Cacing filaria berada di jaringan subkutan, sistem limfatik, atau rongga serosa manusia.
Cacing betina bersifat ovovivipar dan melepaskan larva yang dikenal sebagai mikrofilaria. Mikrofilaria
dapat dideteksi dalam darah tepi atau jaringan kulit, tergantung pada spesiesnya. Adanya
mikrofilaria dalam darah tepi dapat menunjukkan periodisitas nokturnal, periodisitas diurnal atau
tidak ada periodisitas sama sekali. Dasar periodisitas tidak diketahui tetapi mungkin merupakan
adaptasi terhadap kebiasaan vector untuk menggigit.
Vektor
Berbagai macam nyamuk dapat menularkan parasit, tergantung pada wilayah geografisnya.
1. Wuchereria bancrofti
Morfologi
Cacing dewasa berwarna keputihan, seperti benang dengan kutikula halus dan ujung
lancip.
Betina lebih besar (70–100 mm × 0,25 mm) dibandingkan jantan (25–40 mm × 0,1
mm).
Mikrofilaria berukuran panjang 250.300 μm
Siklus hidup
(1) Ketika vektor nyamuk memakan darah, larva L3 infektif masuk ke dalam kulit manusia.
(3) Cacing betina dewasa menghasilkan sheathed microfilariae yang bermigrasi ke saluran lymph dan
darah.
Pathogenesis of W. bancrofti infection bergantung pada system imun dan respon host terhadap
inflamasi
Infeksi bisa muncul sebagai asimtomatik, inflammatory (pada acute phase) dan obstructive (pada
chronic phase).
Asymptomatic phase
o High microfilaraemia
o Pada daerah endemic, pasien tidak menunjukkan adanya gejala lymphatic filariasis.
Pada inflammatory (acute) phase
o Antigen dari adult worms memperoleh respon inflamasi
o Karakteristik : high fever, lymphatic inflammation (lymphangitis and lymphadenitis)
dan lymphoedema. Gejala ini hilang setelah 5–7 hari. Gejala lain : orchitis and
epididymitis.
Obstructive (chronic) phase
o Disebabkan oleh sumbatan pada lymph vessel dan lymph nodes oleh cacing dewasa
lymph nodes dan vessels diinfiltrasi oleh macrophages, eosinophils, lymphocytes
dan plasma cells vessel walls menjadi menebal dan lumennya menyempit
lymph stasis dan lymph vessel dilatasi dapat menyebabkan pembentukan
granuloma yang diikuti scarring dan bahkan kalsifikasi adanya inflamasi ini
merusak katup di lymph vessel yang selanjutnya memperburuk lymph stasis
permeabilitas dinding lymph vessel meningkat menyebabkan kebocoran lymph
yang kaya protein ke dalam jaringan menyebabkan timbulnya hard pitting atau
brawny oedema of filariasis fibroblasts invade (menyerang) jaringan yang edema,
fibrous tissue, menghasilkan non-pitting gross oedema of elephantiasis
o Chronic lymphatic filariasis dikarakteristiikan dengan : lymph varices, lymph scrotum,
hydrocele and chyluria (lymph in urine).
Mengenai genitalia and chyluria : karakteristik W. bancrofti infection, tidak untuk
B. malayi infection.
Microfilariae normalnya tidak terdapat pada chronic phase.
Elephantiasis utamanya pada pria mengenai kaki (legs), arms dan scrotum. Pada Wanita : legs, arms
dan breasts
2. Brugia malayi
Distribusi
India, Indonesia, Philippines, Malaysia, Thailand, Vietnam, China, Korea Selatan dan
Japan.
Disamping B. malayi, terdapat spesies lain dari genus ini yaitu Brugia timori yang
ditemukan di Timor, Indonesia.
Habitat
Cacing dewasanya tinggal di system limfatik manusia
Microfilariae ditemukan di darah
Morfologi
Cacing dewasa B. malayi secara umum sama dengan W. bancrofti namun lebih
kecil ukurannya
Microfilaria of B. malayi ini berselubung dan dapat terwarnai oleh Giemsa.
Berliku, cephalic space lebih panjang (rasionya 2: 1), body nucleus tumpang
tindih dengan 2 terminal nuclei (terminal dan subterminal)
Siklus hidup
Siklus hidup B. malayi mirip dengan W. bancrofti. Namun, host intermediate Brugia
adalah vektor genera Mansonia, Anopheles dan Aedes.
3. Brugia timori
Terbatas di Timor island of Eastern Indonesia.
The vector of B. timori : Anopheles barbirostris, dimana dia berkembang biak di
sawah dan merupakan pengumpan malam (night feeder).
Definitive host : manusia
Microfilariae of B. timori menunjukkan nocturnal periodicity.
Cephalic space ratio nya 3:1.
Lesi yang dihasilkan oleh B. timori lebih ringan daripada bancroftian atau B. malayi
filariasis.
DEC and albendazole are used in the treatment of Brugia timori filariasis
1. Loa loa
2. Onchocerca volvulus
3. Mansonella streptocerca
1. Mansonella ozzardi
2. Mansonella perstans