C. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Lansia Metode Waktu
Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab Ceramah 5 menit
2. Memperkenalkan diri
salam
3. Bina hubungan saling
2. Mendengar kan
percaya.
4. Menyampaikan tujuan
pokok materi
Pelaksanaan Menjelaskan materi tentang: 1. Mendengar kan Ceramah 15 menit
Satuan Acara Penyuluhan Low Back Pain
D. Setting Tempat
Keterangan :
B A
A = Penyaji
D C D B = Pembawa Acara
C = Peserta
D ( Terlampir)
E. Garis Besar Materi
1. Pengertian penyakit Low Back Pain. D = Fasilitator
2. Penyebab Low Back Pain.
3. Gejala dan tanda Low Back Pain.
4. Cara pencegahan Low Back Pain.
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a) Kesiapan Peserta Penyuluhan
b) Kesiapan tempat pelaksanaan.
c) Kesiapan tim penyaji
d) Kesiapan materi penyaji
e) Kesiapan media (Leaflet dan Poster)
2. Evaluasi Proses
a) Peserta penyuluhan akan memenuhi waktu pelaksanaan (15 – 30
orang)
b) Peserta aktif dalam melaksanakan tanya jawab (minimal 10 orang)
3. Evaluasi Hasil
a) Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
b) Masyarakat peserta penyuluhan dapat menjelaskan kembali tentang
Low Back Pain dan prosedur back exercise.
Satuan Acara Penyuluhan Low Back Pain
Fase ini biasanya memiliki onset berbahaya dan sembuh pada waktu
yang lama. Chronik low back pain dapat terjadi karena osteoarthritis,
rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus intervertebralis dan
tumor.
2. Patofisiologi
lumbal dan sacral, radiks dorsalis dan ventralis berjalan secara curam kebawah
dahulu sebelum tiba ditingkat foramen intervertebralis yang bersangkutan. Hal
ini disebabkan oleh karena medulla spinalis membujur hanya sampai tingkat
L.2 saja. Otot-otot yang terdapat sekeliling tulang belakang mempunyai origo
dan inserio pada processus transverses atau processus spinosus. Stabilitas
kolumna vertebralis dijamin oleh ligamenta secara impuls nyeri terdapat
ligamenta, otot-otot, periostium, lapisan louar annulus fibrosus dan sinovia
artikulus posterior.
b. Gerakan 2
Posisi tidur terlentang dengan kedua lutut ditekuk, kemudian
menekankan pantat ke dasar lantai dengan cara mengkontraksikan otot-
otot punggung bagian bawah, kontraksi otot punggung bagian bawah
dilakukan selama 5-8 hitungan (5-8 detik) dengan 4 kali pengulangan.
Satuan Acara Penyuluhan Low Back Pain
c. Gerakan 3
Posisi tidur lerlentang dengan kedua lutut ditekuk, kemudian
menarik lutut 1 per 1 hinga menekan dada disertai mengangkat kepala
hingga dagu menyentuh dada, setiap gerakan dilakukan dan ditahan selama
5-8 hitungan (5-8 detik) dengan 4 kali pengulangan.
b. Gerakan 4
Posisi tidur lerlentang dengan kedua lutut ditekuk, kemudian
menarik kedua lutut hinga menekan dada disertai mengangkat kepala
hingga dagu menyentuh dada, setiap gerakan dilakukan dan ditahan selama
5-8 hitungan (5-8 detik) dengan 4 kali pengulangan.
Satuan Acara Penyuluhan Low Back Pain
c. Gerakan 5
Posisi tengkurap seperti posisi akan melakukan “Push-up” dengan
salah 1 lutut ditekuk hinga menempel dada, posisi kepala terangkat hingga
pandangan kedepan, otot-otot perut ditekan pada paha dengan
mengkontraksikan otot-otot punggung, setiap gerakan dilakukan dan
ditahan selama 5-8 hitungan (5-8 detik) dengan 4 kali pengulangan.
d. Gerakan 6
Posisi tubuh berdiri dengan bersandar pada tembok/dinding posisi
kaki 1 langkah kedepan, kemudian menekan punggung hingga rata dengan
dinding/tembok dengan mengkontraksikan otot-otot perut, setiap kontraksi
dilakukan dan ditahan selama 5-8 hitungan (5-8 detik) dengan 4 kali
pengulangan.
Satuan Acara Penyuluhan Low Back Pain
DAFTAR PUSTAKA
Dachlan, Leo Muhammad. 2009. Pengaruh Back Exercise Pada Nyeri Punggung
Bawah (Studi Eksperimen Perbandingan dan Metode Latihan Punggung
Bawah di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta). Universitas Sebelas
Maret. Surakarta.
Ikatan Keluarga Mahasiswa. 2006. Kumpulan Materi Pelatihan Kupas Tuntas
LBP dengan Intervensi Fisiologi Terkini. Poltekkes.
Praktiknya A.W. 2001 Dasar-Dasar Metodelogi Penelitian Kedokteran &
Kesehatan. PT. Raja Grafindo Persada Jakarta.
Sugijanto. 2001. Terapi Manipulasi pada Nyeri Pinggang : Jurnal Ikatan
Fisioterapi. Jakarata.
Waluyo, Imam dkk. 1994. Peningkatan Fleksibelitas Lumbal pada Nyeri
Punggung Bawah dengan Metode Terapi Latihan William dan Mc Kenzie
Suatu Studi Banding. Majalah Fisioterapi Indonesia. Jakarta.