Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PROMOSI KESEHATAN

DISMENORE (NYERI HAID) PADA REMAJA/MAHASISWA WANITA

Disusun Oleh :

Vistya Pradistya 1810105093

Vivia Venna Diaz V. 1810105101

B3/Semester III

Program Studi Diploma III Kebidanan

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

2019
Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Satuan Acara Penyuluhan
(SAP) Tentang “Nyeri Haid (Dismenore) Pada Remaja/Mahasiswi.

Dalam penulisan Satuan Acara Penyuluhan ini penulis banyak mendapatkan kesulitan.
Namun dengan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya dapat terselesaikan untuk itu penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada dosen pembimbing kami serta semua pihak yang
membantu kelancaran pembuatan SAP ini.

Untuk itu penulis menyadari SAP ini masih jauh dari kesempunaan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun demi kesempurnaan SAP ini.

Akhir kata penulis mengaharapkan agar SAP ini bermanfaat dan berguna bagi pembaca
dan bagi penyuluhan ini. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 17 November 2019

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar...............................................................................................................................i

Daftar Isi.........................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................................1

B. Tujuan...................................................................................................................................2

SATUAN ACARA PENYULUHAN.............................................................................................3

I. Tujuan Instruksional Umum.............................................................................................3

II. Tujuan Instruksional Khusus............................................................................................3

III. Materi (terlampir)..............................................................................................................4

IV. Media Penyuluhan.............................................................................................................4

V. Metode Penyuluhan..........................................................................................................4

VI. Proses Kegiatan Penyuluhan.............................................................................................4

VII. Evaluasi.............................................................................................................................6

VIII. Daftar Pustaka...................................................................................................................6

MATERI PENYULUHAN NYERI HAID (DISMENORE) PADA REMAJA.........................7

A. Pengertian Dismenore...........................................................................................................7

B. Klasifikasi Dismenore..........................................................................................................8

C. Penyebab Dismenore..........................................................................................................11

D. Tanda dan Gejala Dismenore..............................................................................................11

E. Penanganan dan Pencegahan Dismenore............................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menstruasi adalah pendarahan secara periodic dan siklik dari uterus, disertai dengan
pelepasan endometrium. Walaupun menstruasi dating setiap bulan pada usia reproduksi,
banyak wanita yang mengalami ketidak nyamanan fisik atau merasa tersiksa saat menjelas
atau selama haid berlangsung.

Salah satu ketidaknyamanan fisik saat menstruasi yaitu dismenore. Dismenore adalah
nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi. Dismenore dapat
disertai dengan rasa mual, muntah, diare dan kram perut. Beberapa wanita bahkan pingsan
dan mabok, keadaan ini muncul cukup hebat sehingga menyebabkan penderita mengalami
“kelumpuhan” aktivitas untuk sementara.

Kelainan yang selalu timbul tidak mungkin menyebabkan kematian seseorang, tetapi hal
ini akan sangat menganggu syarafnya, kadang-kadang sampai mengalami penderitaan yang
mmenahun dan kronis.

Penyebab dismenore bermacam macam yaitu karena suatu proses penyakit (misalnya
radang panggul), endometriosis, tumor, atau kelainan letak uterus, selaput dara datau vagina
tidak berlubang dan stress atau kecemasaan yang berlebihan, tetapi penyebab yang sering
diduga karena terjadinya ketidakseimbangan hormonal dan tidak ada hubungan dengan organ
reproduksi.

Dismenore banyak dialami oleh para wanita. Di Amerika Serikat diperkirakan hamper
90% wanita mengalami dismenore dan 10-15% diataranya mengalami dismenore berat yang
menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun. Telah diperkirakan bahwa
lebih dari 140 juta jam kerja yang hilang setiap tahunnya di Amerika Serikat karena
dismenore.

1
B. Tujuan

a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan remaja wanita mengetahui dan
memahami mengenai masalah nyeri haid (dismenore) yang sering dialami wanita saat
menstruasi, sehingga remaja wanita dapat menangani dan mengatasi masalah nyeri
haid (dismenore) tersebut.

b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan remaja dapat:
a. Mengetahui dan memahami pengertian nyeri haid (dismenore)
b. Mengetahui dan memahami klasifikasi nyeri haid (dismenore)
c. Mengetahui dan memahami penyebab dari nyeri haid (dismenore)
d. Mengetahui dan memahami tanda dan gejala dari nyeri haid (dismenore)
e. Mengetahui dan memahami cara mengatasi dan pencegahan dari nyeri haid
(dismenore).

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Permasalahan Pada Remaja

Sub Pokok Bahasan : Nyeri Haid (Dismenore)

2
Sasaran : Remaja/Mahasiswi di Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Hari/Tanggal : Minggu, 17 November 2019

Waktu : 09.00-09.45

Tempat : Hall Baroroh lt 4 Gedung A

Penyuluh : Vistya Pradistya & Vivia Venna Diaz Vallentina

I. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan remaja wanita mengetahui dan


memahami mengenai masalah nyeri haid (dismenore) yang sering dialami wanita saat
menstruasi, sehingga remaja wanita dapat menangani dan mengatasi masalah nyeri haid
(dismenore) tersebut.

II. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan remaja dapat:


 Mengetahui dan memahami pengertian nyeri haid (dismenore)
 Mengetahui dan memahami klasifikasi nyeri haid (dismenore)
 Mengetahui dan memahami penyebab dari nyeri haid (dismenore)
 Mengetahui dan memahami tanda dan gejala dari nyeri haid (dismenore)
 Mengetahui dan memahami cara mengatasi dan pencegahan dari nyeri haid
(dismenore)

III. Materi (terlampir)


a. Pengertian nyeri haid (dismenore)
b. Klasifikasi nyeri haid (dismenore)
c. Penyebab nyeri haid (dismenore)
d. Tanda dan gejala nyeri haid (dismenore)
e. Penanganan dan pencegahan nyeri haid (dismenore)

IV. Media Penyuluhan


a. Proyektor c. Mic
b. Laptop d. Sound System

3
V. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab

VI. Proses Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Penyuluhan Kegiatan Peserta


Kegiatan
1 3 menit a. Membuka/memulai kegiatan a. Menjawab salam
b. Mendengarkan
pembukaan dengan mengucapkan salam
c. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri
d. Mendengarkan &
c. Menjelaskan tujuan dari
memperhatikan
penyuluhan
e. Menjawab
d. Bertanya kepada
pertanyaan
remaja/mahasiswa apakah
sudah mengetahui tentang
nyeri haid (dismenore)
2 35 menit a. Menjelaskan pengertian nyeri a. Mendengarkan
b. Mengajukan
pelaksanaan haid (dismenore)
b. Memberikan kesempatan pertanyaan
c. Mendengarkan
peserta untuk bertanya
d. Mengajukan
c. Menjelaskan klasifikasi nyeri
pertanyaan
haid (dismenore)
e. Mendengarkan
d. Memberikan kesempatan
f. Mengajukan
peserta untuk bertanya
pertanyaan
e. Menjelaskan penyebab nyeri
g. Mendengarkan
haid (dismenore) h. Mengajukan
f. Memberikan kesempatan
pertanyaan
peserta untuk bertanya i. Mendengarkan
g. Menjelaskan tanda dan gejala j. Mengajukan
nyeri haid (dismenore) pertanyaan
h. Memberikan kesempatan
peserta untuk bertanya

4
i. Menjelaskan cara mengatasi
nyeri haid (dismenore)
j. Memberikan kesempatan
peserta untuk bertanya
3 5 menit Menanyakan kepada Menjawab pertanyaan
evaluasi remaja/mahasiswi apakah sudah
mengerti tentang penyuluhan yang
diberikan mengenai nyeri haid
(dismenore)
4 2 menit a. Mengucapkan terimakasih a. Mendengarkan
b. Menjawab salam
terminasi atas peran sertanya
b. Mengucapkan salam penutup

VII. Evaluasi

1. Evaluasi struktur
a. Pre planning sudah siap beserta materi untuk peserta
b. Tempat dan peralatan sudah siap

2. Evaluasi proses
a. Acara penyuluhan berjalan lancar
b. 75% undangan hadir
c. 100% peserta yang hadir dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
d. Peserta aktif mendengarkan dan bertanya
e. Diskusi dan Tanya jawab berjalan lancar

3. Evaluasi hasil
Remaja/mahasiswa di Universitas Aisyiyah Yogyakarta dapat:
a. Menyebutkan pengertian nyeri haid (dismenore)
b. Menyebutkan klasifikasi nyeri haid (dismenore)
c. Memahami penyebab nyeri haid (dismenore)
d. Memahami tanda dan gejala nyeri haid (dismenore)
e. Mengatasi dan mencegah nyeri haid (dismenore)

5
VIII. Daftar Pustaka

Wiknjosastro.H. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta: Pustaka SarwonoPrawirohardjo.


IMCW. 2007. Dismenore (nyeri haid). Tersedia dalam :
(http://www.MyDinariraq.com). Akses : Sabtu 30 – 03 – 2011 jam 15.00

MATERI PENYULUHAN

NYERI HAID (DISMENORE) PADA REMAJA

A. Pengertian Dismenore
Haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala
dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada
manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause.
Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini
berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama,kadang-
kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi
5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari.
Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi
biasanya dengan rata-rata 35ml/harinya.
Dismenore (dysmenorrhea) adalah suatu kondisi medis ginekologis rasa sakit
selama menstruasi yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, dismenore sering
didefinisikan hanya sebagai nyeri haid, atau setidaknya nyeri haid yang berlebihan.
Dismenore/Nyeri Haid adalah kondisi nyeri perut yang berasal darikram rahim dan
terjadi menjelang atau selama menstruasi. Nyeri haid sering digunakan secara sinonim
dengan kram menstruasi, tetapi yang terakhir juga dapat merujuk pada kontraksi uterus

6
menstruasi, yang umumnya kekuatan, durasi dan frekuensinya lebih tinggi dari pada di
sisa siklus menstruasi.
Dismenore muncul dengan berbagai jenis rasa nyeri, sepeti sakit yang terama
tsangat, berdenyut, mual, nyeri seperti terbakar, atau sakit yang sangat menusuk.
Dysmenorrhea bisa mendahului menstruasi dengan beberapa hari atau mungkin
menyertainya, dan biasanya berkurang hingga akhir menstruasi. Dysmenorrheabisa hidup
berdampingan dengan kehilangan darah berlebihan berat, yang dikenal sebagai
menorhagia.
Dalam keadaan yang normal, nyeri haid hanya membuat wanita merasa sakit dan
tidak nyaman. Tetapi dalam keadaan yang parah, nyeri haid ini bisa membuat wanita
tidak dapat bekerja dan harus beristirahat, nyeri sering bersamaan denganrasa mual, sakit
kepala, perasaan mau pingsan dan lekas marah.
Nyeri haid terutama dirasakan oleh remaja putri di tahun awal menstruasi,wanita
yang beriwayat mendapatkan menstruasi pertama lebih awal (kurang dari 12 tahun) dan
wanita yang mengeluarkan darah haid lebih banyak. Pada kasus yang lebih jarang, nyeri
menstruasi disebabkan oleh kondisi atau penyakit, misalnya endometriosis, penyakit
menular seksual, kista ovarium atau masalah spiral (IUD). Jika Anda mulai merasakan
nyeri menstruasi setelah berusia 25 tahun atau bila rasa nyeri disertai gejala lain seperti
perdarahan haid yang tidakkunjung berhenti atau berbau busuk, Anda perlu berkonsultasi
dengan dokter.

B. Klasifikasi Dismenore
Klasifikasi Nyeri Haid (Dismenore)
1. Dismenore Primer

Dismenore primer didiagnosis ketika tidak ada yang terdeteksi. Dismenore primer,
(disebut juga Dismenore idiopatik, esensial, intrinsik) adalah nyeri menstruasi tanpa
kelainan organ reproduksi (tanpa kelainan ginekologik). Terjadi sejak menarche dan tidak
terdapat kelainan pada alat kandungan.

Dismenore primer timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan
berjalannya waktu. Tepatnya saat lebih stabilnya hormon tubuh atau perubahan
posisirahim setelah menikah dan melahirkan.

7
Dismenore primer terjadi beberapa waktu setelah menarche biasanya setelah12
bulan atau lebih, oleh karena siklus-siklus haid pada bulan-bulan pertama
setelahmenarche umumnya berjenis anovulatuar yang tidak disertai rasa nyeri. Rasa
nyeritidak timbul lama sebelumnya atau bersama dengan permulaan haid dan
berlangsung untuk beberapa jam, walaupun pada beberapa kasus dapat berlangsung
beberapa hari.

Dismenore primer biasanya dimulai 6 bulan hingga 1 tahun setelah seorang gadis
mendapatkan menstruasi pertamanya. Ini adalah waktu ketika sel telur mulaimatang
setiap bulan dalam ovarium. Pematangan sel telur disebut ovulasi. Dismenoretidak ada
pada siklus jika ovulasi belum terjadi. Dismenore primer jarang terjadisetalah usia 20
tahun.

