Anda di halaman 1dari 5

Cacing Loa Loa

Sinonim : Cacing mata Afrika, cacing Loa, Filaria oculi


Nama penyakit : Loaiasis, calabar swelling (fugitive swelling), Tropical
swelling dan Afrika eyeworm
Vektor : Chrysops
Hospes : Manusia
Habitat : Cacing dewasa terdapat di jaringan subkutan manusia.
Mikrofilaria beredar dalam darah pada siang hari (diurna) dan hidup di kapiler
darah paru pada malam hari. Dapat juga diketemukan di urin,dahak dan
terkadang dalam cairan sumsum tulang belakang.
Distribusi geografik : Banyak ditemukan di Afrika Barat dan Afrika Tengah

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Nemathelmynthes
Kelas : Nematoda
Order : Spirurida
Superfamili : Filarioidea
Keluarga : Onchocercidae
Genus : Loa
Spesies : Loa loa


Sejarah
Kasus pertama infeksi Loa loa tercatat di Karibia (Santo Domingo) pada tahun
1770. Seorang ahli bedah Prancis bernama Mongin mencoba tetapi gagal
untuk menghapus cacing yang lewat di mata seorang wanita. Beberapa tahun
kemudian, pada 1778, ahli bedah Guyot Francois dapat melakukan
pembedahan pada cacing di mata seorang budak dari Afrika Barat pada kapal
Prancis ke Amerika.
Identifikasi microfilaria dibuat pada tahun 1890 oleh Stephen dokter mata
McKenzie. Sebuah presentasi klinis umum loiasis, yang diamati pada tahun
1895 di pesisir kota Nigeria maka terciptalah nama Calabar swelling.
Pengamatan ini dibuat oleh seorang dokter mata Skotlandia bernama Douglas
Argyll-Robertson, tetapi hubungan antara Loa loa dan Calabar swelling tidak
disadari sampai tahun 1910 (oleh Dr Patrick Manson). Penentuan vektor lalat
Chrysops diketahui pada tahun 1912 oleh British parasitologist Robert
Thompson Leiper.
Loa Loa penyebab penyakit loaiasis. Loa loa biasanya tidak
mempengaruhi penglihatan seseorang namun dapat menyakitkan ketika
bergerak bola mata atau di jembatan hidung .Penyakit ini dapat menyebabkan
pembengkakan gatal merah di bawah kulit yang disebut Calabar
pembengkakan
Mikrofilaria yang beredar dalam darah tersedot oleh Chrisops lalat
setelah 10-12 hari dalam tubuh serangga, larva infektif mikrofilaria tumbuh
ditandai dengan perubahan kulit kemudian dikirim ke manusia lain. Cacing
dewasa hidup di tubuh manusia dalam waktu 1-4 tahun, kemudian berkopulasi
dan perempuan dewasa cacing mikrofilaria rilis.
Cacing dewasa tumbuh dalam tubuh manusia dan dalam 1 sampai 4 minggu
dari berkopulasi dan cacing betina dewasa rilis mikrofilarianya.
Patogenesis dan Gejala Klinis mikrofilaria biasanya tidak menimbulkan gejala
Cacing dewasa dapat ditemukan di seluruh tubuh dan sering menyebabkan
gangguan pada konjungtiva mata (sakit, kelopak mata bengkak) dan pangkal
hidung Kelainan Khas Calabar Pembengkakan atau fungitive
pembengkakan (pembengkakan jaringan ukuran telur ayam) Jika cacing
masuk ke otak dapat menyebabkan ensefalitis.


Morfologi
Cacing dewasa berbentuk seperti benang halus dan berwarna putih susu
Cacing betina : panjang tubuhnya dapat mencapai 7cm atau 50 - 70 0,5n mm
Cacing jantan : 4cm atau 30-34 0,43 mm
Mikrofilaria : 250-300 mikron 6-8,5 mokron, memiliki sarung/selubung

Siklus Hidup
1. Mikrofilaria yang beredar dalam darah dihisap oleh lalat Chrysops
2. setelah 10-12 hari didalam tubuh serangga, mikrofilaria tumbuh menjadi
larva infektif yang ditandai dengan pergantian kulit kemudian ditularkan
kepada manusia lainnya
3. cacing dewasa hidup dalam tubuh manusia dalam waktu 1-4 tahun,
kemudian berkopulasi dan cacing dewasa betina mengeluarkan mikrofilaria.
4. Cacing dewasa tumbuh dalam badan manusia dan dalam waktu 1 sampai 4
minggu mulai berkopulasi dan cacing betina dewasa mengeluarkan
mikrofilarianya.


Efek pada Inang
Disfungsi Limfatik menyebabkan Lymphedema
Episodik angioedema(pembengkakan Calabar) di lengan dan kaki
Ketika kronis, mereka dapat membentuk kista seperti pembesaran
dari jaringan ikatdi sekitar sarung otot tendon
bisa disertai oleh lokal urtikaria(erupsi kulit) dan pruritus(gatal)
Eosinofilia sering menonjol dalam infeksi filaria
Cacing mati dapat menyebabkan kronis abses , yang dapat
menyebabkan pembentukan reaksi granulomatosa dan fibrosis .





Patogenesis dan Gejala Klinik
Mikrofilaria biasanya tidak menimbulkan gejala
Cacing dewasa dapat diketemukan diseluruh tubuh dan sering kali
menimbulkan ganguan di konjungtiva mata (sakit, pelupuk mata bengkak) dan
pangkal hidung
Kelainan yang khas adalah Calabar Swelling atau fungitive swelling
(pembengkakan jaringan yang berukuran sebesar telur ayam)
Jika cacing masuk ke otak dapat menyebabkan ensefalitis.


Diagnosis
1. Dengan menemukan mikrofilaria dalam darah yang diambil pada siang
hari
2. Dengan menemukan cacing dewasa dari konjungtiva mata ataupun
dalam jaringan subkutan.


Pengobatan
Memberikan dietilkarbamasin sitrat (DEC) dosis 2 mg / kg / hari, 3 kali sehari
selama 14 hari
Pembedahan untuk mengangkat cacing dewasa yang bisa dilakukan di bagian
belakang hidung atau di seluruh jaringan pada saat itu muncul di konjungtiva
kornea.

PENCEGAHAN
1. Pengobatan secara teratur terhadap penderita
2. Mengadakan pemberantasan vektor dan mencegah gigitan vektor tersebut
3. diethylcarbamazine (DEC), dan bila sesuai
4. metode bedah dapat digunakan untuk menghilangkan cacing dewasa dari
konjungtiva.

Prognosis
Prognosis biasanya baik apabila cacing dewasa telah dikeluarkan dari mata dan
pengobatan berhasil dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai