DISUSUN OLEH :
19051105003
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para Aschelminthes filum juga dikenal sebagai Nematoda, dan anggotanya
adalah nematoda. Para anggota filum ini adalah cacing gelang, dan banyak yang
mikroskopis.
Cacing gelang memiliki banyak karakteristik yang sama dengan cacing pipih,
misalnya simetri bilateral dan cephalization. Mereka juga memiliki saluran pencernaan
terbuka baik di mulut dan anus. Saluran ini ditangguhkan dalam rongga tubuh yang
dikatakan palsu, sehingga disebut pseudocoela.
Banyak spesies cacing gelang adalah organisme yang hidup bebas dan
mengkonsumsi tumbuhan mati dan hewan. Beberapa parasit cacing gelang
menyebabkan penyakit manusia, termasuk cacingan, penyakit cacing tambang, dan kaki
gajah.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan ciri-ciri umum Ashchelminthes !
2. Jelaskan klasifikasi Ashchelminthes pada tingkat kelas beserta contoh tiap jenisnya !
3. Jelaskan beberapa contoh Ashchelmintes parasit serta penyakitnya !
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui ciri-ciri umum Ashchelminthes.
2. Untuk mengetahui klasifikasi Ashchelminthes pada tingkat kelas beserta contoh tiap
jenisnya.
3. Untuk mengetahui beberapa contoh Ashchelmintes parasit serta penyakitnya.
D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan penulis adalah metode kepustakaan, yaitu dengan cara
mengambil data dari bahan pustaka yang relevan dengan pembahasan makalah ini
yaitu penggalian bahan dengan cara membaca literature, baik berupa buku
maupun literatur dari internet.
BAB II
FILUM ASHCELMINTHES
Ordo nectonematoidea:
Ciri-ciri
1. Hidup dilaut
2. Parasite pada crustacean
3. Kutikula dengan dua deretan bulu-bulu kaku
4. Serabut otot terdapat di ventral dan dorsal
5. Pseudocela ada.
Sub-filum Trochelminthes memiliki ukuran tubuh yang miksroskopis, reproduksi
secara partegonesis, dan habitatnya di air tawar, dan air laut. Tubuh tidak beruas-ruas,
triploblastis, bilateral simetris, tidak bersilia dan dioceues. Subfilum ini dibagi menjadi
3 kelas, yaitu: Gastroticha, Kinorincha, dan Rotifera.
C. Ashchelmintes Parasit Serta Penyakitnya
Loa loa (Cacing mata)
Klasifikasi Loa loa
Kingdom : Animalia
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Spirurida
Famili : Filariidae
Genus : Loa
Spesies : Loa loa
A. Sejarah
1. Kasus pertama infeksi Loa loa tercatat di Karibia (Santo Domingo) pada tahun
1770. Seorang ahli bedah Prancis bernama Mongin mencoba tetapi gagal untuk
menghapus cacing yang lewat di mata seorang wanita. Beberapa tahun kemudian, pada
1778, ahli bedah Guyot Francois dapat melakukan pembedahan pada cacing di mata
seorang budak dari Afrika Barat pada kapal Prancis ke Amerika.
2. Identifikasi microfilaria dibuat pada tahun 1890 oleh Stephen dokter mata
McKenzie. Sebuah presentasi klinis umum loiasis, yang diamati pada tahun 1895 di
pesisir kota Nigeria maka terciptalah nama Calabar swelling.
3. Pengamatan ini dibuat oleh seorang dokter mata Skotlandia bernama Douglas
Argyll-Robertson, tetapi hubungan antara Loa loa dan Calabar swelling tidak disadari
sampai tahun 1910 (oleh Dr Patrick Manson). Penentuan vektor lalat Chrysops
diketahui pada tahun 1912 oleh British parasitologist Robert Thompson Leiper.
4. Nama Penyakit : Loa loa filariasis, loaiasis, Calabar swelling(Fugitiveswelling),
Tropical swelling dan Afrika eyeworm
5. Hospes: Lalat Crysops silaceae dan C dimidiata sementara di Afrika disebut
deerflies atau mangroveflies. Chrysops sp merupakan lalat yang berukuran kecil,
panjangnya 5-20 mm, dengan ukuran kepala besar dan betuk mulut yang condong ke
bawah. Sayapnya polos atau berbintik cokelat. Mereka merupakan penghisap darah dan
biasanya hidup di daerah hutan tropis dan habitat berlumpur seperti, rawa-rawa, sungai,
dan waduk. Gigitan lalat Chrysops sangat menyakitkan, dan dapat mengakibatkan bekas
gigitan yang lebih parah dari gigitan lalat biasa.
6. Daya hidup: 4-17 tahun.
7. Distribusi: terbatas pada hutan dan tepi hutan di daerah katulistiwa afrika yang
sering hujan.
B. Morfologi
E. Komplikasi
Cacing dewasa yang merusak pembuluh limfe serta mekanisme inflamasi dari tubuh
penderita yang mengakibatkan proliferasi jaringan ikat di sekitar pembuluh. Respon
inflamasi ini juga diduga sebagai penyebab granuloma dan proliferatif yang
mengakibatkan obstruksi limfe secara total. Ketika cacing masih hidup, pembuluh limfe
akan tetap paten, namun ketika cacing sudah mati akan terjadi reaksi yang memicu
timbulnya granuloma dan fibrosis sekitar limfe. Kemudian akan terjadi obstruksi limfe
total karena karakteristik pembuluh limfe bukanlah membentuk kolateral (seperti
pembuluh darah), namun akan terjadi malfungsi drainase limfe di daerah tersebut.
F. Gejala klinis
1. Menimbulkan gangguan di konjungtiva mata dan pangkal hidung dengan
menimbulkan:
a. iritasi pada mata,
b. mata sendat, sakit,
c. pelupuk mata menjadi bengkak.
2. Pembengkakan jaringan yang tidak sakit
3. Ensefalitis
G. Distribusi geografis
`Distribusi geografis loaiasis manusia terbatas pada hutan hujan dan rawa kawasan
hutan Afrika Barat, terutama di Kamerun dan di Sungai Ogowe. Manusia adalah satu-
satunya reservoir alami. Diperkirakan 12-13 juta manusia terinfeksi larva Loa loa.
H. Diagnosis
Diagnosis dibuat dengan menemukan mikrofilaria di dalam darah yang diambil pada
waktu siang hari atau menemukan cacing dewasa di konjungtiva mata ataupun dalam
jaringan subkutan.
I. Pengobatan dan Pencegahan
1. Penggunaan dietilkarbamasin (DEC) dosis 2 mg/kgBB/hari, 3 x sehari selama 14
hari
2. Pembedahan pada mata
3. Menghindari gigitan Lalat
4. Pemberian obt-obatan 2 bln sekali
5. Jangan sering-sering masuk hutan.
BAB III
Penutup
A. Simpulan
Ciri-ciri ascheminthes yaitu tubuh dilindungi lapisan cuticula scleroprotein, pada
beberapa hewan berupa cangkang, saluran pencernaan lengkap, susunan pernapasan dan
peredaran darah tidak ada karena merupakan hewan air yang sangat kecil,
protonefhridia kadang-kadang ada.
Ascelminthes dibagi menjadi dua subfilum yaitu Trochelminthes dan
Nemathelminthes, nemathelminthes biasa disebut sebagai cacing giling/ benang karena
tubuhnya berbentuk bulat panjang atau seperti benang dan memiliki rongga pada
tubuhnya, walaupun bukan rongga sejati. Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas,
yaitu Nematoda dan Nematophora.
Trochelminthes memiliki ukuran tubuh yang miksroskopis, reproduksi secara
partegonesis, dan habitatnya di air tawar, dan air laut. Tubuh tidak beruas-ruas,
triploblastis, bilateral simetris, tidak bersilia dan dioceues. Subfilum ini dibagi menjadi
3 kelas, yaitu: Gastroticha, Kinorincha, dan Rotifera.
Aschelminthes parasit contonya Loa loa (Cacing mata), nama penyakit yang
ditimbulkan Loa loa filariasis.
B. Saran
Kita harus menjaga, memperhatikan kebersihan karena dapat berakibat fatal pada
tubuh kita. Beraktivitaslah dengan teratur dan pada tempat yang pas, hindari tempat-
tempat yang kurang bersih. Kurangi kegiatan yang bertempat di alam bebas atau di
hutan, apabila kita tidak mempunyai anti body yang kuat dan mempunyai persiapan
yang matang kita dengan sangat mudah kita terkena penyakit.
DAFTAR PUSTAKA