Anda di halaman 1dari 39

NEMATODA JARINGAN

Nurlaili Farida M, S.KM.,M.Sc


Prodi D3 Analis Kesehatan
STIKes Guna Bangsa Yk

nurlailifarida@gmail.com
Wuchereria bancrofti

Penyakit
Wukereriasis
Hospes
Manusia
Distribusi geografik
Tersebar luas di India, asia Tenggara, Cina,
Afrika Timur dan Kepulauan Pasifik. Strain
nocturnal periodic ditemukan di Asia, Afrika dan
Fasifik Barat, sedangkan strain diurnal periodic
banyak ditemukan di Pasifik Selatan.
Vektor
Perkotaan : nyamuk Culex quinguefasciatus
Pedesaan : nyamuk Anopheles atau Aedes
MORFOLOGI
MIKROFILARIA
• Panjang dapat mencapai 300µm,
lebar 8µm
• Bentuk lekuk halus, bersarung
pucat
• Mempunyai selubung hialin
• Inti atau sel somatic berbentuk
granula, tidak saling bertumpuk,
halus teratur dan tidak
memenuhi ujung ekor
• Perbandingan panjang dengan
lebar kepala 1:1
Mikrofilaria W.bancrofti
• Bentuk seperti rambut,
Cacing Dewasa
filiform, berwarna putih susu
• Cacing jantan panjangnya
2,5 -4 cm, ekor melengkung
dan dilengkapi dua spikulum
yang tidak sama panjangnya
• Cacing betina panjangnya
dapat mencapai 10 cm,
ekornya runcing.
EPIDEMIOLOGI

Serangga penularnya adalah nyamuk Anopheles sp,


culex sp dan Aedes sp Spesies-spesies nyamuk
tersebut umum ditemukan di daerah urban, rural dan
pantai, hutan tropis, dan savanna.
PATOLOGI KLINIS

• Cacing dewasa menyebabkan limfadenitis,


limfangitis etrogad, demam, hidrokel,
elefantiasis mammae & alat kelamin

• Mikrofilaria menyebabkan occult filariasis


SIKLUS
HIDUP
Cacing dewasa dlm
kelenjar & saluran
limfe

Larva 3--
Mikrofilaria dalam
kelenjar/sal.limfe--
darah
larva 4--larva 5

Larva 3 (infektif)
Terisap nyamuk
masuk tubuh
Larva 1 larva
melalui gigitan
2--3
nyamuk
Patogenesis & Gejala Klinis

Jalannya penyakit filariasis dibagi menjadi 3 tahap

1. Masa inkubasi biologis


Masuknya larva stadium 3 dlm tubuh, sampai
terdapat mikrofilaria utk pertamakalinya dlm
darah. Lm < 1 thn, biasanya tdk ada gejala

2. Masa paten tanpa gejala


Terdapatnya mikrofilaria di dlm darah sampai
timbul peradangan. Di tempat endemik, penderita
tdk sadar bahwa di darahnya mengandung
parasit filaria
3. Stadium akut
Penderita mengeluh demam,
pembesaran kelenjar limfe (nyeri &
panas), limfangitis, limfadenitis. Beralih
sampai stadium menahun dengan
gejala limfedema dan elefantiasis,
sampai elefantiasis mammae & alat
kelamin
DIAGNOSA

• Cacing dewasa kadang-kadang dapat ditemukan


pada biopsi kelenjar limfe
• Pemeriksaan microfilaria dalam sirkulasi darah,
microfilaria juga dapat ditemukan dari cairan
hidrokel
PENCEGAHAN

• Pemberantasan nyamuk dan mematikan parasit


dalam badan manusia yang merupakan sumber
infeksi.
• Penyemprotan residu di dalam rumah dan
pemakaian larvasida dapat berhasil terhadap
Culex quinguefasciatus dan nyamuk domestic
PENGOBATAN

Obat yg saat ini dianggap baik adalah


dietilkarbamasin (DEC/Hetrasan) dgn dosis 6
mg/kg berat badan per hari, sebanyak 12
dosis atau lebih. Obat ini tidak bersifat toksik
dan tdk menyebabkan resisten.
Brugia
malayi

Penyakit
Filariasis malayi, Malayan filariasis
Hospes
Manusia, kera, kucing, anjing dan lain-lain
Distribusi geografik
Hanya terdapat di Asia dan penyebarannya
terutama di pedesaan
Vektor
Anopheles barbirostris
MORFOLOGI
Microfilaria
• Panjang ± 230 mikron, bersarung merah
• Lekuk badan kaku
• Panjang ruang kepala dua 2x lebarnya
• Badan mempunyai inti-inti yang tidak teratur, ekor
mempunyai 1-2 inti tambahan.
Cacing dewasa
»Bentuk seperti benang, warna putih
kekuningan
»Betina panjang 55 mm, berekor lurus
»Jantan panjang 23 mm, ekor melingkar
Gambar mikrofilaria B.malayi
EPIDEMIOLOGI

• Brugia malayi yang terdapat pada manusia


dan hewan biasanya terdapat dipinggir
pantai atau aliran sungai, dengan rawa-rawa.
Penyebaran B.malayi bersifat fokal, dari
Sumatra sampai ke kepulauan Maluku.
DIAGNOSA

• Dibuat berdasarkan gejala klinis dan


dibuktikan dengan menemukan
microfilaria didalam darah tepi
• Biopsy dan imunologi
PENGOBAT
AN

• Sama dengan Wuchereria brancofti


Gejala Klinis

• Lymphadenitis dan lymphangitis yang


berulang-ulang disertai demam
• Kadang-kadang limfadenitis menjadi abses
dengan fistula dan sembuh dengan
pembentukan jaringan parut
• Gejala urogenital tdk terdapat pada penyakit
ini dan elefantiasis hanya mengenai tungkai
bawah, di bawah lutut atau kadang-kadang
mengenai lengan bawah atau di bawah siku.
PENCEGAHAN

• Pengeluaran benjolan, meniadakan sumber


infeksi
• Pemberantasan vector dan melindungi
orang suseptibel
Brugia timori

Penyakit
• Filariasis timori
Hospes
• Manusia
Distribusi geografi
• Terdapat di Indonesia di Pulau Timor, Rote,
Flores, Allor dan Timor Leste
Vektor
• Anopheles babirostris
Morfologi
Mikrofilaria
• Panjang ±280 mikron
• Bersarung pucat, lekuk badan agak kaku
• Panjang ruang kepala 3x lebarnya
• Badan mempunyai inti-inti yang tidak teratur
• Ekor mempunyai 2 inti tambahan.
Mikrofilaria B.timori
Cacing dewasa

• Bentuknya seperti benang, warna putih


kekuningan
• Cacing jantan panjangnya 23 mm, ekor
melingkar
• Cacing betina panjangnya 39 mm, ekor lurus
• Memiliki larva stadium I,II,III
Epidemiologi

B.timori hanya terdapat di pedesaan, karena


vektornya tidak dapat berkembang biak di
perkotaan. B.timori hanya terdapat di Indonesia
bagian timur yaitu NTT serta negara Timor Leste.
Penderita yang terkena penyakit ini terutama
adalah petani dan nelayan.
Gejala Klinis
Mirip dengan B. malayi
Diagnosa
• Diagnosa klinis, menemukan microfilaria,
biopsy,imunologi
Pengobatan
• Dietilkarbamasin
CACING DEWASA FILARIA LIMFATIK

 HABITAT : KELENJAR & SALURAN LIMFE


 BENTUK SEPERTI BENANG
 WARNA PUTIH KEKUNINGAN
 UKURAN : BETINA, 65 – 100 mm x 0,25 MM
JANTAN, 40 X 0,1 mm EKOR MELENGKUNG
26
MIKROFILARIA
1 = KEPALA
2 = EKOR
3 = INTI 3
4 = SELUBUNG

1 4

27
MF Wuchereria bancrofti
 UKURAN: 224 - 296µm
 RUANG KEPALA: PANJANG = LEBAR
 PUNYA SELUBUNG
 UJUNG EKOR TAK ADA INTI
 HABITAT: DLM DARAH & CAIRAN HIDROKEL

KEPALA MF EKOR MF

28
MIKROFILARIA Brugia malayi
 UKURAN : 177 – 233 µm
 RUANG KEPALA : PANJANG = 2x LEBAR
 PUNYA SELUBUNG
 UJUNG EKOR ADA 2 INTI TERPISAH
 HABITAT DI DLM DARAH

29
CIRI – CIRI MORFOLOGIS MIKROFILARIA
HAL W. bancrofti B. malayi B. timori

1. UKURAN (µm) 224 - 296 177 - 230 265 - 323


PANJANG = PANJANG = PANJANG =
2. RUANG KEPALA LEBAR 2 KALI LEBAR 3 KALI LEBAR

3. SELUBUNG + + +
ADA 2 INTI ADA 2 INTI
4. UJUNG EKOR TAK ADA INTI TERPISAH TERPISAH
DALAM DARAH DALAM DALAM
5. HABITAT & CAIRAN DARAH DARAH
HIDROKEL
30
LARVA INFEKTIF (L 3)
FILARIA LIMFATIK

L3

PROBOSCIS
NYAMUK

31
i

32
ii

33
i

34
i

35
Brugia malayi subperiodik nokturnal: zoonosis

36
.

37
Vektor filaria limfatik

38
i

39

Anda mungkin juga menyukai