Anda di halaman 1dari 1

Kasus Bipolar Pada Lansia

Gangguan bipolar atau bipolar adalah gangguan mental yang berhubungan dengan perubahan
suasana hati yang bergerak dengan cepat. Melansir dari Web MD, bipolar adalah penyakit yang
sangat serius dan bisa mengakibatkan perilaku berisiko bahkan tendensi untuk bunuh diri.

Mereka yang memiliki bipolar mengalami periode saat mereka merasa sangat bahagia dan
berenergi juga periode kesedihan, hilang harapan dan lesu. Antara dua periode ini mereka merasa
normal. Sebutan 'bipolar' menggambarkan kondisi dua kutub mood yang berbeda.

Periode bahagia dan penuh energi disebut dengan 'manic' atau mania. Pengidap bipolar merasa
sangat bahagia dalam waktu lama, kebutuhan tidur menurun, bicara sangat cepat, terlalu percaya
pada kemampuan sendiri. Ini tak selalu berhubungan dengan hal positif sebab di periode mania,
pasien bisa membuat keputusan impulsif, ceroboh, mengalami delusi atau halusinasi, gelisah dan
impulsif, dan mudah terganggu.

Sedangkan periode 'depressive' menggambarkan pasien mengalami periode sangat sedih atau
depresi. Gejalanya seperti gangguan depresi seperti sedih, putus asa dalam waktu lama, menarik
diri dan kehilangan minat dari aktivitas yang digemari.

Gangguan mood pada usia lanjut banyak tidak terindentifikasi dan tidak mendapatkan terapi
(Byers et al., 2010;Zalik & Zalar, 2010). Hal ini dikarenakan gangguan mood pada orang usia
lanjut dianggap merupakan suatu proses yang natural terkait proses penuaan dan normal didapati
(Zalik & Zalar, 2010), padahal gangguan mood akan lebih baik bila diberikan terapi (Byers et
al., 2010). Apabila tidak diterapi dengan baik, gangguan mood pada usia lanjut dapat
meningkatkan kejadian demensia dan meningkatkan morbiditas dan mortalitas. (Zalik & Zalar,
2010).

Anda mungkin juga menyukai