Anda di halaman 1dari 21

SOAL KASUS

1. Seorang perempuan usia 35 tahun baru saja melahirkan anaknya yang pertama. Hasil
Pemeriksaan antropometri bb 2300 gram, pb 50 cm, ld 33 cm, lk 32 cm. Apakah
Diagnosis yang tepat sesuai kasus tersebut?
2. Seorang bayi lahir spontan 1 jam yang lalu di bpm dengan bb 2400 gram, pb 46 cm
Dengan uk : 36 minggu. Dilihat dari kasus diatas bayi tersebut termasuk dalam kategori?
3. Seorang ibu usia 28 tahun melahirkan spontan dengan usia kehamilan 35 minggu dengan
Data bayi sebagai berikut : bb 2365 gram, pb 45 cm, lk 31 cm, terdapat banyak lanugo
Di dahi, pelipis, telinga dan lengan sedangkan rambut di kepala tipis dan halus, lemak sc
Sedikit / tidak ada, sucking refleks dan swallowing lemah. Apa kategori kasus tersebut?
4. Seorang ibu usia 28 tahun melahirkan spontan dengan usia kehamilan 43 minggu dengan
Data bayi sebagai berikut: bb 2365 gram, pb 45 cm, lk 31 cm, meconium kering, kulit
Keriput, tipis, lemak sc sedikit, gerakan aktif. Apa kategori kasus tersebut?
5. Seorang bayi lahir spontan 1 jam yang lalu di bpm, hasil pemeriksaan kemampuan
Menghisap lemah, tangisan lemah, kulit berwarna tidak rata atau disebut kutis marmorta,
Pernapasan lambat tidak teratur, bunyi jantung lambat, mungkin timbul hipoglikemi dan
Asidosis metabolik. Apakah yang sedang di alami oleh bayi tersebut?
6. Seorang bayi lahir spontan 1 jam yang lalu di bpm, hasil pemeriksaan kemampuan
Menghisap lemah, tangisan lemah, kulit berwarna tidak rata, atau disebut kulit mamorta,
Adalah klasifikasi dari?
7. Seorang bayi laki – laki baru lahir di rs tidak menangis, tonus otot lemah, warna kulit
Kebiruan, riwayat persalinan spontan, cukup bulan, ketuban pecah warna hijau. Apakah
Diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?
8. Seorang bayi perempuan baru saja dilahirkan spontan, dengan riwayat usia gestasi 40
Minggu di rb. Hasil pemeriksaan : ku baik, bb lahir 3000 gram, pb 50 cm, s 36 derajat
Celcius, n 125x/menit, badan dan ekstremitas berwarna merah, menangis kuat, gerakan
Sedikit, bersin saat dilakukan rangsangan taktil. Berapakah nilai apgar score bayi sesuai
Kasus?
Jawaban :
1. Uraikan definisi dari diagnosis yang sudah ditegakkan ! Dismaturitas dmna bayi lahir
anak pertama tetapi berat badan kurang dari 2300 gram,
2. Uraikan tanda dan gejala !
A. Kulit pucat atau bernoda, keriput tipis.
B. Vernik caseosa sedikit / kurang atau tidak ada.
C. Jaringan lemak di bawah kulit sedikit.
D. Pergerakan gesit, aktif dan kuat.
E. Tali pusat kuning kehijauan.
F. Mekonium kering.
G. Luas permukaan tubuh relatif lebih besar dibandingkan bb.
3. Uraikan etiologi !
Hal ini dapat terjadi karena fungsi plasenta yang insufisiensi sebagai akibatgangguan
perfusi maternal maupunterhalangnya fungsi plasenta atau keduanya.
Juga dapat menyebabkan kelainandenyut jantung janin dan adanya mekoniumdi dalam
cairan amnion, yang disebut distress janin.
Cairan amnion yang minimal tanpa bukti adanya pecah selaput janin merupakantanda yang
membahayakan, tak peduli kapanhal tersebut ditemukan pada kehamilan.keadaan tersebut
sering dijumpai pada kasushambatan pertumbuhan yang berat,
dimana janin terhambat pertumbuhannya karenafaktor ibu. Bukti yang nyata tentang
adanyaoligohidramnion dan adanya tanda lainmengenai hambatan pertumbuhan
yaitu:dengan menghitung perkiraan umur gestasiyang teliti dan evaluasi besar uterus
secarakonsisten pada waktu kunjungan-kunjunganantenatal
4. Uraikan bagaimana upaya yang dilakukan oleh bidan dalam mencegah/meminimalkan
terjadinya komplikasi pada kasus tersebut
Dasar perawatan yang penting
1. Pengawasan dan perawatan khusus inutero ( waktu hamil dan selama persalinan :
1. Nutrisi dan keseimbangan cairandan elektrolit ibu harus dijaga
baik agar fungsi plasentaterjamin.
2. Obat-obatan pada ibu harusdiperhatikan betul sehinggadengan masuknya obat-obat
itumelalui plasenta ke janin,terutama obat-obat sedativa,harus kita awasi.
Mengingatrapuhnya tubuh bayi dismatur,harus dihindari/dibatasi trauma waktu persalinan
dengan episiotomi, dan sebagainya.
“minimal handling” juga harusditerapkan pada bayi itu setelahkelahirannya.
2. Pernapasan harus segera dibenahi bayi dismatur sering dilahirkan dalam keadaan
asfiksia. Menjadi prioritas untuk segera resusitasi.
3. Pertahanan suhu tubuh bayi dismatur sukar mempertahankan suhu tubuhnya,
mudahhipotermia.untuk itu perlu dilakukan :
 segera setelah lahir bayi dikeringkandan dibungkus dengan selimut yangtelah
dihangatkan. Jangandimandikan terutama bila lahir dalamkeadaan asfiksia.
 masukkan bayi dalam inkubator atau  perhatikan suhu bayi secara berkala.
2. Premature
1. Uraikan definisi dari diagnosis yang sudah ditegakkan ! Premature bayi dengan masa
kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari)
2. Uraikan tanda dan gejala !
1) bb kurang dari 2500 gr, pb kurang dari 45 cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm,
lingkar dada kurang 30 cm.
2) umur kehamilan kurang dari 37 mg.
3) kepala relatif lebih besar dari pada badannya.
4) rambut tipis dan halus, ubun – ubun dan sutura lebar.
5) kepala mengarah ke satu sisi.
6) kulit tipis dan transparan, lanugo banyak, lemak subkutan kurang, sering tampak
peristaltik usus.
7) tulang rawan dan daun telinga imatur.
8) puting susu belum terbentuk dengan baik.
9) pergerakan kurang dan lemah.
10) reflek menghisap dan menelan belum sempurna.
11) tangisnya lemah dan jarang, pernafasan masih belum teratur.
12) otot – otot masih hipotonis sehingga sikap selalu dalam keadaan kedua paha
abduksi, sendi lutut dan pergelangan kaki fleksi atau lurus.
13) genetalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh labia mayora (pada
wanita), dan testis belum turun (pada laki laki).
3. Uraikan etiologi !
Etiologi prematuritas merupakan etiologi dari persalinan prematur / premature labor yang
dapat terjadi secara spontan ataupun akibat induksi. Penyebab persalinan prematur sangat
beragam dan paling sering disebabkan oleh ketuban pecah dini (kpd) dan indikasi maternal
lain. Etiologi yang paling sering antara lain adalah:
 ketuban pecah dini
 Korioamnionitis
 Eklamsia dan preeklamsia
 Perdarahan antepartum
 diabetes gestasional
 Fetal distress
 intrauterine growth restriction  (iugr)
Persalinan per vaginam dengan induksi ataupun tindakan sectio caesarea  (sc) secara
elektif sering direncanakan pada ibu dengan risiko tinggi kelahiran prematur untuk
memperbaiki prognosis bayi. Namun, hal ini masih kontroversial dan berdampak pada
meningkatnya jumlah kelahiran prematur dan meningkatkan beban biaya medis.
4. Uraikan bagaimana upaya yang dilakukan oleh bidan dalam mencegah/meminimalkan
terjadinya komplikasi pada kasus tersebut
1. Progesteron

