Pemicu 1
Disusun oleh :
Yudhi Riswanto ( 120405012)
Ardian Syahputra ( 120405026 )
M. Arif Alhamdi ( 120405036 )
KATA PENGANTAR
Puji dansyukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Oleokimia. Tak lupa
shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad
SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut pengikutnya sampai akhir
zaman.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan
dimasa mendatang.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah
diberikan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita dan perkembangan
ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.Amin.
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.
Latar Belakang...................................................................................... 1
2.
3.
Tujuan ................................................................................................... 2
4.
Pengenalan ............................................................................................ 3
2.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Fatty acid merupakan suatu dasar utama oleokimia yang memiliki
laju pertumbuhan yang berkelanjutan. Sebagai bahan baku yang utama untuk
surfaktan, pertumbuhan paralel fatty alcohol
meningkatkan kemakmuran
aldehid.
Fatty
alcohol
biasanya
mempunyai atom karbon dalam jumlah genap. Molekul yang kecil digunakan
dalam dunia kosmetik, makanan dan pelarut dalam industri. Molekul yang
lebih besar penting sebagai bahan bakar. Fatty alkohol berkelakuan seperti
nonionic surfaktan. Fatty alkohol dapat digunakan sebagai emulsifier,
emollients, dan thickeners dalam industri kosmetik dan makanan.
Hidrogenasi
adalah
proses
pengolahan
minyak/lemak
dengan
adalah membuat
3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mempelajari dan
mengetahui bagaimana proses pembuatan fatty alcohol dengan bahan baku
fatty acid, reaksi yang terjadi, sumber bahan baku yang menghasilkan fatty
acid, alat alat yang digunakan dalam pembuatan fatty alcohol , industri
industri yang memproduksi fatty alcohol serta mampu untuk merekayasa
proses terjadinya fatty acid
4. Pokok Pembahasan
1. Penjelasan mengenai fatty acid dan fatty alcohol ( Yudi )
2. Sumber-sumber / bahan baku yang menghasilkan fatty acid. ( Ardi )
3. Reaksi pembuatan fatty alcohol. ( Ardi )
4. Proses pembuatan fatty acid menjadi fatty alcohol. ( Yudi )
5. Satuan operasi (peralatan) pembuatan fatty alcohol. ( Arif )
6. Industri yang menghasilkan fatty alcohol. ( Arif )
7. Kelemahan dan kelebihan industry tersebut. ( Arif )
8. Proses baru untuk menanggulangi kelemahan dari proses industry tersebut
serta pembahasan dari segi ekonominya. ( Yudi )
BAB II
TEORI
1. Pengenalan
Fatty acid merupakan suatu dasar utama oleokimia yang memiliki
laju pertumbuhan yang berkelanjutan. Sebagai bahan baku yang utama untuk
surfaktan, pertumbuhan paralel fatty alcohol
meningkatkan kemakmuran
aldehid.
Fatty
alcohol
biasanya
mempunyai atom karbon dalam jumlah genap. Molekul yang kecil dapat
digunakan dalam dunia kosmetik, makanan dan pelarut dalam industri.
Molekul yang lebih besar penting sebagai bahan bakar. Fatty alkohol
berkelakuan seperti nonionic surfaktan. Fatty alkohol dapat digunakan
sebagai emulsifier, emollients, dan thickeners dalam industri kosmetik dan
makanan.
2. Proses Produksi
Fatty alcohol , berdasarkan sumber terbentuknya, terbagi menjadi 2
macam, yaitu :
1.
yang terdapat di alam. Alkohol jenis ini selalu berada dalam bentuk gabungan
dari pada rantai bebas (senyawa murni). Alkohol gabungan yang penting
adalah gliserol TAG (triasilgliserol) yang mengandung asam lemak yang
memilki panjang rantai karbon C12-C18 yang di pertukarkan ( metil ester
menjadi fatty alcohol ).
Contoh : Lemak, minyak dan lilin dari tumbuhan dan hewan, seril
sesoat dalam lilinerna dan mirisil palmit dalam lilin lebah.
2.
berasal dari binatang, terutama spermaceti dari sperma ikan paus. Karena di
seluruh dunia banyak sekali perburuan terhadap ikan paus, sehingga sumber
ini tidak lagi tersedia.
Lilin spermaceti dipisahkan dengan cara pemanasan menggunakan
NaOH pekat diatas 3000C, lalu alkohol didistilasi dari sabun sodium. Hasil
Sulingan (distilat) mengandung alkohol tak jenuh C16-C20. Untuk mencegah
terjadinya auto-oksidasi, distilat ini dikeraskan dengan hidrogenasi katalitik.
Alkohol yang diperoleh jika minyak sperma hanya mengandung 70 % wax
ester, mencapai yield 35 %, kemudian hasilnya dipisahkan dalam distilasi
vakum dari sabun dan air yang terbentuk. Produk utama terdiri dari : cetyl,
oceyl, dan alcohol arachhidyl.
fatty alcohol alami. Proses ini dibagi dalam dua proses yaitu : proses alfol
dan proses Epal :
a)
Proses Alfol
Hidrokarbon digunakan sebagai pelarut. Proses ini melalui lima tahap
yaitu :
1. Hidrogenasi :
2Al(CH2CH3)3+ Al + 1,5 H2 3 HAl(CH2CH3)3
2. Etilasi :
3HAl(CH2CH3)3+ 3 CH2=CH2 3 Al(CH2CH3)3
22/3 dari hasil proses ini di recycle lagi ke proses hidrogenasi
dan sisanya lansung masuk ke reaksi perkembangan
3. Reaksi perkembangan (Growth Reaction)
4. Oksidasi
5. Hidrolisa
b)
Proses Epal
Proses ini mempunyai langkah-langkah yang hampir sama dengan
proses alfol. Fleksibilitas Proses ini lebih besar dibandingkan dengan proses
alfol. Alkohol dan - olefin yang terbentuk biasa dipasarkan. Namun modal
dan biaya yang dibutuhkan juga lebih besar , karena membutuhkan proses
control yang lebih kompleks dan penambahan olefin dan alkohol rantai
bercabang
jenuh pada skala besar. Katalis yang digunakan dalam kompleks dari Cu2+
dan Cu3+ Adapun reaksinya adalah sebagai berikut :
RCOOCH3+2 H2 RCH2OH +CH3OH
RCOOH + 2H2 RCH2OH + H2O
Henkel KGaA, yaitu direct hydrogenation dari minyak alami atau trigliserida.
Proses ini melalui dua tahap reaksi, yaitu :
1). Esterifikasi asam lemak dan fatty alcohol menghasilkan Ester dan Air
2). Hidrogenasi ester menghasilkan dua mol Fatty alcohol
Kedua reaksi ini berlansung simultan pada reaktor yang sama. Reaktor
yang digunakan adalah reaktor bertekanan tinggi yang berguna sebagai
pemanas awal bagi material umpan asam lemak :
Resirkulasi fatty alcohol dan katalis Slurry , dan gas hydrogen yang
diumpankan secara terus menerus. Proses ini berlansung pada kondisi P =
30.000 KPa dan T = 2800C
Reaksi Hidrogenasi
Hidrogenasi metil ester dan asam lemak menjadi fatty alcohol dapat
dan dipisahkan menjadi fasa gas dan cair. Fase gas, kebanyakan berupa
kelebihan
hydrogen,
direcycle,
fasa
cair
diexpansi
ke
tangki
Perbandingan Fatty alcohol hasil Proses Fixed bed dan Proses Suspensi
Proses fixed bad memerlukan sesuatu untuk menaikkan nilai karena itu
dibutuhkan bejana reaksi yang besar, pompa gas sirkulasi, dan pipa yang tepat
untuk volume yang tinggi dari penggunaan gas hydrogen. Proses suspensi
dilain sisi memerlukan penambahan peralatan untuk pelepasan katalis,
distilasi fatty alcohol mentah dan mengolah lagi methyl ester.
Dalam penggunaan bahan mentah, proses fixed bad memiliki hasil yang
banyak dan penggunaan katalis hanya setengahnya. Fatty alcohol
yang
dihasilkan dari proses fixed bad memiliki kualitas yang tinggi. Meskipun
10
begitu, kualitas dari fatty alcohol yang dihasilkan oleh prosess suspensi bisa
juga ditingkatkan ketingkat yang sama dengan distilasi selanjutnya.
Metoda Lurgi Fatty Acid Hidrogenation
Metoda lurgi dengan proses suspensi, menimbulkan kemungkinan
hidrogenasi secara langsung asam lemak menjadi fatty alcohol yang
mengatasi efek kerugian dari fatty acid on the copper-bearing analysist. Ini
dicapai dengan dua tahap reaksi. Reaksi pertama adalah esterifikasi dari asam
lemak dengan fatty alcohol menghasilkan ester dan air. Reaksi kedua adalah
hidrogenasi ester untuk menghasilkan dua mol alkohol. Kedua reaksi
memiliki silmutaneously di reaktor yang sama. Volume yang besar dari
alcohol lemak di recirculated lebih dari 250 kali umpan asam lemak,
dengan efektif mengurangi umpan, asal saja untuk kondisi yang optimum
untuk laju dan esterifikasi yang kompleks.
Hidrogenasi diletakkan dalam reaktor bertekanan tinggi dimana
material dipanaskan terlebih dahulu- umpan asam lemak, di sirkulasi menjadi
fatty alcohol dengan menggunakan katalis, dan gas hydrogen adalah fed
continuously. Reaksi ini berlansung kira-kira 30.000 kPa dan 2800C. Panas
dari campuran produk yang meninggalkan reaktor didapatkan lagi dengan
recirculating gas hydrogen melalui heat exchanger, setelah produk dipisahkan
melalui sebuah two-stage cooling-expansion system.
Fasa gas (pada dasarnya kelebihan gas hydrogen, sedikit alkohol
mendidih dan reaksi air) dipisahkan dari larutan alkohol didalam separator
panas. Pencampuran ini didinginkan selanjutnya di cold separator, dimana
the low boiling alkohol dan reaksi air dikondensasi dan diseparasi. Gas
hydrogen yang berlebih di recycle ke system.
Larutan alkohol dari hot separator dipompakan ke flash drum dimana
penguraian hydrogen dimulai dan recycled dengan pemisahan hydrogen.
Katalis dipisahkan dan fatty alcohol mentah menggunakan sebuah sentrifugal
separator. Bagian dari katalis diganti dengan katalis baru yang segar untuk
mempertahankan aktivitas dan di recirculasi dengan fatty alcohol . Fase
penyelesaian dan sentrifugal separator adalah melalui a polishing filter
untuk menghilangkan semua sisa dari solid yang didapat.
11
12
BAB III
INDUSTRI PENGOLAH FATTY ALKOHOL
1.
2.
alkohol sebagai produck utama, serta fatty acid dan gliserin sebagai produck samping
pertama di Indonesia kemudian disusul oleh perusahaan satu groupnya yaitu PT.
Batamas Megah yang berada di pulau batam tahun 1994. Dan kemudian PT. Batamas
Megah berganti menjadi PT. Ecogreen Oleochemicals Batam.
Pada produk fatty alkohol ini digunakan untuk membuat shampo, alat-alat
kosmetik wanita, deterjen, pembersih lantai, industri tekstil dan kertas. Produck fatty
13
acid digunakan sebagai pembuat plastic, minyak pelumas dan industri kertas. Dan
produk gliserin digunakan untuk industri farmasi, food and baverage dan industri
kertas.
3.
diresmikan pada tanggal 19 Februari 1994 oleh Presiden Soeharto dengan nama PT.
Batamas Megah yang tergabung dalam Divisi Kimia Salim Group. PT.Batamas
Megah berubah nama menjadi PT. Ecogreen Oleochemicals pada tahun 2001.
Mengingat bahan baku yang digunakan dalam proses pengolahan itu adalah
bahan nabati, maka gambar berbentuk daun digunakan sebagai dasar dari logo
tersebut. Bagian yang berbentuk lonjong menggambarkan proses awal berupa bahan
baku dan bentuk yang bulat melambangkan produk akhir. Jika ketiga bentuk tersebut
disatukan dan dipandang dari atas, akan muncul gambar lain di mana terlihat dua
orang duduk berhadapan di meja perundingan. Mereka melambangkan keyakinan
Ecogreen Oleochemicals akan terjalinnya hubungan erat dengan para pelanggan dan
keterbukaan dalam bekerjasama untuk keuntungan kedua pihak. Warna hijau dipilih
untuk menunjukkan pengertian dan kesadaran Ecogreen Oleochemicals terhadap
lingkungan hidup.
PT Ecogreen Oleochemicals Batam memproduksi fatty alcohol dengan
menggunakan dua proses. Proses produksi fatty alcohol melalui jalur methyl ester
dirancang dan dibangun oleh Lurgi GmbH dari Jerman. PT. Ecogreen Oleochemicals
Batam dengan proses Lurgi memproduksi fatty alcohol dengan kapasitas 80000
MT/tahun. Pada tahun 2004, dibangun proses produksi fatty alcohol melalui jalur
fatty acid yang dirancang dan dibangun oleh Davy dari Inggris. Kapasitas produksi
fatty alcohol yang dihasilkan dari proses Davy adalah 24000 MT/tahun. Seluruh
proses dalam PT. Ecogreen Oleochemicals dilengkapi dengan Distributed Control
System (DCS) Centum XL Yokogawa untuk memastikan produk berkualitas tinggi
dan sesuai keinginan konsumen.
Produk yang dihasilkan dari PT Ecogreen Oleochemicals Batam dipasarkan
di Eropa, Amerika Serikat, Australia, dan Asia. Kantor pemasaran Ecogreen terletak
di Singapura, Jerman, dan Amerika Serikat. Untuk memenuhi standar internasional
dari segi lingkungan hidup, PT Ecogreen Oleochemicals yang berada di Batam telah
14
15
16
17
BAB IV
KESIMPULAN
1.
Kelapa Sawit merupakan bahan baku penghasil fatty acid yang terbesar
2.
3.
4.
Alcohol lemak yang dihasilkan pada proses fixed bed memiliki hasil yang
banyak dan penggunaan katalis hanya setengahnyadan memiliki kualitas yang
tinggi.
18
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
19