Anda di halaman 1dari 20

Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dan Nyeri Pinggang

dari Sudut Pandang Studi Observasional Sistematis


Paul Hendrick S. Milosavljevic L. Hale D. A. Hurley S. McDonough B. Ryan G. D.
Baxter

Abstrak
Meskipun pedoman klinis menganjurkan latihan dan aktivitas dalam pengelolaan nyeri
pinggang non-spesifik (NPNS) , hubungan antara tingkat aktivitas fisik dan hasil nyeri
pinggang tidak jelas . Kajian sistematis menyeelidiki hubungan antara tingkat aktivitas hidup
bebas setelah onset nyeri punggung bawah ( LBP ) dan ukuran nyeri , dan kecacatan pada
pasien dengan NSLBP . Studi Cohort dan crosssectional terindikasi menggunakan Ovid ,
CINAHL , Medline , AMED , Embase , Biomed , PubMed Nasional Library of Medicine ,
Proquest dan Cochrane Database , dan pencarian tangan daftar referensi lain . Penelitian
dimasukkan jika ada hubungan statistik yang diteliti antara ukuran aktivitas fisik kehidupan
bebas pada subyek dengan LBP dan perkiraan hasil LBP. Dua belas studi (tujuh kohort dan
lima cross- sectional ). Satu penelitian prospektif melaporkan hubungan yang signifikan
secara statistik antara peningkatan aktivitas waktu luang dan peningkatan angka LBP , dan
satu studi cross-sectional menemukan bahwa tingkat aktivitas olahraga yang lebih rendah
dikaitkan dengan peningkatan rasa sakit dan cacat yang lebih tinggi . Seluruh penelitian lain (
n = 10 ) tidak menemukan adanya hubungan antara ukuran tingkat aktivitas dengan sakit
maupun cacat . keheterogenan desain studi , terutama dalam hal pengukuran aktivitas ,
membuat perbandingan antara studi menjadi sulit. Data ini menunjukkan bahwa tingkat
aktivitas pasien dengan nyeri pinggang bawah non spesifik tidak terkait dengan prediksi cacat
atau tingkat kesakitan . Validasi pengukuran aktivitas penelitian prospekstif diperlukan untuk
lebih mengevaluasi hubungan antara aktifitas fisik dan LBP.
Introduction
Pentingnya latihan dan aktivitas fisik telah diakui sebagai strategi utama dalam pedoman
internasional untuk manajemen perawatan utama nyeri punggung bawah akut dan kronis (
LBP ). Saran untuk tetap aktif, aktivasi awal dan bertahap dan keputusasaan untuk istirahat
semua adalah fitur kunci dari perawatan pedoman manajemen LBP primer. Namun , strategi
yang efektif untuk mengelola LBP dan mencegah kekambuhan dan kronisitas sulit dipahami,
dan adanya peningkatan fokus untuk membuat strategi untuk mencegah konsekuensi negatif
dari LBP kronis. Sebuah peran potensial untuk aktifitas fisik dalam pencegahan kronis LBP
telah diusulkan, sebuah tinjauan baru-baru ini menemukan bukti yang mendukung
penggunaan saran untuk tetap aktif sebagai elemen kunci aktif manajemen dari pada populasi
LBP kronis. Sementara program kegiatan ini dinilai dan telah diuji coba sebagai strategi
manajemen untuk populasi LBP akut dan kronis, studi ini tidak menilai tingkat aktivitas
dalam hidup bebas, dan dengan demikian tidak mungkin untuk menentukan hubungan antara
perubahan aktivitas dan ukuran pemulihan LBP.
Efek nyeri yang diusulkan pada tingkat aktivitas pasien dengan LBP harus sebagian besar
didasarkan pada model deconditioning dari LBP itu sendiri. Model ini didukung oleh bukti
berbagai perubahan fungsi fisik, perubahan neuromuscular, efek psikologis, penurunan
kebugaran fisik, dan perubahan dalam pola tingkat aktivitas pasien dengan LBP. Itu adalah
bukti deconditioning akibat LBP juga telah diuji, dan sejumlah penelitian melaporkan tidak
ada perbedaan baik dalam tingkat kebugaran atau tingkat aktivitas pasien dengan LBP
dibandingkan dengan kesehatan yang terkontrol. Namun, sedikit yang diketahui tentang
apakah tingkat aktivitas pasien dengan LBP juga terkait dengan hasil LBP yang diderita.
Meskipun hubungan dosis respon untuk aktifitas fisik dalam pencegahan dan pengelolaan
penyakit kronis primer dan sekunder kini telah ditunjukkan, namun peran aktivitas pada
populasi dengan LBP belum ditemukan . Tingkat aktivitas pasien dengan LBP tidak muncul
menjadi prediktor prognosis yang signifikan meskipun sebagian besar studi prospektif telah
gagal untuk secara khusus memeriksanya sebagai faktor prognostik potensial. Tujuan utama
dari tinjauan sistematis ini adalah untuk mengeksplorasi hubungan antara tingkat aktifitas
fisik pada pasien dengan LBP dan ukuran hasil yang relevan, yang termasuk perkiraan dari
hubungan antara LBP dengan kecacatan dan nyeri. Tujuan sekunder adalah untuk
menyelidiki apakah ada tingkat aktivitas tertentu dan atau jenis kegiatan tertentu yang lebih
kuat terkait dengan pengukuran prognosis dari LBP.
Methods
Strategi Pencarian
Sebuah tinjauan sistematis studi observasional mengenai LBP non spesifik yang menyelidiki
hubungan antara tingkat aktifitas fisik dan pengukuran hasil LBP. Meskipun analisis
longitudinal dalam rancangan percobaan acak adalah lebih baik untuk mencari hubungan
prediktif, kami juga menerima desain cross-sectional yang sesuai untuk penelitian ini
mengenai eksplorasi hubungan antara aktivitas dan LBP . Database berikut digeledah secara
independen oleh dua pengulas untuk mendapatkan studi yang relevan untuk ulasan ini, yakni
: Ovid , CINAHL , Medline , AMED , Embase , Biomed , Perpustakaan Nasional PubMed -
of Medicine , Proquest dan Cochrane Database ( 1990 sampai Januari 2009 ) . Strategi
pencarian menggunakan teks, kata kunci dan istilah MESH berikut dalam setiap database :
accelerometer, aktivitas sehari-hari, buku harian kegiatan, tingkat aktivitas, aktivitas
kuesioner , pengeluaran energi , memantau denyut jantung , pedometer , aktivitas fisik, tidak
terpakai dan LBP (dalam kombinasi sesuai ) . Pencarian dibatasi untuk studi dalam bahasa
Inggris.
Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi pada Tabel 1. Studi yang secara khusus dievaluasi yaitu terapi latihan untuk
LBP tetapi tidak termasuk pengukuran aktivitas hidup bebas. Pengukuran aktivitas hidup
bebas didefinisikan sebagai ukuran kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
termasuk kegiatan rekreasi kerja, dan olahraga. Studi hanya mengukur pembatasan aktivitas
atau nyeri dengan aktivitas, yang mana mengukur aktivitas pasien yang mengalami kesulitan
tingkat aktual atau jenis aktifitas fisik tidak dimasukkan. Untuk tujuan ulasan ini, faktor
psikososial (termasuk menghindari ketakutan, locus of control dan kepuasan kerja) tidak
dianggap sebagai ukuran hasil utama untuk LBP, dan studi yang menilai hubungan aktifitas
fisik eksklusif ke salah satu variabel tersebut dikeluarkan.
Kriteria Inklusi:
1. Desain adalah uji coba terkontrol secara acak (RCT), kohort, kasus kontrol, atau
cross-sectional
2. Peserta adalah orang dewasa ([18 tahun)
3. Peserta memiliki, akut atau kronis NSLBP sub akut, yang tidak secara khusus
memiliki patologi berikut: infeksi, tumor, osteoporosis, ankylosing spondylitis,
fraktur, deformitas, proses inflamasi, sindrom cauda equina atau operasi tulang
belakang
4. Gratis pengukuran aktifitas fisik hidup termasuk setidaknya salah satu dari berikut:
air ganda berlabel (DLW), accelerometers, monitor denyut jantung, pedometer,
global positioning system (GPS), wawancara, log, survei, kuesioner dan buku
harian kegiatan
5. Pengukuran LBP yang tervalidasi telah terukur
6. Aktifitas fisik hidup bebas dan hasil LBP dievaluasi secara statistik
Proses Peninjauan
Teks lengkap dari kutipan yang dijadikan acuan untuk pengukuran aktifitas fisik pada
populasi orang dewasa pasien dengan LBP non spesifik diambil dalam kriteria inklusi penuh
dan prinsip pada (Tabel 1) diterapkan. Daftar referensi dari semua artikel diambil dan
diperiksa untuk studi tambahan yang relevan. Studi Potensi kemudian diperiksa secara
independen oleh dua ulasan (PH dan BR) untuk dimasukkan, dan setiap perbedaan dibahas
dan diselesaikan melalui konsensus dalam tim. Para ahli di bidang LBP dan aktivitas dan
penulis studi yang memenuhi kriteria inklusi juga dihubungi untuk mengidentifikasi studi
tambahan yang ada.
Ekstraksi Data
Data dari studi termasuk secara independen diekstraksi oleh dua ulasan yaitu, (PH dan BR).
Jika ada perselisihan, konsensus dicapai setelah pertemuan dengan resensi ketiga (GDB).
Data yang diambil menggunakan lembar data standar dan ditabulasikan. Data termasuk
desain penelitian, jumlah peserta, jenis kelompok kontrol (jika relevan), karakteristik
demografi termasuk usia dan jenis kelamin, jenis LBP (akut, sub-akut dan kronis), perlakuan
yang diterima (jika sesuai), rincian pengukuran aktifitas fisik, pengukuran durasi aktifitas
fisik, durasi dan waktu tindak lanjut, hasil mengukur dipekerjakan termasuk sarana dan
deviasi standar, tingkat erosi, dan hubungan statistik antara aktifitas fisik dan pengukuran
hasil LBP.
