Anda di halaman 1dari 35

NEMATODA

KELOMPOK 1 :
Septiana B. B
Marlina
Berbarsugesti
PENGERTIAN & CIRI-CIRI
NEMATODA
Nematoda adalah anggota filum Nemalthemintes
berasal dari bahasa yunani, nema yang artinya benang
dan oidos yang artinya bentuk. Nematoda adalah
cacing yang :
 Bentuknya panjang
 Silindrik (gilig) tidak bersegmen Dan tubuhnya
bilateral simetrik.
 Panjang cacing ini mulai dari 2 mm sampai 1 meter
 Merupakan hewan multiseluler avertebrata
 Tubuh dilapisi kutikula yang berfungsi untuk melindung
diri
 Memiliki sistem pencernaan
 Hidup parasit di dalam tubuh makhluk hidup lain
 Nematoda yang ditemukan pada manusia terdapat
dalam organ usus, jaringan, dan sistem peredaran
darah.
PENGGOLONGAN
NEMATODA
Menurut tempat hidupnya, Nematoda pada manusia
digolongkan menjadi dua, yaitu :

1. Nematoda intetinaslis (usus)

2. Nematoda jaringan/darah
PENGGOLONGAN
NEMATODA
1. Nematoda intetinaslis (usus)

Spesies yang dipelajari meliputi :


a. Ascaris lumbricoides (cacing gelang)
b. Trichuris truchuira (cacing cambuk)
c. Oxyuris vermicularis (cacing kremi)
d. Strongyloides stercoralis
e. Ancylostoma duodenale dan Ancylostoma caninum
(cacing tambang)
f. Necator americanus (new world worm hook)
g. Trichinella spiralis ((cacing otot)
h. Toxocara canis (cacing gelang pada anjing)
i. Toxocara catii (cacing gelang pada kucing)
PENGGOLONGAN
NEMATODA
2. Nematoda jaringan/darah

Spesies yang dipelajari meliputi :


a. Wuchereria bancrofti (cacing filaria)
b. Brugia malayi (cacing filaria malayi)
c. Manzonella ozzardi
d. Onchocerca volvulus (agent of river blindness)
e. Loa loa (cacing mata)
f. Dracunculus medinensis (guinea worm)
1. LOA-LOA (CACING
MATA)

TAKSONOMI

Kingdom : Animalia
Filum : Nemathelmynthes
Kelas : Nematoda
Ordo : Spirurida
Subfamili : Filarioidea
famili : Onchocercidae
Genus : Loa
Spesies : Loa loa
MORFOLOGI LOA-LOA
(CACING MATA)
• Cacing dewasa hidup dalam jaringan
sub kutan
• Cacing betina berukuran 50-70 mm x 0,5
mm
• Cacing jantan 30-34 mm x 0,35-0,43 mm
• Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria
yang beredar dalam darah pada siang
hari (diurna).
• Pada malam hari mikrofilaria berada
dalam pembuluh darah paru-paru.
SIKLUS HIDUP LOA-LOA (CACING
MATA)
1. Parasit ini ditularkan oleh lalat chrysops.
Mikrofilaria yang beredar dalam darah
2. Diisap oleh lalat dan setelah kurang lebih 10
hari di dalam badan serangga, mikrofilaria
tumbuh menjadi larva infektif dan siap
ditularkan kepada hospes lainnya.
3. Cacing dewasa tumbuh dalam badan manusia
dan dalam waktu 1 sampai 4 minggu mulai
berkopulasi dan cacing betina dewasa
mengeluarkan mikrofilarianya.
4. Cacing dewasa dapat hidup dalam badan
manusia dalam waktu 1-4 tahun
HOSPES DAN NAMA
PENYAKIT
Hospes definitif : Manusia
 Hospes intermediet: Lalat Chrysops silaceae
dan Chrysops dimidiata sementara di Afrika
disebut deerflies atau mangroveflies
 Nama penyakit : Loa loa filariasis (juga
dikenal sebagai loaiasis, Calabar swelling,
Fugitive swelling, Tropical swelling dan Afrika
eyeworm) penyakit mata yang disebabkan
oleh cacing nematoda, loa loa.
 Golongan parasite : endoparasit, monoksen
 Nama lain : Cacing mata Afrika, cacing Loa,
Filaria oculi
SIKLUS HIDUP LOA-LOA
(CACING MATA)
PATOLOGI & GEJALA KLINIS
LOA-LOA (CACING MATA)

 Cacing dewasa yang


mengembara dalam jaringan
subkutan dan mikrofilaria yang
beredar dalam darah seringkali
tidak menimbulkan gejala.

 Cacing dewasa dapat ditemukan


di seluruh tubuh dan seringkali
menimbulkan gangguan di
konjungtiva mata dan hidung
dengan menimbulkan iritasi pada
mata, mata sembab, sakit,
pelupuk mata menjadi bengkak,
sehingga menganggu
penglihatan.
DIAGNOSIS LOA-LOA (CACING
MATA)

Diagnosis dibuat dengan


menemukan mikrofilaria
di dalam darah yang
diambil pada waktu siang
hari atau menemukan
cacing dewasa di
konjungtiva mata ataupun
dalam jaringan subkutan

Dietilkarbamasin merupakan obat utama untuk


pengobatan loaiasis. Dosisnya adalah 2 mg/kg
berat badan/hari, diberikan 3 kali sehari sesudah
PENGOBATAN makan selama 14 hari. DEC membunuh
mikrofilaria dan cacing dewasa.
Pada pemberian DEC harus diperhatikan efek
sampingnya. Disamping sebagai terapi, obat ini
bersifat profilaksis terhadap infeksi parasit. Saat
ini mulai dicoba pengobatan dengan ivermectin.
PENCEGAHAN

1. Pengobatan secara teratur terhadap


penderita
2. Mengadakan pemberantasan vektor
3. Mencegah dan menghindari gigitan
vektor tersebut
4. Pemberian obat-obatan 1 bulan sekali,
selama 3 hari berturut-turur
5. Jangan sering-sering masuk hutan
2. Wuchereria bancrofti (cacing
filaria)

TAKSONOMI

Kingdom : Animalia
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Spirurida
SubFamili : Spirurina
Famili : Onchocercidae
Genus :Wuchereria
Morfologi Wuchereria bancrofti
(cacing filaria)

 Cacing dewasa (makrofilaria), berbentuk seperti benang


berwarna putih kekuningan. Sedangkan larva cacing filaria
(mikrofilaria) berbentuk seperti benang berwarna putih susu.
Cacing dewasa hidup dalam pembuluh kelenjar limfa. Cacing
betina ukurannya 65-100 mm x 0.25mm dan ekornya lurus
berujung tumpul, sedangkan cacing jantan berukuran 40mm x
0.1mm dan ekor melingkar. Cacing betina mengeluarkan
microfilaria. Microfilaria bersarung berukuran panjang kurang
lebih 250 mikron.
HOSPES DAN NAMA
PENYAKIT

hospes definitif : manusia


Vector :nyamuk Culex
(cx. Quinquifafasciatus ), Anopheles,
dan Aedes.
nama penyakit : Filariasis adalah
penyakit menular ( Penyakit Kaki
Gajah )
FILARIASIS

• Filariasis adalah penyakit


menular ( Penyakit Kaki
Gajah ) yang disebabkan
oleh cacing Filaria yang
ditularkan oleh berbagai
jenis
nyamuk(culex,anopheles,m
ansonia).
• Penyakit ini bersifat
menahun ( kronis ) dan bila
tidak mendapatkan
pengobatan dapat
menimbulkan cacat
menetapberupa
SIKLUS HIDUP CACING
FILARIA
Siklus hidup cacing Filaria terjadi
melalui dua tahap, yaitu:
1. Tahap pertama, perkembangan cacing
Filaria dalam tubuh nyamuk sebagai
vectoryang masa pertumbuhannya
kurang lebih 2 minggu.
2. Tahap kedua, perkembangan cacing
Filaria dalam tubuh manusia (hospes)
kurang lebih 7 bulan.
Siklus Hidup Wuchereria
Bancrofti (Cacing Filaria)
Siklus hidup cacing Filaria dalam tubuh nyamuk
• Siklus hidup pada tubuh nyamuk terjadi apabila nyamuk tersebut
menggigit dan menghisap darah orang yang terkena filariasais,
sehingga mikrofilaria yang terdapat di tubuh penderita ikut terhisap
ke dalam tubuh nyamuk. Mikrofilaria yang masuk ke paskan sarung
pembungkusnya, kemudian mikrofilaria menembus dinding
lambung dan bersarang di antara otot-otot dada (toraks).
• Bentuk cacing Filaria menyerupai sosis yang disebut larva stadium I.
Dalam waktu kurang lebih 1 minggu, larva ini berganti kulit, tumbuh
akan lebih gemuk dan panjang yang disebut larva stadium II. Pada
hari ke sepuluh dan seterusnya, larva berganti kulit untuk kedua
kalinya, sehingga tumbuh semakin panjang dan lebih kurus, ini yang
sering disebut larva stadium III. Gerak larva stadium III ini sangat
aktif, sehingga larva mulai bermigrasi (pindah), mula-mula ke
rongga perut (abdomen) kemudian pindah ke kepala dan ke alat
tusuk nyamuk.
Siklus Hidup Wuchereria
Bancrofti (Cacing Filaria)
Perkembangan filaria dalam tubuh manusia
• Siklus hidup cacing Filaria dalam tubuh manusia terjadi
apabila nyamuk yang mengendung mikrofilaria ini
menggigit manusia. Maka mikrofilaria yang sudah
berbentuk larva infektif (larva stadium III) secara aktif ikut
masuk ke dalam tubuh manusia (hospes).
• Bersama-sama dengan aliran darah pada tubuh manusia,
larva keluar dari pembuluh darah kapiler dan masuk ke
pembuluh limfe. Di dalam pembuluh limfe, larva
mengalami dua kali pergantian kulit dan tumbuh menjadi
cacing dewasa yang sering disebut larva stadium IV dan
stadium V. Cacing Filaria yang sudah dewasa bertempat di
pembuluh limfe, sehingga akan menyumbat pembuluh
limfe dan akan terjadi pembengkakan, misalnya pada kaki
dan disebut kaki gajah (filariasis).
Siklus Hidup Wuchereria
Bancrofti (Cacing Filaria)
GEJALA PENYAKIT
FILARIASIS

