KIMIA AMAMI I
Disusun oleh :
1. Dwi Rahajeng Kartika Ningtias (B1R18005)
2. Fitrah Lutfia Maharani (B1R18009)
3. Marita Ningsih (B1R18016)
4. Muhammad Rahman Azis Fadillah (B1R18019)
5. Venti Nur Cahyati (B1R18026)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga karya tulis yang berjudul ANALISA
ALKOHOL DALAM MAKANAN ini dapat diselesaikan sesuai rencana.
Makalah sederhana ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah
Kimia Amami I yang dibimbing oleh Ibu Qurrotu A’yunin Lathifah, M.Si. Dalam
penyelesaian karya tulis ini, penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Tiada
gading yang tak retak, begitu pula dengan karya tulis ini. Penulis menyadari bahwa karya
tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik serta saran yang
membangun dari para pembaca akan penulis terima dengan lapang hati sehingga bisa
menjadi sebuah pelajaran bagi penulis agar kelak penulis dapat membuat dengan lebih
baik lagi.
Semoga makalah yang berjudul ANALISA ALKOHOL DALAM MAKANAN
memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pembaca pada khususnya serta
dapat membantu meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita dalam membangun bangsa
Indonesia tercinta ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................ 2
1.3. Tujuan .................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 4
2.1. Pengertian alkohol ............................................................... 4
2.2 Pengaruh konsumsi tapai bagi kesehatan ............................. 6
2.3 Jenis-jenis alkohol ................................................................ 7
2.4 Sifat-sifat alkohol ................................................................. 10
2.5 Manfaat dan kegunaan alkohol ............................................. 15
2.6 Bahaya alkohol untuk kesehatan .................................................. 16
2.7 Teknik analisa alkohol .................................................................. 17
2.8 Hasil pengamatan.......................................................................... 18
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 19
3.1 SARAN ......................................................................................... 19
3.2 KESIMPULAN ........................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
ketela pohon cukuplah tinggi (36,89 gram), hal ini berpotensi sebagai bahan alternatif
dalam pembuatan alkohol. Karbohidrat akan diubah menjadi gula dan gula akan
diubah menjadi alkohol. Fermentasi mempunyai pengertian aplikasi metabolisme
mikroba untuk mengubah bahan baku menjadi produk yang bernilai lebih tinggi,
seperti asam-asam organik, protein sel tunggal, antibiotika dan biopolimer (Muhidin
dkk., 2001). Ragi adalah suatu inokulum atau starter untuk melakukan fermentasi
dalam pembuatan produk tertentu. Proses fermentasi ini akan menghasilkan etanol dan
CO2 (Rahmawati, 2010). Tapai merupakan salah satu produk hasil fermentasi. Beras,
ketan, jagung dan ketela pohon, dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan tape.
Bahan-bahan tersebut dikukus hingga matang, dihamparkan ditampah dan setelah
dingin dibubuhi ragi, kemudian campuran itu ditaruh dalam belangga, ditutup dengan
daun pisang dan disimpan dalam tempat yang sejuk. Tak lama kemudian berkhamirlah
karena daya kerja organisme organisme yang terdapat dalam ragi (Heyne, 1987
“dalam” Sutriningsih, 2007).
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian alkohol
2. Untuk mengetahui pengaruh konsumsi tapai bagi kesehatan
3. Untuk mengetahui jenis-jenis alkohol
4. Untuk mengetahui sifat-sifat alkohol
5. Untuk mengetahui manfaat dan kegunaan alkohol
6. Untuk mengetahui bahaya alkohol untuk kesehatan
7. Untuk mengetahui teknik analisa alkohol
2
8. Untuk mengetahui Hasil pengamatan analisa alkohol
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi. Dalam kimia,
alkohol atau alkanol adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang
memiliki gugus hidroksil (–OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat
pada atom hidrogen dan atau atom karbon lain.
Alkohol umum
Isopropil alkohol (sec-propil alcohol, propan-2-ol, 2-propanol) H3C-CH(OH)- CH3,
atau alkohol gosok
Etilena glikol (etana-1,2-diol) HO-CH2-CH2-OH, yang merupakan komponen
utama dalam antifreeze
Gliserin (atau gliserol, propana-1,2,3-triol) HO-CH2-CH(OH)-CH2-OH yang terikat
dalam minyak dan lemak alami, yaitu trigliserida (triasilgliserol)
Fenol adalah alkohol yang gugus hidroksilnya terikat pada cincin benzena
Alkohol digunakan secara luas dalam industri dan sains sebagai pereaksi, pelarut, dan
bahan bakar. Ada lagi alkohol yang digunakan secara bebas, yaitu yang dikenal di
masyarakat sebagai spirtus.
