Anda di halaman 1dari 9

SENAM LANSIA

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

Besty Marsaulina Simangunsong

Rina Hutapea

KOORDINATOR BLOK

Merlina Sinabariba SST., M. Kes

TIM PENGAJAR
Desriati Sinaga, SST., M. Keb

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

STIKes SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini saya membahas tentang senam lansia

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk

membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh

karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ssemua pihak yang

telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena

itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun

kami. Kritik dari pembaca sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan mamfaat bagi kita sekalian.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  LatarBelakang

Usia lanjut atau lanjut usia bukanlah merupakan suatu penyakit, meskipun hal tersebut
dapat menimbulkan masalah sosial. Di beberapa negara, terutama di negara-negara maju umur
harapan hidup telah bertambah panjang sehingga warga-warga yang berusia lebih dari 65 tahun
juga bertambah. Tanda-tanda masa tua disertai dengan adanya kemunduran-kemunduran
kemampuan kerja panca indera, gangguan fungsi alat-alat tubuh, perubahan psikologi serta
adanya berbagai penyakit. Dengan banyaknya perubahan yang terjadi pada lansia banyak pula
masalah kesehatan yang dihadapi. Untuk mempertahankan kesehatan perlu adanya upaya-upaya
baik besifat perawatan, pengobatan, pola hidup sehat dan juga upaya lain seperti senam lansia.

Keberhasilan Pemerintah dalam Pembangunan Nasional, telah mewujudkan hasil yang


positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup,
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang kesehatan, sehingga dapat
meningkatkan kualitas kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia.
Akibatnya jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat dan bertambah cenderung lebih
cepat. Pada tahun 2000 jumlah lanjut usia meningkat menjadi 9,99% dari seluruh penduduk
Indonesia dengan umur harapan hidup 65 – 70 tahun (Wahjudi,2000 ), sedangkan jumlah
penduduk Jawa Timur tahun 2002 sebanyak 35,3 juta orang terdapat lansia diatas 65 tahun 2,1
juta ( 6,0% ), (Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Timur, 2002).
Lanjut usia merupakan suatu bagian dari tahap perjalanan hidup manusia yang
keberadaannya senantiasa harus diperhatikan. Pandangan sebagian masyarakat yang
menganggap lansia sebagai manusia yang tidak mampu, lemah, dan sakit-sakitan menyebabkan
mereka memperlakukan lansia sebagai manusia yang tidak berdaya, sehingga segala aktivitas
sangat dibatasi (Menuh, 2000). Kondisi ini diperparah oleh tidak adanya waktu, tempat, dan
kesempatan bagi lansia dalam melakukan aktivitas untuk mengisi sisa hidupnya, sehingga lansia
menjadi kehilangan self efficacy. Latihan atau exercise sangat penting untuk menghindari
perubahan yang tiba-tiba dan gaya hidup aktif kegaya hidup sederhana. Menurut Sctotch yang
dikutip oleh Darmojo dan Martono (1999), kaum lansia akan mengalami stres karena perubahan
secara drastis dan kesedihan yang sangat, serta kehinaan dari akibat perubahan pola hidup
tersebut
1.2. Tujuan

1.Apa Pengertian senam lansia

2.Apa Manfaat senam lansia

3.Apa Permasalahan dan upaya pemecahannya

1.3. Rumusan masalah


1.untuk mengerti Pengertian senam lansia

2. untuk mengerti Manfaat senam lansia

3. untuk mengerti Permasalahan dan upaya pemecahannya


BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian
Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tidak memberatkan yang
diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan membantu tubuh agar tetap bugar dan tetap
segar karena melatih tulang tetap kuat, memdorong jantung bekerja optimal dan membantu
menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh.

Jenis-jenis senam lansia yang biasa diterapkan, meliputi :


1. Senam kebugaran lansia
2. Senam otak
3. Senam osteoporosis
4. Senam hipertensi
5. Senam diabetes mellitus
6. Olahraga rekreatif/jalan santai.

Manfaat Senam Lansia


1. Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia
2. Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan (adaptasi)
3. Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya terhadap
bertambahnya tuntutan, misalya sakit.
4. Sebagai Rehabilitas
Pada lanjut usia terjadi penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung
maksimal, tolerasnsi latihan, kapasitas aerobik dan terjadinya peningkatan lemak tubuh.
Dengan melakukan olahraga seperti senam lansia dapat mencegah atau melambatkan
kehilangan fungsional tersebut. Bahkan dari berbagai penelitian menunjukan bahwa
latihan/olah raga seperti senam lansia dapatmengeliminasi berbagai resiko penyakit
seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan.
5. Senam lansia disamping memiliki dampak positif terhadap peningkatan fungsi organ
tubuh juga berpengaruh dalam meningkatkan imunitas dalam tubuh manusia setelah
latihan teratur. Tingkat kebugaran dievaluasi dengan mengawasi kecepatan denyup
jantung waktu istirahath yaitu kecepatan denyut nadi sewaktu istirahat. Jadi supaya lebih
bugar, kncepatan denyut jantung sewaktu istirahat harus menurun.
6. Dengan mengikuti senam lansia efek minimalya adalah lansia merasa berbahagia,
senantiasa bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran tetap segar.

Prinsip Senam lansia


1. Gerakannya bersifat dinamis (berubah-ubah)
2. Bersifat progresif (bertahap meningkat)
3. Adanya pemanasan dan pendinginan pada setiap latihan
4. Lama latihan berlangsung 15-60 menit
5. Frekuensi latihan perminggu minimal 3 kali dan optimal 5kali

Permasalahan dan upaya pemecahannya


Permasalahan yang biasanya terjadi yang merupakan hambatan dalam melakukan senam
lansia adalai rasa bosan. Perasaan ini wajar saja dan muncul mungkin dikarenakan tidak adanya
variasi senam. Untuk itu macam atau jenis senam yang dilakukan sebaiknya selalu
bervariasi/berganti-ganti. Misalnya pada minggu pertama melakukan senam kebugaran dan
minggu selanjutnya jenis senam osteoporosis dan seterusnya dilakukan secara bergiliran.
Musik juga mempengaruhi, sehingga peserta senam lansia menyukai musik tertentu yang
memungkin tumbuh semangat para lansia ketika melakukan senam lansia.

Langkah-langkah

1. Latihan kepala dan leher


a. Lihat keatap kemudian menunduk sampai dagu ke dada
b. Putar kepala dengan melihat bahu sebelah kanan lalu sebelah kiri
c. Miringkan kepala ke bahu sebelah kanan lalu kesebelah kiri.
2. Latihan bahu dan lengan
a. Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga, kemudian turunkan kembali perlahan-
lahan
b. Tepukan kedua telapak tangan dan renggangkan lengan kedepan lurusdengan bahu.
Pertahankan bahu tetap lurus dan kedua tangan bertepuk kemudian angkat lengan keatas
kepala.
c. Satu tangan menyentuh bagian belakang dari leher kemudian raihlah punggung sejauh
mungkin yang dapat dicapai. Bergantian tangankanandan kiri.
d. Letakan tangan di punggung kemudian coba meraih keatas sedapatnya.
3. Latihan tangan
a. Letakan telapak tangan diatas meja. Lebarkan jari-jarinya dan tekan kemeja
b. Baliklah telapak tangan. Tariklah ibu jari melintasi permukaan telapak tangan untuk
menyentuh jari kelingking. Kemudian tarik kembali.
c. Lanjutkan dengan menyentuh tiap-tiap jari dengan ibu jari dan kemudiansetelah
menyentuh tiap jari
d. Kepalkan tangan sekuatnya kemudian renggangkan jari-jari selurusmungkin.
4. Latihan punggung
a. Dengan tangan disamping bengkokan badan kesatu sisi kemudian kesisiyang lain.
b. Letakan tangan dipinggang dan tekan kedua kaki, putar tubuh denganmelihat bahu kekiri
dan kekanan..
c. Tepukan kedua tangan dibelakang dan regangkan kedua bahu ke belakang.
5. Latihan paha
a. Latihan ini dapat dilakukan dengan berdiri tegak dan memegang sandarankursi atau
dengan posisi tiduran.
b. Lipat satu lutut sampai pada dada dimana kaki yang lain tetap lurus,dan tahan beberapa
waktu.
c. Duduklah dengan kedua kaki lurus kedepan. Tekankan kedua lutut padatempat tidur
hingga bagian belakang lutut menyentuh tempat tidur.
d. Pertahankan kaki lurus tanpa membengkokan lutut, kemudian tarik telapak kaki kearah
kita dan regangkan kembali.
e. Tekuk dan regangkan jari-jari kaki tanpa menggerakan lutut.
f. Pertahankan lutut tetap lurus, putar telapak kaki kedalam sehingga permukaannya saling
bertemu kemudian kembali lagi.
g. Berdiri dengan kaki lurus dan berpegangan pada bagian belakangkursi. Angkat tumit
tinggi-tinggi kemudian putarkan.
6. Latihan pernafasan
a. Duduklah di kursi dengan punggung bersandar dan bahu relaks.
b. Letakkan kedua telapak tangan pada tulang rusuk. Tarik nafas dalam-dalam maka terasa
dada mengambang.
c. Sekarang keluarkan nafas perlahan-lahan sedapatnya. Terasa tanganakan menutup
kembali.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Senam lansia adalah olah raga ringan dan mudah dilakukan, tidak memberatkan pada lansia.
Aktivitas olah raga ini akan membantu tubuh agar tetap bugar dan sehat, karena melatih tulang
tetap kuat, mendorong jantung bekerja optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas
yang ada didalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai