Anda di halaman 1dari 12

LOA-LOA (CACING MATA)

NAMA KELOMPOK :

1. Hayu Triasmoho (B1R18011)


2. Mita Nur Azlina (B1R18017)
Klasifikasi
 Kingdom :Animalia
 Filum : Nematoda
 Kelas : Secernentea
 Ordo : Spiruida
 Famili : Filariidae
 Genus : Loa
 Spesies : Loa-loa
DEFINISI

Loa loa adalah salah satu nematoda jaringan yang bisa


menyebabkan penyakit loaiasis. Loaiasis adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi cacing Loa loa. Penyakit ini hanya
menyerang manusia saja. Sebuah cacing parasit (Loa Loa)
yang ditularkan melalui sedikit oleh langau, lalat rusa atau
Mangga terbang.
SIKLUS HIDUP LOA-LOA
Hospes definitif parasit ini adalah manusia sedangkan hospes perantara Loa
loa adalah lalat Chrysops silacea dan Chrysops dimidiata.

Pertumbuhan mikrofilaria di dalam tubuh lalat terjadi di otot dan bagian yang
berlemak yang berlangsung selama 10 – 12 hari

Mikrofilaria kemudian menjadi larva infektif yang keluar dari labium ke


permukaan kulit dekat luka gigitan dan menembus ke dalam jaringan subkutan
dan otot, serta tumbuh menjadi dewasa di sini dalam waktu ± 1 tahun.
Periodisitas Loa loa adalah diurna yaitu aktif pada waktu siang hari.
MORFOLOGI

Mikrofilaria berukuran 250 – 300 × 6 – 8,5 mikron mempunyai sheath / bersarung


inti tubuh teratur sampai ujung posterior.
Cacing dewasa atau filaria berbentuk seperti benang dan hidup dalam jaringan sub
kutan
Cacing betina berukuran panjang 50-70 × 0,5 mm
Cacing jantan mempunyai panjang 30-34 × 0,35-0,43 mm
Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria yang beredar dalam darah pada siang hari
(diurna).
Pada malam hari mikrofilaria berada dalam pembuluh darah paru-paru.
Epidemiologi

Loiasis terdapat di daerah Afrika yang di lewati


garis khatulistiwa terutama di daerah Afrika Barat. Lalat
Chrysop merupakan serangga yang menggigit pada siang
hari dan mempunyai tempat perindukan di rawa-rawa dan
perairan yan berlumpur. Lalat ini lebih banyak menggigit
orang negro daripada orang berkulit putih.
Gejala Klinis

 Cacing dewasa yang mengembara dalam jaringan subkutan dan microfilaria yang
beredar dalam darah seringkali tidak menimbulkan gejala
 Cacing dewasa dapat ditemukan di seluruh tubuh dan seringkali menimbulkan
gangguan di konjungtiva mata dan hidung dengan menimbulkan iritasi pada mata, mata
sembab, sakit, pelupuk mata menjadi bengkak, sehingga menganggu penglihatan

 Pembengkakan jaringan yang tidak sakit


dapat menjadi sebesar telur ayam
 Terjadi pada tangan atau lengan
 Timbul secara spontan dan menghilang
setelah beberapa hari atau minggu
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan
dengan menemukan
mikrofilaria pada
pemeriksaan darah pada
waktu siang hari serta
dapat ditemukan cacing
dewasa yang mengembara
di bawah conjungtiva mata
atau pun dalam jaringan
subkutan.
Cara Pencegahan

 Menghindari daerah di mana lalat penyebar loiasis ditemukan,


seperti berlumpur, daerah teduh di sepanjang sungai
 Menggunakan obat anti serangga
 Memakai baju lengan panjang dan celana panjang selama siang
hari
 Jika sedang berada di daerah dengan loiasis untuk jangka waktu
yang panjang, konsumsi obat diethylcarbamazine (DEC) 300mg
seminggu sekali, bisa untuk mengurangi risiko infeksi.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai