam mengurangi dan
mengatasi terjadinya anemia. Literatur yang digunakan pada review artikel ini berupa e-book, jurnal
internasional, dan jurnal nasional yang didapatkan pada penyedia jurnal di nternet serta situs resmi
lembaga kesehatan baik itu nasional maupun internasional. Anemia dapat diatasi dengan daun kelor
(Moringa oleifera L), buah jambu biji merah (Psidium guajava L.), bayam merah (Amaranthus tricolor L),
kacang hijau (Phaseolus radiatus L), ciplukan (Physalis peruviana), kurma (Phoenix dactylifera), pepaya
(Carica papaya), buah naga (Hylocereus polyhizu) dan buah kelapa (Cocos nucifera L).

Kata kunci : Anemia, Fitoterapi, Herbal, Tanaman

ABSTRACT

Anemia is a condition where the number of erythrocytes (red blood cells) is less than the normal number.
This is due to a lack of iron consumption. The prevalence of anemia in Indonesia based on the 2017
Indonesian demographic and health survey, children aged 5-12 years is around 26%, women aged 13-18
years is around 23%, men aged 13-18 years is around 17%. Women have twice the risk factors for iron
deficiency than men. The use of herbal medicine is done by utilizing efficacious plants. The purpose of this
review is to provide information on the use of herbal plants in reducing and overcoming anemia. The
literature used in this article review is in the form of e-books, international journals, and national journals
obtained from journal providers on the internet and official websites of health institutions, both national and
international. Anemia can be treated with Moringa leaves (Moringa oleifera L), red guava fruit (Psidium
guajava L.), red spinach (Amaranthus tricolor L), green beans (Phaseolus radiatus L), ciplukan (Physalis
peruviana), dates (Phoenix dactylifera) , papaya (Carica papaya), dragon fruit (Hylocereus polyhizu and
coconut fruit (Cocos nucifera L).

Keywords : Anemia, Phytotherapy, Herbs, Plants

PENDAHULUAN hemoglobin pada sel darah merah tidak tercukupi.


Hemoglobin adalah protein yang sangat penting
Anemia merupakan keadaan dimana jumlah
bagi sel darah merah. Protein yang kaya zat besi
eritrosit (sel darah merah) kurang dari jumlah
ini membantu sel darah merah membawa oksigen
normalnya yang disebabkan kurangnya konsumsi
dari paru-paru ke seluruh tubuh (Nurbaya et.al.,
zat besi. Anemia terjadi karena kandungan

journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 454
ISSN : 2598-2095 Vol. 5 No. 1 (September, 2021)

