Anda di halaman 1dari 41

Nematoda Darah dan Jaringan

Zuriani Rizki
Merupakan parasit pada manusia yang
mempunyai habitat pada sistem peredaran
darah dan limfe, jaringan otot, jaringan
ikat dan dibawah kulit

Sebagia besar memerlukan hospes perantara pada


pertumbuhan pralarvanya (Mikrofilaria), untuk
menjadi stadium infektif, sehingga dalam
penularannya hospes perantara bertindak sebagai
vektor biologik
NEMATODA JARINGAN
Nematoda darah dan jaringan yang
menimbulkan infeksi terhadap manusia dan
dijumpai di Indonesia :
• Wuchereria bancrofti
• Brugia malayi
• Brugia timori
Menimbulkan penyakit filariasis, elefantiasis, penyakit kaki
gajah, dan mikrofilariasis
Nematoda darah dan jaringan lainnya
menimbulkan infeksi terhadap manusia yang
belum dijumpai diindonesia

• Loa-loa
• Onchocerca volvulus
• Achantocheilonema pertans
• Mansonella ozzardi
• Dracunculus medinensis
• Filariasis / penyakit kaki gajah
adalah penyakit menular yang
disebakan oleh cacing filaria dan
ditularkan oleh berbagai jenis
nyamuk (Culex, Aedes,
Anopheles)
Penyebaran geografis
Penyebaran geografis
Di Indonesia

• Filariasis tersebar luas dan dapat dijumpai


hampir diseluruh provinsi.

• Hasil survai di 32 provinsi sampai tahun


2004, 8003 orang dan diketahui prevalesi
mikrofilaria
Daur hidup Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia
timori
Cacing dewasa didalam tubuh manusia
mem[punyai habitat pada saluran limfe
dan kelenjar lime

Cacing dewasa jantan dan betina


melakukan kopuasi

Cacing betina bersifat vivipar melahirkan


mikrofilaria yang disebut pralarva

Mikrofilaria beredar di aliran darah


secara periodik sesuai dengan
periodisitasnya
Daur hidup Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia
timori
Mikrofilaria didalam tubuh manusia tidak
tumbuh lebih lanjut, kecuali bila vektor
biologikmasuk kedalam tubuh nyamuk yang
merupakan hospes perantara dan juga
sebagai vektor biologik

Pada waktu nyamuk mengisap darah


penderita, mikrofilaria ikut terhisap
bersama darah dan masuk ke lambung
nyamuk

Beberapa saat setelah berada dalam


lambung nyamuk, mikrofilaria melepas
selubung,

kemudian menembus dinding lambung


nyamuk, menuju rongga badan dan
selanjutnya ke jaringan otot toraks
Daur hidup Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia
timori
Mikrofilaria pada otot toraks nyamuk
mengalami pertumbuhan menjadi larva
stadium I (L-1), larva stadium II (L-2)

Dan menjadi stadium infektif larva


stadium III (L-3)

L1-L3 untuk Wuchereria bancrofti 10-14


hari (Inkubasi ekstrinsik)

L1-L3 untuk Brugia malayi dan Brugia


timori 7-10 hari (Inkubasi ekstrinsik)
Daur hidup Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia
timori
Infeksi cacing filaria pada manusia terjadi
melalui gigitan nyamuk (vektor biologik) yang
mengandung larva stadium III disebut larva
filariform

Melalui luka tusukan larva stadium III


masuk ke limfatik perifer dan bermigrasi
kesaluran limfe distal

Kemudian kekelenjar limfe menjadi


cacing dewasa jantan dan betina

L3-cacing dewasa-mikrofilaria u Wb=9


bln, u Bm dan Bt 3 bln
PERIODISITAS

Periodisitas nokturna = Bila mikrofilaria berada di


dalam darah pada malam hari
Periodisitas diurna = Bila mikrofilaria berada di
dalam darah pada siang hari
Subperiodisitas (periodisitas nonperiodik) = Bila mikrofilaria berada di
dalam darah dalam jumlah yang sama siang maupun pada malam hari

Subperiodisitas nokturna = Bila mikrofilaria berada di dalam darah pada


siang dan malam hari tetapi lebih banyak lebih banyak pada malam hari

Subperiodisitas diurna = Bila mikrofilaria berada di dalam darah pada


siang dan malam hari tetapi lebih banyak lebih banyak pada siang hari
Mikrofilaria pada setiap jenis cacing mempunyai ciri-ciri
yang dapat digunakan untuk membedakan spesiesnya pada
penetapan diagnosa secara mikroskopis
Morfologi cacing dewasa
Cacing dewasa: berbentuk memanjang
seperti rambut (hair like), warna transparans,
bentuk filariform dengan ujung meruncing
sedikit demi sedikit.

Cacing jantan dan betina didapatkan


saling melingkar didalam habitatnya dan
sukar untuk dilepaskan.

Jantan: Ukuran 25-40 X 0,1 mm, bagian


posterior melengkung ke ventral dan
mempunyai spiculae

Betina : Ukuran 80-100 X 0,25 mm.


Life span : kurang lebih 5-10 tahun.
Wucheraria bancrofti

Melengkung mulus
Wucheraria bancrofti

Warna sarung berwarna lemah

Jumlah inti diujung ekor tidak ada


Wucheraria bancrofti
Brugia timori

Melengkung kaku dan patah


Ciri-ciri mikrofilaria
Karakteristik Wb Bt Bm
Gambaran Melengkung Melengkung Melengkung
umum dalam mulus kaku dan kaku dan
sediaan darah patah patah

Perbandingan 1:1 3:1 2:1


panjang dan
lebar ruang
kepala
Warna sarung Berwarna Merah muda Merah muda
lemah
Ciri-ciri mikrofilaria
Karakteristik Wb Bt Bm
Ukuran 240-300 µ 175-230 µ 175-230 µ
panjang
Inti badan Halus Kasar Kasar
tersusun berkelompok berkelompok
rapi
Jumlah inti Tidak ada 2 2
diujung ekor
Gambaran Sperti pita Ujung agak Ujung agak
ujung ekor kearah tumpul tumpul
ujung
Aspek klinik
Awalnya sering tidak menunukkan gejala nyata meskipun
dalam darahnya di temukan mirkofilaria
Tahap awal stadium akut akan terjadi demam berulang
dengan timbulnya peradangan sebanyak 1-2 x pada setiap
bulannya selam 3-5 hari dapat sembuh sendiri tanpa
pengobatan
Peradangan (limfadenitis) yang timbul berupa benjolan dan
terasa nyeri pada lipat paha atau ketiak tanpa adanya luka
badan
Kemudia timbul limfangitis retrograd peradangan yang teraba
adanya urat seperti tali yang berwarna merah dari pangkal
paha keujung kaki atau dari ketiak ke ujung tangan
Aspek klinik

Pada tahap lanjut mulai terjadi pembesaran yang hilang timbul


lama kelamaan menjadi cacat tetap (elefantiasis)

Pembesaran dapat terjadi pada kaki, tangan, kantong buah


zakar, payu dara dan alat kelamin wanita
Penderita Filariasis
Infeksi Wuchereria bancrofti. Hidrokel dan
lymph scorotum
Early lymphedema

Advanced lymphedema

Hydrocoele

Elephantias
is
Elephantiasis yang disebabkan oleh B.malayi
Apa itu kopulasi ?
Kopulasi adalah
hubungan seksual
untuk reproduksi.
Diagnosa
Diagnosis filariasis dapat didasarkan pada timbulnya tanda
tahap awal (akut) atau tanda tahap lanjutan (kronis)

Diagnosis lab untuk menemukan mikrofilaria pada bahan


pemeriksaan darah yang pengambilannya memperhatikan
periodisitas mikrofilaria.

Untuk melihat mikrofilaria bergerak aktif dalam darah dibuat


sediaan darah tebal danlangsung diamati menggunakan
mikroskop, sebelum darah membeku

Untuk menentukan spesiesnya dibuat sediaan darah tebal


diwarnai dengan giemsa atau wright
Different stages of
the Wucheraria life
cycle
Pengambilan Darah
Pengobatan

• DEC 2 mg/kg bb, 3 x sehari


sesudah makan selama 14
hari

Anda mungkin juga menyukai