PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Anatomi dan Fisiologi Sistem Sensori Indra mempunyai sel-sel reseptor khusus
untuk mengenali perubahan lingkungan. Indra yang kita kenal ada lima, yaitu:
1. Indra penglihat (mata)
2. Indra pendengar (telinga)
3. Indra peraba (kulit)
4. Indra pengecap (lidah)
5. Indra pencium (hidung).
Kelima indra tersebut berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan luar,
oleh karenanya disebut eksoreseptor.
Reseptor yang berfungsi untuk mengenali lingkungan dalam, misalnya nyeri,
kadar oksigen atau karbon dioksida, kadar glukosa dan sebagainya, disebut
interoreseptor.
Sel-sel interoreseptor misalnya terdapat pada sel otot, tendon, ligamentum,
sendi, dinding saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, dan lain sebagainya.
Akan tetapi, sesungguhnya interoreseptor terdapat di seluruh tubuh manusia.
Interoreseptor yang membantu koordinasi dalam sikap tubuh disebut kinestesis.
2. RumusanMasalah
Adapun rumusan masalah yang menjadi acuan dan pedoman dalam
penyusanan dan penyajian makalah in isebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan saraf ?
2. Bagimana jalanya terjadinya proses saraf sensori pada tubuh?
3. Bagaimana Anatomi & Fisiologi dari Mata dan Telinga ?
4. Bagaimana proses pengkajian Optalmik ?
5. Bagaimana proses pengkajian kemampuan mendengar ?
3. TUJUAN
Kelompok kami menyusun makalah ini agar para pembaca bisa mengetahui
tentang Aktifitas Anatomi Fisiologi Sensori dalam Tubuh Manusia dan dengan adanya
makalah ini juga di harapkan dapat menjadi pengetahuan bagi kita semua.
a. Tujuan Umum
o Untuk memenuhi tugas mata kuliah pancasila
o Unuk memahami Aktifitas Anatomi Fisiologi Sensori
b. Tujuan Khusus
1. Tujuan Kelompok kami menyusun makalah ini agar para pembaca bisa
mengetahui tentang Anfis Sensori.
2. Anatomi system Pengelihatan yaitu Mata yang Melindungi dari kotoran dan
benda asing oleh alis, bulu mata dan kelopak mata dan Anatomi sistem
pendengaran merupakan organ pendengaran dan keseimbangan.
3. Serta dengan adanya makalah ini juga di harapkan dapat menjadi
pengetahuan bagi kita semua.
4. Manfaat
1. Dapat memahami tentang Aktifias Anatomi Fisiologi Sensori
2. Dapat memahami Anatomi Sistem Pengelihatan dan Pendengaran
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
a. Sistem Saraf
Sistem saraf manusia adalah sebuah jaringan yang sangat khusus, yang berisi
miliaran neuron, dan bertanggung jawab untuk mengendalikan dan
mengkoordinasikan semua fungsi tubuh. Sistem ini memungkinkan kita untuk
berkomunikasi dengan dunia luar dan terdiri dari dua komponen, sistem saraf
pusat (SSP) dan sistem saraf perifer (PNS).
Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan
sistem saraf perifer terdiri dari semua neuron tubuh, kecuali yang ditemukan di
otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf manusia yang bersangkutan
dengan menerima informasi dari dunia luar, pengolahan, dan kemudian
menghasilkan respon yang tepat. Ini adalah jaringan yang mengontrol dan
mengkoordinasikan semua kegiatan tubuh, dengan mengirimkan pesan atau sinyal
dari otak ke bagian-bagian berbeda dari tubuh dan sebaliknya.
b. Cara Kerja Saraf
Cara sistem saraf bekerja benar-benar unik dan kompleks. Ia bekerja melalui
jaringan kompleks neuron, yang merupakan fungsi dasar sel-sel dari sistem saraf.
Neuron melakukan sinyal atau impuls antara dua komponen dari sistem saraf,
yaitu pusat dan sistem saraf perifer. Ada terutama tiga jenis neuron, neuron
sensorik, neuron motorik, dan interneuron.
Neuron sensorik mengirimkan rangsangan atau impuls yang diterima dari alat
indera, seperti mata, hidung atau kulit, sistem saraf pusat, yaitu, ke otak dan
sumsum tulang belakang. Otak pada gilirannya, memproses rangsangan tersebut
dan mengirimkannya kembali ke bagian lain dari tubuh, memberitahu mereka
bagaimana bereaksi terhadap jenis tertentu dari stimulus. Motor neuron
bertanggung jawab untuk menerima sinyal dari saraf otak dan tulang belakang,
dan mengirim mereka ke bagian lain dari tubuh.
Di sisi lain, interneuron berkepentingan dengan membaca impuls, yang
diterima dari neuron sensorik dan memutuskan respon yang akan dihasilkan.
Mereka terutama ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang. Selain neuron,
sistem saraf juga mengandung sel-sel glial, yang mendukung dan memelihara
neuron. Neuron menggunakan sinyal elektrokimia, atau neurotransmitter untuk
transmisi impuls dari satu neuron yang lain. Namun, transmisi impuls dari satu
neuron ke lain tidak sesederhana kedengarannya. Jadi, mari kita cari tahu
bagaimana tepatnya neuron mengirimkan impuls ke neuron lain.
Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem
saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung
akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
Fungsi sel saraf motorik adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot
atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan
sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek
berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat.
c. Impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari
lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan
sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh
rangsangan adalah sebagai berikut.
a. Perubahan dari dingin menjadi panas.
b. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
c. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
d. Suatu benda yang menarik perhatian.
e. Suara bising.
f. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan
menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut
adalah sebagai berikut.
I. Gerak sadar
disadari Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena
disengaja atau. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan
yang panjang. Bagannya adalah sebagai berikut.
impuls dari reseptor neuron sensorik pusat saraf (otak) respon efektor
neuron motorik efektor (gerak anggota tubuh).
Contoh gerak sadar adalah aktivitas sehari-hari seperti makan, lari, dan
melompat.
b. Gerak Refleks
Gerak refleks adalah gerakan spontan yang tanpa disadari.
Contohnya bila tangan menyentuh benda panas tanpa sengaja, maka
secara spontan akan menarik tangan menjauhi benda panas itu.
Jalannya impuls pada gerak refleks sebagai berikut:
impuls dari reseptorneuron sensorik sumsum tulang belakang respon
efektor neuronmotorik efektor
Impuls yang menyebabkan gerakan tersebut dibawa oleh sel saraf
sistem eferen somatik dan suatu jalur rangsangan pendek yang disebut
lengkung refleks.
Gerak refleks dibedakan menjadi dua yaitu refleks kranial dan refleks
spinal. Pada refleks kranial (yang terjadi di kepala, misalnya bersin), jalur ini
hanya melibatkan sebagian kecil dari otak. Namun pada refleks spinal (yang
terjadi di bagian tubuh lainnya), hanya sumsum tulang belakang yang terlibat
secara aktif, sedangkan otak tidak terlibat. Jalan impuls pada gerak refleks di
atas melibatkan lengkung refleks spina.
Kehilangan Pendengaran
Ada dua jenis kehilangan pendengaran :
1. Kehilangan konduktif
Biasanya terjadi akibat kelainan telinga luar, seperti infeksi serumen, atau
kelainan telinga tengah, seperti otitis media atau otosklerosis. Pada
keadaan seperti itu, hantaran suara efisien suara melalui udara ke telinga
dalam terputus.
2. Kehilangan sensoris
Melibatkan kerusakan koklea atau saraf vestibulokoklear. Selain
kehilangan konduktsi dan sensori neural, dapat juga terjadi kehilangan
pendengaran campuran begitu juga kehilangan pendengaran fungsional.
Pasien dengan kehilangan suara campuran mengalami kehilangan baik
konduktif maupun sensori neural akibat disfungsi konduksi udara maupun
konduksi tulang. Kehilangan suara fungsional (atau psikogenik) bersifat
inorganik dan tidak berhubungan dengan perubahan struktural mekanisme
pendengaran yang dapat dideteksi biasanya sebagai manifestasi gangguan
emosional.
FISIOLOGI PENCIUMAN
Indera penciuman mendeteksi zat yang melepaskan molekul-molekul
di udara. Di atap rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat
sensitif terhadap molekul-molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian
pendeteksi bau(smell receptors). Receptor ini jumlahnya sangat banyak ada
sekitar 10 juta. Ketika partikel bau tertangkap oleh receptor, sinyal akan di
kirim ke the olfactory bulb melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang
mengirim sinyal ke otak dan kemudian di proses oleh otak bau apakah yang
telah tercium oleh hidung kita.
Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur
suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat
reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak
terdapat di sekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dan lain-lain. Lapisan kulit manusia
terdapat beberapa lapisan, yaitu:
a. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit, yang memiliki struktur tipis
dengan ketebalan sekitar 0,07 mm terdiri atas beberapa lapisan, yaitu:
Stratum korneum yang disebut juga lapisan zat tanduk
Stratum lusidum, yang berfungsi melakukan pengecatan terhadap
kulit dan rambut
Stratum granulosum, yang menghasilkan pigmen warna kulit, yang
disebut melamin
Stratum germinativum, sering dikatakan sebagai sel hidup karena
lapisan ini merupakan lapisan yang aktif membelah.
b. Dermis
Jaringan dermis memiliki struktur yang lebih rumit daripada epidermis, yang
terdiri atas banyak lapisan. Jaringan ini lebih tebal daripada epidermis yaitu
sekitar 2,5 mm. Dermis dibentuk oleh serabut-serabut khusus yang membuatnya
lentur, yang terdiri atas kolagen, yaitu suatu jenis protein yang membentuk sekitar
30% dari protein tubuh. Kolagen akan berangsur-angsur berkurang seiring dengan
bertambahnya usia. Itulah sebabnya seorang yang sudah tua tekstur kulitnya kasar
dan keriput. Lapisan dermis terletak di bawah lapisan epidermis. Lapisan dermis
terdiri atas beberapa bagian, yaitu
Akar Rambut
Pembuluh Darah
Kelenjar Minyak (glandula sebasea)
Kelenjar Keringat (glandula sudorifera), dan
Serabut Saraf
Pada lapisan dermis kulit terdapat puting peraba yang merupakan ujung akhir
saraf sensoris. Ujung-ujung saraf tersebut merupakan indera perasa panas, dingin,
nyeri, dan sebagainya. Oleh karena itu kulit merupakan organ terluas dimana pada
organ ini terdapat reseptor panas (ruffini), tekanan (paccini), dingin (krause), rasa
nyeri atau sakit (ujung saraf bebas), serta reseptor sentuhan (meissner).
FISIOLOGI PERABA
Fungsi kulit secara umum :
1. Sebagai proteksi.
Masuknya benda- benda dari luar(benda asing ,invasi bacteri.
Melindungi dari trauma yang terus menerus.
Mencegah keluarnya cairan yang berlebihan dari tubuh.
Menyerap berbagai senyawa lipid vit. Adan D yang larut lemak.
Memproduksi melanin mencegah kerusakan kulit dari sinar UV.
2. Pengontrol/pengatur suhu.
Vasokonstriksi pada suhu dingn dan dilatasi pada kondisi panas peredaran
darah meningkat terjadi penguapan keringat.
3. Proses Hilangnya Panas Dari Tubuh:
Radiasi: pemindahan panas ke benda lain yang suhunya lebih rendah.
Konduksi : pemindahan panas dari ubuh ke benda lain yang lebih
dingin yang bersentuhan dengan tubuh.
Evaporasi : membentuk hilangnya panas lewat konduksi.
Kecepatan hilangnya panas dipengaruhi oleh suhu permukaan kulit
yang ditentukan oleh peredaran darah kekulit.(total aliran darah N: 450
ml / menit.
4. Sensibilitas
Mengindera suhu, rasa nyeri, sentuhan dan rabaaan.
5. Keseimbangan Air
Sratum korneum dapat menyerap air sehingga mencegah kehilangan
air serta elektrolit yang berlebihan dari bagian internal tubuh dan
mempertahankan kelembaban dalam jaringan subcutan.
Air mengalami evaporasi (respirasi tidak kasat mata)+ 600 ml / hari
untuk dewasa.
SENSASI SUHU
Tingkatan suhu dibedakan oleh tiga jenis organ akhir sensories,
diantaranya reseftor dingin, reseftor hangat dan dua subtife reseftor nyeri yaitu
reseftor nyeri dingin dan reseftor nyeri panas. Dua jenis reseftor nyeri hanya
dirangsang oleh panas atau dingin dalam derajat yang ekstrim sebingga
bertanggung jawab bersama dengan reseftor dingin dan hangat untuk sensasi
dingin yang membekukan atau panas yang membakar.
a. Perangsang Reseftor Suhu
Sensasi Dingin, Sejuk, Indeferen Hangat dan Panas. Respon empat
jenis serabut saraf, yaitu : serat nyeri dingin, serat dingin, serat hangat dan
serat nyeri panas. Pada daerah sangat dingn hanya serabut nyeri dingin
yang terangsang. Pada suhu di atas 10 sampai 15oC impuls nyeri berhenti,
tetapi reseptor dingin mulai terangsang. Kemudian kira-kira 30oC,
reseftor hangat menjadi terangsang progresif sedangkan reseftor dingin
mereda pada kira-kira 43oC. Akhirnya sekitar 45oC serabut nyeri panas
juga mulai terangsang.
Oleh karena itu dapat dipahami bahwa orang menerima suhu dari
sensasi suhu oleh tingkat perangsang relatif dari berbagai jenis ujung saraf
tersebut. Dapat dipahami mengapa dingin atau panas yang luar biasa dapat
menyakitkan dan mengapa kedua sensasi ini bila cukup kuat dapat
memberikan kualitas sensasi yang hampir tepat sama, yaitu sensasi dingin
membekukan dan panas yang membakar terasa hampir sama.
b. Efek Perangsang dengan Menaikan dan Menurunkan Suhu
Bila suatu reseftor suhu mengalami perubahan suhu yang tiba-tiba,
mula-mula ia merangsang dengan kuat tetapi perangsangan ini
menghilangkan dengan cepat selama semenit pertama dan secara progresif
lebih lambat selama setengah jam atau lebih berikutnya. Dengan
perkataan lain, reseftor tersebut sebagian besar bradaptasi tetapi tidak
seluruhnya.
Jadi jelaslah bahwa perubahan suhu bereaksi menyolot terhadap
perubahan suhu disamping dapat bereaksi dengan perubahan suhu yang
stabil. Ini berarti abhwa jika suhu kulit turun secara aktif, orang merasa
jauh lebih dingin dari pada bila suhu tersebut tetap pada tingkat yang
sama. Sebaliknay jika suhu meningkat secara aktif orang tersebut merasa
jauh lebih hangat dari pada yang akan dirasakannya pada suhu yang sama
seandainya ia konstan.
c. Mekanisme Perangsang Reseftor Suhu
Diduga reseftor suhu terangsang oleh perubahan kecepatan metabolik
mereka, perubahan ini disebabkan oleh fakta bahwa suhu mengubah
kecepatan reaksi kimia intra sel kira-kira 2 kali untuk tiap perubahan
10oC, dengan perkataan lain deteksi suhu mungkin tidak disebabkan oleh
perangsangan fisik langsung tetapi oleh perangsangan kimia dari ujung
saraf tersebut karena di ubah oleh suhu.
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat
membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal
sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga
turut membantu dalam tindakan bicara.Juga membantu membolak balik makanan
dalam mulut.
Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus,
tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis
otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik. Lidah memiliki permukaan yang
kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila.
Lidah sebagai indera pengecap, yaitu untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-
benda yang masuk ke dalam mulut. Indera pengecap tersebut terletak pada bagian
permukaan atas yang terbagi menjadi beberapa daerah yang peka terhadap manis,
asam, asin dan pahit. Hal ini dikarenakan pada permukaan lidah terdapat saraf
pengecap yang berupa bintil-bintil yang menyebabkan permukaan lidah menjadi
kasar. Bintil-bintil tersebut disebut juga papilla yang terdiri dari banyak kuncup
pengecap (taste bud).
Ujung organ untuk indera pengecap yang disebut taste buds (putting cita rasa) terdiri
atas sel-sel gustatory fusiform, tercampur dengan sel-sel sustakular yang terangkai
dalam bentuk kelompok yang menyerupai tong. Proses yang menyerupai rambut dari
sel-sel gustatory ini menjulur melalui pori pada bagian superficial dari putting cita
rasa. Ujung serabut-serabut saraf berakhir di sekitar sel-sel gustatory ini. Bagian lidah
yaitu valet dan papilla fungiform mengandung banyak sekali putting cita rasa
meskipun putting itu terdapat juga pada palatum, farink, dan larink. Sensasi cita rasa
di bawa kearah dua per tiga bagian rostral lidah oleh cabang-cabang saraf fasial korda
timpani yang menyertai cabang lingual dari saraf trigeminus. Sebaliknya bagian lidah
yang sepertiga (arah kaudal = posterior) menerima cita rasa melalui cabang lingual
dari saraf (glosofarinkeal). Sensasi yang lain merupakan campuran dari cita rasa
dasar, atau kombinasi berbagai cita rasa dengan indera penciuman.
Pengecapan adalah sensasi yang dirasakan oleh kuncup kecap, yaitu reseptor yang
terutama terletak pada lidah (terdapat kurang lebih 10.000 kuncup kecap pada lidah
manusia) dan dalam jumlah yang lebih kecil pada polatum mole dan permukaan
laringeal dari epiglottis. Kuncup kecap terbenam dari epitel berlapis dari papilla
sirkumvalata, papilla foliota, papilla fungiformis. Bahan kimia masuk melalui pori
pengecap, yaitu lubang kecil menuju ke sel-sel reseptor. Indera perasa dimediasi oleh
Taste Buds dalam rongga mulut. Taste Buds adalah organ reseptor multiseluler yang
mengandung 60-100 sel, dan terus-menerus diperbaharui oleh sel-sel progenitor yang
terletak di membran basal dan sepanjang tepi lateral tunas. Setelah divisi terminal
mereka, sel-sel pengecap yang sudah dewasa masuk ke tunas dan berdiferensiasi
menjadi salah satu dari empat jenis sel pengecap.
Kuncup kecap terdiri atas sekurang-kurangnya empat jenis sel, yang dapat dikenali
dengan mikroskop elektron. Sel tipe 1 dan sel tipe 2 panjang dengan mikrovili pada
permukaannya. Walaupun fungsinya belum diketahui, mereka dapat membantu
aktivitas sel tipe 3. Sel tipe 3 juga merupakan sel tipe panjang dicirikan oleh
terdapatnya banyak vesikel yang menyerupai versikel sinaps. Tipe sel ke 4 adalah
suatu sel basal pra-kembang yang mungkin merupakan precursor dari sel-sel yang
lebih spesifik dalam kuncup kecap. Tonjolan dendritik dari saraf sensorik yang paling
dekat dengan kumpulan vesikel sinaptik ini adalah dasar untuk penempatan
penerimaan pengecapan pada sel tipe 3.
Kuncup pengecap tersebut dapat mengecap rasa karena mempunyai kumpulan saraf
pengecap. Setiap kuncup pengecap hanya bisa mengenali satu rasa yang khas, yang
terdiri dari 2 jenis sel, yaitu sel penyokong dan sel pengecap sebagai reseptor. Pada sel
pengecap terdapat silia(rambut gustatori) yang memanjang ke lubang pengecap (taste
pores). Zat-zat makanan yang terlarut dalam cairan ludah akan merangsang sel-sel
ujung saraf melalui rambut gustatori yangselanjutnya akan menimbulkan impuls yang
akan diteruskan ke otak sehingga dapat diinterpretasikan dengan berbagai rasa. Rasa
yang dapat direspon oleh kuncup-kuncup pengecap,yaitu manis, asam, asin dan pahit.
Pada lidah reseptor yang sensitif terhadap rasa manis terdapat pada ujung lidah, untuk
rasa asam terdapat pada bagian samping lidah (kanan dan kiri), untuk rasa pahit
terdapat pangkal lidah dan bagian samping depan sensitif terhadap rasa asin.
Sel reseptor pengecap merupakan sel epitel yang termodifikasi menjadi bentuk yang
memiliki banyak lipatan permukaan atau mikrovili, dan sedikit menonjol melalui
pori-pori pengecap untuk meningkatkan luas permukaan sel yang terpajan dalam
mulut. Membran plasma mikrovili mengandung reseptor yang berikatan secara
selektif dengan molekul zat kimia, karena hanya zat padat yang terlarut dalam saliva
atau cairan lain yang dapat berikatan dengan sel reseptor.
Terdapat 4 jenis papilla, yaitu
Papilla filiformis, terdapat pada bagian posterior
Papilla fungiformis, pada bagian anterior
Papilla foliata, pada pangkal lidah bagian lateral
Papilla sirkumfalata, melintang pada pangkal lidah
FISIOLOGI LIDAH
1. Substansi yang dirasakan harus berbentuk cairan atau larut dalam saliva.
2. Kuncup pengecap bekerja sama dengan reseptor pada rambut pengecap.
Sensasi Rasa:
- Kuncup pengecap yang sensitive terhadap rasa manis .terletak di ujung
lidah.
- Substansi asam dirasakan terutama di bagian samping lidah.
- Substansi asin dapat dirasakan pada hampir seluruh area lidah, tetapi
reseptornya terkumpul di bagian samping lidah.
- Substansi pahit akan menstimulasi kuncup pengecap di bagian belakang
lidah.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Secara struktral anatomis, bola mata berdiameter 2,5 cm dimana 5/6
bagiannya terbenam dalam rongga mata, dan hanya 1/6 bagiannya saja yang tampak
pada bagian luar.
Anatomi sistem pendengaran merupakan organ pendengaran dan
keseimbangan.Terdiri dari telinga luar, tengah dan dalam. Telinga manusia menerima
dan mentransmisikan gelombang bunyi ke otak dimana bunyi tersebut akan di analisa
dan di intrepretasikan. Cara paling mudah untuk menggambarkan fungsi dari telinga
adalah dengan menggambarkan cara bunyi dibawa dari permulaan sampai akhir dari
setiap bagian-bagian telinga yang berbeda.
2. Saran
Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui bahwa
Anatomi Fisiologi Sensori ( Anatomi Fisiologi Sistem Pengelihatan dan
PEndengaran)sangat penting bagi kehidupan kita dan agar pembaca.
Selain dari pada itu,penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan karena
kami masih dalam proses pembelajaran. Dan yang kami harapkan dengan adanya
makalah ini,dapat menjadi wacana yang membuka pola pikir pembaca dan memberi
saran yang sifatnya tersirat maupun tersurat.