2019). Gejala-gejala yang dapat dialami penderita Hal ini dapat disebabkan wanita mengalami
anemia yaitu mata berkunang-kunang, wajah proses menstruasi. Berdasarkan pada penelitian
pucat, lemah, pusing dan lesu. Selain kurangnya Srivastava et.al (2016) di India bahwa wanita
konsumsi zat besi faktor lainnya yang dapat muda dua kali lipat kekurangan zat besi
menyebabkan anemia diantaranya pendarahan dibandingkan remaja putra (Srivastava et.al.,
hebat, kekurangan vitamin B12 dan C, kurangnya 2016). Wanita muda adalah generasi penerus
asam folat, infeksi cacing, penyakit malaria, pada masyarakat sehingga mereka harus tumbuh
leukimia, status gizi, lamanya menstruasi, tingkat dengan optimal. Status gizi anak pada masa ini
pengetahuan dan tingkat ekonomi (Muhayatu & merupakan cerminan kualitas sumber daya pada
Ratnawati, 2019). masa depan, khususnya masa remaja. Selain itu,
Klasifikasi anemia berdasarkan morfolongi wanita muda merupakan calon ibu dimasa
terbagi menjadi tiga yaitu anemia makrostik, mendatang. Ketika masa remaja telah menderita
anemia mikrositik dan anemia normostik. Anemia anemia maka pada masa hamil akan lebih parah
makrostik adalah anemia dengan ciri MCV > 100 karena membutuhkan gizi yang lebih banyak.
fL. Penyebab anemia ini dikarenakan retikulosit Apabila tidak ditangani maka berdampak buruk
yang meningkat, adanya metabolisme abnormal baik di masa sekarang atau dimasa yang akan
asam nukleat pada prekusor eritrost, maturasi mendatang (Apriyanti, 2019).
eritrosit yang terganggu, alkohol, penyakit hati Pengobatan Tradisional yang berasal dari
dan hipotiroidisme. Anemia mikrostik adalah tanaman adalah perwujudan masyarakat dalam
anemia dengan eritrosit yang mengecil dengan menyelesaikan permasalahan kesehatan. WHO
MCV < 80 fL. Anemia ini disebabkan kurangnya juga merekomendasikan penggunaan obat
zat besi, terjadi keracunan logam, berkurangnya tradisional sebagai pemeliharaan kesehatan
sintesis globin. Sedangkan anemia normostik masyarakat, pengobatan serta pencegahan
merupakan anemia dengan karakteristik MCV penyakit khususnya penyakit kronis (WHO, 2003).
normaal antara 80-100 fL. Penyebab anemia Oleh karena itu, penggunaan obat herbal sangat
normostik yaitu anemia hemolitik, penyakit ginjal diterima secara luas di seluruh negara dapat
kronik, sindrom kardiorenal, dan anemia hemolitik dilihat dari prevalensi penggunaan obat herbal di
disebabkan kelainan intrinsik dan ekstrinsik sel Spanyol sekitar 41%, Kanada 70% dan 82% di
darah merah (Irawan, 2013). Berdasarkan WHO Australia (WHO, 2013). Di Indonesia sendiri
2001 nilai Hb normal usia 5-11 tahun < 11,5 g/dL, penggunaan obat herbal menjadi warisan budaya
12-14 tahun ≤12,0 g/dL, sedangkan usia diatas karena telah dilakukan sejak nenek moyang
15 tahun untuk wanita > 12,0 g/dL dan pria > 12,0 hingga sekarang. Penggunaan obat herbal
g/dL (Gunadi et.al., 2016). dilakukan dengan memanfaatkan tanaman yang
Anemia adalah salah satu masalah kesehatan berkhasiat. Menariknya, sekitar 80 persen
diseluruh dunia baik negara maju bahkan negara populasi tanaman herbal yang ada didunia
berkembang. Prevalensi anemia di dunia menurut tumbuh di Indonesia. Sehingga menjadi
WHO pada tahun 2015 sekitar 40-88% (Apriyanti, keunggulan tersendiri karena mudah mudah
2019). Negara- negara tertinggi penderita ditemui disekitar kita (Jennifer & Saptutyningsih,
anemia ditemukan di Asia Selatan yaitu pada 2015). Keunggulan lainnya dalam penggunaan
negara Bangladesh sekitar 70%, Nepal 67% dan tanaman herbal rendahnya efek samping yang
Maldives sekitar 62% (Ningsih & Lestari, 2020). ditimbulkan dibandingan denganp penggunaan
Sedangkan di Indonesia sendiri berdasarkan obat konvensional, harga yang cukup terjangkau
survei demografi dan kesehatan Indonesia 2017, dan relatif lebih aman (Aseptianova, 2019).
prevalensi anemia pada anak usia 5-12 tahun Tanaman herbal juga memiliki reseptor, struktur
sekitar 26%, wanita usia 13-18 tahun sekitar 23% kimianya dan hormon yang sama dengan
sedangkan pada pria berusia 13-18 tahun sekitar manusia (Utami, 2008).
17% (Kemenkes, 2018). Sejalan dengan Berdasarkan uraian di atas, artikel ini ditulis
Riskesdas pada tahun 2018 prevalensi anemia harapanya dapat memberikan informasi
banyak ditemukan pada perempuan sebesar 27,2 mengenai pemanfaatan tanaman herbal dalam
%, sedangkan laki-laki lebih rendah yaitu sebesar mengurangi dan mengatasi serta mencegah
20,3% (Balitbangkes, 2018). terjadinya anemia berdasarkan sumber literatur.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan
bahwa wanit lebih beresiko mengalami anemia. METODE PENELITIAN

journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 455
ISSN : 2598-2095 Vol. 5 No. 1 (September, 2021)

Literatur yang digunakan pada review artikel ini menstruasi yang tidak teratur. Penelitian lainnya
berupa e-book, jurnal yang didapatkan pada juga menunjukkan pemberian teh daun kelor
penyedia jurnal di Internet baik itu nasional dapat mempengaruhi penurunan dismenore atau
maupun internasional. nyeri yang terjadi saat menstruasi (Hamdiyah &
Sukarta, 2019).
HASIL DAN PEMBAHASAN B. Buah Jambu Biji Merah (Psidium guajava
L.)
A. Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk) Jambu biji merah merupakan tanaman yang
Tanaman kelor merupakan tumbuhan asli banyak dijumpai di daerah tropis maupun
sub-Himalaya di India, Pakistan, Banglades dan subtropis. Jambu biji merah merupakan tanaman
Afganistan, namun dapat pula tumbuh di daerah perdu yang dapat tumbuh mencapai 9 meter,
tropis. Moringa oleifera dapat tumbuh mencapai dengan batang berbentuk segiempat, permukaan
7-12 m, bentuk batang lurus, berwarna putih, kulit kulitnya licin, tipis dan mudah terkelupas.
tipis dan kasar pada permukaannya. Sedangkan Sedangkan daunya berbentuk lonjong, jorong dan
daunya berbentuk bulat telur tersusun majemuk bulat telur terbalik (Fadhilah et.al., 2018). Ukuran
dan akan gugur pada musim kemarau. Akarnya buah jambu biji sekitar 4-12 cm, bentuknya bulat
tunggang dan berbau tajam. Adapun klasifikasi ataupun bulat lonjong, teksturnya kasar ataupun
tumbuhan ini yaitu : halus. Warna kulit jambu biji merah hijau dan
Kingdom : Plantae akan berwarna kuning ketika buah matang.
Divisi : Magnoliophyta Beraroma khas dan daging buah berwarna merah
Ordo : Brassicales (Henny et.al., 2021). Klasifikasi dari buah jambu
Famili : Moringaceae biji merah yaitu :
Genus : Moringa Kingdom : Plantae
Spesies : Moringa olifera L. Divisi : Spermatophyta
(Affandi, 2019). Kelas : dicotyledonae
Ordo : Myrtales
Famil : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava Linn
(Parimin, 2018)

Gambar 1. Daun kelor (Hendarto, 2019)

Kandungan yang terdapat pada daun kelor


adalah senyawa alkaloid, fenolat, triterpenoid
atau steroid dan flavonoid serta tanin (Putra et.al.,
2016). Senyawa flavonoid dalam daun kelor
diduga dapat memberikan antivitas antiinflamasi
dengan cara menghambat enzim
Gambar.2 Buah Jambu Biji Merah ( Henny et.al., 2021)
sikloooksigenase. Salah satu senyawa golongan
dari flavonoid ini yaitu kuersetin. Kuersetin Jambu biji merah banyak digemari karena
merupakan komponen bioaktif sebagai rasanya yang manis sehingga sering diolah
antiinflamasi dan diyakini dapat memperlancar menjadi jus. Kelebihan lainnya pada jambu biji
siklus haid (Sulistyawati & Pertiwi, 2015). Daun merah yaitu kandungan vitamin C nya. Vitamin C
kelor dapat dimanfaatkan dengan cara dibuat pada buah jambu biji merah lebih tinggi
rebusan, dimasukkan kedalam masakan atau dibandingkan buah-buah lainnya karena dalam
dapat dibuat dalam bentuk minuman seperti teh. 100 gram jambu biji merah terkandung 228 mg
Hasil penelitian yang dilakukan Pratiwi (2020) vitamin C (Soedjito, 2012). Vitamin C sendiri
setelah pemberian teh daun kelor pada remaja dapat menghambat terbentuknya hemosiderin
putri menunjukkan terjadinya peningkatan kadar yang sulit di mobilisasi untuk membebaskan zat
hemoglobin dan siklus menstruasi yang teratur besi yang diperlukan. Peran vitamin C yaitu dapat
yang mulanya menderita anemia dengan siklus

journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 456
ISSN : 2598-2095 Vol. 5 No. 1 (September, 2021)

memindahkan besi dari transferin didalam plasma pada 20 remaja putri di SMK Al-Islam kudus
ke ferritin (Almatsier, 2003). Feritin adalah protein mengalami peningkatan kadar Hb dari 10,30 gr/dl
penting yang menyimpan zat besi dan menjadi 10,89 gr/dl. Penelitian lainnya juga
membentuk hemoglobin serta sel darah merah. mengungkapkan kadar zat besi dalam darah
Hal ini sejalan berdasarkan hasil penelitian yang lebih tinggi dengan pemberian bayam merah
dilakukan Rusdi et.al (2018) bahwa pemberian jus dibandingkan suplemen penambah darah
jambu biji merah dapat meningkatkan kadar (Hadiwinata et.al., 2015). Hal tersebut disebabkan
ferritin pada remaja putri penderita anemia. Selain kandungan zat besi pada bayam merah cukup
itu, pemberian jus jambu biji merah dengan tinggi dibandingkan sayur lainnya. Dalam 100
takaran 400 gram kepada remaja putri di kota gram bayam merah terdapat 7 gram zat besi
Padang panjang selama empat hari berturut-turut (Atmaritha, 2005). Diketahui zat besi merupakan
menunjukkan adanya peningkatan kadar Hb mikroelemen yang dibutuhkan dalam membentuk
(Muwaidah, 2020). sel darah merah (hemopoboesis) (Faralia, 2012).
Selain itu, terdapat pula faktor lainnya seperti
C. Bayam merah (Amaranthus tricolor L) vitamin C, vitamin B6, dan folat yang membantu
Di Indonesia bayam merah mulai menyebar proses terjadinya induksi zat besi dalam tubuh.
pada abad ke-19. Bayam merah berasal dari Bayam merah juga memiliki karetenoid dan
Amerika dan Selandia Baru dengan nama genus flavonoid. Kedua zat ini merupakan antioksidan.
Amaranthus. Bayam merah mempunyai bentuk Jenis utama dari karetenoid pada bayam merah
daun bulat dengan bagian ujungnya yang runcing adalah beta karoten sedangkan flavonoid yaitu
dan berwarna kemerahan. Batang bayam merah luetin dan kuersetin (Purnawijayanti, 2009).
tegak, tebal dan berdaging serta relatif banyak
mengandung air. Bunganya tersusun dalam D. Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L)
malai dan keluar dari ujung tanaman. Bentuk akar Kacang hijau memiliki akar tunggang dengan
bayam merah tunggang dan tersebar kedalaman panjang kurang lebih 1 meter. Batang kacang
sekitar 20-40 cm. Bayam merah memiliki hijau mengayu berbatang jenis perdu (semak),
klasifikasi sebagai berikut : permukaanya berbulu berwarna coklat muda atau
Kingdom : Plantae hijau. Batang kacang hijau dapat tumbuh tinggi
Subkingdom : Tracheobionta mencapai 30 cm-100 cm, bercabang dan
Superdivisi : Spermatophyta menyebar ke semua arah. Bentuk daun lonjong
Divisi : Magnoliophyta dan runcing pada bagain ujung, berwarna hijau
Class : Magnoliopsida hingga hijau tua. Sedangkan buahnya berbentuk
Ordo : Hamamedlidae polong, berbulu pendek, bersekmen-sekmen,
Family : Amaranthacease berwarna hijau kusam atau mengkilap dan dapat
Genus : Amaranthus pula berwarna kuning, coklat serta hitam.
Species : Amaranthus tricolor L Tanaman kacang hijau memiliki klasifikasi
(Hennny et.al, 2021) sebagai berikut.
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Sub-divisi : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Species : Phaseolus radiatus L
(Aidah, 2020).
Gambar 3. Bayam Merah (Hennny et.al, 2021)

