Anda di halaman 1dari 4

Brugia (Wuchereria) Malayi

Penyakitnya disebut malayi filariasis. Dermaquai seorang ahli bedah


Perancis adalah orang yang mula-mula menemukan mikrofilarianya dalam cairan
hidrosel seorang pasien dari Havana pada tahun 1863 . pada tahun 1866
Wucherer telah menemukan mikrofilaria dalam kencing darah seorang Brasilia.

A. Daur Hidup

Hanya manusia yang menjadi hospes definitif. Cacing dewasa berwarna


putih, berukuran yang betina 55 x 0,16 mm, yang jantan 23 x 0,09 mm.
Periodisitas: Nokturna. Hospes intermedier adalah Mansonia, Anopheles,
dan Armigeres. Mikrofilaria dalam nyamuk tumbuh sampai menjadi larva
yang infeksius selama 6-12 hari.

Pengaruh Terhadap Manusia


Parasit ini, seperti halnya Wuchereria bancrof menyebabkan limfangitis
dan elefantiasis. Berbeda dengan Wuchereria bancrof yang menunjukkan
tingkat gejala yang lebih tinggi, pada malayi banyak kelihatan tanpa simptom.
Filariasis malayi dicirikan dengan limfadenopati superfisial dan eosinofilia
yang tinggi, 7-70 persen.

B. Diagnosis

Mengidentifikasi mikrofilaria dalam darah.

C. Terapi

Sama dengan Wuchereria bancrof.

D. Pencegahan

Pemusnahan nyamuk Mansonia, Anopheles, dan Armigeres.

Loa-Loa
Penyakit yang disebabkannya dinamakan loaiasis. Loa-loa bersifat diurnal,
yaitu mikrofilarianya sebagian besar besar berada pada darah perifer pada siang
hari.
Cacing dewasa hidup sebagian besar di jaringan sub-kutan, berwarna semi
transparan. Betina yang vivipar berukuran 60 x 0,5 mm, yang jantan panjang 32
mm. Vulva terletak sekitar 3 mm dari ujung badan, yang jantan mempunyai 3
pasang papilla anal yang kecil.

A. Daur Hidup

Cacing dewasa hidup di jaringan sub-kutan, di bawah konjungtiva


mata dan di bawah membran serosa, termasuk perikardium.
Siklus hidupnya adalah sebagai berikut.

1. Dalam hospes perantara

Sebagai hospes perantara ialah Chrysop dimidiate, Chrysop


silacea. Mikrofilaria dari probosis Chrysop masuk ke dalam usus,
menembus dinding usus, masuk ke dalam rongga badan (setelah
6 jam). Mereka tinggal di sana selama 6-48 jam dan kemudian

masuk ke dalam toraks. Di sini mereka berhenti untuk


pertumbuhan selanjutnya. Pada hari yang ke-9 stadium ini telah
mempunyai daya invasi.

2. Dalam hospes definitif

Penyakit yang serius pada hospes. Mereka bergerak ke segala


arah di tubuh, tapi baru menjadi problem bila melewati
konjungtiva mata atau menyeberangi jembatan hidung. Adanya
di mata menyebabkan iritasi, rasa sakit, lemah penglihatan,
oedem dan hipermia konjungtiva, pembekakan kelopak mata.

3. Diagnosis

Diagnosis klinis didasarkan pada observasi cacing di bawah


konjungtiva, bengkak kalabar dan eosinofilia. Cacing ini dapat
dilihat dengan mata biasa di bawah konjungtiva.
Diagnosis laboratories ditegakkan dengan ditemukannya
mikrofilaria khusus dalam darah pada waktu siang hari. Tes kulit
dan CFT dapat menolong bila metode diagnosis lain negatif.

4. Pengobatan

Pengambilan cacing filaria dewasa secara operasi bila


memungkinkan ini adalah suatu metode pengobatan yang
umum dikenal. Waktu yang sebaiknya ialah sewaktu mereka
migrasi melewati hidung atau konjungtiva.

5. Kemoterapi

Kemoterapi yang efektif ialah Hetrazan.

6. Pencegahan

Pemberantasan Chrysops dengan larvisida sejauh mungkin,


mengasingkan karier dalam pengobatan hetrazan dan
perlindungan individual dari lalat dengan kasa dan
penyemprotan.

Acanthocheilonema perstans
Penyakit acanthocheilonemiasis, dipetalonemiasis. Cacing ini ditemukan
oleh manson (1890) pada seorang Negro Afrika di Hospital London, Inggris.

A. Daur Hidup

Cacing berwarna putih transparan dan ujung anterior bulat. Cacing


yang betina panjangnya 80 mm, yang jantan 45 mm. Ekor yang betina
mempunyai 4 tonjolan kutikuler. Yang bertindak sebagai hospes
perantara ialah nyamuk pengisap darah dari genus Culicoides,
Culicoides austeni, Culicoides grahami. Setelah 7-10 hari mengalami
metamorfosis dalam nyamuk larva menjadi infeksius dan dapat
dipindahkan ke hospes yang baru melalui gigtan insekta.

B. Pengaruh Terhadap manusia

Cacing-cacing dewasa yang mengkista biasanya tunggal dan


menyebabkan reaksi jaringan. Masa inkubasi tidak diketahui. Biasanya
tanpa simptom. Oedem, bengkak kalabar dam limfatis terhadap
bervariasi. Mikrofilaria ditemukan dalam pembekakan limfe.

C. Diagnosis

Diagnosis dilakukan dengan menemukan mikrofilaria khusus dalam


darah.

Onchocerca volvulus
Sebagian besar penduduk di Afrika Barat dan Tengah, antara Senegal dan
Tanzania, di lembah Sungai Nil dan Yaman, demikian juga di bagian Amerika
Tengah (seluruhnya Lebih dari 30 juta manusia) sering ditemukan pada jaringan
ikat dibawah kulitnya semacam bengkakan tumor yang besar atau kecil pada
kepala dan dekat bahu (terutama di Amerika Tengah) atau di bawah badan
(sering di Afrika), yang disebabkan oleh cacing Onchocerca volvulus.

A. Daur Hidup

Cacing betina yang berwarna putih berbentuk seperti benang halus,


berukuran 60-70 cm, sedangkan yang jantan panjangnya hanya 2-4
cm. Cacing dewasa berdiam dalam bengkakan kulit selama 3-4 bulan
setelah infeksi. Kadang-kadang mereka berkeliaran dalam tubuh tanpa
menimbulkan menjadi larva metasiklis yang dapat menginfeksi orang
lain melalui tusukan Simulium.

B. Pengaruh Terhadap Manusia

Gejala Klinis dimulai dengan dermatitis, gatal-gatal, dan bintik-bintik


merah. Melalui garukan dapat menyebabkan infeksi sekunder.
Gangguan berat terjadi pada mata, bila mereka sampai di ujung mata.
Akibatnya antara lain dapat menyebabkan pembekakan iris mata,
penglihatan menjadi kabur dan akhirnya menyebabkan kebutaan,
walaupun belum pernah menyebabkan kematian, 10 persen dari
penderita menyebabkan kebutaan. Yang dewasa dapat hidup 11-16
tahun, sedangkan mikrofilaria selama 30 bulan dalam tubuh manusia.

C. Diagnosis

Diagnosis ditegakkan dengan memeriksa benjolan-benjolan kulit tanpa


darah. Benjolan tersebut dieksisi direndam dalam larutan garam
fisiologis. Setelah 30 menit pada suhu 37derajat C larutan disentrufusi.
Sedimen diperiksa untuk menemukan mikrofilarianya.

Dracunculus Medinensis
Cacing Nematoda merupakan jaringan terpanjang yang hidup pada
manusia yang terbesar di India, Pakistan, Arab, Irak, dan Negara-negara lain di
timur serta di Afrika dan Afrika Barat. Cacing tersebut bernama Dracunculus
medinensis (cacing medina). Infeksinya melalui kutu air (genus Cyclops) yang
terminum oleh manusia.

A. Daur Hidup

Cacing betina panjangnya samapi satu meter dengan lebar 1-2 mm,
sedangkan yang jantan panjangnya sampai 2,9 cm. Ekor yang jantan
melengkung pada bagian ujung. Sedangkan yang betina ujung ekornya
berakhir runcing. Vulvanya kira-kira terletak 1cm dari bagian depan.

Dari vulva ini dikeluarkan lebih dari satu juta larva di air. Larva ini
berkembang di dalam tubuh tuan rumah Cyclops.

B. Pengaruh Terhadap Manusia

Gejala penyakit sebelum keluarnya cacing dari kulit tidak ada atau
tidak berkarakteristik. Dapat juga terjadi simptom keracunan atau
alergi, seperti muntah-muntah, pusing dan sebagainya. Sebelum
cacing menembus kulit, terasa panas dan gatal. Kelainan kulit karena
keluarnya cacing berupa bintil-bintil besar (3-5 cm). Cacing-cacing
yang tidak mencapai pemukaan kulit akan mati dan berkapur. Cacing
ini dapat bertahan hidup 10-20 tahun.

C. Diagnosis

Pemeriksaan mikroskopis dalam hal ini prlu digunakan, karena cacing


yang keluar dari kulit dapat jelas dilihat dan larva yang dikeluarkan
dalam aiar bertebaran ke mana-mana.

D. Pengobatan

Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian Nitidazol (ambilhar)


dan Thiabendazol. Juga Metronidazol (Clont, Flagyl) dapat dianjurkan.

Anda mungkin juga menyukai