ETANOL (ALKOHOL)
LOGO BOSOWA
Disusun Oleh:
(123345678)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Negara yang secara luas telah menggunakan etanol sebagai bahan bakar adalah
Brasil. Negara tersebut memproduksi etanol dari tetes tebu dengan proses
fermentasi. Beberapa komoditas pertanian yang mengandung karbohidrat seperti
gula sederhana, pati dan selulosa (seperti rumput, kayu pohon, jerami) merupakan
sumber energi penting untuk fermentasi etanol. Sumber karbohidrat tersebut dapat
diperoleh dari kultivasi tanaman sumber energi, tanaman potensial yang tumbuh
secara alami, maupun limbah hasil pertanian. Untuk fermentasi etanol perlu
dipertimbangkan terlebih dahulu bahan-bahan yang akan dipilih. Bahan yang
mengandung gula memerlukan teknologi sederhana, bahan berpati juga melalui
penerapan teknologi sederhana yang telah dikembangkan, sedangkan untuk bahan
berselulosa memerlukan proses biokonversi yang lebih kompleks. Komoditas hasil
pertanian mengandung bahan berpati yang lazim dipakai untuk fermentasi etanol
misalnya serelia dan umbi-umbian. Golongan umbi-umbian seperti ubi kayu, ubi
jalar dan kentang telah banyak diteliti sebagai bahan pembuatan etanol.
BAB II
3
PEMBAHASAN
Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan pemabuk
dalam minuman beralkohol. Residu yang ditemukan pada peninggalan keramik
yang berumur 9000 tahun dari China bagian utara menunjukkan bahwa minuman
beralkohol telah digunakan oleh manusia prasejarah dari masa Neolitik. Etanol
dan alkohol membentuk larutan azeotrop. Karena itu pemurnian etanol yang
mengandung air dengan cara penyulingan biasa hanya mampu menghasilkan
etanol dengan kemurnian 96%. Etanol murni (absolut) dihasilkan pertama kali
pada tahun 1796 oleh Johan Tobias Lowitz yaitu dengan cara menyaring alkohol
hasil distilasi melalui arang. Lovoiser menggambarkan bahwa etanol adalah
senyawa yang terbentuk dari karbon, hidrogen dan oksigen.
Pada tahun 1808 Saussure dapat menentukan rumus kimia etanol. Lima puluh
tahun kemudian (1858), Couper menerbitkan rumus bangun etanol. Dengan
demikian etanol adalah salah satu senyawa kimia yang pertama kali ditemukan
rumus bangunnya. Rekaman sejarah penggunaan alkohol sebagai behan bakar
kendaraan dimulai dari Samuel Morey pada tahun 1826 mengembangkan mesin
dengan bahan bakar alkohol dan terpentin. Nicholas Otto pada tahun 1860,
mempergunakan alkohol sebagai salah satu bahan bakar mesin. Pak Otto dikenal
baik dengan pengembangan mesin pembakaran internal (Otto Cycles) di tahun
1876. Pada tahun 1908 Henry Ford memproduksi model T dimana mobil dapat
mempergunakan bahan bakar alkohol atau bensin, atau kombinasi dari keduanya.
Empat negara telah mengembangkan program etanol secara nyata yaitu Brasil,
AS, China dan Kolumbia. Etanol dapat diproduksi dari berbagai bahan makanan
seperti gula, beet, sorgum, singkong, ubi, rumput, gandum, hemp, knaf, kentang,
jagung, kayu, kertas, sampah selulosa ,dsb. Langkah produksi etanol adalah
pemurnian pati, pencairan dan pembentukan gula (hidrolisis), fermentasi,
distilasi, dehidrasi, denaturasi jika diperlukan. Selama fermentasi glukosa atau
gula diubah menjadi alkohol dan gas CO 2 sebagai berikut:
C6H12O6 → 2CH3CH2OH + 2CO2
4
tetraklorida, kloroform, dietil eter, etilena glikol, gliserol, nitrometana, piridin,
dan toluena. Etanol juga dapat larut dengan hidrokarbon alifatik ringan seperti
pentana dan heksana serta dengan klorida alifatik seperti trikloroetan dan
tetrakloroetil.
Melalui sintesa kimia melalui antara reaksi gas etilen dan uap air dengan asam
sebagai katalis. Katalis yang dipakai misalnya asam fosfat. Asam sulfat dapat
juga dipakai sebagai katalis, namun dewasa ini sudah jarang dipakai.
5
a. Penggunaan pelarut campuran minuman (intoxicant).
b. Sintesa bahan kimia lain.
c. Antiseptik topical etanol boleh digunakan sebagai pembasmi kuman (70%
hingga 85% etanol).
d. Penggunaan etanol terbesar adalah sebagai bahan bakar kendaraan bermotor,
bahan bakar roket, pesawat, pembangkit listrik, dan lain-lain. Bahan bakar
etanol tidak menimbulkan asap sehingga dapat digunakan untuk membuat
tungku penghangat di dalam ruangan. Etanol juga menghasilkan sedikit
karbon dioksida dan menggunakan sedikit oksigen.
e. Etanol telah digunakan secara luas sebagai pelarut zat aroma, perasa,
pewarna, dan obat-obatan. Dalam kimia, etanol menjadi pelarut dan bahan
baku untuk melakukan sintesis.
f. Etanol juga digunakan sebagai antiseptik dan sabun cuci tangan antibakteri
karena dapat membunuh organisme mikro dengan cara memisahkan lemak
dan proteinnya. Antiseptik ini efektif untuk membunuh sebagian besar
bakteri, jamur, dan beberapa jenis virus. Namun tidak efektif untuk
memusnahkan spora bakteri.