Hasil uji secara in vivo perasan daun bayam


merah yang diberikan pada tikus wistar (Rattus
norvegicus) mampu meningkatkan kadar Hb
dalam darah (Rumimper et.al., 2014). Sejalan
dengan penelitian Faridah et.al (2017) yang
menyatakan bahwa pemberian bayam merah

journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 457
ISSN : 2598-2095 Vol. 5 No. 1 (September, 2021)

Gambar 5. Ciplukan (Fatmawati, 2019).


Gambar 4. Kacang Hijau (Purwono, 2005).
Bahan kimia yang terkandung pada ciplukan
yaitu chlorogenik acid, asam sitrun, fisalin, asam
Phaseolus radiatus L merupakan salah satu
malat, alkaloid, tanin, gula, vitamin c, kriptoxantin
makanan yang banyak mengandung mineral yang
dan elaidic acid (Hariana, 2004). Berdasarkan
dibutuhkan dalam membantu proses hematopesis
hasil studi etnofarmakologi ciplukan digunakan
(pembentukan sel darah merah). Salah satunya
sebagai obat antikanker, antidiabetes, anti
besi, kandungan besi pada kacang hijau sebesar
bakterial, malaria, hepatitis dan anemia (Rengifo
6,7 mg/ 100 g. Sehingga diyakini dapat mengatasi
& Arana, 2013). Yunita & Apidianti (2019)
dan pencegahan terhadap anemia (Rukmana,
mengungkapkan pemberian ekstrak tanaman
2004). Sari kacang hijau menunjukkan aktifitas
ciplukan dapat meningkatkan kadar Hb dalam
dalam meningkatkan haemoglobin dari 10,60
darah yang cukup signifikan, sekitar 52 orang
menjadi 10,63 pada 10 responden remaja putri di
(80%) dari 65 remaja putri mengalami
SMA Al- Islam Kudus (Faridah & Indraswari,
peningkatan Hb. Campuran rebusan ciplukan
2017). Selain itu hasil uji statistik yang dilakukan
juga dapat mengatasi nyeri haid dikala
Mariyona (2019) setelah pemberian jus kacang
menstruasi, karena memiliki efek farmakologi
hijau didapatkan Hb rata-rata 0,72± 0,57 gr%
sebagai analgetik (Mangan, 2009). Penelitian
kelompok kontrol dan 3,81± 1,90gr% kelompok
lainnya mengungkapkan ekstrak daun etanol
intervensi dengan nilai p-value < 0,001 yang
ciplukan memberikan efektifitas analgetik sebesar
berarti terdapat pengaruh kacang hijau dalam
99% pada mencit Swiss webster jantan dengan
meningkatkan kadar Hb.
dosis yang efektif 25 mg/kgBB hampir setara
dengan obat pembandingnya yaitu aspirin
E. Ciplukan (Physalis peruviana) (Fadhilla et.al., 2020).
Physalis peruviana adalah tanaman perdu
yang tumbuh pada daerah yang tanahnya tidak
F. Kurma (Phoenix dactylifera)
becek dengan ketinggian 180 m diatas
Kurma berasal dari genus Phoenix sehingga
permukaan laut. Sebagian masyarkat Indonesia
sekilas menyerupai pohon palem. Perbedaan
menganggap tanaman ini adalah tanaman liar.
antara buah palem dan kurma yaitu buah yang
Ciplukan dapat tumbuh mencapai 0,75 m dan
dihasilkan. Buah yang dihasilkan kurma dapat
bisa lebih. Bentuk daunya tunggal berlekuk,
dimakan sedangkan buah palem tidak dapat
bentuk buahnya lonceng dan bercangap lima
dikonsumsi. Pohon kurma memiliki akar serabut
dengan rasa manis agak keasam-asaman serta
yang dapat menembus tanah hingga kedalaman
bunganya berwarna puting kekuning-kuningan.
6 m. Bentuk batangnya silinder, dan tebal.
Klasifikasi dari ciplukan yaitu :
Daunya bergantung pada kultivar, panjangnya 3-6
Kingdom : Plantae
m. Sedangkan pelepah daunya berbentuk
Divisi : Spermatophyta
segitiga dengan dua sudut lateral dan satu sirip.
Kelas : Magnoliopsida
Buah kurma berwarna kuning kecoklatan, cokelat
Ordo : Solanaceae
gelap dan kuning kemerahan, bertekstur lunak
Famili : Tubiflorae (solanale, pensonatae)
hingga kering (Apriyanti et.al., 2015)
Genus : Physalis
Klasifikasi dari tanaman kurma yaitu :
Spesies : Physalis angulata
Kingdom : Plantae
(Fatmawati, 2019).
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Family : Aracaceae

journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 458
ISSN : 2598-2095 Vol. 5 No. 1 (September, 2021)

Genus : Phornix Divisi : Spermatophyta


Species : Phoenix dactylifera Subdivisi : Angiospermae
(Rostita, 2009). Kelas : Dicotylidonae
Ordo : Caricalis
Family : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L
( Ulfa et.al., 2018).

Gambar 6. Pohon Kurma (Apriyanti et.al, 2015)

Berdasarkan penelitian dari Roselyn et.al


(2018) yang meneliti pemberian buah kurma pada Gambar 7. Pepaya (Kurnia, 2018).
remaja putri penderita anemia yang dilakukan di
SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan dengan Pepaya secara empiris digunakan untuk
metode quasi experiment design, mengatasi berbagai macam penyakit, salah
mengungkapkan hasil dari 50 responden setelah satunya adalah anemia. Kandungan vitamin C
pemberian buah kurma dapat meningkatkan Hb pada buah mentahnya sekitar 19 mg sedangkan
dari 10,5600 mg/dl menjadi 12,4920 mg/dl. Hasil buah matangnya 78 mg. Selain itu pepaya
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan mengandung sumber zat besi sekitar 0,4 mg
Mawaddah (2019) yang meneliti mengenai pada buah mentah dan sekitar 1,7 mg ketika
pemberian sari buah kurma pada remaja putri matang (Hidayati et.al., 2020). Khodijah et.al
dalam meningkatkan kadar hemoglobin di SMPN (2019) menyatakan pemberian buah pepaya
11 Palangkaraya dengan menggunakan metode sebanyak 100 gram dan Fe 250 mg kepada 50
quasi eksperimen, one group dengan uji statistik responden remaja putri penderita anemia di MTs-
uji paired, mengungkapkan bahwa setelah An Nur Sumedang dapat membantu penyerapan
pemberian sari kurma pada respon yang zat besi sehingga dapat meningkatkan kadar
berjumlah 35 orang mengalami peningkatan hemoglobin. Penelitian lainya juga menunjukkan
kadar Hb yaitu 0,9771, standar deviasinya 0,329 hal serupa dimana bahwa pemberian tablet Fe
beserta P- value = 0,00 (<0,05). Hal ini karena dengan dikombinasikan buah pepaya lebih efektif
kandungan zat besi pada kurma yang tinggi daripada pemberian tablet Fe saja dilihat dari
sehingga dapat mengatasi anemia. Manfaat buah hasil responden remaja putri mengalami
kurma selain mencegah terjadinya anemia, dapat peningkatan kadar Hb untuk kelompok intervensi
pula mencegah penyakit jantung, kanker usus 1,86 dan kelompok kontrol 1,03 (Ersila & Prafitri,
besar dan menjaga kesehatan mata (Satuhu, 2016).
2010).
H. Buah Naga (Hylocereus polyhizus)
G. Pepaya (Carica papaya) Bentuk buah naga bulat panjang, dagingnya
Tanaman tropis ini termasuk ke dalam genus tebal dan berwarna merah, terdapat jambul
carica dengan tinggi pohonya dapat mencapai 10 berukuran 1-2 cm pada permukaan kulitnya.
m. Batangnya tunggal, permukaanya berparut. Bijinya berukuran kecil dengan warna hitam,
Bentuk daunnya bercangap, bersirip lima, lebar berbentuk bulat. Batangnya buah naga berwarna
dengan diameter sekitar 70 cm, daunya tunggal hijau, banyak mengandung air, ukuranya yang
dan berongga pada tangkai daun. Buah pepaya panjang dan bentuknya siku atau segitiga sering
berwarna hijau gelap apabila mentah dan dianggap aneh dan tidak jarang dijadikan
berwarna kuning ketika matang. Rasanya manis tanaman hias (Kristanto, 2008). Adapun
dan mengandung air (Kurnia, 2018). Tanaman klasifikasi dari tanaman ini sebagai berikut.
pepaya memiliki klasifikasi sebagai berikut. Kingdom : Plantae
Kingdom : Plantae Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae

journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 459
ISSN : 2598-2095 Vol. 5 No. 1 (September, 2021)

Ordo : Cactales ( Mardiatmoko & Ariyanti, 2018)


Famili : Cactaceae
Genus : Hylocereus
Species : Hylocereus polyhizus
(Hendarto, 2019)

Gambar 9. Buah Kelapa (Mardiatmoko & Ariyanti,


2018).
Gambar 8. Tanaman Naga (Kristanto,2008 ).
Ilahi et.al (2019) menyatakan pemberian jus
Hasil observasi yang dilakukan Fitriasnani et.al kelapa mampu meningkatkan kadar hemoglobin
(2019) tentang pengaruh konsumsi buah dilihat berdasarkan hasil penelitianya didapatkan
terhadap hemoglobin pada siswi anemia di SMAN rata-rata kadar Hb responden sebanyak 12 orang
5 kota Kediri didapatkan nilai kadar hemoglobin sebelum diberikan jus kelapa sekitar 11,116 g/dl.
sebelum dan sesudah diberikan buah naga Setelah diberikan jus kelapa meningkat menjadi
mengalami peningkatan sebesar 0,90 gr% 11,976 g/dl. Peningkatan kadar hemoglobin
dengan nilai probabilitasnya 0,000 < (0,05). Hal terjadi karena terdapat kandungan gizi yang
ini dikarenakan kandungan vitamin C dan zat besi membantu proses pembentukan sel darah merah
yang cukup tinggi pada buah naga sehingga seperti asam folat. Asam folat diperlukan dalam
berpotensi dalam menstimulasi produksi proses biokimia seperti proses hematopoiesis dan
hemoglobin bagi penderita anemia. Didukung pendewasaannya dalam sumsum tulang.
dengan penelitian yang dilakukan Ghasanni et.al Pemberian air kelapa juga mampu mengatasi
(2018) pemberian jus naga selama 14 hari nyeri haid dikala menstruasi. Nyeri haid terjadi
kepada mencit secara signifikan jumlah sel darah karena hiperkontraksi uterus dan tidak
merah mengalami kenaikan dari sebelum seimbangnya hormon progesteronn dan
perlakuan prostaglandin. Kandungan gizi seperti vitamin
dan mineral yang terdapat pada air kelapa
I. Buah Kelapa (Cocos nucifera L) merangsang produksi progesteron dan
Kelapa dikenal dengan “the tree of life” yang prostaglandin tetap seimbang. Sehingga apabila
artinya pohon kehidupan karena seluruh bagian kadar hormonya tercukupi maka nyeri yang
tanaman kelapa memiliki nilai ekonomi. Kelapa muncul akan berkurang (Fitriyah et.al., 2020).
termasuk tanaman palem, dengan memiliki akar
yang serabut dapat mencapai 10-15 meter.
Batangnya lurus keatas namun dapat juga KESIMPULAN
melengkung mendekati arah matahari. Daunnya Berdasarkan hasil literatur tanaman herbal
terdapat tangkai dan pelepah daun. Ditengah- seperti daun kelor (Moringa oleifera L), buah
tengah helai daun terdapat lidi (midrib). Buahnya jambu biji merah (Psidium guajava L.), bayam
tersusun atas 3 lapisan diantaranya kulit luar, merah (Amaranthus tricolor L), kacang hijau
sabut, tempurung, daging buah, air kelapa dan (Phaseolus radiatus L), ciplukan (Physalis
kelapa. Biasanya kelapa memiliki berat 3-4 kg. peruviana), kurma (Phoenix dactylifera), pepaya
Klasifikasi dari kelapa yaitu : (Carica papaya), buah naga (Hylocereus
Kingdom : Plantae polyhizu) dan buah kelapa (Cocos nucifera L)
Divisi : Spermatophyta memiliki aktivitas farmakologi dalam
Sub divisi : Angiospermae meningkatkan hemoglobin dalam darah.
Kelas : Monoctyledone
Ordo : Palmales
Familiy : Palmae
PENGHARGAAN
Genus : Cocos
Species : Cocos nucifera L

journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 460
ISSN : 2598-2095 Vol. 5 No. 1 (September, 2021)

Terimakasih atas bantuan dari Husnul Mencit Swiss Webster Jantan Dengan
Khatimah dan Syifa Auliani mahasiswa Prodi Metode Geliat (Sigmund).Jurnal Ilmiah
Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat, Farmako Bahari. 11: 75-88.
sehingga terselesaikannya artikel review ini..
Faridah, U., Subiwati & R. Ayuningrum. 2017.
DAFTAR PUSTAKA Bayam Merah Untuk Peningkatan Kadar
Hemoglobin Remaja Putri Kelas Xii SMK Al-
Affandi, N.N. 2019. Kelor Tanaman Ajaib Untuk Islam Kudus. Jurnal SMART Keperawatan
Kehidupan Yang Lebih Sehat. Deepublish, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes).
Yogyakarta. Karya Husada Semarang. 4 : 90-96.
Aidah, S. N. 2020. Ensiklopedi Kacang Hijau Faridah, U & V. Indraswari. 2017. Pemberian
Deskripsi, Filosofi, Manfaat, Budidaya, dan Kacang Hijau Sebagai Upaya Peningkatan
Peluang Bisnisnya. KBM Indonesia, Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri.
Yogyakarta. Stikes Muhammadiyah Kudus. 1: 215 -222.
Almatsier, S. 2003. Prinsip dasar ilmu Gizi. Faralia. 2012. Keajaiban Antioksidan Bayam. Alex
Gramedia pustaka utama, jakarta. Media Komputindo, Jakarta.
Apriyanti, F. 2019. Hubungan status Gizi dengan Fatmawati, S. 2019. Bioaktivitas dan Konstituen
Kejadian Anemia pada Remaja Putri SMAN Kimia Tanaman Obat Indonesia.
1 Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan Deepublish, Yogyakarta.
Tahun 2019. Jurnal Doppler Universitas
Pahlawan Tuanku Tambuasai. 3: 18-21. Fitriasnani, M.E., S. Aminah & Sofianah. 2019.
Pengaruh Konsumsi Buah Naga
Apriyanti, R.N., E. Pujiastuti & D. S. Rahimah. (Hylocereus) terhadap Kadar Hemoglobin
2015. Kurma dari Gurun Tropis. Trubus pada Siswi dengan Anemia di SMAN 5
Swadaya, Jakarta. Kota Kediri Tahun 2019. Journal of issues in
Midwifery. 4 : 41-53.
Aseptianova. 2019. Pemanfaatan Tanaman Obat
Keluarga Untuk Pengobatan Keluarga Di Fitriyah, S. G., Sunarsih & Y. Evayanti. 2020. Air
Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Kelapa Muda Terjadap Nyeri Haid. Jurnal
Sukarami Kota Palembang. Jurnal Medika Malahayati. 4: 312-320.
Pengabdian pada Masyarakat. 4: 1-25.
Ghasanni, N., Suliati & R. Sasongkowati. 2018.
Atmarita. 2005. Daftar Komposisi Bahan Pengaruh Jus Buah Naga Merah terhadap
Makanan. Persagi, Jakarta. Kadar hemoglobin dan Jumlah Eritrosit
pada Mencit (mus musculus L) yang di
Balitbangkes. 2018. Riset Kesehatan Dasar Induksi siklamat. Analis kesehatan Sains. 7:
(Riskesdas). Badan penelitian dan 596-602.
pengembangan Kementerian Kesehatan RI,
Jakarta. Gunandi, V. I.R., Y. M. Mewo & M. Tiho. 2016.
Gambaran Kadar Hemoglobin pada Pekerja
Ersila, W & L. D. Prafitri. 2016. Efektifitas Bangunan. Jurnal e-Biomedik. 4: 1-6.
Pemberian Tablet Zat Besi Ditambah
Pepaya(Carica Papaya L.) Terhadap Hadiwinata, G., D.K. Jasaputra & A. Suhendra.
Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada 2015. Efek Pemberian Bayam Merah
Remaja Putri Anemia Di Stikes (Amaranthus gangeticus L.) Terhadap
Muhammadiyah Pekajangan Tahun 2016. Kadar Fe Serum Pada Tikus Wistar Betina.
Stikes Muhammadiyah. 1: 67-75. 1:1-7.
Fadhilla, G., I. K. Adnyana & R. Chaniago. 2020. Hamdiyah & Sukarta, A. 2019. Pengaruh
Aktivitas Analgetik Ekstrak Etanol Daun Pemberian Teh Daun Kelor (Moringa
Ciplukan (Physalis peruviana L.) Pada

journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 461
ISSN : 2598-2095 Vol. 5 No. 1 (September, 2021)

oleifera Leaves) Terhadap Penurunan Khodijah, U. P. 2019. Efektivitas Penyerapan Fe


Dismenore Pada Remaja Putri Anemia Di Dengan Pepaya Terhadap Kenaikan
Panti Asuhan Sejahtera Aisyiyah Kabupaten Haemoglobin (Hb) Di Mts. An-Nur
Sidrap. Jurnal Antara Kebidanan. 4: 61-70. Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten
Sumedang Tahun 2018. Jurnal Bidkesmas.
Hariana, A. 2004. Tumbuhan Obat dan 2: 10-16.
Khasiatnya. Penebar Swadaya,
Yogyakarta. Kristanto, D. 2008. Buah Naga Pembudidayaan
di Pot dan di Kebun. Penebar swadaya,
Hendarto, D. 2019. Khasiat Ampuh Buah Naga Jakarta.
dan Delima. Laksana, Jakarta.
Kurnia, R. 2018. Fakta Seputar pepaya. Bhuana
Hendarto, D. 2019. Khasiat Jitu Daun kelor dan Ilmu Populer, Jakarta.
Daun Sirih Merah Tumpas Penyakit.
Laksana, Yogyakarta. Mangan, Y. 2009. Mencegah & Mengatasi
Kanker. Agromedia, Jakarta.
Henny, J., E. R. Yuslianti., L. I. Rakhmat., D. R.
Handayani., A. M. Prayoga., F. N. Mardiyatmoko, G & Mira Ariyanti. 2018. Produksi
Ferdianti., H. S. Prastia., R. J. Dara., S. Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L.).
Syarifah & E. N. Rizkani. 2021. Sayuran Badan penerbit Fakultas Pertanian
Dan Buah Berwarna Merah, Antioksidan Universitas Pattimura, Ambon.
Penangkal Radikal Bebas. Deepublish,
Yogyakarta. Mariyona, K. 2019. Pengaruh Pemberian Jus
Kacang Hijau (Phaseolus Radiatus L)
Hidayati, T. K., Y. Susilawati & A. Muhtadi. 2020. Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin
Kegiatan Farmakologis Dari Berbagai Serum Pada Penderita Anemia Remaja
Bagian Carica papaya Linn. Ekstrak Buah, Putri. Jurnal Menara Medika. 2 : 22-26.
Daun, Benih, Uap, Kulit Dan Akar. Jurnal
Riset Kefarmasian Indonesia. 2: 211-236. Mawaddah, S & Vopy. 2019. Pengaruh
Pemberian Sari Kurma Terhadap
Ilahi, K., Susyani & Terati. 2019. Pemberian Jus Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada
Kelapa Dalam Meningkatkan Kadar Remaja Putri Yang Mengalami Anemia.
Hemoglobin Pada Remaja Putri Yang Media Informasi. 15 : 160-164.
Anemia Di Ma Al-Mu’aawanahogan Ilir.
Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang. Muhayati, A & D. Ratnawati. 2019. Hubungan
14: 13-17. Antara Status Gizi dan Pola Makan dengan
Kejadian Anemia Pada remaja Putri. Jurnal
Irawan, H. 2013. Pendekatan Diagnosis Anemia Ilmiah Keperawatan Indonesia. 9 : 563-570.
pada Anak. Continuing Medical Education.
40: 422-425. Muwaidah, F. 2020. Pengaruh Pemberian Kurma
Dan Madu Terhadap Peningkatkan Hb
Jennifer, H & E. Saptutyningsih. 2015. Preferensi Pada Remaja Putri. Info kesehatan. 10 :
Individu terhadap Pengobatan Tradisional 299-305
Di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Studi
Pembangunan. 16: 26-41. Nurbaya, S., Yusra & S. I. Handayani. 2019.
Cerita Anemia. UI Publising, Jakarta.
Kemenkes. 2018. Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia 2017: Kesehatan Parimin. 2007. Jambu Biji Budidaya dan Ragam
Reproduksi Remaja. Badan Kependudukan Pemanfaatannya. Penebar swadaya,
dan Keluarga Berencana Nasional, Badan Depok.
Pusat statistik, Kementrian Kesehatan,
Jakarta. Pratiwi, W. R. 2020. Efektivitas Pemberian Teh
Daun Kelor Terhadap Siklus Menstruasi

journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 462
ISSN : 2598-2095 Vol. 5 No. 1 (September, 2021)

Dan Kadar Hemoglobin Pada Remaja


Anemia. Jurnal Kesehatan Poltekkes Rusdi, P. H. N., F. Oenzil & E. Chundrayetti.
Palembang. 15 : 39-44. Pengaruh Pemberian Jus Jambu Biji Merah
(Psidium guajava L.) Terhadap Kadar
Purnawijayanti, H. A. 2009. Mie Sehat. Kanisius, Hemoglobin dan Ferritin Serum Penderita
Yogyakarta. Anemia Remaja Putri. Jurnal Kesehatan
Andalas. 7 :74-79.
Purwono.2005. Kacang Hijau. Niaga Swadaya,
Bogor. Satuhu. 2016. Kurma Khasiat dan Olahannya.
Penebar swadaya, jakarta.
Putra, I. W. D. P., A. A. G. O. Dharmayudha & L.
M. Sudimartini. 2016. Identifikasi Senyawa Soedjito. 2012. Budi Daya Jambu Biji Merah.
Kimia Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa Kanisius, Yogyakarta.
oleifera L) di Bali. Indonesia Medicus
Veterinus. 5 : 464-473. Srivastava, A., R. Kumar & M. Sharma. 2016.
Nutritional Anemia in Adolescent Girls : an
Rengifo. S E & G. V. Arana. 2013. Physalis Epidemiological Study. International Journal
angulata L . ( Bolsa Mullaca ): A Review of of Community Medicine and Public Health.
its Traditional Uses , Chemistry and 4: 808-812.
Pharmacology. Boletin Latinoamericano y
del Caribe de Plants Medicinales y Ulfa, N.M., G. G. Kusumo & I. M. Zulfa. 2018.
Aromáticas. 5: 431–445. Farmakologi- Farmakognosi terapan Biji
Pepaya Sebagai Alternatif Anti Kanker
Roselyn, A. P., A. Khusuma & A. Agata. 2018. Payudara (Carcinoma mamae). Graniti,
Pemberian Buah Kurma (Phoenix Gresik.
Dactylifera) Ke Penderita Anemia Pada
Remaja Putri Terhadap Kadar Hemoglobin Utami, P. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat : 431
Di Sma Negeri 1 Natar Kecamatan Natar Jenis Tanaman Penggemur Aneka
Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal analis Penyakit. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Medika bio sains. 5 : 1-6.
Yunita, E & S. P. Apidianti. 2019. Pemanfaatan
Rostita. 2009. Khasiat dan Keajaiban Kurma. Ekstrak Tanaman Ciplukan (Physalis
Qanita, Bandung. angulat L.) sebagai Terapi Anemia pada
Remajadi Masa Menstruasi. Midwiferia
Rukmana,R. 2004. Kacang Hijau Budidaya dan jurnal Kebidanan. 5 : 1-5.
Pasca panen. Kanisius, Yogyakarta.
World Health Organization. 2003. WHO
Rumimper, E. A., J. Posangi & J. Wuisan. 2014. Traditional Medicine Strategy.
Uji Efek Perasan Daun Bayam Merah
(Amaranthus tricolor) Terhadap Kadar World Health Organization. 2013. WHO
Hemoglobin Pada Tikus Wistar (Rattus Traditional Medicine Strategy.
norvegicus). Jurnal e-Biomedik.2 : 1-3.

journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 463

Anda mungkin juga menyukai