Awalnya alkohol digunakan secara bebas sebagai bahan bakar. Namun untuk
mencegah penyalahgunaannya untuk makanan atau minuman, maka alkohol tersebut
didenaturasi.
Denaturated alcohol disebut juga methylated spirit, karena itulah maka alkohol
tersebut dikenal dengan nama spirtus.
Tapai (sering dieja sebagai tape) adalah salah satu makanan tradisional Indonesia
yang dihasilkan dari proses peragian (fermentasi) bahan pangan karbohidrat, seperti
singkong dan ketan . tapi bisa dibuat dari singkong (ubi kayu) dan hasilnya dinamakan
tapai singkong. Bila dibuat dari ketanhitam maupun ketan putih, hasilnya disebut
"tapai pulut" atau "tapai ketan". Dalam proses fermentasi tapai, digunakan beberapa
jenis mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae,
Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera,
Pediococcus sp., dan lain-lain. Tapai hasil fermentasi dari S. cerevisiae umumnya
berbentuk semi-cair, berasa manis keasaman,mengandung alkohol, dan memiliki
tekstur lengket. Umumnya, tapai diproduksi oleh industri kecil, dan menengah sebagai
kudapan atau hidangan pencuci mulut.
5
2.2 Pengaruh konsumsi tapai bagi kesehatan
Keunggulan tapai
Fermentasi tapai dapat meningkatkan kandunganVitaminB1(tiamina) hingga tiga kali lipat.
Vitamin ini diperlukan oleh sistem saraf,sel otot,dan sistem pencernaan agar dapat
berfungsi dengan baik. Karena mengandung berbagai macam bakteri “baik” yang aman
dikonsumsi, tapai dapat digolongkan sebagai sumber probiotik bagi tubuh. Cairan tapai
dan tapai ketan diketahui mengandung bakteri asam laktatsebanyak ± satu juta per mililiter
atau gramnya. Produk fermentasi inidiyakini dapat memberikan efek menyehatkan tubuh,
terutama sistem pencernaan,karena meningkatkan jumlah bakteri dalam tubuh dan
mengurangi jumlah bakteri jahat. Kelebihan lain dari tapai adalah kemampuannya tapai
mengikat dan mengeluarkan aflatoksin dari tubuh.Aflaktosin merupakan zat toksik atau
racunyang dihasilkan oleh kapang,terutama Aspergillus flavus. Toksik ini banyak kita
jumpai dalam kebutuhan pangan sehari-hari, seperti kecap. Konsumsi tapai dalam batas
normal diharapkan dapat mereduksi aflatoksin tersebut. Di beberapa negara tropis yang
mengonsumsi singkong sebagai karbohidrat utama, penduduknya rentan menderita
anemia. Hal ini dikarenakan singkong mengandung sianida yang bersifat toksik dalam
tubuh manusia. Konsumsi tapai dapat mencegah terjadinya anemia karena mikroorganisme
yang berperan dalam fermentasinya mampu menghasilkanvitamin B12
Kelemahan tapai
Konsumsi tapai yang berlebihan dapat menimbulkan infeksi pada darah dan gangguan
sistem pencernaan.Selain itu, beberapa jenis bakteri yang digunakan dalam pembuatan
tapai berpotensi menyebabkan penyakit pada orang-orang dengan sistem imun yang
terlalu lemah seperti anak-anak balita, kaum lanjut usia, atau penderita HIV.Untuk
mengurangi dampak negatif tersebut, konsumsi tapai perlu dilakukan secara terkendali dan
pembuatannya serta penyimpanannya pun dilakukan dengan higienis.
Berdasarkan jenis atom C yang mengikat gugus –OH, alkohol dibedakan atas
alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier. Agen pengoksidasi yang
digunakan pada reaksi-reaksi ini biasanya adalah sebuah larutan natrium atau kalium
dikromat(V)) yang diasamkan dengan asam sulfat encer. Jika oksidasi terjadi, larutan
orange yang mengandung ion-ion dikromat(VI) direduksi menjadi sebuah larutan hijau
yang mengandung ion-ion kromium(III).
6
Persamaan setengah-reaksi untuk reaksi ini adalah
1. Alkohol Primer
Alkohol primer bisa dioksidasi baik menjadi aldehid maupun asam karboksilat
tergantung pada kondisi-kondisi reaksi. Untuk pembentukan asam karboksisat,
alkohol pertama-tama dioksidasi menjadi sebuah aldehid yang selanjutnya
dioksidasi lebih lanjut menjadi asam.
Dalam kimia organik, versi-versi sederhana dari reaksi ini sering digunakan
dengan berfokus pada apa yang terjadi terhadap zat-zat organik yang terbentuk.
Untuk melakukan ini, oksigen dari sebuah agen pengoksidasi dinyatakan sebagai
[O]. Penulisan ini dapat menghasilkan persamaan reaksi yang lebih sederhana:
7
Oksidasi sempurna menjadi asam karboksilat
Untuk melangsungkan oksidasi sempurna, kita perlu menggunakan agen
pengoksidasi yang berlebih dan memastikan agar aldehid yang terbentuk pada saat
produk setengah-jalan tetap berada dalam campuran. Alkohol dipanaskan dibawah
refluks dengan agen pengoksidasi berlebih. Jika reaksi telah selesai, asam
karboksilat bisa dipisahkan dengan distilasi.
Persamaan reaksi sempurna untuk oksidasi etanol menjadi asam etanoat adalah
sebagai berikut:
Atau, kita bisa menuliskan persamaan terpisah untuk dua tahapan reaksi, yakni
pembentukan etanal dan selanjutnya oksidasinya.
8
2. Alkohol Sekunder
Jika melihat kembali tahap kedua reaksi alkohol primer, anda akan melihat
bahwa ada sebuah atom oksigen yang “disisipkan” antara atom karbon dan atom
hidrogen dalam gugus aldehid untuk menghasilkan asam karboksilat. Untuk alkohol
sekunder, tidak ada atom hidrogen semacam ini, sehingga reaksi berlangsung lebih
cepat.
3. Alkohol Tersier
9
2.3 Sifat-sifat Alkohol
Alkohol merupakan zat yang memiliki titik didih relatif tinggi dibandingkan
dengan senyawa hidrokarbon yang jumlah atom karbonnya sama. Hal ini disebabkan
oleh adanya gaya antarmolekul dan adanya ikatan hidrogen antarmolekul alkohol
akibat gugus hidroksil yang polar.
Senyawa alkohol memiliki sifat-sifat fisika dan sifat-sifat kimia sebagai berikut:
a. Sifat Fisika
1. Titik didih
Titik didih alkohol relatif tinggi. Hal ini merupakan akibat langsung dari daya
tarik intermolekuler yang kuat. Ingat bahwa titik didih adalah ukuran kasar dari
jumlah energi yang diperlukan untuk memisahkan suatu molekul cair dari molekul
terdekatnya. Jika molekul terdekatnya melekat pada molekul tersebut sebagai
ikatan hidrogen, dibutuhkan energi yang cukup besar untuk memisahkan ikatan
tersebut. Setelah itu molekul tersebut dapat terlepas dari cairan menjadi gas.
Perhatikan titik didih beberapa senyawa alkohol pada Tabel 1. Berikut:
Tabel 1. Perbandingan Titik Didih dan Massa Molekul Relatif
2-butanol 74 100
10
Semakin besar massa molekul relatif alkohol maka titik didih makin tinggi.
Titik didih alkohol bercabang lebih rendah daripada alkohol berantai lurus
meskipun massa molekul relatifnya sama.
2) Kelarutan Alkohol
Alkohol dengan massa molekul rendah larut dalam air. Kelarutan dalam air ini
lebih disebabkan oleh ikatan hidrogen antara alkohol dan air. Dengan
bertambahnya massa molekul relatif maka gaya-gaya Van der Waals antara bagian-
bagian hidrokarbon dari alkohol menjadi lebih efektif menarik molekul-molekul
alkohol satu sama lain. Oleh karena itu, semakin panjang rantai karbon semakin
kecil kelarutannya dalam air.
b. Sifat Kimia
1) Dehidrasi alkohol
11
Dehidrasi (pelepasan air) merupakan reaksi yang melibatkan terlepasnya H dan OH.
Reaksi dehidrasi alkohol dapat membentuk alkena atau eter dan air. Asam sulfat pekat
berlebih dicampurkan dalam alkohol kemudian campuran tersebut dipanaskan hingga
180 °C, maka gugus hidroksil akan terlepas dan atom hidrogen dari karbon terdekatnya
juga terlepas, membentuk H2O.