Penilaian kualitas metodologi
Kualitas metodologis studi masing-masing dinilai menggunakan modifikasi Downs dan
Black checklist. Fokus dari penilaian kualitas ini didasarkan pada validitas dan akurasi
ukuran aktivitas fisik dan penyesuaian untuk pembauran potensial (Tabel 2). Dua pengulas
independen menilai kualitas metodologis dari skor studi kohort (PH dan SM) dan studi cross-
sectional (PH dan LH). Setiap perselisihan antara penulis diselesaikan dengan resensi ketiga
(GDB). Artikel tidak dikecualikan berdasarkan kualitas metodologi.
Analisa Statistik
Untuk tujuan review ini, tingkat signifikansi yang ditetapkan sebesar p < 0,05, atau
alternatifnya jika interval kepercayaan 95% (CI) tentang rasio odds (OR) tidak melewati 1.
Jika studi menilai hubungan antara aktivitas dan LBP hasil divalidasi dari waktu ke waktu,
setiap hubungan statistik yang signifikan disajikan pada titik-titik waktu. Karena
heterogenitas, metode statistik yang digunakan untuk mengevaluasi hubungan statistik antara
aktivitas dan LBP, diputuskan hanya untuk melaporkan analisis univariat saja, kecuali jika
analisis multivariat saja yang tersedia. Disparitas yang cukup besar dalam metode penelitian
ini, termasuk perbedaan dalam langkah-langkah aktifitas fisik, ukuran hasil dan analisis
statistik menghalangi penggunaan secara meta-analisis.
Result
Pilihan Studi
66 dikeluarkan karena alasan berikut: pasca-operasi lumbal, tidak ada perbandingan langsung
aktifitas fisik dengan ukuran hasil LBP, pengukuran aktivitas malam hari saja, pengukuran
aktifitas fisik secara retrospektif, campuran nyeri pinggang dan nyeri lainnya, dan tidak ada
ukuran yang jelas untuk aktifitas fisik hidup bebas. Setelah penelaahan lebih lanjut dan
penulis mengklarifikasi pengukuran aktivitas, satu studi lebih lanjut dimasukkan dalam
analisis.
Karakteristik Studi
Dua belas artikel aktifitas fisik telah diukur pada populasi LBP non spesifik dewasa dan
menilai hubungan dengan ukuran hasil LBP. Ini termasuk dari tujuh studi kohort (Tabel 3)
dan lima studi cross-sectional (Tabel 4). Meskipun beberapa penelitian secara acak terkontrol
telah menyelidiki efektivitas berbagai intervensi prospektif, studi ini juga meneliti hubungan
antara aktivitas dan LBP dalam desain kohort longitudinal ketika menilai hubungan aktivitas
dengan pengukuran hasilnya.
Studi Kohort
Hanya satu dari tujuh artikel yang menemukan hubungan yang signifikan antara aktivitas dan
LBP, dimana kegiatan rekreasi (olahraga dan kegiatan rekreasi gabungan) ditemukan
berbanding terbalik dikaitkan dengan kedua rasa sakit dan cacat pada 18 bulan. Kemungkinan
memiliki cacat klinis bermakna adalah 30% lebih rendah di antara peserta dalam atas dua
kuartil dari distribusi aktifitas fisik dari kalangan peserta aktif. Studi yang tersisa tidak
menemukan hubungan yang signifikan antara tingkat aktivitas dan cacat LBP, nyeri atau
pemanfaatan sarana kesehatan.
Studi Analisis
Skor penilaian kualitas (Tabel 3), menunjukkan adanya hubungan yang jelas antara skor total
atau rating dalam setiap skor domain dengan hubungan antara aktifitas fisik dan pengukuran
hasil untuk LBP. Studi yang umumnya moderat untuk kualitas yang buruk dengan hanya satu
dari 12 skor tinggi pada kriteria validitas eksternal. Mengontrol atau menyesuaikan dengan
potensi bias dan isu-isu pengganggu yang mencetak skor dari 'kurang' menjadi 'cukup baik'
untuk semua studi. Tidak ada studi yang menggunakan estimasi kekuatan untuk mendeteksi
hubungan antara aktivitas dan LBP ukuran hasil. Namun, jumlah penelitian yang relatif besar
(mulai dari n = 57 sampai n = 1.378) dengan lima penelitian yang termasuk memiliki lebih
dari 300 peserta.
Jenis Peserta
Mayoritas peserta studi termasuk dari penduduk usia pekerja yakni, (18-65 tahun),
didiagnosis dengan Non spesifik LBP dari berbagai durasi gejala. Dua studi menyelidiki
aktifitas fisik dalam populasi secara eksklusif LBP sub-akut atau kronis. Sedangkan tingkat
kecacatan dan nyeri saat masuk ke penelitian yang umumnya moderat, sebagian besar peserta
dalam tiga kelompok disertakan memiliki peringkat cacat yang rendah.
Modifikasi ceklist Downs and Black untuk menilai pengukuran kualitas aktifitas fisik
pada populasi LBP
1. Apakah hipotesis / Tujuan penelitian ini telah dijelaskan dengan jelas? 1
2. Apakah hasil utama aktivitas fisik yang akan diukur telah diuraikan dengan jelas
dalam bagian Pendahuluan'' atau'' Metode''? 1
3. Apakah karakteristik pasien yang dilibatkan dalam penelitian ini telah jelas dijelaskan? 1
4. Apakah pengukuran aktivitas fisik yang menarik dijelaskan dengan jelas? 1
5. Adalah distribusi pembaur utama dalam tiap kelompok untuk perancu utama telah
dijelaskan dengan jelas? 1
6. Apakah temuan utama pada penelitian aktivitas fisik jelas dijelaskan? 1
7. Apakah studi memberikan perkiraan variabilitas acak dalam data utama aktivitas fisik
hasil LBP? 1
8. Apakah karakteristik pasien yang hilang dalam follow up telah dijelaskan? 1
9. Apakah nilai-nilai probabilitas yang sebenarnya telah dilaporkan (misalnya 0,035
daripada \ 0,05) untuk hasil utama, kecuali nilai probabilitas yang kurang dari 0,001? 1
validitas eksternal
10. Apakah subyek diminta untuk berpartisipasi dalam studi perwakilan seluruh
populasi dimana mereka direkrut? 1
11. Apakah subyek yang siap untuk berpartisipasi mewakili populasi keseluruhan dari mana
mereka direkrut? 1
validitas internal
12. Jika salah satu hasil penelitian didasarkan pada'' pengerukan Data'', apakah ini dibuat
dengan jelas? 1
13. Dalam percobaan dan studi kohort, apakah analisis menyesuaikan perbedaan panjang dari
follow up pasien, atau dalam studi kasus-kontrol, adalah periode waktu diantara
pengukuran aktivitas fisik dan hasil yang sama dalam kasus dan kontrol? 1
14. Apakah uji statistik digunakan untuk menilai hubungan antara ukuran hasil LBP dan hasil
aktivitas fisik dengan tepat? 1
15. Apakah pengukuran yang handal telah sesuai dengan aktivitas fisik? 1
16. Apakah ukuran hasil kegiatan fisik utama yang digunakan akurat (valid dan reliabel)? 1
Pembaur (bias seleksi)
17. Apakah pasien dalam kelompok intervensi aktivitas fisik berbeda (percobaan dan studi
kohort) atau apakah kasus dan kontrol (studi kasus-kontrol) juga direkrut dari populasi
yang sama? 1
18. Apakah subyek penelitian dalam kelompok intervensi aktivitas fisik berbeda (percobaan
dan studi kohort) atau kasus dan kontrol (studi kasus-kontrol), direkrut selama periode
waktu yang sama? 1
19. Apakah subyek penelitian telah diacak dalam kelompok intervensi aktivitas fisik? 1
20. Apakah tugas intervensi telah dacak dan tersembunyi dari kedua pasien dan staf
perawatan kesehatan sampai perekrutan selesai dan tidak dapat dibatalkan? 1
21. Apakah ada penyesuaian yang memadai untuk faktor pembaur antara aktivitas fisik dan
LBP dalam analisis dari mana temuan-temuan utama telah ditarik? 1
22. Apakah kerugian dari follow up pasiediperhitungkan? 1
Kekuatan
23. Apakah penelitian itu memiliki kekuatan yang cukup untuk mendeteksi efek klinis yang
penting dimana nilai probabilitas untuk perbedaan secara kebetulan kurang dari 5%? 5
Total 27

Pengukuran Aktifitas
Tiap studi menggunakan berbagai langkah aktifitas fisik (Tabel 3), namun hanya satu
menggunakan ukuran aktifitas fisik yang obyektif, seluruh penelitian lain meneliti aktifitas
fisik dengan meggunakan berbagai jenis kuesioner recall. Empat studi menggunakan
kuesioner laporan diri, yakni mengelompokkan berbagai kegiatan dalam metabolisme yang
setara dengan tugas (MET) tingkat energi, sementara satu penelitian lain menggunakan
kuesioner yang membutuhkan peserta untuk negara, apakah mereka berpartisipasi dalam
latihan atau kegiatan di luar pekerjaan (ya / tidak). Hanya Jacob et al yang menggunakan
validasi LBP recall instrument sebelumnya pada follow up 1 tahun studi observasional.
Reliabilitas dan validitas dari kuesioner recall aktifitas fisik lain sebelumnya belum pernah
diselidiki dalam populasi LBP.
