Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MATA KULIAH KIMIA BIOKIMIA PANGAN


“PROSES PEMBUATAN CUKA APEL”
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dari Mata Kuliah Jurusan Biokimia Pangan Yang Diberikan
Oleh:

Dra. Iryani, M.S

Oleh Kelompok 7 :

Ratu Zakiya (17035109)

Rizki Sholehan. M (17035111)

Widia Hizriati (17035117)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan bimbingan-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini dapat terselesikan
karena usaha dan kerjasama penulis serta kemahakuasaan-Nya.
Makalah ini berjudul “PROSES PEMBUATAN CUKA APEL” yang merupakan salah
satu hal yang wajib kita ketahui. Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas jurusan
biokimia pangan serta menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam mempelajari
mata kuliah ini, khususnya mengetahui manfaat dari cuka apel, seperti yang sedang kita amati
pada waktu ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing kami, Ibuk Dra. Iryani, M.S
yang telah memberikan tugas ini, sehingga kami dapat menambah wawasan lebih luas tentang
Pengetahuan yang sedang pemakalah rangkum.
Penulis merasa makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga kami akan menerima
kritik dan saran dari semua pihak yang akan membantu penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk rekan-rekan mahasiswa serta dapat menambah ilmu
tentang biokimia pangan

Padang, 6 March 2018

Penyusun,
DAFTAR ISI

Kata pengantar…………………………………………………………………………. I

Daftar isi………………………………………………………………………………….II

BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang……………………………………………………………………… 1
B. Tujuan…………………………………………………………………….. 1
C. Manfaat…………………………………………………………………… 1
D. Rumusan masalah

BAB II Teoru dasar


A. Pengertian fermentasi………………………………………………………………………… 2
B. Mikroba yang digunakan………………………………..… 3
C. Apel sebagai bahan dasar produk…………………………………… 6
D. Kandungan gizi pada cuka apel………………… 7
8
BAB III Proses pembuatan produk 9
A. Alat dan bahan pembuatan cuka apel
B. Proses pembuatan cuka dari buah apel melalui fermentasi 10

BAB IV penutup 11
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………
1
B. Kritik dan saran

Daftar pustaka……………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Di era modern ini banyak bermunculan produk-produk baru yang diciptakan oleh
manusia untuk melengkapi kebutuhan manusia yang selalu berkembang (Kardayanto 2006).
Kemajuan teknologi tersebut juga terjadi dalam hal produk makanan, yaitu adanya
perkembangan bioteknologi. Semakin banyak bahan dasar yang ditemukan, maka semakin
banyak pula jenis makanan atau campuran dengan rasa tertentu yang dapat diciptakan, seperti
halnya cairan cuka untuk menambahkan rasa asam dalam makanan. Secara khusus di
Indonesia, dapat dimengerti bahwa konsumsi cuka dalam makanan masyarakatnya sehari-
hari sudah tidak asing lagi.
Cuka biasanya ditambahkan dalam semangkuk bakso, digunakan untuk membuat acar,
atau pun dibuat sebagai pelengkap hidangan pempek (cuka pempek) (Partana 2008). Perlu
diketahui bahwa pada awalnya cuka bukanlah digunakan untuk menambahkan rasa asam
pada makanan (Institut Teknologi Sepuluh November n.d.).
Cuka ditemukan pada abad ke-3 sebelum masehi dengan tujuan untuk memberi warna
pada logam. Namun, seiring berjalannya waktu, pada tahun 1847, ahli kimia yang berasal
dari Jerman, Hermann Kolb mensintesis asam asetat dari zat anorganik yaitu zat yang berasal
dari sumber daya alam mineral non-makhluk hidup.
Pada tahun 1910, asam asetat dapat dihasilkan dari cairan piroligneous yang diperoleh
dari distilasi kayu, yang saat ini lebih dikenal sebagai cuka industri (FPMIPA Universitas
Pendidikan Indonesia n.d.). Sejak itu, cuka lebih mudah didapatkan dan sering digunakan
sebagai bahan tambahan makanan yang dikonsumsi. Namun, sebuah surat kabar mengatakan
bahwa cuka industri merupakan salah satu cairan yang dapatdigunakan untuk membersihkan
noda atau kerak yang terdapat pada keramik kamar mandi (Wardhani 2014). Tidak sekedar
itu saja, sekarang sudah banyak sumber yang mengatakan bahwa cuka merupakan pembersih
yang efektif, seperti di situs vinegarworkswonders.com (2010) dan vinegartips.com (2014).
Memahami bahwa cuka industri merupakan bahan yang dapat digunakan sebagai alat
kebersihan rumah tangga, secara logis, dampaknya jika dikonsumsi oleh tubuh manusia
tidaklah baik. Meskipun demikian, saat ini belum ada banyak penelitian yang dilakukan
untuk meneliti apakah benar bahwa cuka industri berbahaya bagi tubuh manusia jika
dikonsumsi. Belum ada bukti nyata yang serius akan bahaya yang ditimbulkan oleh cuka
industri sehingga bahaya cuka industri belum dapat dibuktikan secara ilmiah.
Terlepas dari bahaya atau tidaknya cuka industri bagi tubuh manusia, perlu diketahui
bahwa cuka industri hanya sekedar memberi rasa asam, bukan sebagai penambah vitamin
dan mineral yang signifikan. Hal ini disebabkan kandungannya semata-mata hanya air dan
asam asetat murni, yang berisi kandungan mineral yang sangat sedikit dengan ketiadaan
vitamin di dalamnya (USDA n.d.).
Adapun alternatif bagi cuka industri yang dapat dipertimbangkan, yakni cuka buah,
dikatakan memiliki vitamin dan mineral yang utuh dari buah yang menjadi bahannya,
sekaligus memberi rasa asam dari asam asetat yang juga dimiliki oleh cuka industri. Maka,
dengan adanya alternatif bagi cuka industri, peneliti tertarik untuk meneliti kandungan cuka
buah, manfaatnya bagi tubuh manusia, dan cara pembuatan cuka buah dengan memanfaatkan
bahan-bahan dasar yang mudah ditemukan di kalangan masyarakat. Dengan demikian, maka
peneliti dapat membuktikan bahwa cuka buah dapat menjadi alternatif bagi cuka industri.

B. Tujuan
Tujuan khusus :
untuk memenuhi tugas matakuliah Biokimia Pangan.

Tujuan umum :
1. Mengetahui cara pembuatan asam cuka dari buah apel dari proses fermentasi.
2. Mengetahui suatu proses fermentasi.
3. Mengetahui manfaat dari cuka apel.

C. Manfaat
1. Agar memberikan pandangan kepada pembaca tentang pembuatan fermentasi cuka apel.
2. Mengetahui khasiat dan manfaat penting dari cuka apel yang sangat berperan bagi
kesehatan tubuh kita, baik itu untuk kelancaran pencernaan maupun sebagai obat
berbagai penyakit.

D. Rumusan masalah
1. Apa itu Bioteknologi ?
2. Apa itu fermentasi ?
3. Bagaimana Sejarah tentang cuka apel
4. Bagaimana proses pembuatan asam cuka dari buah apel dari proses fermentasi ?
5. Manfaat apa saja yang terkandung dalam cuka apel ?
BAB II
TEORI DASAR

A. Pengertian fermentasi
Pada organisme tingkat tinggi, fermentasi terjadi apabila dalam proses respirasi tidak
tersedia oksigen. Fermentasi terdiri tas dua tahap, yaitu tahap glikolisis dan pembentukan
NAD+. Pada proses tersebut, asam pirufat hasil glikolisis tidak di ubah menjadi asetil Co-A.
Namun senyawa tersebut akan di reduksi menjadi senyawa lain dengan bantuan NADH.
Ada perbedaan antara fermentasi dengan respirasi anaerob. Fermentasi tidak melibatkan
mitokondria, sedangankan respirasi anaerob melibatkan mitokondria. Dalam fermentasi, dari
satu molekul glukosa akan di hasilkan 2 ATP. Fermentasi dapat dibedakan menjadi dua
macam berikut :
1. Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi asam laktat terjadi pada sel-sel otot. Proses tersebut mengunakan
bahan baku berupa asam piruvat ( hasil dari glikolisis). Hasil dari proses tersebut berupa
asam laktat dan ATP. Timbunan asam laktat yang berlebuhan dapat mengakibatkan otot
terasa nyeri dan lelah. Berikut adalah reaksi fermentasi dari asam laktat :
Glukosa → 2 Asam piruvat → 2 fosfoenol piruvat → 2 asam laktat

Glikolisis

2. Fermentasi alkohol
Fermentasi alkohol dapat terjadi pada khamir dan yeast (saccharomyces sp). Pada
proses tersebut menggunakan bahan baku berupa asam piruvat. Hasil dari proses tersebut
berupa etanol, CO2, dan ATP.
Berikut adalah reaksi fermentasi alkohol :
Glukosa → 2 asam piruvat → 2 asetaldehid → 2 etanol

Glikolisis

B. Mikroba yang digunakan


Saccharomyces cerevisiae
Saccharomyces cerevisiae adalah nama spesies yang termasuk dalam khamir
berbentuk oval. Saccharomyces cerevisiae mempunyai mikrostruktur yang terdiri dari :
1. Kapsul
2. Dinding Sel
Dinding sel khamir pada sel-sel yang muda sangat tipis, namun semakin lama
semakin menebal seiring dengan waktu. Pada dinding sel terdapat struktur yang disebut
bekas lahir (bekas yang timbul dari pembentukan oleh sel induk) dan bekas tunas (bekas
yang timbul akibat pembentukan anak sel). Setiap sel hanya dapat memiliki satu bekas
lahir, namun bisa membentuk banyak bekas tunas. Saccharomyces cerevisiae dapat
membentuk 9 sampai 43 tunas dengan rata-rata 24 tunas per sel, dan paling banyak lahir
pada kedua ujung sel yang memanjang.

Sistematikanya yaitu
1. Kingdom :fungi
2. Filum :ascomycota
3. Subfilum :saccharomycotia
4. Kelas :saccharomycetes
5. Ordo :saccharomycetales
6. Famili :saccharomycetaceae
7. Genus :saccharomyces
8. Spesies :S. cereyisiae

C. Apel sebagai bahan dasar produk


Apel adalah tanaman buah yang biasa tumbuh di iklim sub tropis, apel di Indonesia
dikembangkan di beberapa wilayah, terutama di wilayah Pasuruan, khususnya di Kecamatan
Tutur Nongkojajar. Pada pembuatan Cuka apel, buah apel yang dipakai dalam pembuatannya
adalah jenis Apel hijau malang (manalagi) nama latinnya Malus sylvestris mill yang berasal
dari Australia dan dan kini sedang dikembangkan di Indonesia (Anonymous,2005). Apel
untuk cuka biasanya terlalu masam dan sepat untuk dimakan segar tetapi memberikan rasa
yang memuaskan pada cuka.
1. Sistematika
Divisi : spermatophyte
Subdivisi : angiosperma
Klas : dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Malus
Species : Malus sylvestris mill
2. Jenis Jenis Apel
Jenis jenis apel yang dikembangkan di Indonesia adalah:
a. Rome beauty
b. Manalagi
c. Anna princess nobble
d. Wanglin
e. New Zeland

D. Kandungan gizi pada cuka apel


Adapun kandungan mineral dan vitamin dari cuka apel sebagai berikut:
1. Kalium:
merupakan salah satu mineral dalam cuka apel yang berperan dalam proses
penyembuhan. Sebagai elektrolit yang komposisinya hampir sama denganelektrolit
tubuh, kalium berguna meningkatkan metabolisme tubuh.
2. Asam amino:
berperan sebagai bahan untuk membangun protein yang bermanfaat mengganti
sel-sel tubuh yang rusak, sebagai pemberi kalori pada tubuh, membuat protein dalam
darah yang berguna untuk mempertahankan tekanan osmose darah, menurunkan kadar
kolesterol darah, menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh. Asam amino dalam
cuka apel kadarnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bentuk buah apel segarnya.
3. Vitamin dan Beta Karoten :
a. Vitamin A:
Berperan untuk menjaga kesehatan mata juga sebagai antioksidan untuk
membersihkan radikal bebas yang membuat kerusakan sel.
b. Vitamin B1 (tiamin):
Memelihara sifat permeabilitas dari dinding pembuluh darah. sehingga
mencegah terjadinya penumpukan cairan jaringan tubuh (oedema) seperti pada
penyakit beri-beri, memelihara fungsi syaraf sehingga mencegah terjadinya neuritis,
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah rematik, kanker, arterosklerosis,
stroke, dan memperbaiki kontraksi dinding lambung.
c. Vitamin B2 (riboflavin):
Berperan untuk memproses asam amino, lemak, dan karbohidrat hingga
menghasilkan energi ATP yang diperlukan sel tubuh, juga sebagai antioksidan,
pemeliharaan jaringan saraf, jaringan pelapis, kulit, dan kornea mata.
d. Vitamin C:
Berperan dalam pembentukan substansi antar-sel dan berbagai jaringan,
meningkatkan daya tahan tubuh, dan sebagai zat antioksidan yang mampu
membersihkan tubuh dari radikal bebas.

e. Provitamin Beta Karoten:


Berperan sebagai antioksidan. Keberadaan beta karoten, vitamin A, dan
bersama antioksidan lain bermanfaat untuk membersihkan radikal bebas sehingga
kualitas darah dan sel lebih sehat.
4. Magnesium:
berperan sebagai perekat yang melekatkan kalsium dan fosfor pada tulang tulang
dalam tubuh melawan osteoporosis, membantu fungsi saraf dan otot, mengatur irama
jantung agar tetap normal, dan sebagai obat penenang alami (magnesium plus kalsium).
5. Enzim:
suatu protein yang bertindak sebagai katalis biologi untuk memperlancar
metobolisme zat-zat di dalam tubuh dan sekaligus meningkatkan daya tahan atau
imunitas tubuh terhadap adanya zat asing yang dapat merugikan tubuh.
6. Serat pectin:
merupakan senyawa polisakarida yang bisa larut dalam air yang berfungsi sebagai
pelindung yang melindungi dinding lambung dan usus, sehingga akan terlindungi bila
terdapat luka, toksin kuman, atau asam lambung yang berlebih. Beberapa fungsi lain dari
serat pectin:
a. Merangsang gerak peristaltic usus sehingga pencernaan terhadap makanan menjadi
lebih baik.
b. Membentuk volume makanan sehingga memberikan rasa kenyang.
c. Melunakkan dan memadatkan feses sehingga memudahkan defikasi (buang air besar)
dan mencegah konstipasi (sembelit).
d. Mencegah penyerapan lemak dan kolesterol, karena serat merangsang sekresi
(pengeluaran) getah empedu yang membuat lemak menjadi emulsi dan terbuang
bersama feses (kotoran).
e. Memperlambat penyerapan glukosa sehingga membantu mencegah kenaikan glukosa
(gula darah) pada penderita diabetes mellitus.
f. Membentuk lapisan gel di dinding lambung sehingga efektif mengatasi penyakit
maag.
g. Mencegah terjadinya kanker usus terutama kanker colon (usus besar).
h. Sebagai antikolesterol, bila berinteraksi dengan vitamin C dapat menurunkan
kolesterol darah. Selain itu, pectin juga dapat menyerap kelebihan air dalam usus dan
memperlunak feses serta mengikat dan menghilangkan racun dalam isi usus. Adapun
khasiat dan manfaat dari cuka apel sebagai berikut:
1) Antibakteri dan antiseptik.
2) Hipokolesterolemik yaitu menurunkan lonjakan kadar kolesterol darah.
3) Meningkatkan daya tahan tubuh.
4) Melegakan saluran pernapasan.
5) Meredakan saluran pencernaan yang terganggu, kencing sakit, asma, rematik,
artritis, demam, dan radang hidung. Untuk membantu mengatasi demam, oleskan
cuka apel ke bagian tubuh, terutama dada, punggung, dan lipatan (siku, ketiak,
dan selangkangan).
6) Meredakan rasa letih dan lesu yang diakibatkan oleh miskinnya pasokan darah
yang kaya oksigen sehingga asam urat menumpuk. Jika disertai rasa tidak nyaman
dan gatal, bisa jadi karena toksemia (keracunan dalam darah). Bisa diatasi dengan
membuat ramuan 3/4 cangkir cuka apel, tambahkan 1/4 cangkir madu, aduk.
Minumlah sedikit-sedikit. Agar badan segar sepanjang hari, enak tidur dan daya
tahan tubuh lebih baik, minum setiap pagi setelah sarapan.
7) Campurkan cuka apel dan air hangat dalam jumlah yang sama. Gunakan untuk
berkumur di tenggorokan sambil menengadahkan kepala, lalu buang. Berkhasiat
menyembuhkan batuk dan sakit tenggorokan.
8) Sebagai obat luar, oleskan cuka apel pada luka goresan, kulit terbakar, atau
tersengat matahari, bengkak, memar, eksim, keseleo, dan gigitan serangga.
9) Minum 2 sendok teh cuka ditambah air hangat sampai menjadi segelas, 2 kali
setiap hari bagi penderita hipertensi dan hiperlipidermia (kadar lemak darah
berlebihan). Dapat mencegah serangan jantung, stroke, katarak, rematik,
alzheimer, osteoporosis (pengeroposan tulang) dan melawan kanker. Boleh
ditambahkan madu dalam penyajiannya.
10) Tuang sedikit cuka apel pada kapas/perban, oleskan pada kadas, kurap dan kutu
air. Bagi penderita kutu air dan kaki bau, rendam kaki dalam air hangat yang
dibubuhi cuka apel.
11) Mencegah dan mengobati ketombe dengan cara menghangatkan cuka apel
kemudian oleskan pada kulit kepala.
Untuk dosis pemakaian cuka apel, secara umum cukup dengan ½-1 sdm cuka apel dicampur
dengan segelas air. Minum 2-3 kali sehari beberapa menit sebelum makan. Dosis ini juga
dianjurkan bagi penderita artritis. Bila belum biasa dengan rasanya, boleh ditambah dengan 1 sdt
madu atau jus buah sebagai pengganti air. Untuk anak-anak, cukup 1 sdt cuka apel. Sebagian ahli
menganjurkan minum banyak air, 2-3 gelas setelah beberapa saat meminum cuka apel. Gunanya
untuk lebih mempercepat pengeluaran racun dan lemak dalam tubuh. Cuka apel juga bisa
dicampurkan dalam masakan atau salad. Mengonsumsi cuka apel tidak menimbulkan efek
samping, selama cuka apel tersebut organik dan digunakan sesuai dosisnya. Ciri cuka apel yang
alami adalah adanya ‘mother’, yaitu endapan cuka di dasar botol dan warna cuka juga lebih
keruh.
BAB III
PROSES PEMBUATAN PRODUK

A. Alat dan bahan pembuatan cuka apel


1. Bahan-bahan yang di gunakan :
a. Apel 500 gr
b. Gula 100 gr
c. Air 500 ml
d. amonium phosphat [ (NH4)3 PO4] 0,25 gram/liter
e. kalsium metabisulfit 0,125 gram/liter
f. NaHCO3
g. asam sitrat
h. ragi roti (Saccharomyces cereviseae) sebanyak 0,5 gr untuk 500 ml sari buah apel.
2. Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Timbangan
b. Kain saring
c. Baskom
d. Panci
e. toples
f. kompor
g. belender
h. labu ukur
i. lilin

B. Proses pembuatan asam cuka dari buah apel melalui proses fermentasi
Cara membuat Cuka apel adalah sebagai berikut:
1. Disiapkan buah apel yang masak dan tidak busuk, dicuci bersih, jangan dikupas kulitnya,
direbus dan ditambah air sebanyak 500 ml sampai mendidih agar buah apel tidak terjadi
pencoklatan pada saat diblender, didinginkan.
2. Buah apel yang sudah direbus, dipotong kecil – kecil, diblender bersama dengan air
rebusan buah apel, Kemudian disaring dengan kain saring untuk mendapatkan sari buah
(filtrat).
3. Diatur pH dari filtrat menjadi ± 4,5. Bila pH < 4 ditambahkan NaHCO3 dan bila > 5
ditambahkan asam sitrat.
4. Larutan sari buah apel ditambahkan gula pasir sebanyak ± 10% (100 gr per liter),dan
ditambah air sebanyak 500 ml, dipasteurisasikan pada suhu 70 – 80 ºC selama 15 menit
(dihitung mulai dari setengah mendidih), lalu didinginkan dengan cara diangin-anginkan
sampai suhunya turun, diaddkan ke dalam labu ukur 500 ml dihomogenkan, Kemudian
dimasukan dalam botol fermentasi, Ditambahkan ragi roti (Saccharomyces cereviseae)
sebanyak 0,5 gr untuk 500 ml sari buah apel.
5. Botol fermentasi disumbat dengan karet / gabus yang diberi lubang kecil untuk
memasukkan pipa plastik yang berbentuk “U” serta rapatkan lubang gabus tadi dengan
lilin dan ujung pipa dan ujung pipa dimasukkan ke dalam air dimasukkan ke dalam air.
6. Dibiarkan pada suhu ruangan ± 14 hari. Fermentasi berlangsung bila timbul gas CO2
yang terlihat dalam air berupa gelembung udara. Fermentasi akan berlangsung terus
sampai gula dalam sari buah habis.
7. Selama peragian, botol penampung diisi air untuk menghalangi masuknya udara dari luar.
8. Apabila fermentasi telah selesai, larutan sari buah yang telah difermentasi disaring
dengan menggunakan corong yang dilapisi kapas bersih.
9. Supaya ragi dapat tumbuh dan bekerja dengan baik dapat ditambahkan amonium
phosphat [ (NH4)3 PO4] 0,25 gram/liter.
10. Untuk menghambat atau membunuh pertumbuhan mikroorganisme (bakteri atau kapang)
yang tidak dikehendaki dapat ditambahkan kalsium metabisulfit 0,125 gram/liter.
11. Awal fermentasi dihasilkan kadar alkohol hingga mendapatkan hasil kadar alkohol
optimum. Setelah kadar alkohol optimum tercapai lakukan fermentasi kembali sehingga
didapatkan kadar asam asetat optimum dalam pembuatan cuka apel, semakin lama
fermentasi maka semakin bagus pula kadar asam asetat yang terjadi.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Banyak sekali yang kita ketahui tentang manfaat buah apel bagi kesehatan,demikian
dengan cuka apel yang mempunyai manfaat yang sangat banyak bagi kesehatan,karena cuka
apel mempunyai kandungan mineral dan vitamin yang sangat banyak, antara lain :
kalium,asam amino,vitamin dan betakaroten,magnesium,enzim,serat pectin yang dapat
menurunkan resiko terkena stroke, mengatasi diabetes, melansingkan tubuh dan melancarkan
pencernaan.
B. Kritik dan saran
Pada saat ini industri pembuatan bioteknologi di indonesia sangat berkembang pesat
karena manfaatnya yang sangat bagus untuk kesehatan, sudah banyak industri-industri
bioteknologi (konvensional dan modern) memasarkan produknya ke dalam dan luar negeri,
tidak demikian dengan fermentasi pembuatan cuka apel. Di indonesia pembuatan cuka apel
masih sangat jarang, untuk itu ini adalah peluang buat kita semua untuk mengembangan
pembuatan cuka apel karena manfaat dari cuka apel itu sendiri sangat bagus untuk kesehatan
dan industri fermentasi ini sangat menguntungkan.
Daftar Pustaka

Dahlan, H.M.Hatta. 2011. Penuntun praktikum Teknologi Bioproses.

Laboratorium Teknologi Bioproses: Universitas Sriwijaya.

Prawirahartono, S. 1991. Pelajaran SMA Biologi. Erlangga: Jakarta.

Ratna Djuita. 1990. Penuntun praktikum Mikrobiologi. Laboratorium


Mikrobiologi : Fakultas Teknik Unsri.

Volk dan Wheeler, “Mikrobiologi Dasar I “.1993, Erlangga,Jakarta

Anda mungkin juga menyukai