Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bangsa Indonesia memiliki cita-cita yang tercantum dalam Undang-

Undang Dasar 1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh

tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam rangka

mencapai cita-cita tersebut diselenggarakan pembangunan nasional di

semua bidang secara berkesinambungan. Pelaksanaan pembangunan

mencakup aspek seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, social budaya dan

pertahanan keamanan secara berencana, menyeluruh,terarah, terpadu,

bertahap dan berkelanjutan untuk memacu peningkatan kemampuan

nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat

dengan bangsa yang lain lebih maju.

Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai unsur utama sumber daya

manusia memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan

penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan nasional. Sosok ASN

inilah yang nantinya menjadi penyelenggara pelayanan publik, pelaksana

kebijakan serta mampu menjadi perekat serta mampu menjadi perekat dan

pemersatu bangsa menurut UU No. 5 Tahun 2014. Pemerintah

memerlukan ASN yang berkarakter memiliki akuntabilitas, nasionalisme

yang tinggi, etika publik yag luhur, memiliki komitmen mutu serta anti

korupsi guna menghasilkan sumber daya manusia yang terbaik bagi bagi

Negara dan bangsa.

1
2

Salah satu modal dasar dalam pelaksanaan pembangunan nasional

adalah kondisi kesehatan masyarakat yang baik. Di dalam pembangunan

nasional juga harus diperhatikan pelaksanaan pembangunan kesehatan.

Keduanya ini harus berjalan seimbang agar dapat mencapai tujuan yang

diharapkan bagi semua yaitu kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh

rakyat Indonesia.

Puskesmas sebagai basis awal pelayanan kesehatan yang

berorientasi kepada tindakan promotif dan preventif dengan tidak

mengesampingkan kuratif dan rehabilitatif dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat. Didalam sistem puskesmas yang relevan terdapat

berbagai 2 komponen utama pelayanan yakni Upaya Kesehatan Masyarakat

(UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), yang mana dalam

prosesnya terdapat interaksi antarprofesi diantaranya perawat, dokter, bidan,

nutrisionis dan tenaga lainnya untuk menunjang upaya kesehatan yang

diprogram pemerintah.

Perawat dalam proses pelaksanaan tugasnya tetap mengedepankan

tugas individunya sebagai seorang perawat yang memberikan asuhan

keperawatan, baik pada pasien sakit ataupun pada pasien sehat. Sebagai

bukti kinerja perawat dibutuhkan suatu pendokumentasian yang lengkap dan

terstandar NANDA, NIC, dan NOC (NNN) agar peningkatan mutu pelayanan

perawat tetap optimal dan semakin berkualitas dalam aspek

pendokumentasian keperawatan.

Pendokumentasian merupakan bukti legal pelaksanaan pelayanan di

rumah sakit. Kualitas pelayanan disuatu rumah sakit salah satunya

dapat dilihat dari pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan

(Wang, Hailey, & Yu, 2011). Pendokumentasian asuhan keperawatan

dilakukan sebagai bukti tindakan keperawatan sudah dilakukan secara


3

professional dan legal sehingga dapat memberikan perlindungan pada

perawat dan pasien (Iyer & Camp, 2005). Pendokumentasian berguna bagi

rumah sakit dalam meningkatkan standar akreditasi, sebagai alat komunikasi

antar profesi, indikator pelayanan mutu, bukti tanggung jawab, dan tanggung

gugat perawat, sumber data dan sebagai sarana penelitian (Teytelman, 2002;

Jefferies, Johnson, Nicholls & Lad, 2012).

Pendokumentasian asuhan keperawatan tidak lengkap disebabkan

beberapa hal. Menurut Bergh, Bergh, dan Friberg (2007), pendokumentasian

tidak memadai disebabkan oleh tidak sinkronnya proses keperawatan yang

didokumentasikan. Menurut Wong (2009) perawat terkadang inkonsisten

dalam mendokumentasikan waktu pelaksanaan tindakan. Pendidikan

kesehatan yang dilakukan perawat tidak terstruktur dan jarang

didokumentasikan (Fribeg, Bergh & Lepp, 2006). Tanda tangan setiap

kegiatan perawat, simbol dan singkatan dalam dokumentasi masih belum

dilakukan

dengan konsisten (Rykkje, 2009). Tulisan perawat kadang-kadang tidak jelas

dan kalimat yang tidak sesuai dengan intervensi yang dilakukan (Karslen,

2007). Selain itu, perawat kadang-kadang menulis pendokumentasian

tindakan pada tempat yang salah dalam format yang sudah ditetapkan

(Hayrinen & Saranto 2009).

Kegiatan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan terdokumentasi

dengan baik dapat dituangkan ke dalam kegiatan aktualisasi dan

mengoptimalkan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Perlunya

perencanaan kegiatan aktualisasi ini dengan menjalankan nilai-nilai ASN

sehingga kegiatan-kegiatan dapat terlaksana secara optimal. Salah satu

cara mewujudkan hal tersebut adalah melalui pembuatan rancangan laporan

aktualisasi tentang “Peningkatan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan


4

sesuai NANDA, NIC, & NOC (NNN) pada rekam medik pasien rawat jalan di

UPTD Puskesmas Kalahien dan jaringannya.”

1.2. Tujuan

1.2.1. Tujuan Umum

Tujuan dari penulisan rancangan aktualisasi adalah untuk

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)

yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen

Mutu dan Anti Korupsi dalam proses pemberian asuhan

keperawatan di UPTD Puskesmas Kalahien.

1.2.2. Tujuan Khusus

1) Membentuk ASN yang akuntabel, yaitu bertanggung jawab

penuh saat memberikan asuhan keperawatan dalam proses

pelayanan,

2) Membentuk ASN yang melayani masyarakat dengan jiwa

nasionalime,

3) Membentuk ASN yang melayani dan memberikan asuhan

keperawatan dengen penerapan etika publik secara optimal,

4) Membentuk ASN yang melayani masyarakat dengan komitmen

mutu, yaitu memberikan pelayanan yang berkualitas, dan

5) Membentuk ASN yang memiliki nilai anti korupsi dalam

melaksanakan tugasnya.

1.3. Manfaat

Adapun manfaat yang akan diperoleh dari aktualisassi dan habituasi,

adalah sebagai berikut:

1) Manfaat untuk masyarakat yang dilayani


5

Menerapkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas sesuai

dengan Standar pelayanan Minimal dan kaidah-kaidah pengetahuan.

2) Manfaat untuk peserta pelatihan dasar

Mempermudah pengimplementasian Asuhan keperawatan yang

terstandar dan terdokumentasi dengan baik pada pasien rawat jalan di

UPTD Puskesmas Kalahien.

3) Manfaat untuk perawat ditempat tugas (Organisasi)

Menambah wawasan perawat terkait standarisasi pendokumentasian

asuhan keperawatan yang baik dan benar sesuai NANDA, NIC, NOC.

1.4. Ruang Lingkup

Kegiatan rancangan aktualisasi ini dilakukan sesuai dengan tugas

pokok sebagai perawat ahli pertama yang melakukan asuhan keperawatan di

UPTD Puskesmas Kalahien, dengan penerapan lima nilai dasar yang telah

diinternalisasi selama proses Pelatihan Dasar Golongan III yaitu

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi

(ANEKA). Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi SKP, tupoksi perawat

ahli pertama, penugasan oleh atasan maupun inisiatif dari perawat itu sendiri

akan dipaparkan di BAB selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai