Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI) DI RUANG FLAMBOYAN
RS JIWA MENUR SURABAYA

Disusun Oleh :
1). Amalia Nur Laili (40220001) 10). Novirda Lila (40220021)
2). Aprisheila (40220002) 11). Novita Cahyuni (40220022)
3). Arifatus (40220003) 12). Restu Putri Winahyu (40220024)
4). Cindy Nila (40220006) 13). Riski Dwi Yusupa (40220023)
5). Ferdinando E. A. (40220010) 14). Syifaul Khorinah (40220027)
6). Laily Nur Hanita (40220015) 15). Theresia Ayu Juwita (40220028)
7). Maria Qiptiyah (40220017) 16). Vivi Alvionita (40220029)
8). Murniningtyas Putri (40220018) 17). Widy Sebri Pradina (40220030)
9). Nindia Ayu Permadani (40220020) 18). Yuni Amelia Sari (40220032)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2021

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MENEJEMEN STRESS DI RUANG FLAMBOYAN
RUMAH SAKIT JIWA MENUR KOTA SURABAYA

Disusun oleh :

PRODI : PENDIDIKAN PROFESI NERS

PEMBIMBING INSTITUSI PEMBIMBING KLINIK

(……………………..…..….) (……………………..…..….)

KEPALA BIDANG PERAWATAN

(……………………..…..….)

SATUAN ACARA PENYULUHAN


MENEJEMEN STRESS DI RUANG FLAMBOYAN
RUMAH SAKIT JIWA MENUR KOTA SURABAYA

Topik : Manajemen Stres


Sasaran : Pasien di ruang Flamboyan
Tempat : Di Ruang Flamboyan Rumah Sakit Jiwa Menur
Hari/tanggal : Senin, 22 Maret 2021
Waktu : 09.00 – 10.00 WIB.
I. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit, diharapkan px dapat memahami
tentang manajemen stres.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penjelasan tentang manajemen stres, peserta penyuluhan
diharapkan mampu:
1. Mengetahui pengertian stress
2. Mengetahui tanda dan gejala stres
3. Mengetahui penyebab stres
4. Mengetahui tentang manajemen stres
III. Susunan anggota :
Penyaji : Restu Putri Winahyu
Moderator : Novita Cahyuni
Fasilitator : Mariatul Qiptiyah , Theresia Ayu Juwita, Riski Dwi Yusupa, Vivi
Alvionita , Widy Sebri Pradina, Murniningtyas Putri Ratna Siwi
Observer : Nindia Ayu Permadani , Syifaul Khorinah , Novirda Lila Nur
Khamidah
Dokumentasi : Yuni Amelia sari
IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi tanya jawab
V. Media
1. Leaflet

VIII. Evaluasi
1) Kriteria Struktural:
a. Kontrak waktu dan tempat diberikan satu hari sebelum acara dilaksanakan
b. Pengumpulan SAP dilakukan satu hari sebelum pelaksanaan penyuluhan
c. Peserta hadir pada tempat yang telah ditentukan
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa yang bekerja
sama dengan Tim Perawat Ruang Flamboyan RSJ Menur Surabaya
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan dilaksanakan.
2) Kriteria Proses:
a. Acara dimulai tepat waktu
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
d. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan
e. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan POA (Plan of Action)
f. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
3) Kriteria Hasil:
a. Peserta yang datang sejumlah 12 pasien dari ruang Flamboyan
b. Ada umpan balik positif dari peserta, seperti dapat menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh pemateri (penyaji)
c. Peserta ikut aktif dalam proses diskusi
d. Peserta mampu menjawab dengan benar sebanyak 75% dari pertanyaan
penyaji
VIII. Kegiatan penyuluhan.
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Masyarakat
1 5 menit Pembukaan :
 Mengucapkan salam Menjawab salam
 Memperkenalkan diri Mendengarkan

 Menjelaskan topik dan tujuan pendidikan Mendengarkan


kesehatan
 Review pengetahuan pasien tentang topik Menjawab
2 20 Pelaksanaan : Penyampaian materi
menit 1. Pengertian tentang stres
2. Penyebab terjadinya stres Mendengarkan
3. Mengetahui tanda dan gejala stres
4. Mengetahui tentang manajemen stres

Bertanya
3 5 menit Evaluasi :
 Menanyakan kembali hal-hal yang sudah Menjawab
dijelaskan mengenai manajemen stres
 Reward
4 5 menit Penutup :
 Menutup pertemuan dengan Mendengarkan
menyimpulkan materi yang telah dibahas
 Memberikan salam penutup
Menjawab salam

IX. MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Tentang Stres


Stres adalah realitas kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari,
disebabkan oleh perubahan yang memerlukan penyesuaian (Keliat, 1998). Stres
diawali dengan adanya ketidakseimbangan antara tuntutan dan sumber daya yang
dimiliki individu, semakin tinggi kesenjangan terjadi semakin tinggi pula tingkat
stres yang dialami individu dan akan merasa terancam. Stres merupakan respon
adaptif yang dipengaruhi oleh karakteristik individual dan atau proses psikologis,
yaitu akibat situasi atau kejadian eksternal yang menyebabkan tuntutan fisik dan atau
psikologis terhadap seseorang (Ivancevich & Matteson, 1980 dalam Kreitner &
Kinicki, 2004).
2. Penyebab Terjadinya Stres
Stresor psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan
perubahan dalam kehidupan seseorang, sehingga orang itu terpaksa mengadakan
adaptasi atau mengulangi stresor yang timbul. Penyebab terjadinya stresor
psikososial adalah :
a. Adanya masalah perkawinan
b. Problem orangtua
c. Hubungan interpersonal berupa konflik dengan kawan dekat, kekasih, atasan atau
pun bawahan
d. Masalah pekerjaan
e. Kondisi lingkungan yang buruk dimana seseorang merasa tercekam atau tidak
aman yang mengganggu ketenangan dan ketentraman hidup.
f. Masalah keuangan yang tidak sehat
g. Ada masalah hukum
h. Perkembangan
i. Penyakit fisik dan cedera
j. Faktor keluarga dimana stres dialami oleh anak dan remaja yang disebabkan
karena kondisi keluarga yang tidak baik
3. Tanda dan Gejala Stres
1. Stres ringan
Stesor yang dihadapi bisa berlangsung beberapa menit atau jam. Contohnya
adalah dimarahi dosen, kemacetan. Stesor inni dapat menimbulkan gejala antara
lain kesulitan bernafas, bibir kering, lema, keringat berlebihan ketika temperature
tidakk panas, takut tanpa ada alas an yang jelas, merasa lega jika situasi berakhir
(Psychology Foundation of Australia, 2010).
2. Stres sedang
Stres yang berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari . Contohnya adalah
perselisishan yang tidak dapat diselesaikan dengan seseorang. Stesor ini dapat
menimbulkan gejala yaitu mudah merasa letih, mudah marah, sulit beristirahat,
mudah tersinggung, gelisah (Psychology Foundation of Australia, 2010).
3. Stres berat
Situasi kronis yang terjadi dalam beberapa minggu, seperti perselisihan dengan
dosen atau teman secara terus menerus, penyakit fisik jangka panjang dan kesulita
finansial. Stesor ini dapat menimulkan gejala yaitu, merasa tidak kuat lagi untuk
melakukan kegiatan, mudah putus asa, kehilangan minat akan segala hal, merasa
tidak dihargai, merasa tidak ada hal yang bisa diharapkan dimasa depan
(Psycology Foundation of Auustralia, 2010).
4. Tahapan-Tahapan Stres
Gangguan stres biasanya lamban, tidak jelas kapan mulainya dan seringkali kita tidak
menyadarinya. Para ahli mencoba membagi stres kedalam enam tahap dan setiap
tahap memperlihatkan sejumlah gejala yang dirasakan oleh yang bersangkutan.
a. Stres tahap 1
 Semangat bekerja besar,berlebihan (overacting)
 Penglihatan “tajam” tidak sebagaimana biasanya
 Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebi dari biasanya, namun tanpa
disadari cadangan energi dihabiskan disertai rasa gugup yang berlebihan
 Merasa senang dg pekerjaanya & semakin bersemangat namun tanpa disadari
cadangan energi menipis

b. Stres tahap II
 Stres yang semula menyenangkan mulai menghilang & timbul keluhan-
keluhan sbb
 Merasa letih sewaktu bangu pagi
 Merasa mudah lelah sesudah makan siang
 Lekas merasa capai menjelang sore
 Sering mengeluh perut tidak nyaman
 Detakan jantung lebih keras dari biasanya (berdebar-debar)
 Otot-otot punggung & tengkuk terasa tegang
 Tidak bisa santai
c. Stres tahap III
 Bila tetap memaksakan diri keluhan akan semakin nyata
& mengganggu
 Gangguan lambung usus semakin nyata cont : gastritis,diare
 Ketegangan otot-otot semakin terasa
 Perasaan tidak tenang & ketegangan emosional semakin meningkat
 Gangguan pola tidur
 Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa oyong dan serasa mau pingsan)
d. Stres tahap IV
 Bisa tidak ditemukan sakit secara medis. Namun gejala dapat muncul spt:
 Untuk bertahan sepanjang hari saja sudah tera amat sulit
 Aktivtas pekerjaan yang semula menyenangkan & mudah diselesaikan menjadi
membosankan terasa lebih sulit
 Yang semula tanggap situasi menjadi kehilangan kemampuan untuk merespon
secara memadai
 Ketidakmampuan melakukan ADL
 Gangguan pola tidur disertai mimpi yg menegangkan
e. Stres Tahap V
 Seringakali menolak ajakan karena tiada semangat & kegairahan
 Daya konsentrasi & ingat menurun
 Imbul perasaan ketakutan & kecemasan yang tidak dapat dijelaskan apa
penyebabnya
f. Stres tahap VI
 Kelelahan fisik & mental yang semakin mendalam
 Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan
sederhana
 Gangguan sitem pencernaan semakin berat
 Timbul perasaan ketakutan & kecemasan yang semakin meningkat, mudah
bingung & panik
g. Stres tahap VII
Tahap klimaks,seseorang mengalami serangan panik & perasaan takut mati.
Sering dibawa ke UGD, ICCU meskipun tidak ditemuakan kelainan fisik organ
 Debaran jantung teramat keras
 Susah bernafas (sesak & megap-megap)
 Sekujur baan terasa gemetar, dingin dan keringat bercucuran
 Ketadaan tenaga untuk hal-hal ringan
 Pingsan atau kolaps
Terdapat tiga indikator terjadinya stres, yaitu :
1. Indikator fisiologis
 ansietas
 Depresi
 Kepenatan
 Peningkatan penggunaan bahan kimia
 Perubahan dalam kebiasaan makan,tidur & pola aktivitas
 Kelehan menal
 Perasaan tidak adekuat
 Kehilangan harga diri
 Peningkatan kepekaan
 kehilangan motivasi
 Ledakan emosional & menangis
 Penurunan produktivitas & kualitas kinerja
 Kecendrungan membuat kesalahan
 Mudah lupa & pikiran buntu
 Kehilangan perhatian terhadap hal-hal yang rinci
 Ketidakmampuan bekonsentrasi
 Letargi
 Rentan terhadap kecelakaan
2. Indikator emosi
 kemampuan mendapat pengetahuan & keterampilan terganggu
 Penilaian kognitif terhadap sesuatu tidak akurat
 Stres menghambat komunikasi antara klien & orang lain
 Tidak mampu mengatasi konflik
 Peningkatan ketergantungan dengan orang lain
3. Indikator spriritual
Stres yang berat menyebabkan individu memandang stres sebagai hukuman dari
Tuhan
5. Manajemen Stres
1. Jaga selalu kondisi tubuh dan perkuatlah dengan cara mengkonsumsi makanan
dan minuman 4 sehat 5 sempurna secara disiplin
2. Tidur dan istirahat yang cukup, karena tidur merupakan salah satu terapi untuk
mengurangi kemarahan, kesedihan, karena tidur memberi kesempatan pada otak
untuk relax.
3. Lakukan Olah raga teratur, karena gerak tubuh akan merangsang keluar
zat”endorphine” yaitu zat yang membuat tubuh merasa nyaman. Orang yang
senang berolahraga umumnya tampak lebih fit dan bahagia.
4. Selalu berfikir positif, karena cerminan dari tindakan, tindakan positif berasal dari
pikiran positif, tindakan negatif berasal dari pikiran negatif……tidak ada orang
yang berhasil dalam hidupnya kalau selalu berfikiran negatif baik pada diri sendiri
maupun orang lain.
5. Lakukan “HOBBY” atau hal-hal yang menyenangkan, karena hobby membuat
rilex dan sejenak melupakan rutinitas atau masalah yang ada.
6. Jangan terpaku pada rutinitas, harus berani berubah, tidak malu dan ragu, sebagai
contoh : merubah penampilan yang secara phsikologis hal ini menambah
semangat baru.
7. Berkomunikasi secara asertih atau bertutur kata baik.
8. Murah senyum, tertawa lepas, bersenandung/ bernyanyi dan bersosialisasi dengan
teman/lingkungan(perlu teman curhat, tidak memendam masalah sendiri)
9. Beribadah dan berdoa (tidak hanya pada masa sulit saja, berbuat pada semua
orang, bersyukur pada setiap usaha kita, baik yang berhasil atau tidak tetaplah
bersyukur.

