Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KIMIA

ROKET ETANOL

DISUSUN OLEH : ALFIN SYAWALAN

KELOMPOK 9

KELAS : XII IPA 4

NAMA ANGGOTA: 1. ALFIN SYAWALAN

2. REYSHA OKTA

3. SALWA SAVADILA
KATA PENGHANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan karena atas rahmatNya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penyusunan makalah ini penulis sajikan sebagai
paduan pembelajaran bagi kami sendiri dan teman teman XII IPA-4, di dalam makalah ini
dapat mempelajari tentang cara Membuat Roket Etanol.

Kami mengucapkan terima kasih kepada para Guru-guru terutama guru FISIKA
dan teman teman yang telah membaca dan mempelajari makalah ini. Semoga
dengan makalah ini dapat meningkatkan hasil belajar yang maksimal bagi
teman-teman, kami dan orang lain.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………………..………i

Daftar Isi.………..……………………………………………………………………………………………………………….ii

BAB I Pendahuluan.………………………………………………………………….……………………………………..1

1.1 Latar Belakang...………………………………………………………………………………………………………...1

1.2 Rumusan Masalah..….…………………………………………………………………………………………….…..2

1.3 Tujuan.…………………………………………………………………………….……………………………………….…3

BAB II Pembahasan...…..………………………………………………………………………………………………..…4

2.1 Sejarah Etanol……………………………………………………………………………………………………….…….4

2.2 Sifat-sifat etanol…..……………………………………….…………………………………………………………….4

2.3 Kegunaan lain etanol…………………………………………………………………………………………………..5

2.4 Reaksi Etanol……………………………………………………………………………………………………………….6

2.5 Sifat kimia pada Roket Etanol……………………………………………………………………………………..7

BAB III Penutupan…………………………………………………………………………………………………………...8

Kesimpulan…………………………….………………………………………………………………………………………8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ethanol dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan dengan kandungan hidrokarbon tinggi ethanol


(disebut juga etil-alkohol atau alkohol saja), adalah alkohol yang paling sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Karena sifatnya yang tidak beracun bahan ini banyak dipakai
sebagai pelarut dalam dunia farmasi dan industri makanan dan minuman. Etanol tidak
berwarna dan tidak berasa tapi memilki bau yang khas. Bahan ini dapat memabukkan jika
diminum bila dalam minuman beralkohol atau arak, selain digunakan di dalam arak, etanol
juga digunakan sebagai bahan api menggantikan gasolin, Etanol sering ditulis dengan rumus
EtOH. Rumus molekul etanol adalah C.H-OH atau rumus empiris CH.O. Etanol merupakan
senyawa yang sering digunakan dalam industri kimia antara lain sebagai pelarut (40%),
untuk membuat asetaldehid (36%), eter, glikol eter, etil asetat dan kloral (9%). Kebutuhan
akan etanol semakin bertambah seiring dengan menipisnya persediaan bahan bakar minyak
bumi.

Negara yang secara luas telah menggunakan etanol sebagai bahan bakar adalah Brasil.
Negara tersebut memproduksi etanol dari tetes tebu dengan proses fermentasi. Beberapa
komoditas pertanian yang mengandung karbohidrat seperti gula sederhana, pati dan
selulosa (seperti rumput, kayu pohon, jerami) merupakan sumber energi penting untuk
fermentasi etanol. Sumber karbohidrat tersebut dapat diperoleh dari kultivasi tanaman
sumber energi, tanaman potensial yang tumbuh secara alami, maupun limbah hasil
pertanian. Untuk fermentasi etanol perlu dipertimbangkan terlebih dahulu bahan-bahan
yang akan dipilih. Bahan yang mengandung gula memerlukan teknologi sederhana, bahan
berpati juga melalui penerapan teknologi sederhana yang telah dikembangkan, sedangkan
untuk bahan berselulosa memerlukan proses biokonversi yang lebih kompleks. Komoditas
hasil pertanian mengandung bahan berpati yang lazim dipakai untuk fermentasi etanol
misalnya serelia dan umbi-umbian. Golongan umbi-umbian seperti ubi kayu, ubi jalar dan
kentang telah banyak diteliti sebagai bahan pembuatan etanol.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara kerja roket air sederhana ?

