C. Materi ( terlampir)
1. Pengertian Slow Stroke Back Massage
2. Indikasi dan Kontraindikasi penggunaan Slow Stroke Back Massage
3. Peralatan yang di perlukan dalam Slow Stroke Back Massage
4. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tindakan Slow Stroke Back
Massage
D. Media penyuluhan
1. Leaf leat
2. Lembar Balik
E. Metode penyuluhan
1. Demonstrasi
2. Diskusi
3. Tanya jawab
2 10 Pelaksanaan:
menit
a. Menjelaskan pengertian Mendengarkan dan
Slow Stroke Back Massage mengajukan
b. Menjelaskan indikasi dan pertanyaan, serta
Kontraindikasi penggunaan mendeonstrasikan
Slow Stroke Back Massage
c. Menjelaskan peralatan yang dengan kooperatif.
di perlukan dalam Slow
Stroke Back Massage
d. Menjelaskan dan
mendemonstrasikan
langkah-langkah yang
dilakukan dalam tindakan
Slow Stroke Back Massage
e. Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya
3 5 menit Evaluasi:
4 2 menit Terminasi:
G. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Pre planning sudah siap beserta materi untuk peserta
Tempat dan peralatan sudah siap
Leaflet sudah siappan tentang materi yang telah diberikan.
2. Evaluasi proses
Acara penyuluhan berjalan lancar
peserta aktif mendengarkan dan bertanya
diskusi dan tanya jawab berjalan lancar
3. Evaluasi hasil
Remaja pada keluarga Tn. H dapat :
Menyebutkan pengertian Slow Stroke Back Massage
Menyebutkan indikasi dan kontraindikasi penggunaan Slow
Stroke Back Massage
Menyebutkan alat apa saja yang diperlukan untuk tindakan Slow
Stroke Back Massage
Mampu mendemonstrasikan langkah-langkah tindakan Slow
Stroke Back Massage
MATERI PENYULUHAN
NYERI HAID (DISMENORE) PADA REMAJA
A. PENGERTIAN
Ada beberapa pendapat tentang pengertian Dismenore, antara lain:
1. Menurut Surtiretna (2001), Dismenore adalah rasa sakit yang menyerupai
kejang, terasa di perut bagian bawah, dan biasanya dimulai 24 jam
sebelum haid, dan berlangsung sampai 12 jam pertama dari masa haid.
2. Menurut Dianawati (2003), Dismenore merupakan kekakuan atau kejang
di bagian bawah perut dan terjadi pada waktu menjelang atau selama
menstruasi.
3. Menurut Ramaiah (2006), Dismenore adalah nyeri atau kram pada perut
yang dirasakan sebelum dan selama menstruasi.
4. Menurut Prawirohardjo (2007), Dismenore atau nyeri haid merupakan
suatu rasa tidak enak di perut bawah sebelum dan selama menstruasi dan
sering kali disertai rasa mual.
5. MIMS Petunjuk Konsultasi (2007/2008) mengatakan bahwa Dismenore
adalah rasa nyeri yang timbul menjelang dan selama menstruasi, ditandai
dengan gejala kram pada abdomen bagian bawah. Gejala ini disebabkan
karena tingginya produksi hormon Prostaglandin. Dismenore merupakan
rasa nyeri yang hebat yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari
(Wijayanti, 2009).
6. Menurut Proverawati & Misaroh (2009), Dismenore adalah nyeri
menstruasi yang memaksa wanita untuk istirahat atau berakibat pada
menurunnya kinerja dan berkurangnya aktifitas sehari-hari. Istilah
Dismenore (dysmenorrhoea) berasal dari bahasa “Greek” yaitu dys
(gangguan atau nyeri hebat/ abnormalitas), meno (bulan) dan rrhoea yang
artinya flow (aliran). Jadi Dismenore adalah gangguan aliran darah
menstruasi atau nyeri menstruasi.