Pengulangan desain tindakan telah digunakan oleh tiga studi untuk menyelidiki hubungan
antara aktivitas dan LBP. Sebuah hubungan yang signifikan antara aktifitas fisik dan hasil
LBP diidentifikasi dalam sebuah studi yang menyelidiki jumlah jam luang per minggu yang
dihabiskan dalam berjalan, aktivitas fisik ringan, sedang dan berat di masing-masing empat
poin pengukuran. Pengulangan pengukuran aktifitas fisik lainnya mengidentifikasi bahwa
pelaporan proporsi perempuan periode sebelumnya pada LBP non spesifik akut / subakut
selama 5 tahun sebelumnya paling tinggi adalah (66%) yaitu pada kelompok latihan
'menengah' yang bertentangan dengan kelompok olahraga. Namun, Jacob dkk, mengulangi
penelitian dan tidak menemukan hubungan prediktif antara aktifitas fisik yang
terklasifikasikan kedalam pekerjaan, waktu luang dan skor pekerjaan dari dasar pengukuran
tunggal dan rasa sakit atau kecacatan dalam1 tahun.
Karakteristik Follow Up
Minimum masa folow up adalah 1 tahun dengan jumlah dan skala periode follow up dimulai
dari dua (pada awal dan dalam 1 tahun) hingga lima pengukuran yang terpisah lebih dari 5
tahun. Kehilangan peserta follow up dalam setiap studi berkisar 42% selama 5 tahun hingga
10% lebih dari 18 bulan. Dua penelitian. tidak melaporkan karakteristik yang dalam follow
up, dan sebuah studi juga tidak memperhitungkan dampak potensial kerugian dari follow up
tersebut.


Faktor Pembaur Yang Masuk Kedalam Hubungan Antara Dan Aktivitas Dan LBP
Mayoritas dari studi prospektif termasuk berbagai pembaur potensial dalam analisis
multivariat dengan dua studi tidak menilai dan / atau menyesuaikan faktortersebut namun
studi ini hanya untuk menemukan hubungan yang signifikan antara aktivitas dan LBP dalam
analisis multivariat termasuk sejumlah besar dan berbagai pembaur potensial , dalam hal
perilaku, psikososial dan karakteristik pasien lainnya
Studi Cross-Secttional
Hanya satu dari lima studi cross-sectional yang melaporkan hubungan yang signifikan antara
aktifitas fisik dengan pengukuran LBP, yakni mengamati skor kontribusi indeks aktivitas
rendah olahraga (SAI) untuk skor yang lebih tinggi untuk sebagian besar pengukuran LBP.
Jenis Peserta
Lima studi cross-sectional termasuk pasien usia kerja yaitu (18-65 tahun) dengan durasi LBP
mulai dari sub-akut hingga kronis. Jacobs dkk dan Cunha et al. juga termasuk pasien dengan
berbagai durasi LBP.
Kualitas penelitian yang berkisar jauh dan tidak spesifik dimaksudkan untuk menyelidiki
hubungan antara aktivitas dengan LBP dan jumlah peserta penelitian bervariasi secara luas
dari 13-555 peserta. Sejumlah kecil peserta dalam sebagian besar penelitian ini mungkin telah
menyebabkan kurangnya hubungan yang diamati. Hanya numerik kuat Jacob et al yang
melaporkan hubungan antara aktifitas fisik dan hasil dari low back pain (n = 550).
Satu penelitian memasukan peserta baik dengan dan tanpa LBP untuk membandingkan dan
mengkontraskan tingkat aktivitas mereka, sementara penelitian lain dilakukan secara
eksklusif pada populasi dengan LBP. Seluruh penelitian menggunakan langkah-langkah
mengukuran kecacatan LBP yang sudah tervalidasi. Dalam beberapa kasus, pengukuran
nyeri, depresi dan penghindaran rasa takut juga digunakan (Tabel 4).
Pengukuran Aktifitas
Dua penelitian menggunakan pengukuran objektif aktifitas fisik, sementara tiga studi lain
memanfaatkan berbagai jenis recall questionnaires aktifitas fisik. Verbunt dkk memanfaatkan
air ganda berlabel dan Tracmor accelerometer untuk men-subklasifikasikan tingkat aktivitas
menjadi rendah, sedang dan tinggi. Penelitian lainnya menggunakan pengukuran objektif,
pengukuran menggunakan accelerometer RT3 bersamaan dengan log aktivitas dan kuesioner
aktivitas fisik Beacke (BPAQ) untuk menguji kontribusi aktivitas di populasi LBP sub-akut.
Dua studi termasuk skala kegiatan dilaporkan untuk menilai aktivitas hidup bebas. Namun,
pelaporan dari instrumen telah divalidasi sebagai ukuran kegiatan dalam populasi LBP, dan
sedikit data yang tersedia dalam populasi manusia yang sehat sebagai ukuran komparatif.
Jacob et menggunakan BPAQ sebagai alat validasi aktifitas fisik untuk men-
subklasifikasikan pekerjaan peserta, waktu luang dan kegiatan olahraga.


Discussion
Ada sedikit bukti hubungan antara aktifitas fisik hidup bebas dan ukuran cacat, rasa sakit
pada populasi LBP non spesifik. Hanya ada satu penelitian kohort yang melaporkan
hubungan yang signifikan secara statistik antara aktivitas dan cacat dimana tingkat aktivitas
rekreasi yang lebih rendah berbanding terbalik terkait dengan nyeri (p < 0,05) dan terkait
dengan cacat LBP (p < 0,05). Satu studi cross-sectional melaporkan bahwa selfreported
tingkat aktivitas olahraga yang lebih rendah dikaitkan dengan tingkat yang lebih tinggi rasa
sakit dan cacatnya. Studi yang tersisa (n = 10) tidak menemukan adanya hubungan antara
aktifitas hidup bebas dengan pengukuran hasil LBP baik secara cross-sectional ataupun
longitudinal. Temuan ini mempertanyakan peran aktivitas bermain pada pasien dengan LBP.
Sebagai desain, cross-sectional tidak mampu mengidentifikasi penyebab / efek
hubungan antara kedua faktor, hubungan potensial antara aktivitas dan pengukuran hasil LBP
tersebut terutama didorong oleh adanya hasil dari penelitian kohort prospektif. Studi
observasional tersebut penting untuk penelitian kesehatan, terutama ketika menilai faktor-
faktor prognostik atau etiologi. Hasil saat ini memberikan bukti moderat (level II) bahwa
aktivitas, atau perubahan kegiatan pada pasien dengan LBP non spesifik adalah tidak
prediktif atau dikaitkan dengan hasil LBP.
Kualitas dari studi observasional telah digabung dan ada sejumlah masalah desain
penelitian yang mempengaruhi keabsahan temuan. Berbagai jenid aktifitas fisik telah
digunakan, paling sering adalah recall questionnaires, dengan mayoritas belum teruji secara
baik atau tidak divalidasi dalam populasi LBP. Kegiatan pengukuran dilakukan oleh
Leonhardt et al yang memungkinkan untuk membandingkan secara spesifik populasi non-
LBP, sementara BPAQ memungkinkan membandingkan kedua populasi LBP dan non-LBP.
Kuesioner MET berbasis generik telah memberikan perbandingan yang lebih umum untuk
menilai tingkat aktivitas pada populasi lain meskipun berbeda metode perhitungan dan
memperkenalkan potensi bias yang membingungkan. Validasi antara perbandingan studi alat
pengukuran dan aktivitas sangat penting karena memungkinkan perbandingan langsung dan
perbandingan pengukuran aktifitas fisik dan penyelidikan perubahan dalam kegiatan secara
akurat.
Recall questionnaires pada aktifitas fisik mungkin digunakan dan telah reliabilitas dan
validitas hasil yang dilaporkan. Kemampuan untuk menilai secara akurat dan menentukan
perubahan aktivitas dari waktu ke waktu berbeda antara tujuan dan instrumen recall aktivitas.
Sebagai langkah laporan diri, digunakan sejumlah studi yang tidak menentukan kegiatan yang
seharusnya hanya tercatat sejak episode saat LBP. Ini mungkin terjadi sebelum timbulnya
LBP atau mungkin juga telah dilaporkan oleh para peserta. Jika laporan berbeda dengan
tingkat aktivitas dengan LBP, ini mungkin telah mempengaruhi potensi pemulihan pada
aktifitas fisik
Ada juga potensi pembaur antara hubungan aktivitas dan cacat, serta faktor-faktor
yang diidentifikasi sebagai mediator antara aktifitas fisik dan cacat. Sejumlah variabel
perilaku dan psikososial dipertanggungjawabkan dalam sebuah model multivariat, namun,
tidak ada penelitian yang secara jelas menyelidiki potensi efek mediasi dari variabel-variabel
ini pada hubungan antara aktivitas dan hasil LBP. Non-asosiasi juga dapat dipengaruhi oleh
faktor perilaku atau psikososial lainnya, termasuk menghindari rasa takut, dan dengan
demikian mengacaukan hubungan antara aktifitas fisik sedang dan LBP.
Peran Kegiatan Dan Latihan Pada LBP
Saran untuk tetap aktif sebagai tambahan untuk pengobatan fisioterapi tampaknya memiliki
hasil yang menguntungkan bagi populasi LBP akut dan kronis. Namun, literatur yang
mendukung argumen ini tidak mencakup studi yang secara khusus telah mengukur aktifitas
fisik pada populasi LBP . Sebuah peran potensial untuk aktifitas fisik dalam kejadian LBP
juga telah diteliti tanpa adanya kesimpulan definitif. Sebuah tinjauan baru-baru ini,
menggunakan kuesioner recall singkat, menilai hubungan antara aktivitas retrospektif dan
titik prevalensi LBP dan melaporkan adanya hubungan berbentuk U di kedua tingkat tinggi
dan rendah aktivitas atas laporan retrospektif kemungkinan terjadinya peningkatan kronisitas
LBP, khususnya pada wanita. Hanya satu studi longitudinal yang membagi kegiatan secara
spesifik ke tingkat rendah, sedang dan tinggi pada awal dan menggunakan laporan diri untuk
mengeksplorasi hubungan dengan hasil LBP. Penelitian ini tidak menemukan adanya
hubungan yang signifikan antara tingkat aktivitas yang tercatat pada awal dan adanya
perubahan dalam rasa sakit dan kecacatan dalam 5 tahun. Tidak ada penelitian lain yang
khusus menilai apakah pemeliharaan tingkat aktivitas yang wajar selama episode LBP
sebagai perbandingan tingkat aktivitas rendah atau tinggi yang terkait dengan hasil. Penelitian
longitudinal yang lebih lanjut menjadikan pembenaran efek potensi berbentuk U dari tingkat
aktivitas yang terlalu sedikit atau berlebihan.