Etanol diklasifikasi sebagai sebuah alkohol primer yang berarti bahwa karbon
hidroksil yang melekat setidaknya memiliki dua atom hidrogen yang melekat
padanya juga. Banyak reaksi etanol yang terjadi pada gugus hidroksil.
a) Pembentuk Ester
Dengan adanya katalis asam, etanol bereaksi dengan asam karboksilat untuk
menghasilkan etil ester dan air dengan reaksi:
c) Pembakaran Etanol
Pembakaran sempurna etanol menghasilkan karbon dioksida dan air dengan
reaksi:
C2H5OH (l) + 3 O2 (g) → 2 CO2 (g) + 3 H2O (liq); −ΔHc = 1371 kJ/mol =
29.8 kJ/g = 327 kcal/mol = 7.1 kcal/g
6
C2H5OH (l) + 3 O2 (g) → 2 CO2 (g) + 3 H2O (g); −ΔHc = 1236 kJ/mol = 26.8
kJ/g = 295.4 kcal/mol = 6.41 kcal/g
d) Kimia Asam Basa
Etanol adalah molekul detral dengan pH larutan etanol dalam air hampir 7.
Etanol dapat dikonversi menjadi basa konjugasi melalui reaksi dengan logam
alkali seperti natrium hidrida:
2 CH3CH2OH + 2 Na → 2 CH3CH2ONa + H2
2.6 Keuntungan
Pada umumnya alkohol ditambahkan dalam bensin sebanyak 10% atau dikenal
dengan E10. Maksud penambahan pada mulanya untuk mengurangi emisi gas
CO dan sedikit meningkatkan nilai oktan. Angka oktan yang tinggi secara
langsung akan meningkatkan efisiensi kerja mesin modern. Keuntungan lain
penggunaan ethanol sebagai bahan bakar adalah rendahnya emisi gas berbahaya
hasil pembakaran daripada pembakaran buang bensin.Aditif MTBE pada
mulanya dipergunakan untuk meningkatkan nilai oktan, namun saat ini dilarang
dipergunakan. MTBE dapat dideteksi dan menyebabkan pencemaran pada air
tanah sehingga alkohol merupakan alternatif yang menarik untuk mengurangi
emisi gas CO.
7
khusus.
2.7 Kelemahan
KESIMPULAN
8
1. Etanol dapat dihasilkan dari tumbuhan yang mengandung karbohidrat.
2. Alkohol merupakan senyawa organik yang mengandung gugus hidroksil dengan
rumus C2H5OH yang menpunyai sifat-sifat tak berwarna mudah menguap
berbau khas mudah terbakar larut dalam air, titik didih 78,342 oC. Densitas
0,7893 gr/Lt.
3. Proses pembutan alkohol dengan cara fermentasi tetes ( maltose) dengan bakteri
saccharomyces cerefisiae dan H2SO4 menghasilkan C2H5OH murni 95%.
4. Ethanol banyak digunakan untuk pelarut, antiseptik, insektisida, bahan bakar,
dan lain-lain.
5. Kebutuhan ethanol dalam negri cukup besar sehingga untuk mencukupinya
harus mengimport dari luar negeri , ini membuka peluang baru untuk
merangsang peetumbuhan ekonomi.
6. Etanol dapat dihasilkan dengan proses hidrolisis dan fermentasi.
DAFTAR PUSTAKA
9
Anonim.2014.http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2014/12/etanol-artikel-
lengkap.html.Diakses pada 15 Desember 2015 pukul 20.00 WIB.
Faisal Assegaf. 2009. Prospek Produksi Bioetanol Bonggol Pisang (Musa Paradisiacal)
Menggunakan Metode Hidrolisis Asam Dan Enzimatis. (lomba karya tulis).
Lily Surayya Eka Putri, Dede Sukandar. 2008. Konversi Pati Ganyong (Canna edulis
Ker.) Menjadi Bioetanol melalui Hidrolisis Asam dan Fermentasi. Volume 9,
Nomor 2 Halaman: 112-116
Misri,Gozan, Muhammad Samsuri, Fani Siti H., Bambang P dan M. Nasikin, 2007.
Sakarifikasi Dan Fermentasi Bagas Menjadi Ethanol Menggunakan Enzim
Selulase Dan Enzim Sellobiase. Jurnal Teknologi. Edisi 3. Halaman 20-215.
Ratna Putri Puspita Sari. 2009. Pembuatan Etanol Dari Nira Sorgum Dengan Proses
Fermentasi. Seminar Tugas Akhir S1 Jurusan Teknik Kimia UNDIP 2009.
10