Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

TENTANG BAHAYA ALKOHOL BAGI TUBUH

DI SUSUN OLEH :

NAMA KELOMPOK :
1. ANDRE MASLEBU

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MALUKU HUSADA


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN
2022

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjakkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala

berkat dan rahmat-Nyalah kepada kami sehingga pembuat tugas makalah tentang

Bahaya Alkohol pada Tubuh dapat terselesaikan.

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang membantu

kami dalam pembuatan setiap proses pembuatan tugas makalah ini tanpa bantuannya

maka tugas makalah ini tidak dapat terselesaikan tepat pada waktunya

Kami menyadari sungguh bahwa dalam pembuatan tugas makalah ini masih

jauh dari kata sempurna maka dari itu kami minta kritit serta saran yang membangun

dari teman-teman atau pun dari bapa/ibu dosen demi perbaikan makalah ini

kedepannya

Semogah makalah ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan

serta dapat menjadi pedoman dan reverensi dalam pengembangan ilmu kesehatan.

Kairatu, 13 Oktober 2022


Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................3
1.3 Tujuan.............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5
3.1 Tinjauan Umun Tentang Alkohol...................................................................5
2.1.1 Pengertian Minuman Beralkohol.............................................................5
2.1.2 Penggolongan Minuman Beralkohol......................................................5
2.1.3 Metabolisme alkohol...............................................................................7
2.1.4 Kandungan yang berbahaya dalam alkohol dan dampaknya
mengonsumsi alkohol............................................................................................8
2.1.5 Dampak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol.......................................8
2.1.6 Pengonsumsi Minuman Beralkohol.......................................................10
3.2 Bahaya Alkohol Bagi Tubuh........................................................................12
BAB III........................................................................................................................17

PENUTUP...................................................................................................................17

3.1 Kesimpulan...................................................................................................17

3.2 Saran.............................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alkohol merupakan suatu senyawa kimia yang mengandung gugus OH, sedangkan

yang dikenal sebagai minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol etil

alkohol (C2H5OH), yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat. Ada 3 golongan

minuman berakohol, golongan A adalah minum beralkohol dengan kadar etanol 1% - 5%,

minuman beralkohol dengan kadar etanol lebih dari 5% - 20% termasuk golongan B, dan

Golongan C adalah minuman beralkohol dengan etanol lebih 20% - 45% (Kepmenkes,

1977)

Penyalahgunaan minuman keras atau alkohol merupakan masalah yang cukup

berkembang di dunia. Berdasarkan laporan World Health Organisation (WHO, 2014)

menyebutkan mengkonsumsi alkohol di dunia meyebabkan kematian lebih dari 3,3 juta

orang setiap tahunnya atau 5,9% dari semua kematian. Dalam laporan status Global

mengenai Alkohol dan Kesehatan, pada tahun 2012 terdapat kurang lebih dari 320.000

orang antara usia 15-20 tahun meninggal setiap tahun karena berbagai penyebab terkait

dengan alkohol. Penyebab-penyebab tersebut diantaranya adalah cedera dari kecelakaan

lalu lintas atau kekerasan dan penyakit-penyakit, seperti sirosis hati, kanker, penyakit

jantung dan system peredaran darah. Di Amerika dan Afrika pada periode tertinggi resiko

untuk mulai minum alkohol yaitu usia 14-16 tahun (Donovan, 2004).

1
Sulistyowati 2012. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol

dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati

batas usia tertentu (Zulvikar, 2008). Penelitian lain yang pernah dilakukan oleh

Purnomowardani dan Koentjoro yang mengemukakan bahwa sebagian besar

korban penyalagunaan narkotika dan minuman keras adalah remaja, yang terbagi

dalam golongan umur 14-16 tahun (47,7%), golongan umur 17-20 tahun (15,3%),

golongan umur 21-24 tahun (31%). Tinjaun dari tingkat pendidikan dan latar

belakang, status ekonomi keluarga (Purnomowardani & Koentjoro, 2000 dalam

Pratama 2013). Oleh sebab itu, penyalagunan alkohol atau minuman keras masih

menjadi permasalahan di dunia..

