Kelas : II Reguler C
Topik : Dismenore
Sub Topik : Nyeri Haid pada Wanita
Hari/Tanggal : Jumat, 06 Maret 2017
Waktu / Jam : 09.00-09.30
Tempat : Di posyandu RT.08/15
Peserta : :Ibu-ibu dan remaja
A. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu-ibu remaja putri dapat memahami dan
mengerti tentang Nyeri haid yang sering dialami wanita saat menstruasi
B. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini ibu dan remaja putri dapat menjelaskan kembali :
1. Pengertian nyeri haid
2. Penyebab
3. Tanda dan Gejala
4. Pengobatan
C. MATERI
1. Pengertian Dismenore
2. Penyebab Dismenore
3. Tanda dan gejala Dismenore
4. Pengobatan Dismenore
D. METODE
Ceramah Dan Tanya Jawab
E. KEGIATAN PENYULUHAN
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1 5 Pembukaan :
d. Menyebutkan materi
penyuluhan d. Mendengarkan &
memperhatikan
2 15 Pelaksanaan :
c. Menjelaskan tentang
c. Mendengarkan
Penyebab Dismenore
d. Memberikan
kesempatan kepada peserta d. Menjawab
untuk bertanya pertanyaan
e. Menjelaskan tentang
tanda dan gejala Dismenore
e. Mendengarkan
f. Memberikankesempatan
kepada peserta untuk
bertanya f. Menjawab
g. Menjelaskan tentang pertanyaan
penanganan pertama
Dismenore.
g. Mendengarkan
h. Memberikan
kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
h. Menjawab
i. Menjelaskan tentang pertanyaan
Pengobatan Dismenore
i. mendengarkan
3 10 Evaluasi :
F. EVALUASI
a. Evaluasi struktural
1) Membuat SAP
Pada tanggal 23 November 2016, pukul 13.00 WIB
2) Kontrak waktu
Kesepakatan pertemuan dengan klien dan keluarga sudah dilakukan pada tanggal
23 November 2016
3) Menyiapkan media
Lembar balik
4) Setting lingkungan
Tempat disiapkan pada hari pelaksanaan
b. Evaluasi proses
1) Peserta
a) Peserta penyuluhan memperhatikan dan memahami apa yang sudah penyuluh
sampaikan
b) Pertemuan penyuluhan berjalan lancar
2) Penyuluh
a) Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan
b) Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab
3) Evaluasi hasil
a) Tes lisan : diakhir penjelasan
b) Penilaian
Essay
Pertanyaan :
1. PENGERTIAN DISMENORE
Menstruasi adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari uterus, disertai dengan
pelepasan endometrium. Pada masa ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus
disertai dengan perdarahan. Darah haid tidak membeku karena ada fermen yang
mencegah pembekuan darah dan mencairakan potongan potongan mukosa. Hanya jika
terlalu banyak darah yang keluar maka fermen tersebut tidak mencukupi hingga timbul
bekuan bekuan darah dalam darah haid.
Nyeri haid atau disminore itu sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 2. Berdasarkan ada
tidaknya kelainan ginekologis dan berdasarkan dengan intensitas nyerinya.
1) Berdasarkan ada tidaknya kelainan ginekologis :
a. Dismenorea primer (esensial, intrinsik, idiopatik), yaitu dismenorea yang
terjadi tanpa disertai adanya kelainan ginekologis. Pada wanita yang secara
emosional tidak stabil, dismenorea primer mudah terjadi. Faktor konstitusi erat
kaitannya dengan faktor psikis, faktor ini dapat menurunkan ketahanan terhadap
rasa nyeri.
Dismenorea primer timbul sejak menarche, biasanya pada tahun pertama atau
kedua haid. Biasanya terjadi pada usia antara 15-25 tahun dan kemudian hilang
pada usia akhir 20-an atau awal 30-an. Nyeri biasanya terjadi beberapa jam
sebelum atau setelah periode menstruasi dan dapat berlanjut hingga 48-72 jam.
Nyeri diuraikan sebagai mirip-kejang, spasmodik, terlokalisasi pada perut bagian
bawah (area suprapubik) dan dapat menjalar ke paha dan pinggang bawah. Dapat
disertai dengan mual, muntah, diare, nyeri kepala, nyeri pinggang bawah,
iritabilitas, rasa lelah dan sebagainya
2. PENYEBAB DISMENORE
Penyebab dari nyeri haid ini adalah
a. Disminorrea primer
Banyak teori yang telah ditemukan untuk menerangkan penyebab terjadi
disminorrea primer, tetapi meskipun begitu patofisiologinya belum jelas terjadi.
Etiologi dari disminorrea primer tersebut adalah:
1) Faktor Psikologis
Biasanya terjadi pada remaja yang tidak stabil emosional tidak stabil, mempunyai
ambang nyeri tang rendah, sehingga dengansedikit rangsangan nyeri, maka ia akan
sangat merasakan kesakitan
2) Faktor Endokrin
Pada umumnya haid ini dihubungkan dengan kontraksi uterus yang tudak bagus. Hal
ini sanagt erat kaitannya dengan pengaruh hormonal. Peningkatan produksi
prostlagandin akan menyebabakan terjadinya kontraksi uterus yang tidak
terkoordinasi sehingga menimbulkan nyeri
b. Disminorrea sekunder
Pada disminorrea sekunder etiologi yang mungkin terjadi adalah :
1). Faktor konstitusi seperti anemia, pemakaian kontrasepsi IUD, benjolan yang
menyebabkan perdarahan, tumor atau fibroid
2). Anomali uterus konginental, seperti : rahim yang terbalik, peradangan selaput
lendir rahim,
3). Endometriosis
Kelainan genetis.
4. PENGOBATAN DISMENORE
Pengobatan atau penatalaksanaan dari diminorrea ini dapat dilakukan dengan medis dan
non medis.
1). Terapi medis untuk perempuan yang mengalami dissminorrea adalah :