Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN DISMINORE

Berliana Mayorindah (P3.73.20.3.15.011)

Dwi Ristanti Yarlinabudi (P3.73.20.3.15.013)

Hari Indah Lestari (P3.73.20.3.15.020)

Pingkan Septiani (P3.73.20.3.15.038)

Syifa Nuramalia (P3.73.20.3.15.046)

Kelas : II Reguler C

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

TAHUN AJARAN 2015/2016


SATUAN ACARA PENYULUHAN
DISMENORE

Topik : Dismenore
Sub Topik : Nyeri Haid pada Wanita
Hari/Tanggal : Jumat, 06 Maret 2017
Waktu / Jam : 09.00-09.30
Tempat : Di posyandu RT.08/15
Peserta : :Ibu-ibu dan remaja

A. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu-ibu remaja putri dapat memahami dan
mengerti tentang Nyeri haid yang sering dialami wanita saat menstruasi

B. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini ibu dan remaja putri dapat menjelaskan kembali :
1. Pengertian nyeri haid
2. Penyebab
3. Tanda dan Gejala
4. Pengobatan

C. MATERI
1. Pengertian Dismenore
2. Penyebab Dismenore
3. Tanda dan gejala Dismenore
4. Pengobatan Dismenore

D. METODE
Ceramah Dan Tanya Jawab
E. KEGIATAN PENYULUHAN
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

1 5 Pembukaan :

Menit a. Membuka/memulai ke- a. Menjawab salam


giatan dengan mengucapkan
salam.
b. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri

c. Menjelaskan tujuan dari


penyuluhan c. Mendengarkan

d. Menyebutkan materi
penyuluhan d. Mendengarkan &
memperhatikan

e. Bertanya kepada peser-


ta apakah sudah mengetahui e. Menjawab pertanyaan
tentang nyeri haid pada saat
menstruasi

2 15 Pelaksanaan :

Menit Penyampaian materi :

a. Menjelaskan tentang a. Mendengarkan


Pengertian Dismenore
b. Memberikan
kesempatan kepada peserta b. Menjawab
untuk bertanya Pertanyaan

c. Menjelaskan tentang
c. Mendengarkan
Penyebab Dismenore
d. Memberikan
kesempatan kepada peserta d. Menjawab
untuk bertanya pertanyaan

e. Menjelaskan tentang
tanda dan gejala Dismenore
e. Mendengarkan

f. Memberikankesempatan
kepada peserta untuk
bertanya f. Menjawab
g. Menjelaskan tentang pertanyaan
penanganan pertama
Dismenore.
g. Mendengarkan
h. Memberikan
kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
h. Menjawab
i. Menjelaskan tentang pertanyaan
Pengobatan Dismenore

i. mendengarkan

3 10 Evaluasi :

Menit a. Menanyakan kepada a. Menjawab pertanyaan


peserta tentang materi yang
telah diberikan, dan peserta
mampu menjawab
pertanyaan yang telah
diberikan dengan baik.
4 5 Terminasi :

Menit a. Mengucapkan terima a. Mendengarkan


kasih atas peran sertanya

b. Mengucapkan salam b. Menjawab salam


penutup.

F. EVALUASI
a. Evaluasi struktural
1) Membuat SAP
Pada tanggal 23 November 2016, pukul 13.00 WIB
2) Kontrak waktu
Kesepakatan pertemuan dengan klien dan keluarga sudah dilakukan pada tanggal
23 November 2016
3) Menyiapkan media
Lembar balik
4) Setting lingkungan
Tempat disiapkan pada hari pelaksanaan
b. Evaluasi proses
1) Peserta
a) Peserta penyuluhan memperhatikan dan memahami apa yang sudah penyuluh
sampaikan
b) Pertemuan penyuluhan berjalan lancar
2) Penyuluh
a) Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan
b) Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab
3) Evaluasi hasil
a) Tes lisan : diakhir penjelasan
b) Penilaian

Essay

Pertanyaan :

1. Jelaskan pengertian Nyeri haid!


Jawaban : Nyeri haid adalah nyeri yang sedemikian hebatnya sehingga memaksa
penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidupnya sehari-hari,
untuk beberapa jam atau beberapa hari.
2. Sebutkan penyebab terjadinya nyeri haid ?
Jawaban :
a. Emosional tidak stabil
b. Pengaruh hormonal
c. Anemia, pemakaian kontrasepsi IUD, benjolan yang menyebabkan perdarahan,
tumor atau fibroid
d. Rahim yang terbalik, peradangan selaput lendir rahim, (Anomali uterus
konginental)
e. Endometriosis
f. Infeksi pelvis
3. Sebutkan tanda dan gejala nyeri haid?
Jawaban :
a. Nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah
dan tungkai
b. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang
terus menerus ada.
c. nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya
dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang.
d. Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan
sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah

4. Sebutkan pengobatan nyeri haid


Jawaban :
Dengan medis
a. Pemberian obat analgetik
b. Terapi Hormonal
c. Terapi dengan obat non steroid antiprostlagandin

