OLEH:
KELOMPOK III
Herlina 1701157
Rian Rustan 1701117
Vira Yunira 1701216
Muhammad Erwin 1701065
Diana Nur Khoiriah 1701204
Ainun fijar seruni Abdullah 1701134
Rani Wulandari 1701186
Yani irda mandasari 1701183
Nurul Khaerat Yusuf 19013101
Nur Hikmah Jainal 19013100
Ahyuni Hasbah 19013066
Aprilia C.Putri Mitan 19013087
Elisabeth Sipahelut 19013064
Destika Aqni 19013064
Hildayanty jasmin 19013060
Ahmad Mujahidin Irwan 19013065
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I...........................................................................................................5
PENDAHULUAN.........................................................................................5
I.1 Latar Belakang................................................................................... 5
I.2 Rumusan Masalah..............................................................................6
I.3 Maksud dan Tujuan Analisis...............................................................6
I.3.1 Maksud Analisis...........................................................................6
I.3.2 Tujuan Analisis.............................................................................6
I.3.2 Sumber Data................................................................................6
BAB II..........................................................................................................8
PEMBAHASAN...........................................................................................8
II.1 Pengertian Makanan, Minuman dan Kosmetik..................................8
II.1.1 Pengertian Makanan...................................................................8
II.1.2 Pengertian Minuman...................................................................9
II.1.3 Pengertian Kosmetik.................................................................10
II.2 Langkah-langkah Analisis Makanan................................................11
II.2.1 Analisis Makanan Yang Mengandung Natrium Benzoat...........11
II.2.2 Hasil Analisis Makanan yang mengandung Natrium Benzoat...13
II.3 Langkah-langkah Analisis Minuman................................................13
II.3.1 Analisis Minuman Yang Mengandung Natrium Benzoat...........13
II.3.2 Hasil Analisis Minuman Yang Mengandung Natrium Benzoat. .15
II.4 Langkah-langkah Analisis Kosmetik................................................16
II.4.1 Analisis Kosmetik yang mengandung paraben.........................16
II.4.2 Hasil Analisis Kosmetik Yang Mengandung Paraben...............18
II.5 Langkah-langkah Analisis Makanan................................................18
II.5.1 Analisis Makanan Yang Mengandung Boraks...........................18
II.5.2 Hasil Analisis Makanan yang mengandung Boraks .................19
II.6 Langkah-langkah Analisis Makanan................................................20
II.6.1 Analisis Makanan Yang Mengandung Formalin........................20
II.6.2 Hasil Analisis Makanan yang mengandung Formalin................21
BAB III.......................................................................................................23
PENUTUP.................................................................................................23
III.1 Kesimpulan.....................................................................................23
III.2 Saran..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..….24
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia industri khususnya industri pangan sangatlah
pesat seiring dengan banyaknya permintaan pasar yang meningkat. Hal
ini disebabkan dengan semakin banyaknya penduduk yang berperan
sebagai konsumen. Makanan dan minuman merupakan benda yang tak
dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain makanan
dan minuman merupakan kebutuhan pokok kita sebagai makhluk hidup.
Untuk kontinuitas pemasaran, industri pangan harus selalu
mengusahakan agar produk-produk yang dihasilkan mempunyai kualitas
yang baik. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya kecurangan yang
dilakukan oleh pihak industri pangan tersebut melainkan hanya
memikirkan keuntungan yang diperoleh.
Penggunaan zat pengawet dalam industri pangan bukanlah hal yang
asing kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Khususnya pada industri
minuman kemasan. Zat pengawet digunakan sebagai tambahan pada
minuman agar minuman dapat dikonsumsi dalam batas waktu yang lama.
Banyak jenis minuman kemasan yang kita jumpai di pasar yang
menggunakan zat pengawet. Pada umumnya pihak produsen minuman
kemasan mencantumkan komposisi, nilai kandungan gizi, batas
kadaluarsa dari produk kemasan yang diproduksi mereka, dan begitu juga
untuk jenis zat pengawet yang digunakan biasanya tertera dalam label
kemasannya. Namun terkadang kita sering terkecoh dan terlalu percaya
dengan apa yang tertera saja tanpa kita tahu kebenarannya. Dengan
demikian sudah pasti kita sebagai konsumenlah yang paling dirugikan
dalam hal ini.
Pengawetan konvensional sudah sejak dulu digunakan seperti
pengeringan, penggaraman, pembekuan, serta fumigasi dan sampai
sekarang masih digunakan walaupun hasil yang didapatkan kurang
memuaskan karena hasil yang diperoleh sedikit sedangkan kebutuhan
manusia akan pangan sangat besar sehingga para peneliti mencari
alternatif baru untuk menyeimbangkan produksi pangan dengan
kebutuhan manusia.
Penggunaan zat pengawet sebagai bahan tambahan pada minuman
kemasan mempunyai aturan baik dari jenis yang digunakan maupun dari
segi konsentrasinya. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
yang tertera dalam Menkes No. 722/Menkes/Per/IX /1988
III.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis dapat disimpulkan makanan dan minuman yang
beredar dipasaran tidak mengandung zat berbahaya tetapi batas
penggunaan pengawet banyak yang melewati batas yang telah ditentukan
oleh BPOM. Pada kosmetika yang dianalisis tidak ada kosmetika
dipasaran yang mengandung zat pengawet berbahaya. Begitupun dengan
ambang batas penggunaan zat pengawet tidak didapatkan penggunaan
yang melebihi batas maksimum pengunaan pengawet berdasarkan
BPOM.
III.2 Saran
Isi dari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih teliti dan detail dalam menjelaskan tentang analisis
diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan bisa dipertangung
jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, P., Noorhamdani, AS., Irene Griselda C., 2011, Uji Efektivitas
Antibakteri Ekstrak Etanol Bawang Putih (Allium sativum)
terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans Penyebab Karies
Secara In Vitro, Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya.
Anonim. 2013. 1000 Tanaman Khasiat dan Manfaatnya.