Prevalensi Nasional minum alkohol selama 12 bulan terakhir pada tahun

2009 adalah 4,6%. Sebanyak 15 provinsi mempunyai prevalensi minum alkohol

selama 12 bulan terakhir diatas prevalensi nasional, yaitu Sumatera Utara (6,1%),

Kepulauan Riau (5,9%), Bali (6,4%), Nusa Tenggara Timur (17,7%), Kalimantan

Barat (8,8%), Kalimantan Tengah (6,5%), Sulawesi Utara (17,4%), Sulawesi

Tengah (8,9%), Sulawesi Selatan (5,9%), Sulawesi Tenggara (7,7%), Gorontalo

(12,3%), Maluku (8,2%), Maluku Utara (7,4%), Papua Barat (8,1%), dan Papua

(6,7%). Berdasarkan karakteristik umur, prevalensi peminum alkohol 12 bulan

dan satu bulan terakhir mulai tinggi pada umur antara 15-24 tahun, yaitu sebesar

5,5% dan 3,5%, yang selanjutnya meningkat menjadi 6,7% dan 4,3% pada umur

25-34 tahun, namun kemudian turun dengan bertambahnya umur (Hasnawati,

2009).

2
Alkohol yang dikonsumsi secara kronis yaitu selama 25 hari akan

meningkatkan Reaktif Oksigen Spesies dan menyebabkan penipisan pertahanan

antioksidan di hipokampus (Ihwan, 2008).

Berdasarkan uarian berapa masalah diatas maka penulis dapat menjadikan

sumber informasi, serta pegangan dalam proses pembelajaran pada studi ilmu

keperawatan, terutama pendidikan kesehatan tentang bahaya alkohol bagi tubuh.

Dengan dapat bermanfaat bagi pelayanan kesehatan yaitu agar lebih

meningkatkan kegiatan promosi kesehatan agar banyak mendapat informasi

kesehatan sehingga meningkatkan kwalitas kesehatan dan pengetahuan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Mengetahui konsep umum tentang alkohol tubuh pada Siswa MA. AL-Ikhlas

Kairatu Kec. Kairatu?

2. Mengetahui konsep umum Minuman Beralkohol tubuh pada Siswa MA. AL-

Ikhlas Kairatu Kec. Kairatu?

3. Serta dapat mengetahui Bahaya Alkohol Bagi Tubuh tubuh pada Siswa MA.

AL-Ikhlas Kairatu Kec. Kairatu?

1.3 Tujuan

1. Tujuan Umum :

Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap alkohol dan

bahaya alkohol bagi tubuh pada Siswa MA. AL-Ikhlas Kairatu Kec. Kairatu.

2. Tujuan Khusus :

3
a. Mengetahui tingkat pengetahuan tentang alkohol pada Siswa MA. AL-

Ikhlas Kairatu Kec. Kairatu

b. Menengtahui tingkat pengetahuan tentang bahaya alkohol bagi tubuhpada

Siswa MA. AL-Ikhlas Kairatu Kec. Kairatu

4
BAB II

PEMBAHASAN

3.

3.1 Tinjauan Umun Tentang Alkohol

2.1

2.1.1 Pengertian Minuman Beralkohol

Peraturan Menteri Perindustrian Nomer 71/MInd/PER/7/2012

tentang pengendalian dan pengawasan industri minuman beralkohol

mendefinisikan minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung

etil alkohol atau etanol (C2H5OH), diproses dari bahan hasil pertanian yang

mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau

fermentasi tanpa destilasi. Definisi ini terlihat jelas berdasarkan batas

maksimum etanol yang diizinkan adalah 55%. Etanol dapat dikonsumsi

karena diproses dari bahan hasil pertanian melalui fermentasi gula menjadi

etanol, yang merupakan salah satu reaksi organik. Jika menggunakan bahan

baku pati/karbohidrat, seperti beras, ketan, tape, singkong maka pati diubah

terlebih dahulu menjadi gula oleh amylase untuk kemudian diubah menjadi

etanol (Hardiyani, 2014 dalam Rinanda, 2016).

2.1.2 Penggolongan Minuman Beralkohol

Menurut Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2013, Minuman

Beralkohol adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol

5
(C2H5OH) yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung

karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa

destilasi. Minuman beralkohol yang berasal dari produksi dalam negeri atau

asal impor dikelompokan dalam golongan sebagai berikut (Irmayanti,

2013):

a. Minuman beralkohol golongan A adalah minuman yang mengandung

etil alkohol atau etanol dengan kadar sampai dengan 5% (lima

persen), Jenis minuman ini paling banyak dijual di minimarket atau

supermarket yaitu bir. Minuman tradisional yang termasuk minuman

golongan A yaitu tuak dengan kadar alkohol 4% (Ilyas, 2013).

Konsumsi alkohol golongan A dengan kadar 1 – 5% seseorang belum

mengalami mabuk, tetapi tetap memiliki efek kurang baik bagi tubuh.

b. Minuman beralkohol golongan B adalah minuman yang mengandung

etil alkohol atau etanol dengan kadar lebih dari 5% (lima persen) sampai

dengan 20% (dua puluh persen). Jenis minuman yang termasuk di

golongan ini adalah aneka jenis anggur atau wine. Alkohol pada kadar

ini sudah cukup tinggi dan dapat membuat mabuk terutama bila

diminum dalam jumlah banyak terutama bagi yang tidak terbiasa

mengkonsumsi minuman beralkohol.

c. Minuman beralkohol golongan C adalah minuman yang mengandung

etil alkohol atau etanol dengan kadar lebih dari 20% (dua puluh persen)

sampai dengan 55% (lima puluh lima persen). Jenis minuman yang

6
termasuk dalam golongan ini antara lain whisky, liquor, vodka, Johny

Walker, dan lain-lain.

2.1.3 Metabolisme alkohol

Menurut Zakhari (2006) dalam Rinanda (2016) alkohol yang masuk

ke dalam tubuh akan mengalami serangkaian proses biokimia. Metabolisme

alkohol melibatkan 3 jalur, yaitu :

a. Jalur Dehidrogenase (ADH)

Jalur alkohol dehidrogenase (ADH) yang terletak pada sitosol atau

bagian cair dari sel. Keadaan fisiologik, ADH memetabolisir alkohol

yang berasal dari fermentasi dalam saluran cerna untuk proses

dehidrogenase steroid dan omega oksidasi asam lemak. ADH

memecah alkohol menjadi hydrogen dan asetaldehida, yang selanjutnya

akan diuraikan menjadi asetat.

b. Jalur Microsomal Ethanol Oxidizing System (MEOS)

Jalur Microsomal Ethanol Oxidizing System (MEOS) yang terletak

dalam retikulum endoplasma. Dengan pertolongan tiga komponen

mikrosom yaitu sitokrom P-450, reduktase dan lesitin alkohol diuraikan

menjadi asetaldehida.

c. Jalur enzim katalase yang terdapat dalam peroksisom

Hidrogen yang dihasilkan dari metabolisme alkohol dapat mengubah

keadaan redoks pada pemakaian alkohol yang lama dapat mengecil.

Perubahan ini dapat menimbulkan perubahan metabolisme lemak dan

7
karbohidrat dan dapat menyebabkan bertambahnya jaringan kolagen

serta dalam keadaan tertentu dapat menghambat sintesa protein.

Perubahan redoks menimbulkan perubahan dari piruvat ke laktat yang

menyebabkan terjadinya hiperlaktasidemia. Bila sebelumnya sudah

terdapat kadar laktat yang tinggi karena sebab lain bisa terjadi

hiperurisemia.

2.1.4 Kandungan yang berbahaya dalam alkohol dan dampaknya

mengonsumsi alkohol.

Etanol adalah bentuk molekul sederhana dari alkohol, yang sangat

mudah diserap dalam saluran pencernaan mulai dari mulut, esofagus,

lambung, sampai usus halus, daerah paling banyak menyerap alkohol adalah

bagian proksimal usus halus, disini juga diserap vitamin B yang larut dalam

air, kemudian dengan cepat beredar dalam darah. Anggur, bir, wiski, gin,

vodka adalah jenis-jenis minuman dengan kandungan alkohol sekitar 3%

sampai 20%. Mengkonsumsi minuman beralkohol berarti mengkonsumsi

antara 10-12 gram etanol. Mengkonsumsi alkohol setiap hari dan dalam

jumlah yang makin meningkat maka akan terjadi toleransi, yang dibagi

dalam 3 bentuk antara lain behavioral tolerance yaitu refleksi kemampuan

seseorang untuk belajar dalam tugas afektif oleh alkohol, Tolerans

farmakokinetik yaitu produksi dehidrogenese alcohol dan mikrosom system

reticulum endoplasmik meningkat. Tolerans seluler yaitu adaptasi sistem

neuron akibat peningkatan jumlah konsumsi alkohol (Soetjiningsih, 2010).

8
2.1.5 Dampak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol

1. Dampak Jangka Pendek

Menurut Sallika (2010) dalam Rinanda (2016) efek kenikmatan sesaat

setelah mengkonsumsi minuman beralkohol, tubuh akan mengalami

serangkaian perubahan. Alkohol yang masuk ke dalam tubuh akan

langsung diserap dan menyebar melewati organ-organ tubuh melalui

aliran darah dan sisanya masuk ke saluran pencernaan, mulai dari

kerongkongan, lambung, sampai ke usus untuk dialirkan ke seluruh

tubuh melalui peredaran darah. Jantung akan memompa darah yang

bercampur alkohol ke seluruh bagian tubuh, sampai ke otak. Proses

akhir, hati akan membakar atau menghancurkan alkohol dibantu dengan

enzim khusus untuk dikeluarkan melalui air seni atau keringat.

Mengkonsumsi minuman beralkohol yang berlebihan kemungkinan

akan menimbulkan efek pada tubuh seperti muntah, kehilangan

kesadaran dan sulit bereaksi terhadap rangsangan luar, serta pingsan.

Efek alkohol bagi tubuh tidak hanya terjadi dalam jangka pendek.

2. Dampak Jangka Panjang

Mengkonsumsi alkohol berlebihan dalam jangka panjang sangat

merugikan kesehatan. Efek buruk konsumsi alkohol antara lain

gangguan otak, gangguan hati, gangguan jantung, gangguan

pencernaan, gangguan ginjal, gangguan reproduksi dan menimbulkan

karsinogen (sallika, 2010 dalam Rinanda, 2016). Kebiasaan

mengkonsumsi alkohol dapat mempengaruhi tindakan sosial, seperti

9
kecanduan terhadap minuman beralkohol, perilaku seks bebas,

konsumsi narkoba dan menggangu orang sekitar (Sumarlin, 2012).

Peminum alkohol berat dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pada

hati dimana dapat menimbulkan perlemakan parenkim hati (fatty liver)

yang dapat berkembang menjadi sirosis hati. Pada pankreas bisa terjadi

penkreatitis dan terjadi gangguan metabolisme gula darah yang dapat

menimbulkan penyakit kencing manis. Risiko kanker esophagus,

lambung, usus besar, dan paru-paru. Pada jantung bisa menyebabkan

penyakit infark jantung dan thrombosis. Peminum alkohol cenderung

memiliki tekanan darah yang relative lebih tinggi dibandingkan non

peminum dan juga akan lebih berisiko mengalami stroke dan serangan

jantung. Selain itu dapat menyebabkan impoten, kesulitan tidur,

kerusakan otak, dapat terjadi perubahan kepribadian dan suasana

perasaan, sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi. Peminum kronis

dapat pula mengalami berbagai gangguan syaraf mulai dari demensia,

bingung, kesulitan berjalan dan kehilangan memori serta konsumsi

alkohol yang berlebihan dapat menimbulkan defisiensi thiamin, yaitu

komponen vitamin B kompleks berbentuk kristal yang esensial bagi

berfungsinya sistem syaraf (Sarwono, 2011).

2.1.6 Pengonsumsi Minuman Beralkohol

Konsumsi minuman beralkohol dikategorikan menjadi pengguna,

penyalahguna dan ketergantungan. Pengguna merupakan individu yang

mengonsumsi minuman beralkohol tidak lebih dari 14 teguk dari takaran

10
minum setiap minggu atau 4 kali tiap bulannya. Penyalahguna adalah

konsumsi minuman beralkohol yang telah mengacu pada kesehatan fisik

dan mental walaupun pengguna menyadari bahaya akibat mengonsumsi

minuman beralkohol, meskipun beberapa juga akan mempertimbangkan

konsekuensi social yang merugikan disebabkan oleh alkohol.

Ketergantungan yaitu kelompok prilaku, kognitif, dan fisiologis fenomena

yang dapat berkembang setelah berulang – ulang mengonsumsi minuman

beralkohol seperti adanya keinginan yang kuat untuk mengonsumsi

minuman beralkohol, tidak dapat mengontrol untuk mengonsumsi minuman

beralkohol meskipun mengerti tentang konsekuensi bahayanya (Wardah,

2013).

Seseorang yang ketergantungan secara fisik terhadap alkohol, akan

mengalami gejala putus alkohol apabila menghentikan atau mengurangi

jumlah penggunaannya. Gejala biasanya terjadi mulai 6-24 jam setelah

konsumsi yang terakhir. Gejala ini dapat berlangsung selama 5 hari,

diantaranya adalah gemetar, mual, cemas, depresi, berkeringat, nyeri kepala

dan sulit tidur (World Health Organization, 2014).

Peminum alkohol secara sederhana dibagi menjadi tiga kelompok

antara lain : (Aritonang, 2012) :

1. Peminum ringan : 0,28 s/d 5,9 gram atau setara dengan minum 1 botol

bir atau kurang per hari.

2. Peminum sedang : 6,2 s/d 27,7 gram alkohol atau setara dengan 1 s/d 4

botol bir per hari.

11
3. Peminum berat : > 28 gram alkohol per hari atau setara dengan >4

botol bir sehari.

3.2 Bahaya Alkohol Bagi Tubuh

Berikut adalah beberapa bahaya alkohol bagi kesehatan manusia :

1 Bicara Cadel

Sistem saraf pusat, otak, dan sumsum tulang belakang, merupakan pusat

kontrol dari berbagai fungsi tubuh manusia. Terlalu banyak minum alkohol

akan mengganggu fungsi saraf pusat Anda. Lalu, hal pertama yang akan

muncul akibat gangguan sistem saraf pusat adalah bicara cadel.

2 Gangguan Koordinasi Tubuh

Zat alkohol akan menurunkan kemampuan koordinasi antar otak dan tubuh

Anda. Akibatnya, Anda jadi sulit untuk mengontrol koordinasi tubuh diri

sendiri. Kondisi atau efek minum alkohol akan lebih berbahaya apabila Anda

mengendarai kendaraan atau mengoperasikan mesin.

3 Gangguan Memori dan Emosi

Efek lain yang dapat terjadi akibat minum alkohol adalah membuat otak jadi

sulit untuk membuat long-term memories. Anda bisa semakin sulit untuk

berpikir jernih dan rasional. Semakin lama, bagian lobus frontal otak dapat

rusak, sehingga Anda dapat mengalami gangguan kontrol emosi, short-term

memories, dan penilaian terhadap sesuatu.

4 Mengganggu Pencernaan Makanan

12
Terlalu banyak minum alkohol dapat merusak jaringan yang melindungi

saluran pencernaan. Selain itu, alkohol juga bisa menghambat kerja tubuh saat

mencerna beberapa jenis makanan di usus. Dampaknya, Anda bisa mengalami

gangguan pencernaan nutrisi dan vitamin.

5 Rasa Tidak Nyaman di Perut

Bagi mereka yang mengalami alkoholisme, biasanya akan merasakan perut

penuh gas, kembung, dan diare. Risiko jangka panjangnya, Anda bisa

mengalami kanker saluran pencernaan, seperti di mulut, tenggorokan,

esophagus, usus besar, dan hati. Risiko tersebut semakin meningkat ketika

Anda juga punya kebiasaan merokok.

6 Efek Negatif pada Sistem Sirkulasi

Mengonsumsi alkohol terlalu banyak juga akan berdampak pada kesehatan

jantung dan pembuluh darah. Misalnya, alkohol dapat menyebabkan

hipertensi, irama jantung yang ireguler, jantung kesulitan memompa darah ke

seluruh tubuh, serangan jantung, hingga gagal jantung. Anda juga dapat

mengalami anemia akibat gangguan penyerapan yang terjadi di saluran

pencernaan. Akibatnya, Anda dapat merasakan rasa lelah sepanjang hari.

7 Melemahkan Tulang dan Otot

Mengonsumsi alkohol dalam jangka waktu lama akan menurunkan kekuatan

tulang. Kebiasaan tersebut akan membuat tulang menjadi tipis sehingga Anda

lebih berisiko mengalami patah tulang. Patah tulang akan mengalami proses

penyembuhan yang memakan waktu yang lama.Bukan hanya bagi tulang,

13
kebiasaan minum alkohol juga akan menyebabkan otot jadi lemah. Jika tubuh

terus menerus terpapar alkohol, hal tersebut dapat menyebabkan otot Anda

menjadi lebih kecil (atrofi).

8 Mati Rasa dan Nyeri di Tangan dan Kaki

Selain merusak sistem saraf pusat, kebiasaan minum alkohol juga akan

berdampak ke sistem saraf tepi, terutama di bagian ujung-ujung saraf tangan

dan kaki Anda. Salah satu dampak yang muncul adalah Anda akan merasakan

kesemutan serta nyeri di tangan dan kaki. Kondisi tersebut bisa berubah

menjadi mati rasa apabila tidak segera ditangani.

9 Menyebabkan Disfungsi Ereksi pada Pria

Banyak yang beranggapan bahwa minum alkohol dapat membuat Anda lebih

bergairah saat berhubungan seksual. Faktanya, laki-laki yang terlalu banyak

mengonsumsi alkohol akan lebih berpotensi mengalami disfungsi ereksi

dibandingkan mereka yang tidak. Kecanduan alkohol juga dapat menghambat

produksi hormon seks dan menurunkan libido Anda.

10 Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita

Wanita yang gemar mengonsumsi alkohol dapat mengalami gangguan

menstruasi. Gangguan tersebut berisiko membuat mereka menjadi tidak subur

(infertility). Bila wanita mengonsumsi alkohol saat hamil, maka ia juga

berisiko tinggi untuk mengalami kehamilan prematur, keguguran, dan

kematian janin di dalam rahim.

14
11 Menurunkan Sistem Imun

Zat alkohol dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh Anda. Hal tersebut

dapat membuat tubuh jadi mudah sakit karena kemampuan sistem imun dalam

melawan kuman penyebab penyakit rendah.

12 Berkaitan dengan munculnya penyakit paru-paru

Orang-orang yang mengalami kecanduan alkohol rentan mengalami penyakit

infeksi paru-paru, seperti pneumonia dan tuberkulosis. Hal tersebut

kemungkinan disebabkan oleh menurunnya sistem imun dan tubuh tidak

mampu lagi melawan serangan kuman yang masuk ke paru-paru.

13 Ginjal

Fungsi ginjal sangat penting bagi kesehatan tubuh. Dalam jangka waktu lama,

minum minuman ber alkohol secara teratur akan mengganggu fungsi ginjal

menjadi abnormal.

14 Jantung

Jantung merupakan organ vital untuk memompa darah.

15 Hati

Organ tubuh yang dapat rusak akibat minuman beralkohol adalah hati.

16 Mata

Alkohol juga berdampak pada mata. Akibat alkohol, ketajaman penglihatan

seseorang akan semakin berkurang dari hari ke hari.

17 Sistem pencernaan

15
Efek negatif alkohol bagi kesehatan dapat menyebabkan kerusakan organ

tubuh lapisan internal saluran gastro. hal ini menyebabkan banyak masalah

kesehatan muncul yang berhubungan dengan saluran pencernaan. Ini dapat

menyebabkan gastritis, tukak lambung, dan kanker usus besar.

18 Sistem reproduksi

Konsumsi alkohol berlebihan bisa menjadi penyebab kerusakan pada sistem

reproduksi.

19 Kulit

Konsumsi alkohol dengan jumlah banyak dan terus menerus juga akan

merusak kulit. Kulit menjadi kusam dan kulit berwarna merah, dan mudah

iritasi.

20 Tulang

Bagi yang mengonsumsi minuman beralkohol paling tidak tiga kali sehari

beresiko mengalami kerusakan tulang.

21 Otak dan Sistem syaraf

Sistem saraf pusat bertanggung jawab untuk beberapa fungsi utama tubuh.

Konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan memberi pengaruh buruk

pada kesehatan. Alkohol mempengaruhi sistem saraf dengan menghambat

distribusi sinyal antara saraf tulang belakang dengan otak.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bahaya alkohol bagi kesehatan sangat beragam. Mulai dari masalah

gangguan kejiwaan hingga berbagai kerusakan organ internal tubuh, seperti, hati,

jantung, pankreas, dan sistem pencernaan dapat terjadi. Bahkan, sering

mengonsumsi alkohol dihubungkan dengan munculnya kanker di tubuh manusia.

3.2 Saran

Diharapkan agar siswa tidak menyalagunakan alkohol dan lebih

mempertimbangkan untuk mengkonsumsi minuman-minuman yang mengandung

alkohol.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://www.klildokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/bahaya-minum-alkohol-bagi-

kesehatan-tubuh-anda. [di akses 13 Oktober 2022].

Peraturan Mentri Perindustian.71/M-IND/PER/7/2012.Tentang Pengendalian dan

Pengawasan Minuman Beralkohol

Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No. 71 Tahun 2013 Tentang

Pelayanan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai