Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ANALISIS MAKANAN, MINUMAN DAN KOSMETIK

“ ANALISIS MAKANAN DAN MINUMAN YANG MENGANDUNG PEMUT


IH “

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK V
1. Alma Yulan Palembang 8. Hildiyah R. Rinding 1701213
1701096 9. Priskila Ruhama Angelin
2. Riski Resawan Sarasak 1701231
1701128 10. Jesika Novita Sangrapu
3. Siti Hawa I Somadayo 19013072
1701149 11. Citra Anugrah Latif
4. Windayani Arpa Rising 19013078
1701162 12. Nurul Wahidah R
5. Herniyanti Payung 1701172 Wayasipang 19013082
6. Rofiq Ahmad Rasikin 13. Sitti Haerah Haruna
1701174 19013090
7. Muh. Naim Azis 1701194 14. Asfira 19013099

DOSEN PENGAMPUH MATAKULIAH : FAHRI MUBARAK, S.Si., M.Si.

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI MAKASSAR
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segenap limpahan ra
hmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini de
ngan judul “ANALISIS MAKANAN, MINUMAN DAN KOSMETIK YANG ME
NGANDUNG PEMUTIH” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, hal ini
karena kemampuan dan pengalaman kami yang masih ada keterbatasan.
Untuk itu, kami mengharpakan saran dan kritik yang sifatnya membangun,
demi perbaikan dalam makalah ini yang akan dating.
Semoga makalah ini bermanfaat sebagai sumbangsih demi menamb
ah pengetahuan terutama bagi pembaca umumnya dan bagi kami khusus
nya yang membuat makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang tel
ah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semo
ga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Makassar, Juni 2021