Walaupun peran latihan dalam pengelolaan LBP umumnya menunjukkan hasil positif,
namun ulasan ini adalah yang pertama untuk menilai hubungan antara tingkat aktivitas pada
pasien LBP dengan ukuran LBP ng ycacat, sakit dan pemulihan. Ketika mempertimbangkan
pentingnya ditempatkan pada kegiatan dalam pengelolaan LBP, ulasan ini menggambarkan
sparsity dari penelitian di daerah ini dan kurangnya bukti untuk mengetahui peran positif
untuk kegiatan pada populasi ini.
Keterbatasan Penelitian
Sejumlah studi tambahan mungkin telah sengaja terjawab dari tinjauan ini karena
mengesampingkan sastra abu-abu dan pembatasan jurnal bahasa Inggris. Meskipun setiap
upaya telah dilakukan untuk memastikan proses yang sistematis dan ketat, beberapa desain
studi membantu pencarian arti istilah untuk aktifitas fisik dan tidak selalu terdaftar sebagai
kata kunci atau terkandung dalam abstrak.
Arah Penelitian Selanjutnya
Beberapa penelitian digunakan dalam beberapa titik pengukuran untuk menilai hubungan
antara aktivitas dan hasil LBP. Salah satu kesulitan utama ketika menilai hubungan antara
aktivitas dan hasil LBP dalam desain longitudinal adalah potensi hubungan tersebut berada di
keadaan fluks, dan dengan demikian mengeksplorasi hubungan potensial yang sesuai
kebutuhan untuk mempertimbangkan ''stabilitas temporal'' saat menjelaskan varians (dan co-
variance) yang telah diamati antara aktivitas dan hasil LBP pada waktunya. Timing dari
penilaian untuk memeriksa efek dari hubungan tersebut bisa menjadi penting. Agar efek
potensial seperti untuk dijelajahi, pengukuran kegiatan rutin menggunakan kedua tindakan
obyektif dan non-obyektif di berbagai periode waktu dan diperlukan variasi dalam populasi
LBP.
Hal ini semakin diakui bahwa kedua jenis kegiatan dan variabilitas mereka mungkin
menjadi faktor pembeda yang penting bagi pasien dengan LBP. Sebuah penelitian baru
menemukan bahwa fluktuasi aktivitas dengan tingkat aktivitas rata-rata dari waktu ke waktu
memberikan kontribusi signifikan terhadap tingkat kecacatan dalam pasien kohort dengan
CLBP. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai hubungan antara
fluktuasi kegiatan dalam populasi dengan LBP dan pemulihan dari waktu ke waktu.
Meskipun beberapa studi menilai dimensi aktifitas fisik dengan menggunakan cut-
poin untuk MET berbasis aktivitas energi, ada penelitian yang menggunakan kedua
pengukuran obyektif dan non-obyektif, kegiatan untuk menilai perubahan dalam berbagai
dimensi kegiatan (intensitas frekuensi dan durasi) atas waktu. Akibatnya, ada kebutuhan
untuk mengeksplorasi hubungan potensial antara prediksi tingkat aktifitas fisik dan
pemulihan LBP dalam penelitian prospektif.
Kesimpulan
Kajian sistematis mengevaluasi adanya bukti hubungan antara aktivitas fisik hidup bebas
pada pasien dengan LBP non spesifik dan hasil pemulihan serta terjadinya kembali. Hasil
temuan tidak mendukung adanbya hubungan antara aktivitas dan ukuran hasil LBP non
spesifik. Di sisi lain, tidak ada bukti efek merugikan yang ditemukan dari tingkat aktivitas
yang lebih tinggi pada pasien dengan LBP. Mengingat manfaat peningkatan aktivitas
kesehatan, rekomendasi saat ini untuk pasien dengan LBP adalah untuk mempertahankan,
memulihkan dan meningkatkan aktivitas mereka sebagai bagian dari manajemen mereka
secara keseluruhan mungkin harus terus dilakukan. Hasilnya, bagaimanapun, menyoroti
kebutuhan untuk penelitian lanjutan untuk mengevaluasi dan mengklarifikasi peran aktifitas
fisik untuk pasien dengan LBP non spesifik dalam hal hasil dan prognosis.


Step VII: Critical Apprasial
Worksheet of Systematic Review
Judul jurnal :
The relationship between physical activity and low back
pain outcomes: a systematic review of observational studies
Paul Hendrick S. Milosavljevic L. Hale
D. A. Hurley S. McDonough B. Ryan G. D. Baxter
Eur Spine J (2011) 20:464474 DOI 10.1007/s00586-010-1616-2
1. Did the review
address a clearly
focussed issue?
Was there enough
information on:
The population studied
The intervention given
Theoutcomes considered
Ya ()
Tidak ()
Pada halaman 465
dijelaskan pada lanjutan
introduction paragraf 2 dan
dan paragraf 3. Bahwa ada
peningkatan fokus untuk
membuat strategi untuk
mencegah konsekuensi
negatif pada LBP kronis
dan sebuah peran aktifitas
fisik telah diusulkan dalam
penelitan tersebut.
2. Did the authors look
for the appropriate sort
of papers?
The best sort of studies
would
Address the reviews
question
Ya ()
Tidak ()
Pada halaman 465
dijelaskan pada metode
bahwa penelitian ini
mengambil database yang
independen dan terpercaya
kemudian dinilai secara
obyektif.
Have an appropriate
study design
ARE THE RESULTS OF THIS REVIEW VALID?
3. Do you think the
important, relevant
studies were
included?
Look for
Which bibliographic
databases were used
Follow up from reference
lists
Personal contact with
experts
Search for unpublished
as well as published
studies
Search for non-English
language studies
Ya ()
Tidak ()
Pada method paragraf
kedua, menyebutkan
bahwa memang terdapat
kontak kepada ahli dan
pengulas dalam pencarian
studi yang relevan
Pencarian dibatasi untuk
studi dalam bahasa Inggris
dan yang hanya
terpublikasi.

4. Did the reviews
authors do enough to
assess the quality of
the included studies?
The authors need to
consider the rigour of the
studies they have
identified. Lack of rigour
may affect the studies
results.
Ya ()
Tidak ()
Dijelaskan dihalaman 466
pada Methodological
quality assesment, dimana
terdapat ceklist mofikasi
downs and black untuk
menilai skor validitas dan
akurasi dari penelitian
yang berhubungan dengan
aktifitas fisik dan LBP.
5. If the results of the
review have been
combined, was it
reasonable to do so?
Consider whether
The results were similar
from study to study
The results of all the
included studies are
clearly displayed
The results of the
different studies are
similar
The reasons for any
variations are discussed
Ya ()
Tidak ()
Dijelaskan pada result
halaman 466, dimana telah
dijelaskan secara jelas
hasil masing-masing
penelitian menampilkan
hasil objek yang sama dan
variasi penilaian yang
dimulai dari seleksi
penelitian, karakteristik
penelitian, study cohort,
studi analisis, jenis peserta
penelitian, follow up
penelitian dll telah
dijelaskan.
WHAT ARE THE RESULTS?
6. What is the overall
result of the review?
Consider
If you are clear about
the reviews bottom line
results
What these are
(numerically if
appropriate)
How were the results
expressed (NNT, odds
ratio,etc)



Banyak penelitian yang menunjukan bahwasanya
aktifitas fisik tidak berhubungan dengan LBP
7. How precise are the
results?

Are the results presented
with confidence intervals?
P<0,05 dan CI 95%. Telah dijelaskan pada method poin
analisis statistik. Namun hasil yang dinilai rata-rata
tidak memiliki nilai kemaknaan yang bermakna, dalam
kata lain, hanya sedikit penelitian yang menemukan
hubungan kedua variable tersebut.
WILL THE RESULTS HELP LOCALLY?
8. Can the results be
applied to the local
population?
Consider whether
The patients covered by
the review could be
sufficiently different
from your population to
cause concern
Your local setting is
likely to differ much
from that of the review
Ya ()
Tidak ()
Banyak dari penelitian
tersebut yang sesuai
dengan karakteristik
kondisi masyarakat,
sehingga penerapannya
dalam masyarakatpun
dapat dijadikan penilaian.
9. Were all important
outcomes
considered?
Ya ()
Tidak ()
Pada halaman 465 yaitu
lanjutan pada introduction
paragraf ke 3 baris
kedelapan mengenai
kepentingan utama dari
tinjauan sistematis ini
adalah untuk
mengeksplorasi hubungan
antara tingkat aktifitas
fisik pada pasien dengan
LBP dan ukuran hasil yang
relevan, yang termasuk
perkiraan dari hubungan
antara LBP dengan
kecacatan dan nyeri.
Dimana telah
dipertimbangkan secara
jelas kepentingan dalam
penelitian.
10. Are the benefits
worth the harms and
costs?
Even if this is not
addressed by the review,
what do you think?
Ya ()
Tidak ()
Karena hasil tidak
menunjukan hal yang
signifikan.

Anda mungkin juga menyukai