Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KIMIA DASAR

ETANOL ( ALKOHOL )

Disusun oleh
Nama : Dhea Ramadhani
NPM : 22031010007
Paralel :A

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

SURABAYA

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Kimia Dasar tentang “Etanol atau alcohol” dapat
diselesaikan dengan tepat waktu.

Dalam menyelesaikan tugas ini penulis mengucapkan terima kasihkepada:

1. Ibu Ir. Lucky Indrati Utami, M.T selaku dosen pengampu mata
kuliah Kimia Dasar,
2. Teman-teman yang mensupport dalam pembelajaran Kimia Dasar,
3. Doa Orang tua yang selalu menyertai setiap langkah kami.
Penulis menyadari sepenuh hati bahwa dalam pembuatan makalah yang penulis
buat jauh dari kata sempurna yang diharapkan oleh semua pihak, khususnya
pembaca. Untuk itu penulis membutuhkan saran dan kritikandari pembaca, agar
makalah yang dibuat oleh penulis menjadi sempurna dan bermanfaat bagi semua.

Surabaya,18 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB 1......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

I.1 Latar Belakang................................................................................................1

I.2 Tujuan.............................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................3

II.1 Sejarah Ethanol..............................................................................................3

II.2 Karakteristik dan Ikatan Ethanol...................................................................4

II.3 Pembuatan Ethanol........................................................................................5

II.4 Reaksi pada Ethanol......................................................................................6

II.5 Penggunaan lain Ethanol...............................................................................8

II.6 Kelebihan Penggunaan Ethanol.....................................................................9

II.7 Kekurangan Penggunaan Ethanol...............................................................10

BAB III..................................................................................................................11

PENUTUP..............................................................................................................11

III. 1 Kesimpulan...............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ethanol dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan dengan kandungan
hidrokarbon tinggi ethanol (disebut juga etil-alkohol atau alkohol saja), adalah
alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Etanol,
dinamakan juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja,
yaitu sejenis cairan yang remeh menguap, remeh terbakar, tak berwarna, dan
yaitu alkohol yang paling sering dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Senyawa ini yaitu obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman
beralkohol dan termometer modern. Etanol yaitu salah satu obat rekreasi yang
paling tua.Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus
kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Dia yaitu isomer konstitusional dari
dimetil eter. Etanol sering disingkat diproduksi menjadi EtOH, dengan "Et"
yaitu singkatan dari gugus etil (C2H5).

Negara yang secara luas telah menggunakan etanol sebagai bahan


bakar adalah Brasil. Negara tersebut memproduksi etanol dari tetes tebu
dengan proses fermentasi.Beberapa komoditas pertanian yang mengandung
karbohidrat seperti gula sederhana, patimerupakan sumber energi penting
untuk fermentasi etanol. Sumber karbohidrat tersebut dapat diperoleh dari
kultivasi tanaman sumber energi, tanaman potensial yang tumbuh secara
alami, maupun limbah hasil pertanian.Untuk fermentasi etanol perlu
dipertimbangkan terlebih dahulu bahan-bahan yang akan dipilih. Bahan yang
mengandung gula memerlukan teknologi sederhana, bahan berpati juga
melalui penerapan teknologi sederhana yang telah dikembangkan, sedangkan
untuk bahan berselulosa memerlukan proses biokonversi yang lebih
kompleks.

1
I.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui karakteristik pada ethanol
2. Untuk mengetahui proses pembuatan dan reaksi pada ethanol
3. Untuk mengetahui penggunaan serta kelebihan kekurangan pada ethanol