Kelompok V
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................i
DAFTAR ISI .........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ...........................................................................1
I.2 Perumusan Masalah...................................................................1
I.3 Tujuan ........................................................................................1
I.4 Manfaat ......................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
II.1 Pengertian .................................................................................3
II.2 Jenis-jenis Pemutih....................................................................3
II.3 Klorin (Cl2)..................................................................................
II.4 Bahaya Klorin (Cl2).....................................................................
II.5 Ciri-ciri Pangan Yang Mengandung Klorin (Cl2).........................
II.6 Metode Analisis Klorin (Cl2) .......................................................
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan ...............................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan
air, baik yang dioleh maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebag
ai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan pang
an, bahan baku pangan, dan atau pembuatan makanan atau minuman. M
akanan merupakan kebutuhan dasar utama bagi setiap manusia, karena d
i dalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk
memulihkan dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, mengatur prose
s dalam tubuh, perkembangbiakan dan menghasilkan energi untuk kepenti
ngan berbagai kegiatan dalam kehidupannya.
Di Indonesia, beras menjadi salah satu makanan pokok, karena bera
s salah satu bahan makanan yang mudah diolah, mudah disajikan, enak,
dan mengandung protein sebagai sumber energi sehingga berpengaruh b
esar terhadap aktivitas tubuh atau Kesehatan. Namun di zaman sekarang
ini beras di Indonesia itu tidak dimurnikan lagi dan banyak mengandung z
at kimia tambahan yang berbahaya. Masalah manipulasi mutu beras sebe
narnya sudah sering dilakukan pedagang atau penggilingan seperti penye
mprotan zat aromatic dan pemakaian bahan pemutih pada beras yang tida
k jelas dan tidak sesuai spesifikasi bahan tambahan yang diperbolehkan u
ntuk pangan, dan konsentrasi pemakaian di atas ambang batas berbahay
a bagi kesehatan manusia. Salah satu bahan kimia yang sering digunakan
yakni klorin (Cl2).
Klorin adalah bahan kimia yang biasa digunakan sebagai pembunuh
kuman. Zat klorin akan bereaksi dengan air membentuk asam hipklorus ya
ng diketahui dapat merusak sel-sel dalam tubuh. Klorin berwujud gas berw
arna kuning kehijauan dengan bau cukup menyengat. Penggunaan klorin
dalam pangan bukan hal yang asing. Klorin sekarang bukan hanya diguna
kan untuk bahan pakaian dan kertas saja, tetapi telah digunakan sebagai
bahan pemutih pada beberapa makanan, minum ataupun pada kosmetik,
agar yang berstandar medium menjadi berkualitas super.
Penelitian yang dilakukan oleh Ernawati (2017), menunjukkan seban
yak 17 sampel yang diteliti terdapat 5 sampel beras di Pasar Tanjung yan
g terbukti mengandung klorin dengan ciri fisik beras berklorin yaitu warnan
ya putih bening, beras terasa licin saat dipegang dan tidak meninggalkan
bekas di tangan, air cucian beras berwarna agak putih bersih dan tidak ker
uh.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 tahun
2012 tentang Bahan Tambahan Pangan, klorin bukan termasuk ke dalam
bahan tambahan pangan yang diizinkan ditambahkan dalam makanan de
ngan tujuan apapun. Penggunaan klorin dalam makanan dapat menimbulk
an gangguan baik jangka pendek maupun jangka panjang utamanya dala
m saluran gastrointestinal. Gangguan kesehatan yang terjadi dapat berup
a keracunan dan keluhan kesehatan (Kemenkes RI, 2012).
I.2 Rumusan Masalah
Dari latarbelakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masala
hnya yaitu antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan pemutih dan Klorin (Cl2)?
2. Apa saja jenis-jenis dari pemutih dalam kehidupan sehari-hari?
3. Bagaimana bahaya Klorin (Cl2) yang terdapat pada pangan?
4. Apa ciri-ciri bahan pangan yang mengandung Klorin (Cl2)?
5. Bagaimana metode analisis Klorin (Cl2) pada pangan?
I.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat diambil beberapa tujuan, diantar
anya:
1. Untuk mengetahui pengertian pemutih dan Klorin (Cl2).
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pemutih yang terdapat dalam kehidupa
n sehari-hari.
3. Untuk mengetahui bahaya Klorin (Cl2) yang terdapat pada pangan.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri pangan yang mengandung Klorin (Cl2).
