Anda di halaman 1dari 12

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA

Besty Marsaulina Simangunsong


Rina Hutapea
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar,
bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.

Manfaat Komunikasi Terapeutik


 Untuk mendorong dan menganjurkan kerjasama antara perawat dan
klien
 Mengidentifikasi, mengungkap perasaan, mengkaji masalah serta,
mengevaluasi tindakan yang dilakukan perawat
 Memberikan pengertian tingkah laku, membantu pasien mengatasi
masalah yang dihadapinya
 Mencegah tindakan yang negatif terhadap pertahanan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat berintraksi dengan lansia
1.   Menunjukkan rasa hormat, seperti “bapak”, “ibu”, kecuali apabila
sebelumnya pasien telah meminta anda untuk memanggil panggilan
kesukaannya.
2.   Hindari menggunakan istilah yang merendahkan pasien
3.   Pertahankan kontak mata dengan pasien
4.   Pertahankan langkah yang tidak tergesa-gesa dan mendengarkan adalah
kunci komunikasi efektif
5.   Beri kesempatan pasien untuk menyampaikan perasaannya
6.   Berbicara dengan pelan, jelas, tidak harus berteriak, menggunakan
bahasa dan kalimat yang sederhana
7.   Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
8.   Hindari kata-kata medis yang tidak dimengerti pasien
9.   Menyederhanakan atau menuliskan instruksi
10.Mengenal dahulu kultur dan latar belakang budaya pasien
11.  Mengurangi kebisingan saat berinteraksi, beri kenyamanan, dan beri
penerangan yang cukup saat berinteraksi.
12.  Gunakan sentuhan lembut dengan sentuhan ringan di tangan. Lengan,
atau bahu.
13.  Jangan mengabaikan pasien saat berinteraksi.
Hambatan Komunikasi Terapeutik Pada Lansia
Proses komunikasi antara petugas kesehatan dengan klien lansia akan
terganggu apabila ada sikap agresif dan sikan nonasertif.

1 Agresif
Sikap agresif dalam berkomunikasi biasanya di tandai dengan prilaku-
prilaku di bawah ini:
a) Berusaha mengontrol dan mendominasi orang lain (lawan bicara)
b) Meremehkan orang lain
c) Mempertahankan haknya dengan menyerang orang lain
d) Menonjolkan diri sendiri
e) Pempermalukan orang lain di depan umum, baik dalam perkataan
maupun tindakan.
2   Non asertif
Tanda tanda dari non asertif ini antara lain :
a)    Menarik diri bila di ajak berbicara
b)   Merasa tidak sebaik orang lain (rendah diri)
c)    Merasa tidak berdaya
d)   Tidak berani mengungkap keyakinaan
e)    Membiarkan orang lain membuat keputusan untuk dirinya
f)    Tampil diam (pasif)
g)   Mengikuti kehendak orang lain
h)   Mengorbankan kepentingan dirinya untuk menjaga hubungan baik
dengan orang lain.
Adanya hambatan komunikasi kepada lansia merupkan hal yang wajar
seiring dengan menurunya fisik dan pskis klien namun sebagai tenaga
kesehatan yang professional perawat di tuntut mampu mengatasi hambatan
tersebut untuk itu perlu adanya teknik atau tips-tips tertentu yang perlu di
perhatikan agar komunikasi berjalan gengan efektif antara lain:

a)  Selalu mulai komunikasi dengan mengecek pendengaran klien


b) Keraskan suara anda jika perlu
c)  Dapatkan perhatian klien sebelum berbicara.
Pandanglah dia agar dia dapat melihat mulut anda.
d) Atur lingkungan sehinggga menjadi kondusif untuk komunikasi yang
baik. Kurangi gangguan visual dan auditory.Pastikan adanya pencahayaan
yang cukup.
e) Ketika merawat orang tua dengan gangguan komunikasi, ingat
kelemahannya. Jangan menganggap kemacetan komunikasi merupakan
hasil bahwa klien tidak kooperatif.
f) Jangan berharap untuk berkomunikasi dengan cara yang sama dengan
orang yang tidak mengalami gangguan. Sebaliknya bertindaklah sebagai
partner yang tugasnya memfasilitasi klien untuk mengungkapkan perasaan
dan pemahamannya.
g) Berbicara dengan pelan dan jelas saat menatap matanya gunakan
kalimat  pendek dengan bahasa yang sederhana.
h) Bantulah kata-kata anda dengan isyarat visual.
i) Serasikan bahasa tubuh anda denagn pembicaraan anda, misalnya ketika
melaporkan hasil tes yang di inginkan, pesan yang menyatakan bahwa
berita tersebut adalah bagus seharusnya di buktikan dengan ekspresi, postur
dan nada suara anda yang menggembirakan (misalnya denagn senyum,
ceria atau tertawa secukupnya).
j) Ringkaslah hal-hal yang paling penting dari pembicaraan tersebut.
k)   Berilah klien waktu yang banyak untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan anda.
l) Biarkan ia membuat kesalahan jangan menegurnya secara langsung,
tahan keinginan anda menyelesaikan kalimat.
m) Jadilah pendengar yang baik walaupun keinginan sulit
mendengarkanya.
n) Arahkan ke suatu topic pada suatu saat.
o) Jika mungkin ikutkan keluarga atau yang merawat ruangan bersama
anda. Orang ini biasanya paling akrab dengan pola komunikasi klien dan
dapat membantu proses komunikasi.
Pendekatan Untuk Berkomunikasi Pada Lansia
1 Pendekatan fisik
Mencari informasi tentang kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadian, yang
dialami, peruban fisik organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa di capai
dan di kembangkan serta penyakit yang dapat di cegah progresifitasnya.
Pendekatan ini relative lebih mudah di laksanakan dan di carikan solusinya
karena riil dan mudah di observasi.

2 Pendekatan psikologis
Karena pendekatan ini sifatnya absrak dan mengarah pada perubahan prilaku,
maka umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama. Untuk melaksanakan
pendekatan ini perawat berperan sebagai konselor, advokat, supporter,
interpreter terhadap sesuatu yang asing atau sebagai penampung masalah-
masalah yang pribadi dan sebagai sahabat yang akrab bagi klien.
 3 Pendekatan social
Pendekatan ini di lakukan untuk meningkatkan keterampilan berinteraksi
dalam lingkungan. Mengadakan diskusi, tukar pikiran, bercerita, bermain,
atau mengadakan kegiatan-kegiatan kelompok merupakan implementasi
dari pendekatan ini agar klien dapat berinteraksi dengan sesama klien
maupun dengan petugas kesehatan

4 Pendekatan spiritual
Perawat harus bisa membeikan kepuasan batin dalam hubunganya dengan
Tuhan atau agama yang dianutnya terutama ketika klien dalam keadaan
sakit.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai