PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lebih tinggi untuk terkena penyakit seperti penyakit jantung coroner (PJK)
LDL kolesterol dan penurunan kadar HDL kolesterol.2 Obesitas tidak lagi
waktu yang lama yaitu total energy expenditure lebih kecil dibandingkan
dalam lemak subkutan dan visceral. Bentuk utama energy potensial kimia
1
2
dapat terjadi pada orang kurus bahkan usia muda. Pada penyakit ini fungsi
dan struktur dari jaringan atau organ tertentu dapat memburuk dari waktu ke
waktu. Penyakit yang termasuk dalam kelompok ini antara lain Penyakit
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Teh Hijau.
Hijau.
kolesterol
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
4
2. Bagi Akademi
3. Bagi Masyarakat
E. Ruang Lingkup
F. Orisinalitas Penelitian
A. Orisinalitas Penelitian
Nama
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
penulis
1. Kartika Pengaruh Setelah pemberian perlakuan DTL
Dewi (2008) Ekstrak Teh + ETH, kadar trigliserida
Hijau (Camellia menunjukkan perbedaan yang
Sinensis var. sangat bermakna (p < 0,001)
5
BAB II
7
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Obesitas
a. Pengertian
sampai 2-6 kali lebih sering atau banyak dari mereka yang lemak
tubuhnya normal.9
umur, akan tetapi pada anak biasanya timbul saat menjelang remaja
a) Faktor makanan
b) Faktor psikologi
c) Faktor genetika
9
menahun seperti :
3) Stroke
5) Gagal jantung
10
usus besar)
darah)
1) Diet
dikonsumsi perhari.
2) Berolahraga
3) Perubahan Perilaku
c. Pengobatan
kerja. Obat yang yang hanya bekerja secara lokal tidak menggangu
2. Teh Hijau
polifenol dalam jumlah yang tinggi yaitu 30-40%, lebih tinggi dari
Gambar 2.1
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Genus : Camellia
pada teh hijau juga mampu memerkuat dinding sel darah merah dan
jantung koroner.12
3. Kolesterol
a. Definisi Kolesterol
didalam sel (membrane sel) dalam tubuh. Bukan hanya itu saja,
dari luar dan 20% dibuat sendiri oleh tubuh kita. Dan paling sedikit
b. Sumber kolesterol
c. Fungsi Kolesterol
UVdari matahari.
makan.
testosteronemaupun estriol.
d. Sintesis Kolesterol
e. Balance Kolesterol
terlebih pada jaringan otak (dalam air susu), hormone kelamin, dan
pertahanan.21
f. Jenis-jenis Kolesterol
1) Makanan
2) Faktor Genetik
19
3) Usia
kolesterol menurun.24
4) Obesitas
sebagai lemak.24
5) Kurang Pengetahuan
6) Aktivitas Fisik
yang menyenangkan.24
7) Jenis Kelamin
hormone.25
antara HDL
terjadinya artheklerosis.21
obesitas.
2) Diabetes mellitus
maka energi terpaksa dibuat dari sumber lai, seperti lemak dan
3) Hipertensi
meningkat.20
4) Obesitas
1) Pra Analitik
selesai dikerjakan.
a) Kondisi Pasien
memerlukan puasa)
sampel :
hemolisis.
dengan persyaratan.
2) Analitik
a. Alat
b. Reagen
adalah :
2) Suhu penyimpanan
28
dan stabilitas)
c. Metode
d. Prosedur
1) Centrifuge
seimbang.
2) Fotometer
di lakukan.
3) Pemipetan
sebagainya.26
pengujian.
Tahap praTeori
4. Kerangka analitik
1. Persiapan pasien
a) Asupan makanan Tahap analitik Tahap pasca
b) Obat-obatan yang analitik
1. Persiapan
dikonsumsi. reagen. 1. Pencatatan
c) Aktifitas fisik 2. Metode 2. Pelaporan
2. Persiapan spesimen 3. Alat Yang hasil
a) Pembendungan vena Digunakan
b) Hemolisis 4. Prosedur
Penelitian
3. Penyimpanan Sampel
30
5. Kerangka konsep
6.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah
eksperimen. Desain penelitian yang dipakai adalah one group pre-post test
design.
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
1. Populasi
D. Variable Penelitian
The Hijau
Kadar Kolesterol
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Ekslusi
b. Sampel lipemik.
33
F. Definisi oprasional
Tabel 3.1
meliputi nama, umur, tinggi, berat badan dan quisoner. Sampel yang dapat
H. Instrumen Penelitian
a. Alat
2) Tabung Reaksi
5) Centrifuge
6) Blue tip
7) Yellow tip
8) Spuit steril
9) Tourniquet
10) Waterbath
11) Timer
b. Bahan
2. Reagen
a. Alkohol
a) 4 x 30 ml enzym reagent :
Phenol 5 mmol/l
I. Prosedur Kerja
c. Menengangkan kulit vena itu dengan jari tengah kiri supaya vena
d. Menusuk kulit dengan jarum dan spuit dengan tangan samai ujung
f. Melepaskan pembendung
tersebut.
dengan kapas.
37
didihkan.
gr teh hijau.
dalam sampel.
c. Reaksi
38
Cholesterol Esterase
Kolesterol ester + H2O kolesterol + asam lemak
Peroxidase
2H2O2 + 4 – aminophenazone + phenol quinonimine +
4H2O
d. Prosedur pemeriksaan
Program : C/st
J. Analisis Data
tidak normal maka dilakukan uji statistik non parameterik yaitu uji
Wilcoxon test.