5. Untuk mengetahui metode analisis Klorin (Cl2) pada pangan.
I.4 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar penulis maupun pemb
aca dapat mengetahui mengenai pemutih beserta jenis-jenisnya dan baha
ya Klorin (Cl2) yang banyak terkandung dalam bahan pangan atau bahan
baku pangan.
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Pengertian
Zat pemutih adalah senyawa yang dapat digunakan untuk menghilangkan
warnabenda, seperti pada tekstil, rambut dan kertas. Pemutih (bleaching a
gent) adalah bahan-bahan kimia yang dapat digunakan untuk mengatasi k
otoran yang membandel padapakaian. Penghilangan warna terjadi melalui
reaksi oksidasi (Fauziah, 2016)
Bahan pemutih bereaksi (mengoksidasi) kotoran (pada kain) sehingga kot
oran tidaktampak lagi (kain terlihat lebih bersih). Selain dengan kotoran, b
ahan pemutih juga akanbereaksi dengan zat warna (pada kain berwarna)
dan bereaksi dengan jaringan tubuh.Mengingat sifat bahan pemutih di ata
s, dituntut kehati-hatian pada penggunaan bahan
pemutih (Fauziah, 2016)
II.2 Jenis-jenis Pemutih
Bahan pemutih dibedakan berdasarkan jenis penggunaannya. Terda
pat beberapa jenis bahan pemutih yang digunakan dalam kehidupan seha
ri-hari, misalnya bahan untuk memutihkan pakaian, bahan pemutih kulit, d
an bahan pemutih untuk makanan (Parnomi, 2016).
1. Bahan Pemutih Pakaian
Bahan pemutih untuk pakaian adalah senyawa Klorin. Senyawa ini d
apat mengoksidasi zat warna yang melekat pada pakaian sehingga pakaia
n menjadi putih. Zat warna yang melekat pada pakaian dapat berasal dari
luar pakaian, dapat pula dari zat warna pada pakaian itu sendiri. Efek neg
atif bahan pemutih pakaian diantaranya dapat menyebabkan kita terbakar,
bersifat racun, berbahaya jika terkena mata.
2. Bahan Pemutih Kulit
Bahan pemutih untuk kulit tubuh manusia biasanya digunakan para
Wanita agar kulitnya kelihatan lebih putih. Bahan pemutih untuk kulit sang
at berbeda dengan bahan pemutih pakaian. Aluminium Stearat merupaka
n salah satu contoh bahan pemutih kulit.
3. Bahan Pemutih Makanan
Bahan pemutih untuk makanan biasanya digunakan untuk memutihk
an terigu, tepung sagu, dan tepung jagung agar makanan lebih kelihatan b
ersih dan tidak kusam warnanya. Beberapa contoh pemutih makanan yait
u benzoil peroksida, kalium bromate, kalsium iodat, dan asam askorbat. B
ahan pemustih makanan ini akan mengoksidasi pigmen karotenoid pada
makanan menjadi putih. Fungsi pemutih makanan adalah mengoksidasi g
ugus sulfhibrid dalam gluten menjadi ikatan disulfide. Ikatan ini bersifat me
nahan gas pada roti atau kue sehingga roti atau kue itu mengembang dan
berongga-rongga. Penggunaan pemutih makanan juga ada ambang batas
nya agar tidak berbahaya jika digunakan oleh manusia. Penggunaan yang
berlebihan akan menyebabkan rusaknya makanan.
II.3 Klorin (Cl2)
Klor (berasal dari bahasa Yunani Chloros, yang berarti “hijau pucat”),
adalah unsur kimia dengan nomor atom 17 dan symbol Cl termasuk dala
m golongan halogen. Klorin merupakan unsur kedua dari keluarga haloge
n, terletak pada halogen VII A periode III. Sifat kimia klorin sangat ditentuk
an oleh konfigurasi electron pada kulit terluarnya. Berdasarkan strukturnya
inilah yang membuatnya tidak stabil dan sangat reaktif. Hal ini disebabkan
karena struktur electron gas mulia (Rosita, 2017).
Klorin (Cl2) merupakan salah satu unsur yang ada di bumi dan jara
ng dijumpai dalam bentuk bebas, berwarna kuning kehijauan dan memiliki
bau menyengat. Pada umumnya klorin berikatan dengan unsur atau seny
awa lain membentuk garam natrium klorida (NaCl) ataumembentuk ion klo
rida pada air laut. Klorin biasa digunakan sebagai desinfektan, pemutih, p
embersih, atau pendingin (Hasan dalam Rohmah, 2017). Klorin dapat den
gan mudah larut dalam air, akan tetapi apabila kontak dengan uap maka a
kan berubah menjadi bentuk asam hipoklorus (HClO) dan asam hidroklori
k (HCl) yang dapat membentuk trihalometans (THMs). Ketidakstabilan asa
m hipoklorus membuatnya mudah menghilang dan membentuk oksigen b
ebas sehingga meningkatkan oksidasi klorin dan menimbulkan efek korosi
f (Departemen of Health and Human Services United States, 2007).
II.4 Bahaya Klorin
Penggunaan klorin dalam makanan dapat menimbulkan
gangguan baik jangka pendek maupun jangka panjang utamanya
dalam saluran gastrointestinal. Gangguan kesehatan yang terjadi
dapat berupa keracunan dan keluhan kesehatan (Kemenkes RI,
2012). Terdapat beberapa kasus keracunan yang diakibatkan oleh
klorin baik dalam bentuk gas maupun cair. Kasus keracunan klorin
yang pernah terjadi diantaranya keracunan di Baghdad di mana
terdapat lebih dari 500 orang mengalami keracunan akibat
menghirup gas klorin di Baghdad yang dikarenakan adanya
kebocoran mekanis sehingga menyebabkan ledakan klorin pada
pabrik pengolahan air (CNN, 2011).
II.5 Ciri-ciri Pangan Yang Mengandung Klorin (Cl 2)
Secara ilmiah, klorin adalah bahan kimia yang berfungsi sebagai
desinfektan atau pembunuh kuman. Zat kimia ini bersifat racun bagi tubuh
yang dalam perdagangan Internasional disimbolkan dengan lambang
tengkorak. Penggunaan klorin adalah bagian dari praktik curang sejumlah
pedagang beras dalam upaya menaikkan harga. Klorin digunakan pada
beras yaitu sebagai anti jamur dan efek putih dengan cara mencampurkan
ke dalam beras melalui proses perendaman maupun penyemprotan
sehingga beras menjadi putih, bersih, mengkilap, tidak mudah rusak dan
memiliki nilai jual yang tinggi. Padahal klorin biasa digunakan untuk
memutihkan kain. Klorin yang tertelan dapat menimbulkan nyeri dan
inflamasi pada mulut, kerongkongan, lambung, dan perut, serta iritasi
membran mukosa perut dan pernapasan. Dalam jangka panjang bisa
menyebabkan kanker hati dan ginjal ( Siti aminah dkk,2019 ).
Klorin digunakan secara meluas dalam pembuatan produk sehari-
hari (dalam bentuk acid dan garam hipoklorus). Klorin digunakan untuk
membunuh bakteri pada bekal minuman dan kolam renang. Digunakan
secara meluas di dalam pembuatan kertas, fungsi antiseptik, racun
serangga, bahan cat lukisan, produk-produk petroleum, plastik, obat-
obatan, tekstil, pelarut, dan banyak produk lainnya. Dipasaran klorin
banyak diperjualbelikan dalam bentuk kalsium hipoklorida atau yang
dikenal para pedagang kimia sebagai kaporit. Kaporit ini yang umum
digunakan sebagai pemutih ( Siti aminah dkk,2019 ).
II.6 Metode Analisis
Analisis Kualitatif untuk menentukan komponen klorin dalam sampel
beras dilakukan dengan prosedur. filtrat dipipet 2 ml, dimasukkan ke
dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan larutan Kalium Iodida dan
Asam Klorida encer, kemudian ditambahkan larutan kanji, jika terjadi
warna biru berarti positif mengandung klorin. Analisis Kuantitatif untuk
menentukan kadar klorin setiap sampel yang positif mengandung klorin,
dilakukan dengan terlebih dahulu membuat larutan baku AgNO3 0,02 N,
lalu larutan tersebut dibakukan, membuat larutan baku KCNS 0,02 N,
selanjutnya dibakukan.
Penentuan kadar klorin dilakukan dengan prosedur: ditimbang
seksama sampel beras yang telah dihaluskan sebanyak ± 5 gram,
dimasukkan ke dalam gelas piala, ditambahkan 15 ml Aqua dest, diaduk,
didiamkan 10 menit dan disaring kedalam erlenmeyer 250 ml. Residu
ditambahkan aqua dest 15 ml, diaduk, didiamkan 10 menit dan disaring
kedalam Erlenmeyer 250 ml yang telah berisi filtrat pertama. Filtrat lalu
ditambahkan 3 ml HNO3 6 N. Kemudian ditambahkan AgNO3 standar dari
dalam buret sebanyak 5 ml. Lalu ditambahkan 3 ml nitrobenzen dikocok
kuat untuk mengkoagulasi endapan, lalu ditambahkan 1 ml indikator
besi(III). Larutan tersebut dititrasi dengan perak nitrat yang tersisa dengan
larutan KSCN 0,02 N standar sampai larutan tepat berwarna kemerahan
yang permanen.
BAB III
PENUTUP
I.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa klo
rin merupakan salah satu bahan kimia yang paling sering disalahgunakan
sebagai bahan pemutih. klorin sendiri merupakan bahan pembersih kuma
n. Namun klorin sering digunakan sebagai pemutih pada bahan baku pang
an seperti beras. penyalahgunaan tersebut dapat berbahaya bagi kesehat
an. adapun metode analisis klorin dapat dilakukan dengan dua analisis, ya
itu analisis kualitatif untuk menentukan adanya senyawa klorin pada samp
el dan analisis kuantitatif untuk mengetahui kadar klorin yang terkandung
pada sampel.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen of Health and Human Services United States. 2007. Calcium
Hypochlorite/ Sodium Hypochlorite. United States : Departemen
of Health and Human Services.

Ernawati, Susi., dkk. 2017. Persepso Konsumen terhadap beras sehat


bogowonto. Surya Agritama Vol 6 No 2.

Fauziah, Tia Ayu. 2016. Pemutih. Universitas Negeri Surabaya :


Surabaya.

Hasan, A. 2006. Dampak Penggunaan Klorin. Jurnal Teknologi


Lingkungan 7(1) : 90-96.

Menkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1168/Menkes/Per/X/1999 tentang perubahan atas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 722/Menkes/Per/IX/1988 tentang
bahan tambahan makanan. Jakarta : Kemenkes RI : 1999.

Parnomi. 2016. Pembuatan Cairan Pemutih. Penerbit Puspa Swara.


Jakarta.

Rohmah, Shofiatur. 2017. Gambaran Konsumsi Udang Berklorin


Terhadap Keluhan Kesehatan Gastrointestinal Pekerja Sub
Kontak Perusahaan X. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol. 9 No.
1.

Rosita, Dewi., dkk. 2016. Analisis Kandungan Klorin Pada Beras yang
Beredar di Pasar Besar Kota Malang Sebagai Sumber Belajar
Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia. Vol 2 No. 1

Anda mungkin juga menyukai