Anda di halaman 1dari 6

FARMAKOGNOSI II

STANDARISASI BAHAN BAKU OBAT BAHAN ALAM

DOSEN PENGAMPU : LA HAMIDU, M.FARM

KELOMPOK 4 :
1. DEKA WAHYU KURNIAWAN 202001217P
2. EVIANA
3. RIYANTI AMALIA 202001212P

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ADILA


BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2022

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah obat bahan
alam “STANDARISASI BAHAN BAKU OBAT BAHAN ALAM”.

Makalah ilmiah ini kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Farmakognosi II. Kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah obat bahan alam “STANDARISASI BAHAN
BAKU OBAT BAHAN ALAM” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Bandar Lampung, 8 Juni 2022

   
                                                                                              Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ..................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................... 3

A. Standarisasi .............................................................................. 3
B. Standarisasi Simplisia ............................................................. 3
C. Standarisasi Ekstrak ............................................................... 6

BAB III KESIMPULAN ..................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 20

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pemakaian sumber herbal sebagai pengobatan telah lama di gunakan oleh manusia.
Produk herbal sudah di gunakan manusia sejak 4000 tahun yang lalu dan pemakaian herbal
sebagai obat merupakan budaya pengobatan paling kuno yang mana di setiap tempat di
dunia memiliki budayanya masing masing. Meningkatnya ilmu pengetahuan membuat
peneliti menemukan berbagai obat dengan sumber sintetis dan semi sintesis dengan senyawa
aktif obat yang sudah terstandar dosis dan mekanisme pengobatannya serta sudah terjamin
keamanan, khasiat dan kualitasnya.

Kekurangan dari penggunaan herbal sebagai obat dalam hal standarisasi, banyak
tanaman yang secara empiris di ketahui memiliki efek farmakologi yang berguna tetapi tidak
terstandarisasi sehingga profil keamanan, khasiat dan kualitas sumber herbal menjadi
bervariasi dari setiap produknya dan sulit dikontrol kualitasnya.

Indonesia merupakan negara besar yang terkenal karena keanekaragamannya, salah


satunya adalah keanekaragaman hayati (megabiodiversity) khususnya tumbuhan. Selain itu
Indonesia juga memiliki keanekaragaman etnis yang memiliki berbagai macam pengetahuan
tentang obat tradisional yang menggunakan bahan-bahan dari tumbuhan. Banyak dari jenis
tumbuhan itu telah ribuan tahun digunakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan dokter
sebagai bahan obat atau jamu tradisional untuk berbagai macam penyakit dan memberikan
hasil yang baik bagi pemeliharaan kesehatan serta pengobatan (Mills, 1996).

Di bumi ini diperkirakan terdapat 40.000 spesies tumbuhan. Dari jumlah tersebut
sekitar 30.000 spesies hidup di kepulauan Indonesia dan sekurang-kurangnya 9.600 spesies
diketahui berkhasiat obat, tetapi baru 300 spesies yang telah dimanfaatkan sebagai bahan
baku obat tradisional dan industri obat tradisional (Kemenkes RI, 2007).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Standarisasi Obat Bahan Alam ?
2. Apa saja Parameter Standarisasi Obat Bahan Alam ?
3. Bagaimana Hasil Evaluasi Standarisasi Obat Bahan Alam ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Standarisasi Obat Bahan Alam
2. Menjelaskan parameter-parameter Standarisasi Obat Bahan Alam
3. Menjelaskan Evaluasi Standarisasi Obat Bahan Alam

BAB II
PEMBAHASAN

A. Standarisasi
Serangkaian parameter, prosedur dan cara pengukuran yang hasilnya merupakan
unsur – unsur terkait paradigma mutu kefarmasian, mutu dalam artian memenuhi syarat
standar (kimia, biologi dan farmasi).
Tujuan dari standarisasi adalah konsisteni produk dari batch ke batch, jumlah ekstrak
per unit donis, indikasi adanya kehilangan atau degradasi selama proses produksi, dan
mencegah pemalsuan simplisia.
Keuntungan yang diperoleh konsumen dengan adanya standarisasi adalah kandungan
aktif dalam produk konstan sehingga tujuan terapi tercapai. Sedangkan keuntungan bagi
produsen adalah proses produksi lebih efektif, dipercaya, dan meminimalkan kesalahan dan
kerugian.
Selain memiliki keuntungan, dalam melakukan standarisasi juga ditemukan kendala
yaitu, susah dilakukan untuk obat dengan efek farmakologi tidak terukur misalnya
antioksidan, butuh biaya besar, butuh peralatan dan keahlian khusus, zat aktif tidak diketahui
dan senyawa standar tidak tersedia.

Standarisasi menurut American Herbal Product Assosiation adalah suatu informasi


dan kontrol yang pasti dan dilakukan untuk mendapatkan produk dengan komposisi hasil
konsisten yang berkelanjutan dan terjamin kemanan kualitas dan khasiat yang di dapatkan.
Menurut WHO Parameter standarisasi yang di butuhkan untuk obat herbal antara lain
standarisasi organoleptik, standarisasi mikroskopik, standarisasi fisika, standarisasi kimia
dan standarisasi biologi.

Anda mungkin juga menyukai