Anda di halaman 1dari 4

Nematoda jaringan dan darah termasuk dalam famili Filaridae karena itu disebut juga

dengan cacing Filaria. Cacing Filaria mempunyai lebih dari 200 spesies namun hanya
beberapa di antaranya yang terdapat pada manusia. Spesies filaria yang paling sering
menginfeksi manusia salah satunya adalah Brugia malayi

Brugia malayi adalah salah satu nematoda jaringan yang merupakan salah satu dari
tiga parasit manusia yang menyebabkan penyakit filariasis limfatik (kaki gajah).

Sumber : https://medlab.id/brugia-malayi/

Siklus hidup parasit ini sama dengan siklus hidup Wuchereria bancrofti. Mikrofilaria
masuk ke dalam tubuh manusia dengan melalui gigitan nyamuk (dari genus Mansonia,
Culex, Aedes, dan Anopheles). Mikrofilaria masuk ke dalam saluran limfa dan menjadi
dewasa → cacing jantan dan betina melakukan kopulasi → cacing gravid mengeluarkan
larva mikrofilaria → mikrofilaria hidup di pembuluh darah dan pembuluh limfa →
mikrofilaria masuk ke dalam tubuh nyamuk saat nyamuk menghisap darah manusia →
mikrofilaria berkembang menjadi larva stadium 1 → larva stadium 2 → larva stadium 3
dan siap ditularkan.

Sumber : https://medlab.id/brugia-malayi/

Ciri-ciri mikrofilaria Brugia malayi :


ukuran : panjang 170 – 260 μm dan lebar ± 6 μm
mempunyai sarung / sheath
ujung anterior membulat / tumpul dengan 2 buah stylet (alat pengebor)
ujung posterior runcing
cephalic space → panjang : lebar = 2 : 1
inti tubur kasar, tersusun tidak teratur sampai ujung posterior dengan 2 buah nukleus
terminalis

Ciri-ciri cacing dewasa / filaria Brugia malayi :


ukuran cacing betina : ± 160 μm dan lebar ± 55 μm
ukuran cacing jantan : ± 90 μm dan lebar ± 25 μm
bentuk seperti benang halus
berwarna putih kekuningan
cacing jantan mempunyai sepasang papila yang besar di sebelah anterior kloaka dan
sepasang lagi di belakangnya dengan ukuran yang lebih kecil, spicula satu pasang
dengan ukuran yang tidak sama panjang

Sumber : https://medlab.id/brugia-malayi/
Gejala Klinis Infeksi Brugia malayi
Gejala klinis sama seperti Wuchereria bancrofti, perbedaannya infeksi cacing ini jarang
melibatkan daerah genital.
Terjadi eosinofilia yang tinggi.
Akibat terbentuknya nodule yang menimbulkan varises akan mengakibatkan reaksi
granulomatosus, reaksi peradangan, selanjutnya akan mengakibatkan limfangitis dan
limfadenitis.
Terjadinya nodule secara terus-menerus mengakibatkan infeksi kronis yang
menimbulkan fibrimatous dan lebih parah lagi karena timbulnya cicatrix pada pembuluh
limfa sehingga timbul obstruksi yang meyebabkan terjadinya stasis aliran limfe dan
aliran darah.
Pada keadaan kronis jika penderita tetap tinggal di daerah endemis dapat terjadi
reinfeksi berulang-ulang yang akan berakibat lebih parah sehingga terjadi
Elephantiasis (penyakit kaki gajah), yang letaknya yang khas yaitu di extremitas
inferior / genitalia externa.

Sumber : https://medlab.id/brugia-malayi/

Cara Diagnosis Infeksi Brugia malayi


Diagnosis ditegakkan dengan menemukan mikrofilaria pada pemeriksaan darah
(sediaan darah tebal) dan cacing dewasa (filaria) dengan biopsi.
Pencegahan dan Pengobatan Infeksi Brugia malayi
Pencegahan : Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit
dibersihkan
Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk
Menggunakan kelambu saat tidur
Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk
Menanam tanaman pengusir nyamuk
Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah
Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi
tempat istirahat nyamuk

Sumber : https://medlab.id/brugia-malayi/
Epidemiologi Brugia malayi Penyebaran parasit ini meliputi daerah tropis dan sub tropis,
menurut fakta hanya didapatkan di daerah Asia Selatan dan Asia Tenggara, terutama di
dataran rendah yang banyak air dan ditumbuhi tanaman air. Hospes definitif parasit ini
adalah manusia sedangkan hospes perantaranya adalah nyamuk Mansonia uniformis,
Mansonia annulata, Anopheles barbirostris. Nyamuk dari genus Mansonia banyak
ditemukan di rawa-rawa dimana larva dan pupanya menempel pada akar tumbuhan air,
sehingga kebanyakan filariasis limfatik ditemukan di daerah pedesaan (rural).
Sedangkan jika hospes perantaranya nyamuk dari genus Anopheles maka filariasis
limfatik ditemukan di daerah perkotaan dan sekitarnya.

Sumber : https://medlab.id/brugia-malayi/

Anda mungkin juga menyukai