C. PENYEBAB
Penyebab Dismenore diantaranya adalah:
1. Bisa karena penyakit (peradangan panggul) endomentriosis
2. Tumor atau kelainan letak uterus
3. Selaput dara yang tidak berlubang
4. Stress atau kecemasan berlebihan
5. Namun diduga penyebab utamanya terjadi ketidak seimbangnya
hormonal dalam tubuh
Banyak wanita usia subur yang secara rutin mengalami nyeri
menstruasi. Nyeri yang terkait dengan kram itu berlangsung di hari-
hari menjelang atau awal menstruasi. Nyeri terasa di perut bagian
bawah atau tengah dan mungkin memancar hingga ke pinggul, paha,
dan punggung. Intensitas nyeri naik dan turun berulang-ulang,
mengikuti kontraksi otot rahim yang mendasarinya. Tingkat keparahan
nyeri bervariasi antar-wanita dan antar-haid pada wanita yang sama.
Pada suatu saat, nyeri mungkin hampir tidak terasa. Di saat lain, nyeri
bisa sangat hebat disertai kejang, lemas, demam, pusing dan berbagai
gangguan lambung seperti mual, muntah, dan diare.
3. Prosedur Pelaksanaan
Menurut Hidayat (2004), prosedur tindakan massage punggung
sebagai berikut :
a. Cuci tangan
b. Lakukan massage selama 5-10 menit
c. Lakukan massage dengan menggunakan telapak tangan dan jari
dengan tekanan halus.
d. Teknik massage dengan gerakan selang-seling (tekanan pendek,
cepat, dan bergantian tangan) dengan menggunakan telapak tangan
dan jari dengan memberikan tekanan ringan.
e. Teknik massage dengan gerakan menggesek dengan menggunakan
ibu jari dan gerakan memutar.
f. Teknik eflurasi dengan kedua tangan.
g. Teknik petrisasi dengan menekan punggung secara horizontal.
h. Teknik tekanan menyikat dengan menggunakan ujung jari.
Prosedur pelaksanaan stimulus kutaneus slow stroke back massage
(Shocker, 2008), adalah:
1) Fase Orientasi :
a. Mengucapkan Salam
b. Memperkenalkan diri
c. Kontrak waktu
d. Menjelaskan tujuan
e. Menanyakan kesiapan pasien
2) Fase Kerja
a. Klien dipersilahkan untuk memilih posisi yang diinginkan
selama intervensi, bisa tidur miring, telungkup, atau duduk.
b. Buka punggung klien, bahu, dan lengan atas. Tutup sisanya
dengan selimut.
c. Sebelum melakukan terapi SSBM, dilakukan pemeriksaan
lokalis terlebih dahulu
d. Setelah itu perawat mencuci tangan dalam air hangat.
Hangatkan losion (minyak kelapa) di telapak tangan atau
tempatkan botol losion ke dalam air hangat. Tuang sedikit
losion di tangan. Jelaskan pada responden bahwa losion akan
terasa dingin dan basah. Gunakan losion sesuai kebutuhan.
e. Lakukan usapan pada punggung dengan menggunakan jari-jari
dan telapak tangan sesuai dengan metode di atas selama 3-10
menit. Jika responden mengeluh tidak nyaman, prosedur
langsung dihentikan.
f. Akhiri usapan dengan gerakan memanjang dan beritahu klien
bahwa perawat mengakhiri usapan.
g. Bersihkan kelebihan dari lubrikan dari punggung klien dengan
handuk mandi.
h. Bantu memakai baju/piyama.
i. Bantu klien posisi yang nyaman.
j. Rapikan alat dan cuci tangan
3) Fase Terminasi
a. Menyampaikan hasil anamnesa dan dokumentasi
b. Menyampaikan rencana tindak lanjut dan berpamitan
4) Penampilan Selama Tindakan
a. Ketenangan
b. Menjaga keamanan perawat
c. Menjaga keamanan pasien
A. Persiapan Alat:
1. Selimut
2. Lotion
3. Handuk
4. Bedak (bila perlu)
5. Penghangat Lotion (bila perlu)
B. Prosedur