Ini merupakan hormon yang dapat diberikan melalui suntikan atau dimasukkan ke dalam
vagina. Hormon ini dapat membantu untuk menurunkan kemungkinan melahirkan prematur.

2. Cerclage

Dalam prosedur ini, dokter akan membuat jahitan untuk menutup serviks demi mencegah
kelahiran prematur. Dokter mungkin merekomendasikan ini untuk ibu hamil yang
sebelumnya pernah melahirkan prematur, keguguran, memiliki serviks pendek, atau serviks
yang mulai terbuka terlalu dini.

Bagi ibu yang mengandung bayi kembar juga lebih mungkin untuk melahirkan prematur,
bunda. Namun untuk kehamilan bayi kembar tidak ada perawatan yang bisa dilakukan untuk
mencegah bayi lahir prematur.

"penelitian menunjukkan bahwa terutama pada kehamilan tunggal, progesteron mungkin


sama efektifnya dengan cerclage," ucap cheryl bird.

Cara mencegah bayi lahir prematur

Meski penyebab bayi prematur tidak diketahui, namun dalam beberapa keadaan ini dapat
dicegah, bunda. Sebagaimana yang haibunda kutip dari parenting firstcry, berikut caranya:

1. Konsultasi dengan dokter kandungan

Melakukan konsultasi dengan dokter kandungan dapat membantu mengajari ibu hamil
tentang penyebab paling umum dari kelahiran prematur, bunda. Dengan memahami akar
penyebabnya, dapat membantu ibu hamil merencanakan persalinan dengan lebih baik.

2. Yoga prenatal

Yoga prenatal dapat menjadi pilihan utama bagi kebanyakan ibu hamil. Yoga tidak hanya
membuat ibu hamil tetap bugar, namun juga membantu mencegah berbagai masalah selama
kehamilan seperti nyeri sendi, sakit kepala, meningkatkan sirkulasi darah, serta mengatur
suplai oksigen dalam tubuh.
Faktor-faktor tersebut dapat membantu meningkatkan kemungkinan bayi lahir prematur.
Meski begitu, ibu hamil harus berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan yoga, ya.

3. Pilates kehamilan

Pilates juga jadi latihan lain yang dapat membantu mencegah bayi lahir prematur. Latihan
terkonsentrasi pada inti tubuh dan panggul ini sangat difokuskan pada pembangunan dan
penguatan otot yang terlibat langsung dalam persalinan.

Selain itu, pilates dapat membantu meringankan ketegangan saat persalinan, membantu
mengatur aliran darah dan mengendurkan persendian di daerah panggul,
sehinggamemungkinkan bagi bayi untuk tumbuh dan berkembang di lingkungan yang lebih
aman.

4. Menghindari influenza

Ibu hamil yang lebih sering terkena flu berisiko lebih tinggi untuk persalinan prematur,
bunda. Untuk itu, pastikan agar mendapatkan perawatan atau suntikan tepat waktu
berdasarkan rekomendasi dokter, serta istirahat yang cukup.

Terlalu memaksakan diri saat terserang flu bisa berbahaya. Dalam beberapa kasus, ini dapat
memicu bayi lahir prematur.

5. Konsumsi vitamin

Salah satu alasan bayi lahir prematur yang paling diabaikan ibu hamil adalah
kekurangan vitamin. Dokter bisa menyarankan untuk mengonsumsi kapsul vitamin prenatal
yang mengandung asam folat untuk mencegah keguguran atau bayi lahir prematur.

Selain itu, ibu hamil juga perlu memastikan bahwa vitamin dikonsumsi dengan dosis yang
ditentukan secara teratur untuk menghindari kemungkinan lainnya.

6. Jangan merokok

Tembakau adalah salah satu penyebab utama bayi lahir prematur. Jika ibu hamil
menghindarinya, maka bisa menurunkan risiko bayi lahir prematur.

7. Hindari alkohol
Sudah menjadi fakta umum yang diketahui bahwa alkohol dapat membahayakan kehamilan
dan membuat bayi lahir prematur. Ibu hamil disarankan untuk berhenti minum selama
kehamilan untuk memastikan risiko bayi lahir prematur semakin kecil

8. Jalan kaki

Hampir setiap dokter menyarankan olahraga selama kehamilan, terutama jalan kaki. Ini
sangat berguna untuk meningkatkan sirkulasi darah, menjaga kesehatan jantung, membantu
menjaga kesehatan janin, serta mencegah bayi lahir prematur.

9. Periksa dan pertahankan berat badan ideal

Dokter akan menyarankan ibu hamil agar tetap mengikuti diet yang disarankan. Kenaikan
berat badan yang terlalu banyak akan meningkatkan kemungkinan kondisi seperti diabetes
gestasional dan preeklampsia, yang menyebabkan bayi lahir prematur.

Sebaliknya, terlalu kurus juga bisa menyebabkan bayi lahir prematur, bunda. Oleh karena itu,
lakukan pemeriksaan dan ikuti saran dokter untuk menjaga berat badan ideal selama
kehamilan.

10. Minum air yang cukup

Pentingnya minum air dan tetap terhidrasi bagi wanita akan meningkat saat hamil. Bicaralah
dengan dokter kandungan tentang kebutuhan air yang harus dikonsumsi setiap hari agar tetap
terhidrasi.

"hidrasi terkadang juga dapat memperlambat atau menghentikan kontraksi," ujar charyl bird.

11. Bersihkan gigi

Memastikan gusi terawat dengan baik dapat menjadi faktor penting dalam menentukan
kehamilan berlanjut sampai cukup bulan lho, bunda. Penyakit gusi seperti gingivitis dan
periodontitis selama kehamilan juga dapat memicu bayi lahir prematur.

Periodontitis, khususnya dapat menyebar ke tulang dan menimbulkan lebih banyak kondisi
medis. Jadi, pastikan untuk memeriksakan gigi secara teratur dan mengikuti tata cara
kebersihan gigi yang baik.

12. Tidak menahan buang air kecil


Jangan pernah menahan buang air kecil karena dapat menyebabkan kandung kemih meradang
dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi. Selain itu, menahan buang air kecil juga bisa
menyebabkan iritasi pada rahim, dan meningkatkan kemungkinan bayi lahir prematur.

