ROKET ETANOL
KELOMPOK 9
2. REYSHA OKTA
3. SALWA SAVADILA
KATA PENGHANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan karena atas rahmatNya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penyusunan makalah ini penulis sajikan sebagai
paduan pembelajaran bagi kami sendiri dan teman teman XII IPA-4, di dalam makalah ini
dapat mempelajari tentang cara Membuat Roket Etanol.
Kami mengucapkan terima kasih kepada para Guru-guru terutama guru FISIKA
dan teman teman yang telah membaca dan mempelajari makalah ini. Semoga
dengan makalah ini dapat meningkatkan hasil belajar yang maksimal bagi
teman-teman, kami dan orang lain.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………………..………i
Daftar Isi.………..……………………………………………………………………………………………………………….ii
BAB I Pendahuluan.………………………………………………………………….……………………………………..1
1.3 Tujuan.…………………………………………………………………………….……………………………………….…3
BAB II Pembahasan...…..………………………………………………………………………………………………..…4
Kesimpulan…………………………….………………………………………………………………………………………8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Negara yang secara luas telah menggunakan etanol sebagai bahan bakar adalah Brasil.
Negara tersebut memproduksi etanol dari tetes tebu dengan proses fermentasi. Beberapa
komoditas pertanian yang mengandung karbohidrat seperti gula sederhana, pati dan
selulosa (seperti rumput, kayu pohon, jerami) merupakan sumber energi penting untuk
fermentasi etanol. Sumber karbohidrat tersebut dapat diperoleh dari kultivasi tanaman
sumber energi, tanaman potensial yang tumbuh secara alami, maupun limbah hasil
pertanian. Untuk fermentasi etanol perlu dipertimbangkan terlebih dahulu bahan-bahan
yang akan dipilih. Bahan yang mengandung gula memerlukan teknologi sederhana, bahan
berpati juga melalui penerapan teknologi sederhana yang telah dikembangkan, sedangkan
untuk bahan berselulosa memerlukan proses biokonversi yang lebih kompleks. Komoditas
hasil pertanian mengandung bahan berpati yang lazim dipakai untuk fermentasi etanol
misalnya serelia dan umbi-umbian. Golongan umbi-umbian seperti ubi kayu, ubi jalar dan
kentang telah banyak diteliti sebagai bahan pembuatan etanol.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut:
2. Bagaimana prinsip kerja roket air menurut konsep impuls dan momentum ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara membuat roket Ethanol sederhana.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan pemabuk dalam
minuman beralkohol. Residu yang ditemukan pada peninggalan keramik yang berumur 9000
tahun dari China bagian utara menunjukkan bahwa minuman beralkohol telah digunakan oleh
manusia prasejarah dari masa Neolitik. Etanol dan alkohol membentuk larutan azeotrop.
Karena itu pemurnian etanol yang mengandung air dengan cara penyulingan biasa hanya
mampu menghasilkan etanol dengan kemurnian 96%. Etanol murni (absolut) dihasilkan
pertama kali pada tahun 1796 oleh Johan Tobias Lowitz yaitu dengan cara menyaring alkohol
hasil distilasi melalui arang. Lovoiser menggambarkan bahwa etanol adalah senyawa yang
terbentuk dari karbon, hidrogen dan oksigen.
Pada tahun 1808 Saussure dapat menentukan rumus kimia etanol. Lima puluh tahun
kemudian (1858), Couper menerbitkan rumus bangun etanol. Dengan demikian etanol adalah
salah satu senyawa kimia yang pertama kali ditemukan rumus bangunnya. Rekaman sejarah
penggunaan alkohol sebagai behan bakar kendaraan dimulai dari Samuel Morey pada tahun
1826 mengembangkan mesin dengan bahan bakar alkohol dan terpentin. Nicholas Otto pada
tahun 1860, mempergunakan alkohol sebagai salah satu bahan bakar mesin. Pak Otto dikenal
baik dengan pengembangan mesin pembakaran internal (Otto Cycles) di tahun 1876. Pada
tahun 1908 Henry Ford memproduksi model T dimana mobil dapat mempergunakan bahan
bakar alkohol atau bensin, atau kombinasi dari keduanya. Empat negara telah
mengembangkan program etanol secara nyata yaitu Brasil, AS, China dan Kolumbia. Etanol
dapat diproduksi dari berbagai bahan makanan seperti gula, beet, sorgum, singkong, ubi,
rumput, gandum, hemp, knaf, kentang, jagung, kayu, kertas, sampah selulosa, dsb. Langkah
produksi etanol adalah pemurnian pati, pencairan dan pembentukan gula (hidrolisis),
fermentasi, distilasi, dehidrasi, denaturasi jika diperlukan. Selama fermentasi glukosa atau
gula diubah menjadi alkohol dan gas CO, sebagai berikut: CH2O2CH.CH.OH + 2CO,
3
2.2Sifat-sifat Etanol
a. Sifat Fisik Etanol
Etanol adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dan sedikit berbau. Etanol
terbakar dengan api biru tanpa asap yang tidak selalu terlihat dalam cahaya normal.