2
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Sejarah Etanol


Etanol telah dipergunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai
bahan pemabuk dalam minuman beralkohol. Residu yang ditemukan pada
peninggalan keramik yang berumur 9000 tahun dari Cina ronde utara
menunjukkan bahwa minuman beralkohol telah dipergunakan oleh
manusia prasejarah dari kala Neolitik.Etanol dan alkohol membentuk
larutan azeotrop. Karenanya pemurnian etanol yang mengandung cairan
dengan cara penyulingan biasa hanya dapat menghasilkan etanol dengan
kemurnian 96%. Etanol murni (absolut) dihasilkan pertama kali pada
tahun 1796 oleh Johan Tobias Lowitz yaitu dengan cara menyaring
alkohol hasil distilasi melalui arang.Lavoisier menggambarkan bahwa
etanol yaitu senyawa yang terbentuk dari karbon, hidrogen dan oksigen.
Pada tahun 1808Saussure dapat menentukan rumus kimia etanol.
Limapuluh tahun kemudian (1858), Couper menerbitkan rumus bangun
etanol. Nicholas Otto pada tahun 1860, mempergunakan alkohol sebagai
salah satu bahan bakar mesin.Pada tahun 1908 Henry Ford memproduksi
model T dimana mobil dapat mempergunakan bahan bakar alkohol atau
bensin, atau kombinasi dari keduanya. Empat negara telah
mengembangkan program etanol secara nyata yaitu Brasil, AS, China dan
Kolumbia. Etanol dapat diproduksi dari berbagai bahan makanan seperti
gula, beet, sorgum, singkong, ubi, rumput, sampah selulosa ,dsb. Langkah
produksi etanol adalah pemurnian pati, pencairan dan pembentukan gula
(hidrolisis), fermentasi, distilasi, dehidrasi, denaturasi jika diperlukan.
Selama fermentasi glukosa atau guladiubah menjadi alkoholdangas CO2
sebagai berikut:
C6H12O6 → 2CH3CH2OH + 2CO2

II.2 Karakteristik dan Ikatan Etanol

3
a. Sifat Fisik Etanol
Etanol adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dan sedikit
berbau. Etanol terbakar dengan api biru tanpa asap yang tidak selalu
terlihat dalam cahaya normal. Sifat fisik etanol berasal dari kelompok
hidroksil. Gugus hidroksil etanol dapat ikut dalam ikatan hidrogen.
b. Sifat Pelarut Etanol
Etanol adalah pelarut serbaguna karena dapat larut dengan air dan
dengan banyak jenis pelarut organik termasuk asam asetat, aseton,
benzena, dietil eter, etilena glikol, gliserol, dan toluena. Etanol juga
dapat larut dengan hidrokarbon alifatik ringan seperti pentana dan
heksana.
c. Sifat Mudah Terbakar Etanol
40% larutan etanol dalam air akan terbakar jika dipanaskan sampai
sekitar 26 °C. Titik nyala etanol murni adalah 16,60 °C, kurang dari
rata-rata suhu kamar. Minuman beralkohol yang memiliki konsentrasi
etanol rendah dapat terbakar jika terkena api atau percikan listrik. Titik
nyala anggur biasa yang mengandung 12,5% etanol adalah sekitar
52°C.
d. Ikatan Etanol
Ikatan etanol memiliki dua struktur ikatan hidrogen sehungan dengan
isomer yang terbentuk, dimana ethanol adalah proton acceptor pada,
RHO----H2O, atau proton donor ROH ---OH2. Jika dalam molekul
ethanol terlarut sedikit air maka ikatan hydrogen antar molekul ethanol
akan terganggu dan terlepas.

II.3 Pembuatan Etanol

4
Etanol sudah dikenal dan digunakan sebagai pelarut obat-obatan;
kosmetika; minuman, seperti bir dan anggur. Etanol dapat dibuat melalui
teknik fermentasi, yaitu proses perubahan senyawa golongan polisakarida,
seperti pati dihancurkan menjadi bentuk yang lebih sederhana dengan
bantuan enzim (ragi).

Alkohol yang dihasilkan dari proses fermentasi biasanya berkadar


rendah. Untuk mendapatkan alkohol dengan kadar yang lebih tinggi
diperlukan proses pemurnian melalui penyulingan atau distilasi. Etanol
untuk keperluan industri dalam skala lebih besar dihasilkan dari fermentasi
tetes, yaitu hasil samping dalam industrigula tebu atau gula bit. Bahan
bakar etanol diproduksi dari sari tanaman tebu akan lebih mudah. Di
kilang, tebu digiling ditekan dengan silinder berputar untuk memperoleh
sari cairan manis dan menyisakan residu berserat atau bagas. Cairan manis
dapat langsung difermentasi oleh ragi yang akan memecah gula menjadi
gas CO2 dan etanol. Campuran air etanol di distilasi atau dipanaskan
diuapkan untuk memperoleh etanol atau alkohol dengan kandungan air
5%. Alkohol ini sudah dapat dijual untuk bahan bakar mobil. Namun jika
dikehendaki sebagai aditif dengan menambakan 10% kedalam bensin
(gasohol), maka alkohol perlu dimurnikan hingga 100%. Pemurnian
hingga 100% dapat dilakukan dengan absorbsi.Melalui sintesa kimia
melalui antara reaksi gas etilen dan uap air dengan asam sebagai katalis.
Katalis yang dipakai misalnya asam fosfat.

5
II.4 Reaksi Etanol

a. Pembentuk Ester
Dengan adanya katalis asam, etanol bereaksi dengan asam karboksilat untuk
menghasilkan etil ester dan air dengan reaksi:
RCOOH + HOCH2CH3 → RCOOCH2CH3 + H2O
Ester bereaksi dengan asam atau basa untuk mengembalikan alkohol
dangaram.
b. Dehidrasi Etanol
Asam kuat menyebabkan terjadinya dehidrasi parsial etanol. Jika suhu
dehidrasi melebihi sekitar 160 °C, dehidrasi penuh akan terjadi dan etilen
menjadi produk utamanya.
CH3CH2OH → H2C=CH2 + H2O (diatas160 °C)
c. Pembakaran Etanol
Pembakaran etanol akan menghasilkan karbon dioksida dan cairan:
C2H5OH(g) + 3 O2(g) → 2 CO2(g) + 3 H2O(l);(ΔHr = −1409 kJ/mol[16])

d. Kimia Asam Basa


Etanol adalah molekul detral dengan pH larutan etanol dalam air hampir 7.
Etanol dapat dikonversi menjadi basa konjugasi melalui reaksi dengan
logam alkali seperti natrium hidrida:
2 CH3CH2OH + 2 Na → 2 CH3CH2ONa + H2
Atau dengan yang lebih kuat seperti natrium hidrida:
CH3CH2OH + NaH → CH3CH2ONa + H2
e. Halogenasi
Etanol bereaksi dengan hidrogen halida menghasilkan etil halida seperti etil
klorida dan etil bromida melalui reaksi SN2:
CH3CH2OH + HCl → CH3CH2Cl + H2O

6
f. Oksidasi
Etanol dapat dioksidasi diproduksi menjadi asetaldehida, yang kemudian
dapat dioksidasi semakin lanjut diproduksi menjadi asam asetat. Etanol
dapat dioksidasi diproduksi menjadi asetaldehida tanpa oksidasi semakin
lanjut diproduksi menjadi asam asetat menggunakan piridinium kloro
kromat
C2H5OH + 2[O] → CH3COOH + H2O

Produk oksidasi etanol, asam asetat, dipergunakan sebagai nutrien oleh


tubuh manusia sebagai asetil-koA.

7
II.5 Kegunaan Lain Etanol

a. Penggunaan pelarut campuran minuman.


b. Antiseptik topical etanol boleh digunakan sebagai pembasmi kuman.
c. Penggunaan etanol terbesar adalah sebagai bahan bakar kendaraan
bermotor, bahan bakar roket, pesawat, pembangkit listrik, dan lain-lain.
d. Etanol telah digunakan secara luas sebagai pelarut zat aroma, perasa,
pewarna, dan obat-obatan. Dalam kimia, etanol menjadi pelarut dan bahan
baku untuk melakukan sintesis.
e. Etanol juga digunakan sebagai antiseptik dan sabun cuci tangan antibakteri
karena dapat membunuh organisme mikro dengan cara memisahkan lemak
dan proteinnya.

8
II.6 Kelebihan Penggunaan Etanol
Pada umumnya alkohol ditambahkan dalam bensin sebanyak 10% atau
dikenal dengan E10.Angka oktan yang tinggi secara langsung akan
meningkatkan efisiensi kerja mesin modern. Kelebihan lain penggunaan
ethanol sebagai bahan bakar adalah rendahnya emisi gas berbahaya hasil
pembakaran daripada pembakaran buang bensin.Aditif MTBE pada mulanya
dipergunakan untuk meningkatkan nilai oktan, namun saat ini dilarang
dipergunakan. MTBE dapat dideteksi dan menyebabkan pencemaran pada air
tanah sehingga alkohol merupakan alternatif yang menarik untuk mengurangi
emisi gas CO.
Alkohol merupakan bahan bakar yang bersih, hasil pembakaran
menghasilkan CO2 dan H2O. Penambahan bahan yang mengandung oksigen
pada sistem bahan bakar akan mengurangi emisi gas CO yang sangat beracun
dari sisa pembakaran. Penggunaan alkohol murni dibanding dengan bensin
secra umum akan mengurangi kadar CO2 hingga 13% karena merupakan
hasil dari pertanian E10 dapat langsung dipergunakan pada mobil tanpa
banyak perubahan.

9
II.7 Kekurangan Penggunaan Etanol
Seperti diketahui produk pertanian memerlukan gas CO2
untukmetabolismenya. Penggunaan alkohol bukan tanpa problem pada
lingkungan hidup, dimanakomponen bahan organik mudah menguap
meningkat, kebutuhan lahan pertanian dikhawatirkan akan mengurangi
jumlah hutan dan tentunya akan bersaing dengan kebutuhan makanan. Etanol
untuk dipergunakan sebagai bahan harus dimurnikan dari air. Cara lama
dilakukan dengan destilasi tetapi kemurnian hanya sampai 96% karena
adanya peristiwa azeotrop antara campuran alkohol dan air. Tidak mungkin
memperoleh alkohol murni dengan cara ini maka dipergunakan absorbsi fisik
atau molecular sieve. Minyak, etanol cenderung mengabsorb air dan air
terpisah dalam tangki. Selain itu enerji menjadi berkurang atau jumlah bahan
bakar bertambah, karena etanol telah mengandung oksigen. Jumlah bensin
15% diperlukan karena etanol kurang mudah menguap sehingga pada suhu
dingin kesulitan untuk menyalakan mesin. Keluhan dari pengguna bensin-
etanol adalah sering harus menguras air dari tangki alkohol yang ditambahkan
harus bebas dari kandungan air untuk melindungi mesin mobil dari korosi.

10
BAB III
PENUTUP

III.1 KESIMPULAN
1. Etanol dapat dihasilkan dari tumbuhan yang mengandung karbohidrat
dan merupakan senyawa organik yang mengandung gugus hidroksil
dengan rumus C2H5OH yang menpunyai sifat-sifat tak berwarna mudah
menguap berbau khas mudah terbakar larut dalam air, titik didih 78,342 oC.
Densitas 0,7893 gr/Lt.
2. Proses pembutan alkohol dengan cara fermentasi tetes ( maltose) dengan
bakteri saccharomyces cerefisiae dan H 2SO4 menghasilkan C2H5OH murni
95%.Ethanol dapat dihasilkan dengan proses hidrolisis dan fermentasi.
Ethanol banyak digunakan untuk pelarut, antiseptik, insektisida, bahan
bakar, dan lain-lain. Kebutuhan ethanol dalam negri cukup besar sehingga
untuk mencukupinya harus mengimport dari luar negeri, ini membuka
peluang baru untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Jaffarudin, 2017 .Pemurnian bioetanol fuel grade dari crude ethanol (variabel distilasi-
ekstraksi). Vol.2 No.2
Lily Surayya Eka Putri, Dede Sukandar. 2008. Konversi Pati Ganyong (Canna edulis
Ker.) Menjadi Bioetanol melalui Hidrolisis Asam dan Fermentasi. Volume 9,
Nomor 2 Halaman: 112-116
Misri,Gozan, Muhammad Samsuri, Fani Siti H., Bambang P dan M. Nasikin, 2007.
Sakarifikasi Dan Fermentasi Bagas Menjadi Ethanol Menggunakan Enzim
Selulase Dan Enzim Sellobiase. Jurnal Teknologi. Edisi 3. Halaman 20-215.
M,Samsuri, M. Gozan, R. Mardias, M. Baiquni, H. Hermansyah1, A. Wijanarko, B.
Prasetya, dan M. Nasikin. 2007. Pemanfaatan Sellulosa Bagas Untuk Produksi
Ethanol Melalui Sakarifikasi Dan Fermentasi Serentak Dengan Enzim Xylanase.
Makara Teknologi. Vol II (1). Halaman 17-24.
Slametryadi, I Ketut.1996. Pemanfaatan Limbah Bonggol Pisang Sebagai Bahan Baku
Pembuatan Etanol. Jurusan Pendidikan MIPA.Universitas Tadulako.

12

Anda mungkin juga menyukai