Jika campuran tersebut dipanaskan hingga 140 °C maka terbentuk etil eter.
H2SO4 pekat
2CH3CH2OH → CH3CH2–O–CH2CH3 + H2O
140 °C
Etanol etoksi etana
2) Oksidasi alkohol
[O] [O]
a. alkohol primer aldehida asam karboksilat
→ →
Contoh :
12
→
Contoh :
Alkohol kering (tidak mengandung air) dapat bereaksi dengan logam Na dan K tetapi
tidak sereaktif air dengan logam Na ataupun K. Atom H dari gugus –OH digantikan
dengan logam tersebut sehingga terbentuk Na-alkoholat.
Contoh :
Jika terdapat air maka alkoholat terurai kembali menjadi alkohol dan natrium
hidroksida (NaOH).
4) Esterifikasi
Alkohol dengan asam alkanoat dapat membentuk ester. Reaksi ini disebut dengan
reaksi esterifikasi.
13
Contoh :
Pada umumnya alkohol digunakan sebagai senyawa pelarut, dan sebagai bahan
minuman beralkohol. Adapun Beberapa senyawa yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari adalah:
a. Metanol merupakan jenis alkohol yang banyak digunakan sebagai pelarut getah dan
resin. Alkohol dapat dibuat menjadi senyawa lain seperti senyawa ester. Digunakan
untuk membuat polimer jenis plastik, dengan merubah metanol menjadi metanal
atau formaldehid.
b. Di industri, metanol digunakan sebagai bahan baku pembuatan formaldehid,
sebagai cairan antibeku, dan pelarut, seperti vernish. Pada kendaraan bermotor,
metanol digunakan untuk bahan bakar mobil formula.
c. Etanol merupakan jenis alkohol yang sudah dikenal dan digunakan sejak zaman
dahulu, baik sebagai pelarut obat-obatan (tingtur), kosmetikam maupun sebagi
bahan minuman, seperti bir, anggur, dan whiskey.
d. Etanol dapat dibuat melalui teknik fermentasi, yaitu proses perubahan senyawa
golongan polisakarida, seperti pati dihancurkan menjadi bentuk yang lebih
sederhana dengan bantuan enzim (ragi).
e. Etanol merupakan jenis alkohol yang sering digunakan sebagai bahan bakar, untuk
membuat senyawa organik lain, dan dapat dikonversi menjadi etanal atau
asetaldehid untuk digunakan sebagi bahan pelarut.
14
f. Etilen Glikol merupakan jenis alkohol yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan
antibeku pada radiator mobil. Digunakan juga sebagai bahan baku industri serat
sintetik seperti dacron. Alkohol jenis ini banyak digunakan juga sebagai pelarut dan
bahan pelunak atau pelembut.
g. Gliserol merupakan jenis alkohol yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan
pelembab pada tembakau dan kembang gula. Etanol digunakan juga sebagai pelarut
berbagai obat-obatan. Digunakan juga untuk membuat nitrogliserin (gliserin
trinitrat) yaitu bahan untuk peledak atau dinamit.
Berikut adalah beberapa bahaya alkohol jika di konsumsi secara berlebihan, yaitu:
Merusak Hati
Hati merupakan organ terbesar di tubuh manusia yang berfungsi untuk
menetralisir racun dari dalam darah. Selain itu, hati juga berperan dalam
metabolisme kolesterol, dan memproduksi protein yang berguna untuk proses
pembekuan darah. Akan tetapi, fungsi hati dapat terganggu atau bahkan rusak jika
Anda terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol. Saat minuman beralkohol
masuk ke dalam tubuh, hati akan berkerja lebih keras untuk memroses alkohol.
Bahaya alkohol ini dapat membuat hati mengalami peradangan dan memicu
munculnya gangguan, seperti penumpukan lemak di hati, sirosis, hepatitis
alkoholik, hingga kanker hati.
Rentan Terkena Pankreatitis
Pankreas merupakan salah satu organ penting di tubuh yang berperan dalam
memproduksi enzim dan hormon yang berguna untuk membantu proses
pencernaan. Namun saat Anda terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol,
pankreas akan memproduksi zat beracun yang mengakibatkan Anda mudah
mengalami radang pankreas (pankreatitis).
Mengalami Masalah Sistem Pencernaan
Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama
juga bisa mengakibatkan terjadinya kerusakan pada saluran pencernaan. Rusaknya
saluran pencernaan ini membuat nutrisi yang masuk ke dalam tubuh tidak terserap
dengan sempurna, sehingga Anda mudah mengalami kekurangan nutrisi. Selain
merusak pencernaan, bahaya alkohol yang dikonsumsi berlebih juga dapat
15
menyebabkan luka di dinding lambung (gastritis) bahkan kanker di saluran
pencernaan.
Menurunkan Fungsi Otak
Fungsi otak bisa mengalami penurunan bila terlalu sering mengonsumsi
alkohol. Hal ini dikarenakan bahaya alkohol dapat mengganggu kinerja zat kimiawi
di otak yang berfungsi sebagai pengatur fungsi otak. Akibatnya, akohol yang
diminum berlebihan dapat menurunkan fungsi otak Anda. Kehilangan koordinasi,
berkurangnya refleks tubuh, menurunnya penglihatan, gangguan mood dan
ingatan, pingsan, hingga meningkatnya risiko stroke, merupakan kondisi-kondisi
yang bisa terjadi pada otak Anda apabila terlalu banyak mengonsumsi minuman
beralkohol.
Risiko Terkena Penyakit Jantung
Mengonsumsi alkohol secara berlebih dapat memicu munculnya gangguan
pada jantung, seperti gangguan irama jantung, peningkatan tekanan darah,
melemahnya otot jantung, hingga meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Meningkatkan risiko kanker
Sebuah penelitian mengungkapkan, kebiasaan mengonsumsi alkohol dapat
meningkatkan risiko terkena berbagai jenis kanker. Ini dikarenakan alkohol
diketahui memiliki sifat karsinogen yang bisa merusak sel-sel di tubuh dan memicu
munculnya penyakit kanker. Beberapa jenis kanker yang bisa muncul,
seperti kanker mulut dan tenggorokan, leher, hati, payudara, dan kanker kolorektal.
16
1. Dipipet 0,5 ml sampel dan 1 ml aquadest serta 12,5 larutan Kalium dikromat
dimasukkan kedalam labu erlenmeyer 50 ml kemudian dihomogenkan
2. Dipipet larutan yang telah homegen tadi sebanyak 10 ml, kemudian
dimasukkan kedalam labu ukur 25 ml. Setelah itu dipanaskan pada waterbath
dengan suhu 62,5°C selama 20 menit
3. Labu ukur yang berisi larutan didinginkan pada suhu ruang
4. Larutan yang sudah dingin, ditambahkan aquadest sampai tanda batas hingga
volume 25 ml, kemudian dikocok
5. Dipindahkan 2,5 ml larutan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan 2,5 ml
aquadest
6. Larutan dikocok dengan vortex mixer dan sampel diuji dengan
sperktrofotometer dan panjang gelombang 600 nm. Warna larutan berubah dari
warna jingga menjadi hijau.
B. PEMBUATAB KURVA
1. Kurva baku dibuatkan dengan larutan alkohol dengan konsentrasi 2%, 4%, 6%,
8%, 10%, dan 12%.
2. Prosedur dilakukan seperti prosedur penetapan sampel dengan mengganti
sampel dengan larutan baku alkohol.
2.8 Hasil Pengamatan Analisa Alkohol
TABEL STANDAR ALKOHOL
No. Standart Absorbansi (nm)
1. 2% 0,510
2. 4% 0,129
3. 6% 0,216
4. 8% 0,289
5. 10% 0,365
6. 12% 0,430
17
BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kita dapat mengetahui pengertian alkohol, mengetahui
jenis-jenis alkohol, mengetahui sifat-sifat alkohol, mengetahui manfaat dan kegunaan
alkohol, mengetahui bahaya alkohol untuk kesehatan, mengetahui teknik analisa alkohol, hasil
pengamatan analisa alkohol
Saran
Setelah melakukan praktikum ini ada beberapa saran yang perlu diperhatikan yaitu:
- Menggunakan alat dan bahan yang sesuai
- Menggunakan metode dan prosedur dengan benar
- Menggunakan APD
18
DAFTAR PUSTAKA
Anonim . 2019. Alkohol – Pengertian, Jenis, Manfaat, Tata Nama dan Sifat. https://www.
dosenpendidikan.co.id/pengertian-alkohol/. Dikases pada 16 November 2019 pukul
10.27
Nafiun. 2016. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Alkohol, Senyawa, Gugus Fungsi. https://www
.nafiun.com/2013/09/sifat-fisika-dan-sifat-kimia-alkohol.html?m=1. Diakses pada 15
November 2019 pukul 10.50
19