Anda di halaman 1dari 3

LOMBA ESAI ILMIAH

Pengembangan Gizi Sebagai Langkah Pencegahan Anemia Bagi

Remaja Perempuan Di Indonesia

Subtema : Inovasi pengembangan pangan bergizi sebagai langkah pencegahan


anemia bagi remaja perempuan di Indonesia.

Ditulis oleh :
ANNISA ZAHRATHUSYIFA ANNABA
SALSABILA BRAMASTA KUSNADI

Supervisor :
Ai Hera Apriliawan

2022
2022
BIOMEDICAL SCIENCE COMPETITION (BIOSCOPE)
2022

PENDAHULUAN
Di Indonesia, prevalensi jumlah remaja penderita anemia dapat dibilang cukup tinggi
yaitu sekitar 34%. Artinya, ada 3-4 dari 10 orang yang merupakan pengidap anemia. Pada remaja
perempuan, persentase pengidap anemia lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengidap anemia
remaja laki-laki. Hal ini menjadi sorotan pemerintah karena anemia merupakan suatu kondisi
yang menyebabkan kelelahan, letih dan lesu sehingga dapat menurunkan kreativitas dan
produktivitas anak bangsa. Hal tersebut dipengaruhi oleh tidak optimalnya asupan gizi dan
kurangnya aktivitas
sehari-hari.
Organisasi WHO (2008) menyatakan anemia mempengaruhi 1,62 juta orang di dunia
(24,8%). Salah satu kelompok yang rentan mengalami anemia adalah remaja perempuan dan hal
ini terbukti dengan masih tingginya prevalensi anemia defisiensi besi pada remaja perempuan.
Anemia merupakan suatu kondisi dimana tubuh mengalami kekurangan sel darah merah
yang sehat. kondisi ini menyebabkan jumlah sel darah merah normal lebih rendah dibanding
jumlah normalnya. Akibatnya, sel-sel di dalam tubuh tidak mendapat cukup oksigen dan tidak
berfungsi secara normal dikarenakan sel darah merah yang mengalami kelainan. Anemia yang
disebabkan oleh kurangnya sel darah merah atau sel darah merah yang tidak berfungsi di dalam
tubuh. Ini menyebabkan aliran oksigen berkurang ke organ tubuh.
Lalu, apa sebenarnya penyakit anemia? Anemia merupakan salah satu masalah
kesehatan akibat kekurangan hemoglobin atau sel darah merah dalam tubuh. Padahal, sel darah
merah memiliki fungsi penting, yaitu mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Anemia merupakan
suatu keadaan dimana terjadi penurunan jumlah massa eritrosit yang ditunjukkan oleh penurunan
kadar hemoglobin, hematokrit, dan hitung eritrosit dibawah nilai normal yaitu 12-16 g/dl.
  Anemia memiliki 3 penyebab utama yaitu kehilangan darah, kurangnya produksi sel
darah merah, dan tingkat kerusakan sel darah merah yang tinggi. Diantara gejala anemia: lemas
dan cepat lelah, sakit kepala dan pusing, sering mengantuk, kelelahan, kulit pucat, sesak napas,
pusing, limbung, atau detak jantung cepat.
Secara universal, Iron Deficiency Anemia (IDA) adalah masalah nutrisi paling umum
yang mempengaruhi sekitar 2 miliar di dunia dan sekitar 80% berada di negara berkembang.
Secara global, sekitar 600 juta anak usia prasekolah dan sekolah menderita anemia.
Anemia gizi besi adalah anemia yang timbul karena kosongnya cadangan zat besi
sehingga pembentukan hemoglobin terganggu.asupan zat besi yang kurang dapat menyebabkan
remaja perempuan mengalami anemia. Remaja perempuan yang memiliki asupan zat besi rendah
akan berisiko 9 kali lebih besar untuk menderita anemia. Anemia juga dapat diperburuk dengan
malabsorpsi zat besi dari masalah gastrointestinal.

Mengapa Lebih Banyak Diderita Oleh Remaja Perempuan?


Remaja putri pada setiap bulannya akan mengalami menstruasi yang mana
pada saat menstruasi ini mereka akan
beresiko terkena anemia, ditambah lagi
dengan kebiasaan diet remaja putri yang
kurang baik yang dapat meningkatkan
resiko terjadinya anemia

Anda mungkin juga menyukai