Oleh
Kelompok 4
210403052 – Muhammad Aditya Nabawi
FAKULTAS TEKNIK
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan makalah “PEMBUATAN
ALKOHOL DARI TETES TEBU (MOLASE)”. Tidak lupa kami ucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan pikiran.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Kimia Industri. Selanjutnya
kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Khalida Syahputri, ST, MT selaku
dosen pengampu mata kuliah Kimia Industri.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa membaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
JUDUL…………………….………………………………………………. 1
KATA PENGANTAR…………………………………………………… 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………4
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………….. 4
1.1 RUMUSAN MASALAH………………………………………….. 5
1.2 TUJUAN…………………………………………………………… 5
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………. 6
2.1 ALKOHOL………………………………………………………... 6
2.2 BAHAN BAKU……...……………………………………………. 8
2.3 TAHAP PROSES PEMBUATAN………………………………… 9
BAB III PENUTUP………………...………………...……………………11
3.1 HASIL PRODUK………………………………………………….. 11
3.2 KESIMPULAN……………………………………………………. 11
3.3 SARAN……………………………………………………………. 11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tetes tebu (molase) adalah salah satu hasil samping pabrik gula tebu yang
masih mempunyai nilai ekonomi yang cukup disebabkan kandungan gulanya yang
tinggi sekitar 52 persen sehingga memungkinkan dijadikan bahan baku berbagai
industri. Industri yang memanfaatkan tetes tebu diantaranya adalah industri yang
menghasilkan produk distilasi seperti rum, a1kohol dan industri fermentasi seperti
monosodium glutamat, lisin, asam sitrat, vinegar, protein sel tunggal, aseton-
butanol, gum xanthan dan sebagainya. Pada umumnya, molase sebagai media
untuk produksi alkohol secara komersial pada industri fermentasi alkohol di
Indonesia dipakai tetes tebu (molase) yang bisa didapatkan secara luas dan murah.
Selain itu, molase juga mengandung banyak sukrosa sebagai syarat untuk
membuat etanol.
Pada masa sekarang ini yaitu pandemi virus corona (Covid19) juga
meneyebabkan meningkatnya kebutuhan akan alkohol khususnya etanol, baik
untuk kebutuhan sterilisasi maupun sanitasi. Salah satu alkohol yang biasa
digunakan yaitu bioetanol. Bahan baku untuk pembuatan bioetanol adalah sumber
gula, sumber pati dan sumber serat (lignoselulosa).
4
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Alkohol
Pengertian Alkohol
1. Metanol
6
2. Etanol
3. Isoprofil Alkohol
Sifat Alkohol
$ifat alkohol terbagi atas dua yaitu sifat fisis dan sifat kimia.
1. Sifat Fisis
7
memiliki ikatan hidrogen. Titik didih ini juga akan semakin meningkat
sesuai dengan peningkatan jumlah atom C dan gugus -OH nya.
2. Sifat Kimia
Ada pun bahan baku yang digunakan dalam proes pembuatan alkohol
adalah sebagai berikut:
8
Fermipan atau yang biasa kita sebut ragi ialah bahan berguna untuk
fermentasi. Dimana ini dapat mengubah tetes tebu / molase menjadi
etanol.
4. Air
Air disini berguna sebagai bahan pencampuran dari keempat bahan
yaitu tetes tebu/molase, urea dan NPK, dan fermipan untuk
menghasilkan alkohol/ etanol.
Berikut ini ialah tahap proses pembuatan dari produksi alkohol sebagai
berikut:
1) Tahap Propagasi
Propagasi, merupakan proses awal dalam pembuatan ethanol. Dalam
tahap propagasi ini, molasses akan melalui proses dilusi serta
9
penambahan Urea dan NPK sebagai nutisi. Kemudian dilakukan
inokulasi yeast (ragi) Saccharomyces Cerevisiae.
2) Tahap Fermentasi
Fermentasi, dalam tahap ini membutuhkan waktu beberapa jam untuk
proses respirasi anaerobik. Gula yang terkandung akan diproses
menjadi ethanol, karbondioksida dan komponen kimia lainnya.
3) Tahap Evaporasi
Evaporasi, setelah proses fermentasi selesai cairan akan dialirkan ke
evaporator dengan 4 stage (tahap). Pada evaporator tersebut senyawa
ethanol akan menguap dan dialirkan ke kolom distilasi.
4) Tahap Distilasi
Distilasi, Proses distilasi dilakukan untuk memisahkan ethanol dari
komponen kimia lainnya yang menjadi impurities (pengotor)
berdasarkan titik didihnya, sampai kadar ethanol mencapai 90-92%.
5) Tahap Dehidrasi
Dehidrasi, setelah kadar mencapai 90-92%, akan dilakukan proses
akhir dengan menghilangkan kadar air atau disebut dengan dehidrasi
hingga kadar ethanol mencapai 99.5%.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Hasil produk
3.2 Kesimpulan
Setiap bahan baku sangat diperlukan dan tidak dapat dihilangkan agar
terciptanya etanol/alkohol. Begitu juga setiap tahap proses pembuatan produk
harus dilakukan secara berurut dan tidak ada yang boleh terlewatkan. Hasil dari
bahan baku dan proses maka terciptalah alkohol yg siap digunakan atau pun bisa
menjadi sebuah ahan baku untuk produk lain seperti produk industry farmasi
dimana ia memproduksi disinfektan.
3.3 Saran
11
terjadinya api. Dan penggunanyaan juga harus mengikuti aturan agar tidak
menimbulkan efek samping. Terakhir, jgn pernah menjadikan alkohol untuk
minuman dikarenakan alkohol tidak aik untuk tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Irma., 2013 Industri alkohol (etanol) http://irma-teknikkimia.blogspot.com
http://p2k.itbu.ac.id,. Alkohol
12