Ada tiga cara dalam menghadapi stres, yaitu :


a. Mengurangi situasi stress,
 Kebiasaan; Setiap individu mempunyai kebiasaan yang unik untuk
membantu menyelesaikan kegiatan sehari-hari.
 Menghindari perubahan ; Menghindari perubahan dengan membatasi
perubahan yg tidak diperlukan dan dapat dihindarkan
 Alokasi atau membatasi waktu atau menyediakan waktu untuk
memfokuskan diri beradaptasi dengan stresor,
 Manajemen waktu; Teknik ini berguna bagi klien yang tidak dapat
mengerjakan berbagai hal pada waktu yang sama. Klien membuat daftar
tugas yang harus dilaksanakan dan memprioritas tugas yang lebih penting
dan lebih dahulu dijalankan.Cara lain adalah mengatakan belajar
mengatakan “TIDAK” secara asertif terhadap hal yang mengganggu, atau
membuat jadual pertemuan agar tidak tergesa- gesa.
b. Modifikasi lingkungan; merubah lingkungan yang merupakan sumber stres
secara realistis akan mengurangi stres. Membersihkan rumah, memberikan
warna yang sejuk dan kalem pada tembok, memutar music dan instrumen yang
tenang.
c. Mengurangi respon fisiologis terhadap stres
1) Latihan Terstruktur
Latihan yang teratur meningkatkan tonus otot, menstabilakn berat badan dan
mengurangi ketegangan misalnya relaksasi progresif, latihan nafas, hypnosis
lima jari, stop berpikir dan berpikir positif.
2) Nutrisi & Diit
Nutrisi dan latihan saling berhubungan.Nutrisi berguna sebagai tenaga dan
untuk latihan sehingga sirkulasi baik. Makanan yang buruk dapat
meningkatkan respon stres
3) Istirahat
Istirahat & tidur perlu untuk menyegarkan tubuh dan ketegangan mental
d. Meningkatkan respon perilaku dan emosi terhadap stres
1) Sistem Pendukung
Sistem pendukung: Keluarga,teman kolega, yang akan mendengar, memberi
nasehat dan dorongan emosi sangat berguna bagi seseorang yg sedang
stress.
2) Meningkatkan Harga Diri
Meningkatkan harga diri dapat membantu strategi penurunan stress secara
positif, dengan cara mengidentifikasi aspek positif maka ia dapat
memfokuskan perhatian pada hal yg dapat dihargai orang lain.
7. Cara Penanggulangan Stres
1. Cara Fisik
a. Relaksasi Progresif
Gejala yang dialami: lelah, kram otot, nyeri leher punggung, tegang, sukar
tidur, cemas.
 Lama latihan 15 menit/hari
 Langkah-langkah : Prinsip :
 Tegangkan dan lemaskan otot tubuh
 Fokuskan pikiran pada perbedaan tegang dan lemas
 Kepalkan kedua telapak tangan, kencangkan lengan bawah dan
atas…..lemaskan
 Kerut dahi, tekan kepala sejauh mungkin kebelakang, putar searah jarum
jam da sebaliknya
 Kerutkan otot muka, pejamkan mata kencang, mulut monyong kedepan,
lidah tekan ke langit-langit…..lemaskan
 Lengkungkan punggung ke belakang, nafas dalam dari hidung, tahan dan
keluarkan dari perut dan tiupkan dari mulut….lemaskan
 Tarik ibu jari kaki, kencangkan betis, paha, bokong….lemaskan.
 Teruskan putaran 5 kali lalu dapat ditambah secara bertahap.
b. Latihan Nafas
Gejala yang dialami: cepat marah, cepat tersinggung, tegang dan lelah Nafas
lega
 Duduk atau berdiri tegak
 Hela nafas dalam dan tahan ( sampai hitungan ke tiga )
 Keluarkan nafas melalui mulut dengan suara kelegaan
 Ulangi 5 – 10 kali Nafas alternative
 Duduk dengan sikap nyaman
 Letakan jari telunjuk dan dan tengah tangan kanan di dahi
 Tutup lubang hidung kanan dengan ibu jari
 Tarik nafas pelan –pelan dari lubang hidung kiri
 Tutup lubang hidung kiri denga jari manis dan buka lubang hidung kanan
bersamaan
 Hembuskan nafas melalui lubang hidung kanan pelan pelan
 Tarik nafas pelan-pelan dari lubang hidung kanan
 Tutup lubang hidung kanan dan buka lubang hidung kiri bersamaan
 Hembuskan nafas melalui lubang hidung kiri
 Teruskan putaran 5 kali lalu dapat ditambah secara bertahap
2. Cara Pikiran
a. Hipnosis lima jari
Hafalkan langkah-langkah berikut:
1. Atur posisi senyaman mungkin
2. Instruksikan pada pasien untuk memejamkan mata
3. Tarik nafas dan hembuskan perlahan. Lakukan sebanyak 3 kali
4. Sentuh ibu jari dengan telunjuk. Kenang saat anda sehat, fisik
menyenangkan, segar, habis olahraga, jalan-jalan (kenang semua keadaan
fisik yang menyenangkan )
5. Sentuh ibu jari dengan jari tengah. Kenang saat anda jatuh cinta, kasmaran,
kehangatan, atau percakapan intim ( kenang manis dengan orang yang
dicintai)
6. Sentuh ibu jari denga jari manis. Kenang saat anda mendapat pujian,
penghargaan, prestasi dan anda sangat berterima kasih ( kenang semua
keberhasilan dan prestasi)
7. Sentuh ibu jari dengan kelingking. Kenang semua tempat terindah yang
pernah dikunjungi, bayangkan anda disana beberapa saat
8. Tarik nafas dan hembuskan perlahan. Lakukan sebanyak 3 kali
9. Instruksikan untuk membuka mata secara perlahan-lahan
b. Stop Berpikir
Langkah – langkah:
1. Buat daftar pikiran yang menegangkan/dikhawatirkan
2. Nilai yang paling tidak menyenangkan
3. Tarik nafas dalam dan kosongkan pikiran
4. Bayangkan pikiran yang paling tidak menyenangkan, cobalah berpikir yang
rasional dan normal ( sambil pejam )
5. Putuskan dengan bantuan set alarm jam 3 menit, atau hitung 1 sd 5 atau 10.
Pada saat alarm atau hitungan akhir katakana “STOP”
6. Putuskan tanpa bantuan. Pada saat membayangkan pikiran yang tidak
menyenangka, katakana “STOP”
7. Ganti pikiran: pada saat muncul pikiran yang tidak menyenangkaan lalu
dilawan atau diganti secara atentif/positif/rasional. Misalnya : saya selalu
gagal ujian, langsung katakana pada diri, “Tapi ada ko yang saya lulus”.
c. Berpikir Positis – Afirmasi
Langkah – langkah:
1. Buat daftar pengalaman, kemampuan dan semua hal positif yang dimiliki
(dapat ditambah setiap hari )
2. Lakukan afirmasi. Katakan pada diri sendiri afek positiif yang saudara
miliki, “saya mampu berkhotbah” Afirmasi dapat diulang beberapa kali
sehari
3. Cara Lingkungan
Lingkungan yang terdiri dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Lingkungan Fisik:
 Rumah yang rapi, bersih, tenang dan nyaman akan membantu mengatasi
situasi stress
 Warna- warna yang sejuk dan indah juga dapat memberi ketenangan
 Musik, suara yang lembut akan juga memberi perasaan rileks
 Pemandangan yang hijau, bunga yang indah dapat memberi ketenangan.
Lingkungan Sosial:
Lingkungan social yang terdekat dengan kita adalah suami/istri dan anak.
Untuk itu dalam keluarga perlu saling mengenal satu dengan yang lain . Jika
istri melihat suami sedang stress maka sebaiknya tidak mena,bah stimulus
yang menambah stress tetapi mendorong menggunakan cara
penanggulangan stress.
Berperan serta pada kegiatan lingkungan, ibadah bersama, kebersihan
llingkungan, pada pengungsian ikut membantu kegiatan dapur umum,
kegiatan social juga.
Semua cara diatas dapat membuat stress teratasi, tetapi sumber masalah
mungkin belum selesai. Oleh karena itu dianjurkan menggunakan langkah-
langkah penyelesaian masalah:
1. Identifikasi masalah secara obyektif
2. Identifikasi beberapa alternative penyelesaian masalah
3. Pilih dan laksanakan satu alternative
4. Evaluasi jika belumberhasil coba cara-cara lain
5. Alternatif tidak boleh satu, dan tidak boleh habis. Prinsipnya : Selalu ada
harapan.
DAFTAR PUSTAKA

Deborah Antai-Otong. 1995. Psychiatric Nursing: Biological and Behavioral Concepts.


W.B. Saunders Company, Phildelphia.

Depkes RI. Petunjuk Teknis Terapi Kelompok Pasien Mental di RS Jiwa. Direktorat
Kesehatan Jiwa, Jakarta.

Hayes R.E dan Joyce L. Kee. 1996. Farmakologi, Pendekatan Proses


Keperawatan. EGC. Jakarta.

Keliat Budi Ana. 1999. Proses Keperawatyan Kesehatan Jiwa. Edisi 1. EGC. Jakarta.

Musradinur, 2016, Stres Dan Cara Mengatasinya Dalam Perspektif Psikologi, Jurnal
edukasi vol 2 No 2 Juli 2016, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Ar-Raniry.

Stuart, G.W. dan Sundeen, S.J. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. Jakarta:
EGC.

Stuart, Gail W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi5. Jakarta: EGC.

Stuart dan Laraia. 2005. Principles and Practice of Psychiatric Nursing. 8th Edition. St
Louis: Mosby.

Yosep, Iyus, 2009, Keperawatan Jiwa, Revika Aditama, Jakarta.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai