Disusun Oleh :
1. Annisa Kesumawati (06101381924034)
2. Ayu Agustin (06101181924005)
3. Chyntia Meliana Siregar (06101281924016)
4. Farah Attiyah Nurrahmah (06101381924047)
5. Fatimah Az’zahra Hadi Pasha (06101281924023)
6. Grace Artha Paulina Pakpahan (06101281924020)
7. Indah Khovivah (06101281924065)
8. Marisa (06101281924032)
9. Novia Aquaristy Hutabarat (06101181924011)
10. Rakhel Dwi Melinda (06101181924013)
11. Sella Devyanti (06101281924027)
12. Wicke Fatry Aldila (06101381924054)
13. Yeni Fitryana (06101281924062)
Dosen Pengampuh :
1. Rodi Edi, S.Pd., M.Si.
2. Maefa Eka Haryani, S.Pd., M.Pd.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
karena telah memberikan kesempatan kepada kami sebagai penulis untuk menyelesaikan
makalah yang berjudul “Hakikat Belajar dan Pembelajaran”.
Dalam menulis makalah ini, Alhamdulillah kami selaku penulis tidak mendapat
kendala apapun terkait makalah ini, sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik
dan tepat waktu. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata
kuliah ini, karena telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini dan semua orang
yang terlibat yang telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Kami juga menyampaikan kepada para pembaca, jika dalam penulisan makalah ini
terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu kami dengan senang hati
menerima kritik, masukan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga apa yang di harapkan kami dapat dicapai dengan
sempurna.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................3
BAB I........................................................................................................................................................4
A.Latar Belakang..................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah……………………………………………...…………………………………5
C. Tujuan……………………………………………………………………………………………..5
BAB II....................................................................................................................................................6
A. Definisi Ketengikan…………………………………………………………………………….6
B. Definisi Antioksidan……………………………………………………………………………6
Kesimpulan……………………………………………………………………………………...….11
Saran………………………………………………………………………………………………...11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………12
3
BAB I
PENDAHULUAN
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting
dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Nana Syaodih Sukmadinata (2005)
menyebutkan bahwa bagian terbesar perkembangan individu berlangsung melalui
kegiatan belajar.
Proses belajar pada hakekatnya juga merupakan kegiatan mental yang tidak dapat
dilihat. Artinya, proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang belajar tidak
dapat disaksikan. Manusia hanya mungkin dapat menyaksikan dari adanya gejala-
gejala perubahan perilaku yang tampak. Oleh karena itu, George R. Knight (1982: 82)
menganjurkan lebih banyak kebebasan untuk berekspresi bagi peserta didik dan
lingkungan yang lebih terbuka sehingga peserta didik dapat mengerahkan energinya
dengan cara yang efektif. Lebih lanjut, peserta didik sebagai makhluk yang dinamis
harus diberi kesempatan untuk menentukan harapan dan tujuan mereka dan guru
pendidik lebih berperan sebagai penasehat, penunjuk jalan, dan rekan seperjalanan.
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.2 DEFINISI ANTIOKSIDAN
Dalam arti luas, antioksidan adalah segala zat yang dapat melindungi bahan
(tidak hanya makanan) dari autoksidasi, terlepas dari mekanisme tindakannya. Lebih
tepatnya, senyawa semacam itu harus disebut oksidasi inhibitor, dan hanya zat yang
menghambat oksidasi melalui reaksi dengan radikal bebas yang seharusnya disebut
antioksidan. Potensi pemulungan radikal bebas merupakan metode penting untuk
penentuan aktivitas antioksidan.
6
tidak aktif
7
dalam fase air. Antioksidan nonpolar tidak kehilangan aktivitasnya di bawah kondisi
serupa, karena mereka tetap dalam fase lipidic; dikatakan bahwa mereka memiliki
efek carry-through yang baik.
Minyak nabati agak sulit untuk distabilkan karena kandungan lemak tak jenuh
ganda yang tinggi asam. Keuntungannya adalah karena terdapat antioksidan
alamimdalam minyak nabati tersebut, seperti tokoferol. Tambahan antioksidan fenolik
biasanya menunjukkan efisiensi yang terbatas, tetapi penambahan sinergis sangat
membantu. Ascorbyl palmitate, fosfolipid, atau asam polivalen organik berguna
sebagai inhibitor pada minyak nabati. Kebanyakan minyak tak jenuh ganda diolah
dengan asam fosfat, sitrat, atau asam polivalen lainnya selama pemrosesan (mereka
ditambahkan dalam tahap penghilangan bau) sehingga beberapa sinergis sisa sering
muncul dalam minyak sulingan. Minyak yang mengandung antioksidan alami tingkat
tinggi, seperti minyak zaitun, minyak wijen, minyak beras dan lain-lain, sudah cukup
stabil dalam penyimpanan tanpa stabilisasi tambahan. Penambahan lebih lanjut dari
tokoferol ke kebanyakan tak jenuh ganda minyak nabati tidak efisien, karena
kandungan alaminya dalam minyak sangat mendekati optimal. Tokoferol asetat
terkadang ditambahkan untuk meningkatkan aktivitas vitamin, bukan untuk
memperpanjang umur simpan.
8
askorbat. Metode spektrofotometri tidak cukup selektif, karena semua
senyawa polifenol biasanya bereaksi sama dan ditentukan. Oleh karena itu,
mereka hanya cocok dalam kasus di mana satu antioksidan telah digunakan
atau setelah pemisahan sebelumnya atau jika penentuan antioksidan total
sudah cukup.
BAB III
PENUTUP
9
A Kesimpulan
Ketengikan merupakan kerusakan atau perubahan bau yang terjadi pada pangan
berlemak. Ketengikan dapat dicegah dengan menambahkan antioksidan ke dalam pangan
yang berlemak tersebut. Antioksidan adalah zat yang dapat melindungi bahan dari
autoksidasi. Fungsi dari antioksidan ini adalah sebagai penghambat oksidasi sehingga
mampu memperpanjang waktu penyimpanan makanan (sebagai bahan pengawet).
B Saran
Diharapkan dalam pengawetan pangan maupun yang lainnya, antioksidan yang
digunakan harus sudah sesuai dengan standar kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
10
Bintoro, N., Maharani, D.M., Rahardjo, B. (2012). Kinetika Perubahan Ketengikan
(Rancidity) Kacang Goreng Selama Proses Penyimpanan. Jurnal Agritech,
32(1) : 15-17.
Rahman, M.S. 2007. Handbook of Food Preservation 2nd ed. USA : CRC Press.
11