Ada beberapa faktor peranan sebagai penyebab dismenore primer, antara lain:

a. Faktor kejiwaan
Pada gadis-gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi
jikamereka tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses haid, mudah
timbul Dismenore.
b. Faktor Kontitusi
Faktor ini erat hubungannya dengan faktor di atas karena dapat
menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri, misalnya anemia, penyakit
menahun, dan sebagainya yang dapat mempengaruhi timbulnya Dismenore.
c. Faktor Obstruksi Kanalis Servikalis
Salah satu teori yang paling tua untuk menerangkan terjadinya
Dismenore primer adalah stenosis canalis servikalis.
d. Faktor Alergi
Teori ini dikemukakan setelah memperhatikan adanya asosiasi antara
Dismenore dengan urtikaria, migrane atau asam bronkhiale, bahwa sebab
alergi adalah toksi haid.

2. Dismenore Sekunder
Dismenore sekunder adalah dismenore yang berhubungan dengan kondisi yang
ada. Dismenore sekunder di diagnosis ketika gejala yang disebabkan penyakit yang
mendasari, gangguan, atau kelainan struktural baik di dalam atau di luar rahim.

8
Dismenore sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang
mengalami dismenore. Penyebab paling umum dari dismenore sekunder adalah
endometriosis. Penyebab lain termasuk Leiomioma, adenomiosis, kista ovarium, dan
kemacetan panggul. Kehadiran tembaga IUD juga dapat menyebabkan dismenore. Pada
pasien dengan adenomiosis, sistem intrauterin levonorgestrel (Mirena) diobservasi untuk
pengobatannya.

Dismenore sekunder, (disebut juga sebagai Dismenore ekstrinsik, acquired)


adalah nyeri menstruasi yang terjadi karena kelainan ginekologik, misalnya
endometriosis (sebagian besar), fibroids, adenomyosis. Terjadi pada wanita yang
sebelumnya tidak mengalami Dismenore.

Dismenore sekunder merupakan nyeri yang disebabkan oleh kelainan ginekologi


seperti salpingitis kronika, endometriosis, adenomiosis uteri, stenosis uteridan lain-lain.
Dismenore sekunder biasanya didapati pada wanita berusia diatas 20 tahun meskipun
dalam beberapa kasus bisa mulai tampak pada usia kurang dari 20 tahun.

Nyeri haid berdasarkan jenis nyerinya:

a. Nyeri Spasmodik
Terasa di bagian bawah perut dan berawal sebelum masa haid atau segera
setelah masa haid mulai. Banyak wanita terpaksa, harus berbaring karena
terlalu menderita nyeri itu sehingga ia tidak dapat mengerjakan apapun. Ada
di antara yangpingsan, merasa, sangat mual, bahkan ada yang benar-benar
muntah. Dismenore spasmodik dapat diobati atau paling tidak dikurangi
dengan lahirnya bayi pertama, walaupun banyak pula wanita yang tidak
mengalami hal seperti itu.

b. Dismenore Kongestif
Penderita dismenore kongestif biasanya akan tahu sejak berhari-hari
sebelumnya, bahwa masa haidnya akan segera tiba. Mengalami pegal, sakit
pada bushdarts, perut kembung tidak menentu, beha terasa terlalu ketat, sakit
kepala, sakit punggung, pegal pada paha merasa lelah atau sulit dipahami,
mudah tersinggung, kehilangan keseimbangan menjadi ceroboh, terganggu
tidur atau muncul memar yang berlangsung antara 2-3 hari sampai kurang dari
9
2 minggu. Proses menstruasi mungkin tidak terlalu menimbulkan nyeri jika
sudah berlangsung. Bahkan setelah hari pertama masa haid, orang yang
menderita dismenore kongestif akan merasa lebih baik.

C. Penyebab Dismenore
Penyebab dismenore diantaranya adalah:

a. Bisa karena penyakit (radang panggul) endomentriosis


b. Tumor atau kelainan letak uterus
c. Selaput dara yang tidak berlubang
d. Stress dan kecemasaan yang berlebihan
e. Namun diduga penyebab terjadinya ketidakseimbangnya hormonal dalam tubuh.
banyak wanita usia subur yang secara rutin mengalami nyeri menstruasi. Nyeri
yang terkait dengan kram itu berlangsung di hari-hari menjelang atau awal
menstruasi. Nyeri terasa diperut bagian bawah atau tengah dan mungkin
memancar hingga pinggul, paha dan punggung. Intensitas nyeri naik dan turun
berulang-ulang, mengikuti kontraksi otot rahim yang mendasarinya. Tingkat
keparahan nyeri bervariasi antar wanita dan antar haid pada wanita yang sama.
Pada suatu saat, nyeri mungkin hamper tidak terasa. Di saat lain, nyeri bias sangat
hebat disertai kejang, lemas, demam dan berbagai gangguan lambung seperti
mual, muntah dan diare.

D. Tanda dan Gejala Dismenore


Tanda dan gejala nyeri haid (dismenore):
a. Nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah
dan tungkai.
b. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpulyang
terus menerus ada.
c. Nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya
dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang.
d. Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan
sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah.

10
Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai
puncaknya dalam waktu 24 jam dan stelah 2 hari akan menghilang. Dismenore juga
sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diaredan sering berkemih.
Kadang sampai terjadi muntah.

Gejala Dismenore yang paling umum adalah nyeri mirip kram dibagian bawah perut
yang menyebar ke punggung dan kaki. Gejala terkait lainnya adalah muntah,sakit kepala,
cemas, kelelahan, diare, pusing dan rasa kembung atau perut terasapenuh. Beberapa
wanita mengalami nyeri sebelum menstruasi dimulai dan bisa berlangsung beberapa hari.

E. Penanganan dan Pencegahan Dismenore


Beberapa pendapat tentang upaya penanganan untuk mengatasi dismenore

a. Olahraga atau latihan, psikoterapi untuk meyakinkan perempuan bahwa


keluhannya tidak membahayakan kehidupan, dan akan berlalu begitu darah keluar
dengan lancar.
b. Kompres dengan botol dingin (hangat tepat pada bagian yang terasa kram bias
diperut atau pinggang bagian belakang)
c. Minum-minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi
d. Menghindari minum-minuman yang beralkohol, kopi dan es krim
e. Menggosok-gosok perut dan pinggang yang sakit
f. Tarik nafas dalam dalam secara perlahan untuk relaksasi
g. Mengonsumsi buah dan sayur
h. Obat-obatan anti sakit (analgetik) sebaiknya bukan golongan narkotik seperti
Morfin dan Codein.
i. Obat-obatan penghambat pengeluaran hormone Prostaglandin, seperti Aspirin,
Endometasin, dan Asam Mefanamat.

Cara mencegah nyeri haid (dismenore)

1. Solusi non obat:


a. Tempelkan bantal pemanas ke perut bagian bawah
b. Lakukan yoga
c. Menggosok-gosok perut/pinggang
d. Minumlah minuman hangat
e. Konsumsi sayuran dan buah-buahan serta makanan rendah lemak

11
f. Perbanyak asupan vitamin E, vitamin B6, kalsium dan magnesium atau minyak
ikan
g. Mandilah dengan air hangat boleh juga menggunakan aroma terapi untuk
menenangkan diri
h. Turunkan berat badan jika anda kelebihan berat badan
i. Berolahraga ringan dapat mengurangi nyeri pada beberapa wanita.
j. Tarik nafas dalam dalam secara perlahan untuk relaksasi
k. Hindari konsumsi alcohol, kopi dan juga coklat karena dapat meningkatkan kadar
estrogen yang nantinya dapat memicu lepasnya prostaglandin. Hindari juga
makan bersuhu dingin misalnya es krim.

2. Solusi Obat
a. Obat anti inflamasi
Perawatan utama nyeri menstruasi adalah kelas bat yang disebut obat anti
inflamasi non steroid (NSAID), seperti ibu profen atau naproxen, mereka bekerja
dengan mengentikan produksi prostaglandin oleh tubuh, mereka juga dapat
mengurangi kehilangan darah dengan mengurangi pembekuan darah didalam
rahim. Ada belasan merek obat berbasis NSAID yang dapat dibeli secara bebas di
apotek dan toko obat. Tetapi anda harus berhati hati dengan obat ini jika anda
memiliki penyakit maag, karena dapat mengiritasi lambung.

b. Pemberian obat analgetik


Digunakan untuk menghilangkan nyeri/sakit, dapat menggunakan aspirin,
asetaminofen, propodiksen (untuk nyeri ringan) promrtazin, oksikodon, butalbitat
(untuk nyeri berat).

12

Anda mungkin juga menyukai