40
BAB VI
A. Hasil
Teh Hijau
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kadar Kolesterol 30 112.2 275.3 148.953 37.4901
Sebelum
Kadar Kolesterol Setelah 30 108.3 270.5 144.677 36.6441
Valid N (listwise) 30
mengkonsumsi teh hijau adalah 148,9 mg/dl, dengan simpangan baku 37,4901
mg/dl dan kadar minimum 112,2 mg/dl. Sedangkan kadar rata rata kolesterol
sesudah mengkonsumsi teh hijau adalah 144,6 mg/dl, dengan simpangan baku
36,64441 mg/dl, kadar maksimum 270,5 mg/dl dan kadar minimum 108,3 mg/dl.
Data tersebut diuji normalitas data dengan uji Shapiro wilk yang didapatkan data
41
berdistribusi tidak normal, kemudian dilanjutkan uji sttistik dengan Wilxocon test.
Hasil dari uji normalitas dan uji statistik dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Mengkonsumsi P=0,000
Teh Hijau
P=0,000
Sesudah
Mengkonsumsi P=0,000
Teh Hijau
Data tersebut diolah dan dianalisa menggunakan uji normalitas menggunakan data
Shapiro Wilk. Dari Uji Shapiro Wilk didapatkan P=0,000 dan P=0,000 (P=0,05)
dengan uji test Wilcoxon test. Dari uji Wilcoxon test didapatkan P=0,000 (P=0,05)
B. Pembahasan
Teh Hijau 40gr/hari selama 7 hari berturut turut berpengaruh terhadap kadar
sebelum dan sesudah mengonsumsi Teh Hijau yaitu P=0,000 (p<0,05) yang
42
menunjukan ada perbedaan yang begitu signifikan antara kadar kolesterol sebelum
Polifenol pada teh hijau berupa katein dan flavanol. Senyawa ini
BAB V
A. Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan kadar kolesterol sebelum dan sesudah mengonsumsi Teh
mg/dl.
2. Rerata Kadar kolesterol sesudah mengonsumsi Teh Hijau adalah 144,677 mg/dl.
B. Saran
1. Bagi tenaga analis diharapkan lebih teliti dan terampil dalam penatalaksanaan
tahap pra-analitik karena faktor ini mempunyai presentase yang sangat besar untuk
tahap selanjutnya
2. Bagi peneliti lain agar melakukan penelitian pemeriksaan lemak darah yang
3. Bagi masyarakat diharapkan lebih memanfaatkan Teh Hijau sebagai salah satu
LAMPIRAN I
LAMPIRAN II
Quisioner Responden
Quisioner untuk responden dalam penelitian yang berjudul
Pengaruh Teh Hijau (Camellia sinensis. L Kutze) Terhadap Kadar Kolesterol Pada
Penderita Obesitas :
Nama :
46
Usia :
Jenis Kelamin :
Berat Badan :
Tinggi Badan :
IMT :
Pekerjaan :
Jawablah pertanyaan dibawah ini :
LAMPIRAN IV
1. Seskriptif Statistika
47
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kadar kolesterol sebelum30 110.2 484.5 209.507 69.3695
Kadar kolesterol sesudah 30 99.8 411.8 182.147 58.4024
Valid N (listwise) 30
2. Explore
Descriptives
Statistic Std. Error
Kadar kolesterol Mean 209.507 12.6651
sebelum 95% Confidence Interval Lower Bound 183.604
for Mean
Upper Bound 235.410
5% Trimmed Mean 201.998
Median 198.300
Variance 4812.123
Std. Deviation 69.3695
Minimum 110.2
Maximum 484.5
48
Range 374.3
Interquartile Range 54.3
Skewness 2.351 .427
Kurtosis 8.194 .833
Kadar kolesterol Mean 182.147 10.6628
sesudah 95% Confidence Interval Lower Bound 160.339
for Mean
Upper Bound 203.954
5% Trimmed Mean 175.743
Median 172.600
Variance 3410.842
Std. Deviation 58.4024
Minimum 99.8
Maximum 411.8
Range 312.0
Interquartile Range 49.9
Skewness 2.320 .427
Kurtosis 7.943 .833
3. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Kadar kolesterol sebelum.192 30 .006 .794 30 .000
Kadar kolesterol sesudah .180 30 .014 .795 30 .000
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
49
Syarat :
Hasil uji Normalitas data ddapat nilai (sig) < 0,05 ini menunjukan data tidak
berdistribusi normal, karena data penelitian tidak berdistribusi tidak normal maka
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Kadar kolesterol sesudah Negative Ranks 30a 15.50 465.00
Positive Ranks 0b .00 .00
Kadar kolesterol sebelum
Ties 0c
Total 30
a. kadar kolesterol sesudah < kadar kolesterol sebelum
b. kadar kolesterol sesudah > kadar kolesterol sebelum
50
Test Statisticsa
Kadar kolesterol sesudah kadar kolesterol sebelum
mengkonsumsi Teh Hijau
-4.782b
Asymp. Sig. (2- .000
tailed)
51
Hipotesis :
Ho statistic = Tidak ada perbedaan nyata atau bermakna antara kadar koesterol
Ha statistic = Ada perbedaan yang nyata atau bermakna antara kadar kolesterol
Penarikan Kesimpulan :
Dari hasil uji Wilcoxon Rank Test dapat dikehatuhi nilai sig p=0,000 (p<0,005) yang
LAMPIRAN VII
GRAFIK HASIL PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL SEBELUM DAN
SESUDAH MENGONSUMSI TEH HIJAU
52
53
54
55