1. Demam berulang-
ulang selama 3 - 5
hari
2. pembengkakan
kelenjar getah bening
(tanpa ada luka)
didaerah lipatan paha,
ketiap (lymphadenitis)
yang tampak
kemerahan, panas
dan sakit ;
3. radang saluran
kelenjar getah bening
yang terasa panas
dansakit yang
menjalar dari pangkal
GEJALA PENYAKIT
FILARIASIS

4. filarial abses
5. pembesaran
tungkai, lengan,
buah dada, buah
zakar yang
terlihat agak
kemerahan dan
terasa panas
(early
lymphodema).
6. Gejala klinis yang
kronis ; berupa
pembesaran yang
menetap
(elephantiasis)
pada tungkai,
DIAGNOSA PENYAKIT FILARIASIS

Berdasarkan gejala-gejala klinis


akut atau kronis melalui
pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan dilakukan dengan
cara mengambil sampel darah
pada jari si penderita.
PENCEGAHAN PENYAKIT FILARIASIS

Memberantas nyamuk yang berperan sebagai vector yang hidup


pada air kotor, serta menghindari diri dari gigitan nyamuk
misalnya dengan memasang kelambu saat tidur, menyemprot
obat nyamuk pada ruangan atau mengoleskan obat nyamuk
pada tubuh agar mengurangi frekuensi gigitan nyamuk dan
memberikan obat anti-filariasis (DEC dan albendazol) secara
berkala pada kelompok beresiko tinggi terutama di daerah
endemis.
PENGOBATAN PENYAKIT FILARIASIS

Pengobatan filariasis harus dilakukan


secara masal dan pada daerah
endemis dengan menggunakan obat
Diethyl Carbamazine Citrate (DEC).
Obat lain yang juga dipakai adalah
ivermektin. Ivermektin adalah
antibiotik semisintetik dari golongan
makrolid yang mempunyai aktivitas
luas terhadap nematoda dan
ektoparasit.
Ascaris Lumbricoides
TAKSONOMI

Kingdom : Animalia
Filum : Nemathelminthes
Kelas : Nematoda
Ordo : Ascaridida
Famili : Ascaridae
Genus : Ascaris
Spesies : Ascaris lumbricoides
Nama Lokal : Cacing gelang
Morfologi Ascaris Lumbricoides

 Cacing jantan berukuran sekitar 10-30 cm,


sedangkan betina sekitar 22-35 cm. Pada cacing
jantan ditemukan spikula atau bagian seperti untaian
rambut di ujung ekornya (posterior).
 Pada cacing betina, pada sepertiga depan terdapat
bagian yang disebut cincin atau gelang kopulasi.
Stadium dewasa cacing ini hidup di rongga usus
muda. Cacing dewasa hidup pada usus manusia.
 Seekor cacing betina dapat bertelur hingga sekitar
200.000 telur per harinya. Telur yang telah dibuahi
berukuran 60 x 45 mikron. Sedangkan telur yang tak
dibuahi, bentuknya lebih besar sekitar 90 x 40
mikron. Telur yang telah dibuahi inilah yang dapat
menginfeksi manusia.
HOSPES DAN NAMA
PENYAKIT

hospes definitif : manusia


Vector : feses, makanan
nama penyakit : Askariasis
Penggolongan parasit :
1 . endoparasit
2 . koprozoit
Siklus Hidup Ascaris Lumbricoides
Patologi Penyakit Askariasis

Nama penyakit :
askariasis, penyakit yg pasien atau ditemukan cacing dewasa pada anus,
dapat menyebabkan hidung, atau mulut.
kematian, khususnya Pengobatan askariasis dapat digunakan
pada anak-anak akibat obat-obat sepreti pirantel pamoat,
nutrisi yg banyak mebendazol, albendazol, piperasin
diambil oleh cacing ini.

Gejala : demam,
sesak napas, tidak
Pencegahan Ascariasis ditujukan untuk
memutuskan salah satu mata rantai dari siklus
nafsu makan, muntah,
hidup Ascaris lumbricoides, antara lain dengan
diare, mual, dan kolik
melakukan pengobatan penderita ascariasis,
dimaksudkan untuk menghilangkan sumber
DIAGNOSIS : Diagnosis
infeksi; pendidikan kesehatan terutama
askariasis dilakukan dengan
mengenai kebersihan makanan dan
menemukan telur pada tinja
pembuangan tinja manusia; dianjurkan agar
buang air besar tidak pada
sembarangan tempat serta
mencuci tangan sebelum
makan, memasak makanan,
sayuran, dan air dengan baik.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai