Anda di halaman 1dari 1

Nama : Dwi Ayu Lestari

NIM : EAK10160043
Mata Kuliah : Parasitologi Dasar - Helmintologi

Loa loa
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Nematoda
Classis : Chromadorea
Ordo : Spirurida
Familia : Onchocercidae
Genus : Loa
Species : Loa loa

Gambar. Cacing Loa loa

Morfologi : Cacing Loa loa dewasa berbentuk filamen berwarna putih. Cacing ini hidup
dalam jaringan ikat manusia dan dapat mengembara dalam jaringan ikat, kadang
sampai ke jaringan subkonjungtiva. Cacing jantan 30-34 mm, diameter 0,35-
0,43 mm. Pada bagian kaudal terdapat 8 pasang papilla perianal. Dapat
ditemukan juga sepasang spikula. Cacing betina 50-70 mm dengan diameter
kurang dari 0,5 mm dengan vulva yang terbuka di bagian servikal. Mikrofilaria
berukuran 20-300 m x 6-8,5 m dan tidak bersarung.
Siklus Hidup : Parasit ini ditularkan oleh lalat Chrysops. Mikrofilaria yang beredar dalam darah
diisap oleh lalat dan setelah kurang lebih 10 hari di dalam badan serangga,
mikrofilaria tumbuh menjadi larva infektif dan siap ditularkan kepada hospes
lainnya. Cacing dewasa tumbuh dalam badan manusia dan dalam waktu 1 sampai
4 tahun kemudian berkopulasi dan cacing betina dewasa mengeluarkan
mikrofilarianya. Hospes reservaoar manusia Inang perantara : Chrysops sp. (lalat
kijang).
Patogenitas : Cacing dewasa yang mengembara dalam jaringan subkutan dan mikrofilaria yang
beredar dalam aliran darah tidak menimbulkan gejala. Cacing dewasa dapat
menimbulkan kelainan pada mata dan pangkal hidung iritasi pada mata, mata
sembab, nyeri, pembengkakan pelupuk mata dan gangguan penglihatan. Cacing
dewasa mengeluarkan metabolit yang dapat menyebabkan reaksi hipersensitivitas
pada hospes berupa radang yang bersifat temporer Calabar swelling atau fugitive
swelling pada bagian lengan, tangan dan sekitarnya tidak menimbulkan nyeri,
bersifat non-pitting dan dan dapat berukuran sebesar telur ayam terjadi spontan dan
dapat menghilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari. Gangguan pada
ginjal, ensefalitis dan meningoensefalitis.
Pemeriksaan : Diagnosis ditegakkan dengan menemukan mikrofilaria pada pemeriksaan darah
pada waktu siang hari serta dapat ditemukan cacing dewasa yang mengembara di
bawah conjungtiva mata.
Pencegahan : Pengobatan secara teratur terhadap penderita. Mengadakan pemberantasan vektor
Mencegah dan menghindari gigitan vektor tersebut. Pemberian obat-obatan 1 bulan
sekali, selama 3 hari berturut-turur. Jangan sering-sering masuk hutan
Referensi
Craig, C.F., et al. 1970. Craig and Fausts Clinical Parasitology. Michigan : Lea & Febiger

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196812012001122
RITA_SHINTAWATI/RITA-1/FILARIASIS.pdf

Anda mungkin juga menyukai