Dengan non medis

a. Hangatkan bagian perut, dapat menyebabkan vasodilatasi dan mengurangi


spasmodik uterus
b. Masase daerah perut yang tersa nyeri, mengurangi nyeri karena ada stimulus
sentuhan terapeutik
c. Lakukan latihan ringan, dapat memeprbaiki aliran uterus dan tonus otot
d. Lakukan tekhnik relaksasi, mengurangi tekanan untuk mendapatkan rileks
e. Istirahat dan tidur
Lampiran materi

MATERI PENYULUHAN DISMENORE

1. PENGERTIAN DISMENORE
Menstruasi adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari uterus, disertai dengan
pelepasan endometrium. Pada masa ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus
disertai dengan perdarahan. Darah haid tidak membeku karena ada fermen yang
mencegah pembekuan darah dan mencairakan potongan potongan mukosa. Hanya jika
terlalu banyak darah yang keluar maka fermen tersebut tidak mencukupi hingga timbul
bekuan bekuan darah dalam darah haid.

Secara fisiologi haid dipengaruhi berbagai hormone GnRH (Gonadotropin Releasing


Hormon) yang di keluarkan oleh hipotalamus dan memicu hipofisis anterior
mengeluarkan hormone FSH.FSH Memicu pematangan folikel di ovarium, sehinga
terjadi sintesis estrogen dalam jumlah besar. Estrogen akan mengakibatkan proliferasi sel
endometrium (Penebalan dari endometium). Estrogen yang tinggi memper tanda kepada
hipofisis untuk mengeluarkan hormon LH (Luteinizing Hormon). LH akan
mengakibatkan ovulasi dan memicu korpus luteum untuk mensintesiskan progesteron.
Progesteron sendiri menyebabkan perubahan sexkeretorix pada endometrium sehingga
terjadi fase sexresi atau faseluteal

Dismenorea didefinisikan sebagai nyeri haid yang sedemikian hebatnya sehingga


memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidupnya
sehari-hari, untuk beberapa jam atau beberapa hari.
Nyeri yang dirasakan selama menstruasi adalah normal namun apabila berlebihan, maka
hal ini merupakan masalah. Terutama apabila nyeri ini sampai membatasi / mengganggu
aktivitas sehari hari atau sampai selalu membutuhkan obat penghilang rasa nyeri.

Nyeri haid atau disminore itu sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 2. Berdasarkan ada
tidaknya kelainan ginekologis dan berdasarkan dengan intensitas nyerinya.
1) Berdasarkan ada tidaknya kelainan ginekologis :
a. Dismenorea primer (esensial, intrinsik, idiopatik), yaitu dismenorea yang
terjadi tanpa disertai adanya kelainan ginekologis. Pada wanita yang secara
emosional tidak stabil, dismenorea primer mudah terjadi. Faktor konstitusi erat
kaitannya dengan faktor psikis, faktor ini dapat menurunkan ketahanan terhadap
rasa nyeri.

Dismenorea primer timbul sejak menarche, biasanya pada tahun pertama atau
kedua haid. Biasanya terjadi pada usia antara 15-25 tahun dan kemudian hilang
pada usia akhir 20-an atau awal 30-an. Nyeri biasanya terjadi beberapa jam
sebelum atau setelah periode menstruasi dan dapat berlanjut hingga 48-72 jam.
Nyeri diuraikan sebagai mirip-kejang, spasmodik, terlokalisasi pada perut bagian
bawah (area suprapubik) dan dapat menjalar ke paha dan pinggang bawah. Dapat
disertai dengan mual, muntah, diare, nyeri kepala, nyeri pinggang bawah,
iritabilitas, rasa lelah dan sebagainya

b. Dismenorea sekunder (ekstrinsik, aquaired), yaitu dismenorea yang berkaitan


dengan kelainan ginekologis, baik kelainan anatomi maupun proses patologis
pada pelvis.

Dismenorea sekunder biasanya terjadi beberapa tahun setelah menarche, dapat


juga dimulai setelah usia 25 tahun. Nyeri dimulai sejak 1-2 minggu sebelum
menstruasi dan terus berlangsung hingga beberapa hari setelah menstruasi. Pada
dismenorea sekunder dijumpai kelainan ginekologis seperti endometriosis,
adenomiosis, kista ovarium, mioma uteri, radang pelvis dan lain-lain. Dapat pula
disertai dengan dispareuni, kemandulan, dan perdarahan yang abnormal

2) Berdasarkan intensitas nyeri


Dismenorea ringan, yaitu dismenorea dengan rasa nyeri yang berlangsung
beberapa saat sehingga perlu istirahat sejenak untuk menghilangkan nyeri, tanpa
disertai pemakaian obat.

Dismenorea sedang, yaitu dismenorea yang memerlukan obat untuk


menghilangkan rasa nyeri, tanpa perlu meninggalkan aktivitas sehari-hari.

Dismenorea berat, yaitu dismenorea yang memerlukan istirahat sedemikian lama


dengan akibat meninggalkan aktivitas sehari-hari selama 1 hari atau lebih

2. PENYEBAB DISMENORE
Penyebab dari nyeri haid ini adalah
a. Disminorrea primer
Banyak teori yang telah ditemukan untuk menerangkan penyebab terjadi
disminorrea primer, tetapi meskipun begitu patofisiologinya belum jelas terjadi.
Etiologi dari disminorrea primer tersebut adalah:

1) Faktor Psikologis
Biasanya terjadi pada remaja yang tidak stabil emosional tidak stabil, mempunyai
ambang nyeri tang rendah, sehingga dengansedikit rangsangan nyeri, maka ia akan
sangat merasakan kesakitan
2) Faktor Endokrin
Pada umumnya haid ini dihubungkan dengan kontraksi uterus yang tudak bagus. Hal
ini sanagt erat kaitannya dengan pengaruh hormonal. Peningkatan produksi
prostlagandin akan menyebabakan terjadinya kontraksi uterus yang tidak
terkoordinasi sehingga menimbulkan nyeri

b. Disminorrea sekunder
Pada disminorrea sekunder etiologi yang mungkin terjadi adalah :

1). Faktor konstitusi seperti anemia, pemakaian kontrasepsi IUD, benjolan yang
menyebabkan perdarahan, tumor atau fibroid
2). Anomali uterus konginental, seperti : rahim yang terbalik, peradangan selaput
lendir rahim,

3). Endometriosis

Penyakit yang ditandai dengan adanya pertumbuhan


jaringan endometrium di luar rongga rahim. Endometrium adalah jaringan
yang membatasi bagian dalam rahim. Saat siklus menstruasi,
lapisan endometrium ini akan bertambah sebagai persiapan terjadinya
kehamilan. Bila kehamilan tidak terjadi, maka lapisan ini akan terlepas dan
dikeluarkan sebagai menstruasi.

Bagaimana lapisan endometrium ini dapat tumbuh di luar rahim? Biasanya


tempat-tempat di luar rahim di mana lapisan endometrium ini tumbuh ialah
pada indung telur (ovarium), belakang rahim (ligamen utero
sacral), saluran tuba fallopi dan kandung kemih. Penyebab endometriosis
secara pasti belum diketahui, tapi ada beberapa teori yang diajukan selama
ini, yaitu :

Menstruasi retrograd, di mana sebagian aliran darah menstruasi dari


rahim keluar ke rongga perut melalui saluran tuba fallopi.

Gangguan sistem kekebalan yang memungkinkan sel-sel endometrium


melekat dan berkembang.

Kelainan genetis.

4). Infeksi pelvis

3. TANDA DAN GEJALA DISMENORE


a. Nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan
tungkai
b. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus
menerus ada.
c. nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam
waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang.
d. Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering
berkemih. Kadang sampai terjadi muntah

4. PENGOBATAN DISMENORE
Pengobatan atau penatalaksanaan dari diminorrea ini dapat dilakukan dengan medis dan
non medis.
1). Terapi medis untuk perempuan yang mengalami dissminorrea adalah :

a. Pemberian obat analgetik digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri. dapat


menggunakan aspirin, asetaminofen, propofiksen (untuk Nyeri ringan), Promrtazin,
oksikodon, butalbitat ( untuk Nyeri berat)
b. Terapi Hormonal
Pengobatan hormonal untuk meredakan dismenore, dan lebih tepat diberikan pada
wanita yang ingin menggunakan alat KB berupa pil. Jenis hormon yang diberikan
progestin, pil kontrasepsi (estrogen rendah dan progesteron tinggi). Pemberian pil dari
hari 5-25 siklus haid dengan dosis 5-10 mg/hari. Progesteron diberikan pada hari ke
16 sampai ke 25 siklus haid, setelah keluhan nyeri berkurang.
c. Terapi dengan obat non steroid antiprostlagandin
Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) yang menghambat produksi dan
kerja prostaglandin digunakan untuk mengatasi dismenore primer. NSAIDs tidak
boleh diberikan pada wanita hamil, penderita dengan gangguan saluran pencernaan,
asma dan alergi terhadap jenis obat anti prostaglandin

2). Terapi non Medis dapat dilakukan :


f. Hangatkan bagian perut, dapat menyebabkan vasodilatasi dan mengurangi
spasmodik uterus
g. Masase daerah perut yang tersa nyeri, mengurangi nyeri karena ada stimulus
sentuhan terapeutik
h. Lakukan latihan ringan, dapat memeprbaiki aliran uterus dan tonus otot
i. Lakukan tekhnik relaksasi, mengurangi tekanan untuk mendapatkan rileks
j. Istirahat dan tidur
DAFTAR PUSTAKA

Heru adi.1987.Kader Kesehatan Masyarakat.Jakarta.EGC

Mitayani, 2009 Asuhan Keperawatan Maternitas. Salemba Medika : Jakarta

Steven.1995.perawatan untuk bayi dan balita.Jakarta.Arcan

Anda mungkin juga menyukai