2. Bagaimana prinsip kerja roket air menurut konsep impuls dan momentum ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara membuat roket Ethanol sederhana.

a. Dapat mendesain roket.

b. Dapat menganalisis karakteristik lintas terbang dan gaya pada roket.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Etanol

Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan pemabuk dalam
minuman beralkohol. Residu yang ditemukan pada peninggalan keramik yang berumur 9000
tahun dari China bagian utara menunjukkan bahwa minuman beralkohol telah digunakan oleh
manusia prasejarah dari masa Neolitik. Etanol dan alkohol membentuk larutan azeotrop.
Karena itu pemurnian etanol yang mengandung air dengan cara penyulingan biasa hanya
mampu menghasilkan etanol dengan kemurnian 96%. Etanol murni (absolut) dihasilkan
pertama kali pada tahun 1796 oleh Johan Tobias Lowitz yaitu dengan cara menyaring alkohol
hasil distilasi melalui arang. Lovoiser menggambarkan bahwa etanol adalah senyawa yang
terbentuk dari karbon, hidrogen dan oksigen.

Pada tahun 1808 Saussure dapat menentukan rumus kimia etanol. Lima puluh tahun
kemudian (1858), Couper menerbitkan rumus bangun etanol. Dengan demikian etanol adalah
salah satu senyawa kimia yang pertama kali ditemukan rumus bangunnya. Rekaman sejarah
penggunaan alkohol sebagai behan bakar kendaraan dimulai dari Samuel Morey pada tahun
1826 mengembangkan mesin dengan bahan bakar alkohol dan terpentin. Nicholas Otto pada
tahun 1860, mempergunakan alkohol sebagai salah satu bahan bakar mesin. Pak Otto dikenal
baik dengan pengembangan mesin pembakaran internal (Otto Cycles) di tahun 1876. Pada
tahun 1908 Henry Ford memproduksi model T dimana mobil dapat mempergunakan bahan
bakar alkohol atau bensin, atau kombinasi dari keduanya. Empat negara telah
mengembangkan program etanol secara nyata yaitu Brasil, AS, China dan Kolumbia. Etanol
dapat diproduksi dari berbagai bahan makanan seperti gula, beet, sorgum, singkong, ubi,
rumput, gandum, hemp, knaf, kentang, jagung, kayu, kertas, sampah selulosa, dsb. Langkah
produksi etanol adalah pemurnian pati, pencairan dan pembentukan gula (hidrolisis),
fermentasi, distilasi, dehidrasi, denaturasi jika diperlukan. Selama fermentasi glukosa atau
gula diubah menjadi alkohol dan gas CO, sebagai berikut: CH2O2CH.CH.OH + 2CO,

3
2.2Sifat-sifat Etanol
a. Sifat Fisik Etanol
Etanol adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dan sedikit berbau. Etanol
terbakar dengan api biru tanpa asap yang tidak selalu terlihat dalam cahaya normal.
Sifat fisik etanol berasal dari kelompok hidroksil. Gugus hidroksil etanol dapat ikut
dalam ikatan hidrogen.
b. Sifat Pelarut Etanol
Etanol adalah pelarut serbaguna karena dapat larut dengan air dan dengan banyak
jenis pelarut organik termasuk asam asetat, aseton, benzena, karbon tetraklorida,
kloroform, dietil eter, etilena glikol, gliserol, nitrometana, piridin, dan toluena. Etanol
juga dapat larut dengan hidrokarbon alifatik ringan seperti pentana dan heksana serta
dengan klorida alifatik seperti trikloroetan dan tetrakloroetil.
c. Sifat Mudah Terbakar
Etanol 40% larutan etanol dalam air akan terbakar jika dipanaskan sampai sekitar 26
°C. Titik nyala etanol murni adalah 16,60 *C, kurang dari rata-rata suhu kamar.
Minuman beralkohol yang memiliki konsentrasi etanol rendah dapat terbakar jika
terkena api atau percikan listrik. Titik nyala anggur biasa yang mengandung 12,5%
etanol adalah sekitar 52 °C. Efek wajan yang terbakar pada saat koki memasak
disebut Flambé.

2.3Kegunaan Lain Etanol


a. Penggunaan pelarut campuran minuman (intoxicant)
b. Sintesa bahan kimia lain
c. Antiseptik topical etanol boleh digunakan sebagai pembasmi kuman (70% hingga
85% etanol).
d. Penggunaan etanol terbesar adalah sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, bahan
bakar roket, pesawat, pembangkit listrik, dan lain-lain. Bahan bakar etanol tidak
menimbulkan asap sehingga dapat digunakan untuk membuat tungku penghangat di
dalam ruangan. Etanol juga menghasilkan sedikit karbon dioksida dan menggunakan
sedikit oksigen.
e. Etanol telah digunakan secara luas sebagai pelarut zat aroma, perasa, pewarna, dan
obat-obatan. Dalam kimia, etanol menjadi pelarut dan bahan baku untuk melakukan
sintesis.
f. Etanol juga digunakan sebagai antiseptik dan sabun cuci tangan antibakteri karena
dapat membunuh organisme mikro dengan cara memisahkan lemak dan proteinnya.
Antiseptik ini efektif untuk membunuh sebagian besar bakteri, jamur, dan beberapa
jenis virus. Namun tidak efektif untuk memusnahkan spora bakteri.

4
2.4 Reaksi Etanol

Etanol diklasifikasi sebagai sebuah alkohol primer yang berarti bahwa karbon hidroksil yang
melekat setidaknya memiliki dua atom hidrogen yang melekat padanya juga. Banyak reaksi
etanol yang terjadi pada gugus hidroksil.
a. Pembentuk Ester
Dengan adanya katalis asam, etanol bereaksi dengan asam karboksilat untuk
menghasilkan etil ester dan air dengan reaksi:
RCOOH + HOCH.CH, RCOOCH.CH, + H₂O

Reaksi yang dilakukan pada industri skala besar ini memerlukan penghapusan air dari
campuran reaksi setelah dibentuk. Ester bereaksi dengan asam atau bahasa untuk
mengembalikan alcohol dan garam.

b. Dehidrasi Etanol
Asam kuat menyebabkan terjadinya dehidrasi parsial etanol. Jika suhu dehidrasi
melebihi sekitar 160 °C, dehidrasi penuh akan terjadi dan etilen menjadi produk
utamanya.
CH,CH,OHH2C=CH2 + H₂O (above 160 °C)

c. Pembakaran Etanol
Pembakaran sempurna etanol menghasilkan karbon dioksida dan air reaksi
Pembakaran Etanol Pembakaran sempurna etanol menghasilkan karbon dioksida
dan air dengan reaksi:
CH.OH (1) +30 (g) → 2 CO. (g) + 3 H.O (liq): -AH = 1371 kJ/mol 29.8 kJ/g =
327 kcal/mol = 7.1 kcal/g
CH,OH (1) +30 (g) →2 CO, (g) + 3 H₂O (g): -AH, 1236 kJ/mol =26.8 kj/g=
295.4 kcal/mol = 6.41 kcal/g

d. Kimia Asam Basa


Etanol adalah molekul detral dengan pH larutan etanol dalam air hampir 7. Etanol dapat
dikonversi menjadi basa konjugasi melalui reaksi dengan logam alkali seperti natrium
hidrida:
2 CH.CH.OH + 2 Na 2 CH,CH,ONa+ H₂

e. Halogenasi
Etanol bereaksi dengan hidrogen halida menghasilkan etil halida seperti etil klorida dan etil
bromida melalui reaksi SN2:
CH.CH.OH + HCI CH,CH.Cl + H₂O

5
f. Oksidasi

Etanol dapat dioksidasi menjadi asetildehida dan selanjutnya dioksidasi menjadi asam
asetat bergantung pada reaktan dan kondisi. Oksidasi semacam ini tidak diperlukan dalam
industri, tetapi di dalam tubuh manusia, reaksi oksidasi ini dikatalisis oleh hati. Produk hasil
oksidasi etanol yaitu asam asetat, merupakan zat nutrisi bagi manusia dan menjadi asetil
KOA yang dapat dijadikan energi.

2.5 Sifat Kimia/reaksi kimia alkohol dan eter pada Roket Etanol

6
7
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Gas yang dihasilkan oleh reaksi pembakaran merupakan faktor terpenting dalampercobaan ini
karena jika gas yang dihasilkan kurang maka botol tidak akan melesat jauh. Pada percobaan
ini alkohol/etanol yang menguap di dalam botol bereaksi dengan percikan listrik yang
dihasilkan oleh pemantik. Hasil dari pembakaran tersebut adalah gas CO2. Pada saat
dihasilkannya gas CO2, udara di dalam botol menjadi bertekanan tinggi. Maka udara didalam
botol keluar dengan sangat cepat yang membuat botol bekas menjadi terbang atau meluncur
dengan cepat. Alkohol adalah senyawa yang mudah menguap dan apabila terkena suatu panas
akan langsung bereaksi ( terbakar ).

Anda mungkin juga menyukai