13. Jarak antar kehamilan

Menjaga jarak yang sehat antara kehamilan berturut-turut dapat bermanfaat untuk kehamilan
cukup bulan, bunda. Kebanyakan dokter akan menganjurkan agar menunggu setidaknya tiga
tahun sebelum mencoba hamil lagi.

14. Makan makanan sehat

Menjaga pola makan yang sehat adalah hal yang mutlak selama kehamilan untuk kesehatan
ibu dan bayi. Nutrisi yang tepat dapat membantu menjaga kadar gula darah, sehingga
menurunkan kemungkinan terjadinya diabetes gestasional yang juga menjadi salah satu
penyebab bayi lahir prematur.

Makan makanan kaya asam lemak omega-3, vitamin c, zat besi, dan kalsium juga ya, bunda.
Semua nutrisi ini dapat membantu mencapai kehamilan cukup bulan.

15. Istirahat cukup

Memastikan ibu hamil cukup istirahat dan relaksasi tidak hanya penting untuk ibu tapi juga
kesehatan bayi. Jika bunda merasa terlalu sibuk, mintalah bantuan dan luangkan waktu
beberapa jam untuk santai dan memulihkan diri.
3. Bayi berat lahir rendah (bblr)
1. Uraikan definisi dari diagnosis yang sudah ditegakkan ! Bayi berat lahir rendah (bblr)
Bayi lahir dengan bayi berat lahir rendah (bblr) merupakan salah satu factor resiko yang
mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal. Selain itu
bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik pada usia tumbuh
kembang selanjutnya, sehingga membutahkan biaya perawatan yang tinggi.
2. Uraikan tanda dan gejala !
• berat kurang dari 2500 gram
• panjang kurang dari 45 cm
• lingkar dada kurang dari 30 cm
• lingkar kepala kurang dari 33 cm
• umur kehamilan kurang dari 37 minggu
• kepala lebih besar
• kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang
• otot hipotonik lemah
• pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea
• eksremitas : paha abduksi, sendi lutut / kaki fleksi – lurus
• kepala tidak mampu tegak
• pernapasan 40 – 50 kali / menit
• nadi 100 – 140 kali / menit
3. Uraikan etiologi !
Penyebab terbanyak terjadinya bblr adalah kelahiran premature. Faktor ibu yang lain
adalah umur, parietas, dan lain-lain. Faktor plasenta seperti penyakit vaskuler, kehamilan
kembar/ganda, serta factor janin juga merupakan penyebab terjadinya bblr.
Bblr dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
Faktor ibu
A. Penyakit:
• toksemia gravidarum
• perdarahan antepartum
• truma fisik dan psikologis
• nefritis akut
• diabetes mellitus
B. Usia ibu
• usia < 16 tahun
• usia > 35 tahun
• multigravida yang jarak kelahirannya terlalu dekat
C. Keadaan sosial
• golongan social ekonomi rendah
• perkawinan yang tidak sah
D. Sebab lain
• ibu yang perokok
• ibu peminum alcohol
• ibu pecandu narkotik
Faktor janin
• hidramnion
• kehamilan ganda
• kelainan kromosom
Faktor lingkungan
• tempat tinggal dataran tinggi
• radiasi
• zat-zat racun
4. Uraikan bagaimana upaya yang dilakukan oleh bidan dalam mencegah/meminimalkan
terjadinya komplikasi pada kasus tersebut
Rencanakan kehamilan dengan matang
Secara fundamental, kehamilan yang sehat dimulai bahkan sebelum konsepsi
(pembuahan). Rencanakanlah kehamilan dengan baik. Tidak hanya membuat anda siap
secara fisik, namun juga secara mental untuk menghadapi kehamilan. Persiapan fisik yang
perlu dilakukan adalah pemeriksaan kesehatan ibu sebelum hamil.
Calon ibu harus menjalani pemeriksaan seputar adakah risiko kehamilan yang mungkin
saja terjadi. Kemudian ibu harus memperoleh edukasi kesehatan yang mumpuni terkait
kehamilan, termasuk mengenai bblr.
Selain itu, perencanaan dikeluarga juga harus dimatangkan. Dukungan orang terdekat,
terutama suami, sangat dibutuhkan. Pencernaan yang dibutuhkan tidak hanya seputar
dukungan secara fisik, melainkan juga dalam hal emosional dan pembiayaan. 
Penuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil
Wanita yang sedang hamil membutuhkan asupan nutrisi dalam jumlah yang lebih banyak
dibandingkan sebelum hamil. Ketika trimester kedua dan ketiga, ibu hamil perlu
menambah asupan makanan sebanyak 300 kalori lebih banyak.
Tidak hanya mencukupkan kebutuhan makronutrien seperti karbohidrat, lemak, dan
protein, ibu hamil juga perlu memastikan asupan mikronutriennya terjaga (sumber vitamin
dan mineral). Keduanya bisa dipenuhi dengan mengonsumsi berbagai jenis sayur dan
buah.
Dengan mencukupi kebutuhan nutrisi, risiko bayi lahir dengan berat badan yang rendah
akan berkurang.
Jalani pemeriksaan kehamilan dengan teratur
Pemeriksaan kesehatan kehamilan, yang disebut juga pemeriksaan antenatal, penting untuk
dilakukan secara teratur. Dengan begitu, ketika ditemukan gangguan kesehatan ibu
maupun janin maka akan ditangani dengan segera.
Pada pemeriksaan kehamilan juga akan diketahui apakah berat badan ibu dan janin
meningkat seperti yang diharapkan. Untuk aspek berat badan ibu, bila pertambahannya
sedikit – atau bahkan berkurang – maka menandakan asupan nutrisi ibu harus diperbaiki.
Berat badan ibu sangat berkaitan dengan pertambahan berat janin.
Hindari merokok, konsumsi alkohol, dan penggunaan obat terlarang
Ibu hamil harus menghindari rokok dan asap rokoknya (menghindarkan diri menjadi
perokok pasif). Begitu pula terhadap alkohol dan obat terlarang. Sebab, ketiganya telah
terbukti dapat berkontribusi terhadap terjadinya penghambatan pertumbuhan janin. Selain
itu, ketiganya juga erat kaitannya dengan kecacatan janin.
Hindari stres berlebihan
Kondisi psikis dan emosional yang tenang sangat mendukung kehamilan yang sehat.
Kondisi stres berlebihan dapat memunculkan hormon stres yang bisa memberikan dampak
pada tubuh ibu dan janin.
Ibu hamil yang memiliki kondisi emosional yang stabil, tenang, dan tidak stres tentunya
akan lebih mudah berpikir rasional dalam memenuhi kebutuhan tubuhnya selama hamil.
Salah satunya, lebih sadar dan waspada akan kebutuhan makanan sehat selama menjalani
kehamilan.
4. Post term
1. Uraikan definisi dari diagnosis yang sudah ditegakkan ! Post term, dimana sudah
dikasus jelaskan bayi lahir lebih dari bulan dan berat bayi rendah
2. Uraikan tanda dan gejala !
Sebenarnya tidak ada gejala apapun dalam kehamilan post term. Biasanya ibu hamil akan
sangat resah ketika kehamilan sudah memasuki usia lebih dari 42 minggu. Ibu hamil bisa
mengalami gangguan kehamilan tua yang tidak menyenangkan seperti sakit punggung,
sakit pada kaki, sering buang air kecil, nafsu makan yang meningkat, kadar gula darah
yang naik, tidak bisa tidur dan gangguan lain. Tapi semua gejala itu bukan termasuk gejala
kehamilan post term. Apa yang dialami oleh ibu hanya akibat kehamilan yang semakin tua
dan tidak kunjung lahir
3. Uraikan etiologi !

Etiologi dari kehamilan postterm belum diketahui secara jelas tetapi diduga berhubungan
dengan obesitas, faktor genetik, dan faktor endokrin. Hal ini didukung dengan fakta bahwa
wanita dengan indeks massa tubuh yang rendah sebaliknya akan lebih berisiko mengalami
persalinan preterm.

Faktor risiko

Dua faktor risiko umum yang diduga berhubungan dengan kehamilan postterm adalah
riwayat keturunan dengan kelahiran postterm dan ibu dengan obesitas

4. Uraikan bagaimana upaya yang dilakukan oleh bidan dalam mencegah/meminimalkan


terjadinya komplikasi pada kasus tersebut
Perawatan kehamilan post term
1. Dokter akan melakukan pemeriksaan teratur untuk melihat perhitungan gerakan
janin, untuk melihat arah tendangan bayi, apakah bayi bisa bergerak dengan baik
atau adakah pengurangan gerakan pada bayi yang menunjukkan bayi semakin
lemah.
2. Dokter akan melakukan uji non stres untuk mengamati detak jantung bayi, melihat
gerakan bayi dan menilai semua status kesehatan bayi.
3. Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan usg untuk melihat gambar bayi,
pembuluh darah bayi, pertumbuhan jaringan bayi, dan organ bayi dan juga untuk
menemukan masalah yang bisa terjadi pada bayi.
4. Jika pertumbuhan bayi terhenti atau mengalami masalah maka dokter akan
melakukamn tes dopler. Tes dilakukan untuk mengukur aliran darah dan
menemukan masalah perkembangan pada bayi.
5. Jika serviks ibu memang sudah siap maka dokter bisa melalukan pertimbangan
induksi untuk membantu persalinan bayi. Namun jika serviks belum siap maka
dokter akan menunggu reaksi dan memberikan obat untuk merangsang leher rahim.
Cara ini bisa menurunkan resiko kematian pada ibu dan janin.
6. Jika kondisi ibu dan janin memang sudah sangat mengkhawatirkan maka dokter
bisa merujuk persalinan caesar. Ini termasuk persalinan yang paling aman untuk
kehamilan lebih dari 42 minggu. Persalinan bisa mengurangi resiko kematian pada
ibu dan janin serta meringankan trauma setelah melahirkan untuk ibu.
5. Hipotermi
1. Uraikan definisi dari diagnosis yang sudah ditegakkan ! Hipotermi, karena pada kasus
bayi mengalami komplikasi yang berakibat timbulnya hipoglikemia dan asidosis metabolik
2. Uraikan tanda dan gejala !
• suhu <36°c
• kaki dan tangan bayi teraba lebih dingin dibandingkan dengan bagian dada
• aktivitas berkurang
• kemampuan menghisap lemah
• tangisan lemah
• ujung jari tangan dan kaki kebiruan
3. Uraikan etiologi !
• jaringan lemak subkutan tipis.
• perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan besar.
• cadangan glikogen dan brown fat sedikit.
• bbl (bayi baru lahir) tidak mempunyai respon shivering (menggigil) pada reaksi
kedinginan.
• kurangnya pengetahuan perawat dalam pengelolaan bayi yang beresiko tinggi
mengalami hipotermi.
• ketika bayi baru lahir tidak segera dibersihkan, terlalu cepat dimandikan, tidak
segera diberi pakaian, tutup kepala, dan dibungkus, diletakkan pada ruangan yang dingin,
tidak segera didekapkan pada ibunya, dipisahkan dari ibunya, tidak segera disusui ibunya.
• bayi berat lahir rendah yaitu bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2,5 kg atau
bayi dengaan lingkar lengan kurang dari 9,5 cm atau bayi dengan tanda-tanda otot lembek,
kulit keriput.
• bayi lahir sakit seperti asfiksia, infeksi sepsis dan sakit berat.
4. Uraikan bagaimana upaya yang dilakukan oleh bidan dalam mencegah/meminimalkan
terjadinya komplikasi pada kasus tersebut
• ruang bersalin yang hangat
• pengeringan bayi segera setelah lahir
• kontak kulit dengan kulit
• pemberian air susu ibu
• menunda memandikan & mmenimbang bayi
• pakaian & selimut yang tepat
• rawat gabung
• resusitasi hangat
• pelatihan dan sosialisasi rantai hangat
Hipotermi sedang (32 – 25,9 )
• pakaian hangat, topi, serta selimut yang hangat
• asi dan perawatan bayi lekat apabila dimungkinkan. • gunakan inkubator / radiant
warmer
• periksa kadar gula darah , terapi hipoglikemia sesuai indikasi
• pengawasan dan penanganan segera adanya tanda-tanda kegawatan
• pantau suhu tubuh bayi setiap jam :
Bila suhu naik minimal 0,5 / jam, lanjutkan memeriksa suhu setiap 2 jam
Bila suhu tidak naik / naik terlalu pelan kurang dari 0,5 /jam, penanganan kearah sepsis.
• setelah suhu normal :
Lakukan perawatan lanjutan
Pantau bayi selama 12 jam berikutnya, periksa suhunya setiap 3 jam.
Hipotermi berat :
• segera hangatkan bayi dibawah radiant warmer, rawat di dalam incubator
• pakaian yang hangat, topi
• pasang jalur iv pemberian cairan sesuai kebutuhan, dengan pipa infus terpasang
dibawah pancaran panas, untuk menghangatkan
• periksa kadar gula darah , terapi hipoglikemia sesuai indikasi
• pengawasan dan penanganan segera adanya tanda-tanda kegawatan
• pemberian antibiotika
• asi / menyusu ibu apabila memungkinkan
• pantau suhu tubuh bayi setiap jam, apabila terdapat kenaikan paling tidak 0,5 / jam
lanjutkan dengan memeriksa suhu tubuh bayi setiap 2 jam
• setelah suhu tubuh bayi normal , lakukan perawatan lanjutan untuk bayi
6. Hipotermi / hipotermia
1. Uraikan definisi dari diagnosis yang sudah ditegakkan ! Hipotermi, karena pada kasus
bayi mengalami komplikasi yang berakibat timbulnya hipoglikemia dan asidosis metabolik
2. Uraikan tanda dan gejala !
• suhu <36°c
• kaki dan tangan bayi teraba lebih dingin dibandingkan dengan bagian dada
• aktivitas berkurang
• kemampuan menghisap lemah
• tangisan lemah
• ujung jari tangan dan kaki kebiruan
3. Uraikan etiologi !
• jaringan lemak subkutan tipis.
• perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan besar.
• cadangan glikogen dan brown fat sedikit.
• bbl (bayi baru lahir) tidak mempunyai respon shivering (menggigil) pada reaksi
kedinginan.
• kurangnya pengetahuan perawat dalam pengelolaan bayi yang beresiko tinggi
mengalami hipotermi.
• ketika bayi baru lahir tidak segera dibersihkan, terlalu cepat dimandikan, tidak
segera diberi pakaian, tutup kepala, dan dibungkus, diletakkan pada ruangan yang dingin,
tidak segera didekapkan pada ibunya, dipisahkan dari ibunya, tidak segera disusui ibunya.
• bayi berat lahir rendah yaitu bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2,5 kg atau
bayi dengaan lingkar lengan kurang dari 9,5 cm atau bayi dengan tanda-tanda otot lembek,
kulit keriput.
• bayi lahir sakit seperti asfiksia, infeksi sepsis dan sakit berat.
4. Uraikan bagaimana upaya yang dilakukan oleh bidan dalam mencegah/meminimalkan
terjadinya komplikasi pada kasus tersebut
• ruang bersalin yang hangat
• pengeringan bayi segera setelah lahir
• kontak kulit dengan kulit
• pemberian air susu ibu
• menunda memandikan & mmenimbang bayi
• pakaian & selimut yang tepat
• rawat gabung
• resusitasi hangat
• pelatihan dan sosialisasi rantai hangat
Hipotermi sedang (32 – 25,9 )
• pakaian hangat, topi, serta selimut yang hangat
• asi dan perawatan bayi lekat apabila dimungkinkan. • gunakan inkubator / radiant
warmer
• periksa kadar gula darah , terapi hipoglikemia sesuai indikasi
• pengawasan dan penanganan segera adanya tanda-tanda kegawatan
• pantau suhu tubuh bayi setiap jam :
Bila suhu naik minimal 0,5 / jam, lanjutkan memeriksa suhu setiap 2 jam
Bila suhu tidak naik / naik terlalu pelan kurang dari 0,5 /jam, penanganan kearah sepsis.
• setelah suhu normal :
Lakukan perawatan lanjutan
Pantau bayi selama 12 jam berikutnya, periksa suhunya setiap 3 jam.
Hipotermi berat :
• segera hangatkan bayi dibawah radiant warmer, rawat di dalam incubator
• pakaian yang hangat, topi
• pasang jalur iv pemberian cairan sesuai kebutuhan, dengan pipa infus terpasang
dibawah pancaran panas, untuk menghangatkan
• periksa kadar gula darah , terapi hipoglikemia sesuai indikasi
• pengawasan dan penanganan segera adanya tanda-tanda kegawatan
• pemberian antibiotika
• asi / menyusu ibu apabila memungkinkan
• pantau suhu tubuh bayi setiap jam, apabila terdapat kenaikan paling tidak 0,5 / jam
lanjutkan dengan memeriksa suhu tubuh bayi setiap 2 jam
• setelah suhu tubuh bayi normal , lakukan perawatan lanjutan untuk bayi
7. Asfiksia
1. Uraikan definisi dari diagnosis yang sudah ditegakkan ! Asfiksia, asfiksia adalah
keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur. Bayi
dengan riwayat gawat janin sebelum lahir, umumnya akan mengalami asfiksia pada saat
dilahirkan. Masalah ini erat hubungannya dengan gangguan kesehatan ibu hamil, kelainan
tali pusat, atau masalah yang mempengaruhi kesejahteraan bayi selama atau sesudah
persalinan. Asfiksia neonatorum ialah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas
secara spontan dan teratur setelah lahir.
2. Uraikan tanda dan gejala !
Secara umumnya, berikut berbagai gejala asfiksia perinatal sebelum bayi dilahirkan
berdasarkan ucsf benioff children’s hospital :
 Denyut atau irama jantung yang tidak normal.
 Peningkatan kadar asam di dalam aliran darah bayi.
Setelah dilahirkan, gejala penyakit asfiksia neonatorum atau pada bayi baru lahir adalah
berikut:
 Kulit tampak pucat atau berwarna agak kebiruan.
 Susah bernapas, hingga menyebabkan bayi bernapas dengan cepat atau terengah-
engah, dan menggunakan perut.
 Detak jantung agak melambat.
 Otot melemah.
 Bayi terlihat lemas.
 Pertumbuhan terhambat.
 Ada mekonium (feses pertama bayi) di cairan ketuban, kulit, kuku, atau tali pusar
3. Uraikan etiologi !
Beberapa faktor tertentu diketahui dapat menjadi penyebab terjadinya asfiksia pada bayi
baru lahir, diantaranya adalah faktor ibu, tali pusat clan bayi berikut ini:
1. Faktor ibu
A) preeklampsia dan eklampsia
B) pendarahan abnormal (plasenta previa atau solusio plasenta)
C) partus lama atau partus macet
D) demam selama persalinan infeksi berat (malaria, sifilis, tbc, hiv)
E) kehamilan lewat waktu (sesudah 42 minggu kehamilan)
2. Faktor tali pusat
A) lilitan tali pusat
B) tali pusat pendek
C) simpul tali pusat
D) prolapsus tali pusat
3. Faktor bayi
A) bayi prematur (sebelum 37 minggu kehamilan)
B) persalinan dengan tindakan (sungsang, bayi kembar, distosia bahu, ekstraksi vakum,
ekstraksi forsep)
C) kelainan bawaan (kongenital)
D) air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan)
4. Uraikan bagaimana upaya yang dilakukan oleh bidan dalam mencegah/meminimalkan
terjadinya komplikasi pada kasus tersebut
Resusitasi untuk bayi diberikan dengan tetap memerhatikan beberapa hal seperti:
 Bayi diberikan kehangatan dengan cara diletakkan dibawah alat pemancar panas
(radiant warmer) dalam
keadaan telanjang.
 Bayi diletakkan dengan sedikit menengadahkan kepala guna mempermudah
pemasangan alat dan masuknya udara setelah proses resusitasi.
 Jalan napas, seperti batang tenggorokan (trakea) dibersihkan guna mencegah
sindrom aspirasi mekonium bila ditemukan adanya mekonium dalam cairan
ketuban bayi.
Di sisi lain, bayi juga bisa diberikan terapi sesuai kondisi yang dialaminya, misalnya terapi
surfaktan artifisial.
Bayi juga mungkin diberikan oksigen tambahan maupun alat bantu napas (ventilator).
8. Asfiksia neonatorum ringan : skor apgar 7-10.
1. Uraikan definisi dari diagnosis yang sudah ditegakkan ! Asfiksia neonatorum ringan :
skor apgar 7-10.
2. Uraikan tanda dan gejala !
 Tidak bernafas atau bernafas megap-megap
 Warna kulit kebiruan
 Kejang
 Penurunan kesadaran
 Djj lebih dari 160x/mnt atau kurang dari l00x/menit tidak teratur
 Mekonium dalam air ketuban pada janin letak kepala

Berbagai gejala asifiksia neonatorum kategori ringan atau sedang pada bayi baru lahir
adalah berikut:

 Kekuatan otot lemah atau tonus otot buruk.


 Mudah marah dan rewel.
 Rasa kantuk ekstrem.
 Susah makan dan menyusu karena tidak mampu mengisap puting susu ibu.
3. Uraikan etiologi !
Asfiksia neonatorum dapat terjadi selama kehamilan, pada proses persalinan dan
melahirkan atau periode segera setelah lahir. Janin sangat bergantung pada pertukaran
plasenta untuk oksigen, asupan nutrisi dan pembuangan produk sisa sehingga gangguan
pada aliran darah umbilical maupun plasental hampir selalu akan menyebabkan asfiksia.
Penyebab asfiksia menurut anik & eka (2013:297) adalah :
1) asfiksia dalam kehamilan :
A) penyakit infeksi akut
B) penyakit infeksi kronik
C) keracunan oleh obat-obat bius
D) uremia dan toksemia gravidarum
E) anemia berat
F) cacat bawaan
G) trauma
2) asfiksia dalam persalinan :
A) kekurangan o2 :
(1) partus lama (rigid serviks dan atonia /insersi uteri)
(2) ruptur uteri yang memberat, kontraksi uterus terusmenerus mengganggu sirkulasi darah
ke plasenta
(3) tekanan terlalu kuat dari kepala anak pada plasenta
(4) prolaps fenikuli tali pusat akan tertekan antara kepala dan panggul
(5) pemberian obat bius terlalu banyak dan tidak tepat pada waktunya
(6) perdarahan banyak: plasenta previa dan solusio plasenta
(7) kalau plasenta sudah tua : postmaturitas (serotinus, disfungsi uteri)
B) paralisis pusat pernafasan :
(1) trauma dari luar seperti tindakan forceps
(2) trauma dari dalam seperti akibat obat bius
4. Uraikan bagaimana upaya yang dilakukan oleh bidan dalam mencegah/meminimalkan
terjadinya komplikasi pada kasus tersebut
Resusitasi untuk bayi diberikan dengan tetap memerhatikan beberapa hal seperti:
 Bayi diberikan kehangatan dengan cara diletakkan dibawah alat pemancar panas
(radiant warmer) dalam
keadaan telanjang.
 Bayi diletakkan dengan sedikit menengadahkan kepala guna mempermudah
pemasangan alat dan masuknya udara setelah proses resusitasi.
 Jalan napas, seperti batang tenggorokan (trakea) dibersihkan guna mencegah sindrom
aspirasi mekonium bila ditemukan adanya mekonium dalam cairan ketuban bayi.
Di sisi lain, bayi juga bisa diberikan terapi sesuai kondisi yang dialaminya, misalnya terapi
surfaktan artifisial.
Bayi juga mungkin diberikan oksigen tambahan maupun alat bantu napas (ventilator).

Anda mungkin juga menyukai