Sifat fisik etanol berasal dari kelompok hidroksil. Gugus hidroksil etanol dapat ikut
dalam ikatan hidrogen.
b. Sifat Pelarut Etanol
Etanol adalah pelarut serbaguna karena dapat larut dengan air dan dengan banyak
jenis pelarut organik termasuk asam asetat, aseton, benzena, karbon tetraklorida,
kloroform, dietil eter, etilena glikol, gliserol, nitrometana, piridin, dan toluena. Etanol
juga dapat larut dengan hidrokarbon alifatik ringan seperti pentana dan heksana serta
dengan klorida alifatik seperti trikloroetan dan tetrakloroetil.
c. Sifat Mudah Terbakar
Etanol 40% larutan etanol dalam air akan terbakar jika dipanaskan sampai sekitar 26
°C. Titik nyala etanol murni adalah 16,60 *C, kurang dari rata-rata suhu kamar.
Minuman beralkohol yang memiliki konsentrasi etanol rendah dapat terbakar jika
terkena api atau percikan listrik. Titik nyala anggur biasa yang mengandung 12,5%
etanol adalah sekitar 52 °C. Efek wajan yang terbakar pada saat koki memasak
disebut Flambé.
4
2.4 Reaksi Etanol
Etanol diklasifikasi sebagai sebuah alkohol primer yang berarti bahwa karbon hidroksil yang
melekat setidaknya memiliki dua atom hidrogen yang melekat padanya juga. Banyak reaksi
etanol yang terjadi pada gugus hidroksil.
a. Pembentuk Ester
Dengan adanya katalis asam, etanol bereaksi dengan asam karboksilat untuk
menghasilkan etil ester dan air dengan reaksi:
RCOOH + HOCH.CH, RCOOCH.CH, + H₂O
Reaksi yang dilakukan pada industri skala besar ini memerlukan penghapusan air dari
campuran reaksi setelah dibentuk. Ester bereaksi dengan asam atau bahasa untuk
mengembalikan alcohol dan garam.
b. Dehidrasi Etanol
Asam kuat menyebabkan terjadinya dehidrasi parsial etanol. Jika suhu dehidrasi
melebihi sekitar 160 °C, dehidrasi penuh akan terjadi dan etilen menjadi produk
utamanya.
CH,CH,OHH2C=CH2 + H₂O (above 160 °C)
c. Pembakaran Etanol
Pembakaran sempurna etanol menghasilkan karbon dioksida dan air reaksi
Pembakaran Etanol Pembakaran sempurna etanol menghasilkan karbon dioksida
dan air dengan reaksi:
CH.OH (1) +30 (g) → 2 CO. (g) + 3 H.O (liq): -AH = 1371 kJ/mol 29.8 kJ/g =
327 kcal/mol = 7.1 kcal/g
CH,OH (1) +30 (g) →2 CO, (g) + 3 H₂O (g): -AH, 1236 kJ/mol =26.8 kj/g=
295.4 kcal/mol = 6.41 kcal/g
e. Halogenasi
Etanol bereaksi dengan hidrogen halida menghasilkan etil halida seperti etil klorida dan etil
bromida melalui reaksi SN2:
CH.CH.OH + HCI CH,CH.Cl + H₂O
5
f. Oksidasi
Etanol dapat dioksidasi menjadi asetildehida dan selanjutnya dioksidasi menjadi asam
asetat bergantung pada reaktan dan kondisi. Oksidasi semacam ini tidak diperlukan dalam
industri, tetapi di dalam tubuh manusia, reaksi oksidasi ini dikatalisis oleh hati. Produk hasil
oksidasi etanol yaitu asam asetat, merupakan zat nutrisi bagi manusia dan menjadi asetil
KOA yang dapat dijadikan energi.
2.5 Sifat Kimia/reaksi kimia alkohol dan eter pada Roket Etanol
6
7
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Gas yang dihasilkan oleh reaksi pembakaran merupakan faktor terpenting dalampercobaan ini
karena jika gas yang dihasilkan kurang maka botol tidak akan melesat jauh. Pada percobaan
ini alkohol/etanol yang menguap di dalam botol bereaksi dengan percikan listrik yang
dihasilkan oleh pemantik. Hasil dari pembakaran tersebut adalah gas CO2. Pada saat
dihasilkannya gas CO2, udara di dalam botol menjadi bertekanan tinggi. Maka udara didalam
botol keluar dengan sangat cepat yang membuat botol bekas menjadi terbang atau meluncur
dengan cepat. Alkohol adalah senyawa yang mudah menguap dan apabila terkena suatu panas
akan langsung bereaksi ( terbakar ).