Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SENAM LANSIA

Pokok Bahasan : Latihan dan Aktivitas


Sub Pokok Bahasan : Tetap Sehat di usia Lanjut dengan Senam Lansia
Sasaran : Masyarakat Lanjut Usia Br. Cempaka Mas
Hari/Tanggal : Senin, 2 Juli 2018
Waktu : 08.30-9.15 WITA
Tempat : Balai Banjar Cempaka Mas
Penyuluhan : Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali

I. LATAR BELAKANG
Latihan sensitivitas meningkat, otot lemah, gangguan koordinasi, kelelahan
berat, palpitasi, nyeri dada, Bicaranya cepat dan parau, gangguan status mental dan
perilaku, seperti: bingung, disorientasi, gelisah, peka rangsang, delirium, psikosis,
stupor, koma, tremor halus pada tangan, tanpa tujuan, beberapa bagian tersentak
– sentak, hiperaktif refleks tendon dalam (RTD). frekuensi pernafasan meningkat,
takipnea, dispnea, edema paru (pada krisis tirotoksikosis), Jari tangan gemetar
(tremor), Jantung berdebar cepat, denyut nadi cepat, seringkali sampai lebih dari 100
kali per menit Rasa capai, Otot lemas, terutama lengan atas dan paha,
Ketidaktoleranan panas Pergerakan-pergerakan usus besar yang meningkat
Gemetaran Kegelisahan.
Kebutuhan dasar manusia yang akan dibahas ialah sesuai dengan 11 pola
gordon yaitu latihan dan aktivitas. Salah satu contohnya adalah menerapkan hidup
sehat di usia lanjut dengan cara senam lansia. Senam adalah serangkaian gerak nada
yang teratur dan terarah serta terencana yang dilakukan secara tersendiri atau
berkelompok dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk
mencapai tujuan tersebut. Senam merupakan bentuk latihan-latihan tubuh dan
anggota tubuh untuk mendapatkan kekuatan otot, kelentukan persendian, kelincahan
gerak, keseimbangan gerak, daya tahan, kesegaran jasmani dan stamina. Dalam
latihan senam semua anggota tubuh (otot-otot) mendapat suatu perlakuan. Otot-otot
tersebut adalah gross muscle (otot untuk melakukan tugas berat) dan fine muscle (otot
untuk melakukan tugas ringan). Senam lansia yang dibuat oleh Menteri Negara
Pemuda dan Olahraga (MENPORA) merupakan upaya peningkatan kesegaran
jasmani kelompok lansia yang jumlahnya semakin bertambah. Senam lansia sekarang
sudah diberdayakan diberbagai tempat seperti di panti wredha, posyandu, klinik
kesehatan, dan puskesmas. (Suroto, 2010).
Jumlah penduduk lansia di Indonesia padatahun 2006 sebesar kurang lebih dari
19 juta, dengan usia harapan hidup 66,2 tahun. Pada tahun 2010 jumlah lansia sebanyak
14,439.967 jiwa(7,18%) dan pada tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi
23.992.553 jiwa (9,77%) sementara pada tahun 2011 jumlah lansia sebesar 20 juta jiwa
(9,51%) dengan usia harapan hidup 67,4 tahun dan pada tahun 2020 diperkirakan sebesar
28,8 juta (11,34%), dengan usia harapan hidup 71,1 tahun(Depkes, 2012). Dalam rangka
Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tahun 2016, lebih dari 500 lanjut usia (Lansia)
bersama-sama melakukan senam sehat bugar (SSB) dan senam vitalitas otak pada
gelaran car free day. Kegiatan ini menjadi momentum bagi para Lansia untuk
menyerukan kepada generasi muda Indonesia bahwa menjaga kesehatan sejak dini
merupakan investasi yang berharga, sehingga pada saatnya nanti setiap individu
mampu menjadi Lansia yang sehat, yakni Lansia yang aktif, mandiri, dan produktif.
Lansia merupakan sebuah siklus hidup manusia yang hampir pasti dialami setiap
orang. Kenyataan saat ini, setiap kali menyebut kata Lansia yang terbersit di benak
kita adalah seseorang yang tidak berdaya, dan memiliki banyak keluhan kesehatan.
Padahal, Lansia sebenarnya dapat berdaya sebagai subyek dalam pembangunan
kesehatan. Pengalaman hidup, menempatkan Lansia bukan hanya sebagai orang yang
dituakan dan dihormati di lingkungannya, tetapi juga dapat berperan sebagai agen
perubahan (agent of change) di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitarnya dalam
mewujudkan keluarga sehat, dengan memanfaatkan pengalaman yang sudah dimiliki
dan diperkaya dengan pemberian pengetahuan kesehatan yang
sesuai. (KemenKes.2016)

II. RUMUSAN MASALAH


Bagaimana cara menjaga kesehatan di usia lanjut?

III. TUJUAN UMUM


Masyarakat Br. Cemapaka Mas tahu, mau, dan mampu menerapkan prilaku
hidup sehat diusia lanjut.

IV. TUJUAN KHUSUS


Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit, masyarakat lanjut usia Br.
Cemapaka Mas diharapankan dapat :
1. Mampu menjelaskan kembali pengertian senam lansia.
2. Mampu menyebutkan tujuan dan manfaat dari senam lansia.
3. Mampu menerapkan cara melaksanakan senam lansia dengan baik dan benar.

V. MANFAAT PENYULUHAN
1. Tenaga Kesehatan
a. Setelah mengikuti penyuluhan tentang senam lansia, tenaga kesehatan
diharapkan mampu memahami pentingnya aktivitas senam lansia pada
lanjut usia.
b. Setelah melakukan penyuluhan tentang senam lansia, tenaga
kesehatan diharapkan mampu memberikan contok penatalaksanaan
senam lansia kepada masyarakat lanjut usia.
2. Mahasiswa
a. Setelah mengikuti penyuluhan tentang senam lansia, mahasiswa
diharapkan mampu memahami dan mengetahui tentang senam lansia.
b. Setelah melakukan penyuluhan tentang senam lansia, mahasiswa
diharapkan mampu berbagai informasi kepada masyarakat khususnya
lansia tentang pentingnya senam lansia.
3. Masyarakat Lanjut Usia
a. Setelah mengikuti penyuluhan tentang senam lansia, masyarakat
lanjut usia diharapkan mampu memahami dan mengetahui tentang
pentingnya senam lansia.
b. Setelah mengikuti penyuluhan tentang senam lansia, masyarakat
lanjut usia diharapkan mampu melakukan senam lansia dengan baik
dan benar.

VI. ANALISA SITUASI


Jumlah penduduk lansia di Indonesia padatahun 2006 sebesar kurang lebih dari
19 juta, dengan usia harapan hidup 66,2 tahun. Pada tahun 2010 jumlah lansia sebanyak
14,439.967 jiwa(7,18%) dan pada tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi
23.992.553 jiwa (9,77%) sementara pada tahun 2011 jumlah lansia sebesar 20 juta jiwa
(9,51%) dengan usia harapan hidup 67,4 tahun dan pada tahun 2020 diperkirakan sebesar
28,8 juta (11,34%), dengan usia harapan hidup 71,1 tahun(Depkes, 2012). Dalam rangka
Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tahun 2016, lebih dari 500 lanjut usia (Lansia)
bersama-sama melakukan senam sehat bugar (SSB) dan senam vitalitas otak pada
gelaran car free day. Kegiatan ini menjadi momentum bagi para Lansia untuk
menyerukan kepada generasi muda Indonesia bahwa menjaga kesehatan sejak dini
merupakan investasi yang berharga, sehingga pada saatnya nanti setiap individu
mampu menjadi Lansia yang sehat, yakni Lansia yang aktif, mandiri, dan produktif.

VII. METODE
- Ceramah
- Diskusi
- Demonstrasi
VIII. MEDIA
- Laptop/LCD
- Leaflet
- Power Point
- Video
IX. ISI MATERI (materi lengkap terlampir)
1. Definisi
Senam lansia yang dibuat oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
(MENPORA) merupakan upaya peningkatan kesegaran jasmani kelompok lansia
yang jumlahnya semakin bertambah. Senam lansia sekarang sudah diberdayakan
diberbagai tempat seperti di panti wredha, posyandu, klinik kesehatan, dan
puskesmas. (Suroto, 2010). Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah
dilakukan, tidak memberatkan yang diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini
akan membantu tubuh agar tetap bugar dan tetap segar karena melatih tulang tetap
kuat, mendorong jantung bekerja optimal dan membantu menghilangkan radikal
bebas yang berkeliaran di dalam tubuh. Jadi senam lansia adalah serangkaian gerak
nada yang teratur dan terarah serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang
dilakukan dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk
mencapai tujuan tersebut.
Senam yang khusus dibuat dan dirancang untuk para lanjut usia. Gerakan
senam ini berbeda dengan senam-senam lain pada umumnya karena menggunakan
langkah-langkah yang jauh lebih mudah dan sederhana dengan tepukan-tepukan dan
hitungan-hitungan yang mudah diingat. Senam ini sangat cocok untuk dilakukan oleh
para lansia. Berikut ini adalah contoh gerakan senam yang disertai dengan penjelasan
mengenai manfaat dari senam tersebut serta tujuan dari senam tersebut.
2. Manfaat
Semua senam dan aktifitas olahraga ringan tersebut sangat bermanfaat untuk
menghambat proses degeneratif/penuaan. Senam ini sangat dianjurkan untuk mereka
yang memasuki usia pralansia (45 thn) dan usia lansia (65 thn ke atas). Orang
melakukan senam secara teratur akan mendapatkan kesegaran jasmani yang baik
yang terdiri dari unsur kekuatan otot, kelentukan persendian, kelincahan gerak,
keluwesan, cardiovascular fitness dan neuromuscular fitness. Apabila orang
melakukan senam, peredarah darah akan lancar dan meningkatkan jumlah volume
darah. Selain itu 20% darah terdapat di otak, sehingga akan terjadi proses indorfin
hingga terbentuk hormon norepinefrin yang dapat menimbulkan rasa gembira, rasa
sakit hilang, adiksi (kecanduan gerak) dan menghilangkan depresi. Dengan mengikuti
senam lansia efek minimalnya adalah lansia merasa berbahagia, senantiasa
bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran tetap segar. Senam lansia disamping
memiliki dampak positif terhadap peningkatan fungsi organ tubuh juga berpengaruh
dalam meningkatkan imunitas dalam tubuh manusia setelah latihan teratur. Tingkat
kebugaran dievaluasi dengan mengawas kecepatan denyut jantung waktu istirahat
yaitu kecepatan denyut nadi sewaktu istirahat. Jadi supaya lebih bugar, kecepatan
denyut jantung sewaktu istirahat harus menurun. Manfaat senam lainnya yaitu terjadi
keseimbangan antara osteoblast dan osteoclast. Apabila senam terhenti maka
pembentukan osteoblast berkurang sehingga pembentukan tulang berkurang dan
dapat berakibat pada pengeroposan tulang. Senam yang diiringi dengan latihan
stretching dapat memberi efek otot yang tetap kenyal karena ditengah-tengah serabut
otot ada impuls saraf yang dinamakan muscle spindle, bila otot diulur (recking) maka
muscle spindle akan bertahan atau mengatur sehingga terjadi tarik-menarik, akibatnya
otot menjadi kenyal. Orang yang melakukan stretching akan menambah cairan
sinoval sehingga persendian akan licin dan mencegah cedera (Suroto, 2010). Selain
itu
dengan olahraga dapat membantu pencernaan, menolong ginjal, membantu kelancaran
pembuangan bahan sisa, meningkatkan fungsi jaringan, menjernihkan dan melenturkan
kulit, merangsang kesegaran mental, membantu mempertahankan berat badan,
memberikan tidur nyenyak, memberikan kesegaran jasmani.

3. Tujuan
Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina dan
meningkatkan kesehatan serta kebugaran kesegaran jasmani dan rokhani.
Tujuan lain adalah:
 Memperbaiki pasokan oksigen dan proses metabolisme.
 Membangun kekuatan dan daya tahan.
 Menurunkan lemak.
 Meningkatkan kondisi otot dan sendi

4. Penatalaksanaan medis dan perawatan


Gerakan senam lansia pada umumnya dilakukan dengan gerakan yang sangat
sederhana. Hal ini dilakukan agar stamina para lansia dan orang tua tidak mudah
terkuras. Hal ini penting karena para lanjut usia notabene sudah tidak lagi bugar dan
memiliki keterbatasan gerakan yang tidak lagi lincah seperti ketika masih muda dulu.
Senam ini memiliki teknik gerakan yang begitu mudah yang berguna untuk melatih
tubuh agar tetap berfungsi dengan baik khususnya bagian otot. Bagian-bagian tubuh
yang digerakkan pada umumnya adalah tangan, kaki, dan juga pinggang. Gerakan
senam ini biasanya dilakukan dengan cara menggerakkan kaki dan tangan secara
ringan diikuti dengan ketukan tertentu. Gerakan seperti melakukan jalan di tempat,
tepukan-tepukan ringan, dan sautan yang diteriakkan merupakan beberapa komponen
gerakan yang ada pada senam ini.
Tahapan latihan kebugaran jasmani adalah rangkaian proses dalam setiap
latihan, meliputi pemanasan, kondisioning (inti), dan penenangan (pendinginan)
(Sumintarsih, 2008).

a. Pemanasan
Pemanasan dilakukan sebelum latihan. Pemanasan bertujuan menyiapkan
fungsi organ tubuh agar mampu menerima pembebanan yang lebih berat pada saat
latihan sebenarnya. Penanda bahwa tubuh siap menerima pembebanan antara lain
detak jantung telah mencapai 60% detak jantung maksimal, suhu tubuh naik 1ºC -
2ºC dan badan berkeringat. Pemanasan yang dilakukan dengan benar akan
mengurangi cidera atau kelelahan.

b. Kondisioning
Setelah pemansan cukup dilanjutkan tahap kondisioning atau gerakan inti
yakni melakukan berbagai rangkaian gerak dengan model latihan yang sesuai dengan
tujuan program latihan.

c. Pendinginan
Pendinginan merupakan periode yang sangat penting dan esensial. Tahap ini
bertujuan mengembalikan kodisi tubuh seperti sebelum berlatih dengan melakukan
serangkaian gerakan berupa stretching. Tahapan ini ditandai dengan menurunnya
frekuensi detak jantung, menurunnya suhu tubuh, dan semakin berkurangnya
keringat. Tahap ini juga bertujuan mengembalikan darah ke jantung untuk
reoksigenasi sehingga mencegah genangan darah diotot kaki dan tangan.

X. PROSES PELAKSANAAN
No Kegiatan Respon Pasien/Keluarga Waktu
1 Pendahuluan
a. Memberi salam Menjawab salam 3 menit
b. Menyampaikan pokok bahasan Menyimak
c. Menyampaikan tujuan Menyimak
d. Melakukan apersepsi Menyimak
2 Isi
Penyampaian materi tentang: 18 menit
a. Definisi senam lansia Memperhatikan
b. Manfaat senam lansia Memperhatikan
c. Tujuan senam lansia Memperhatikan
d. Penatalaksanaan senam lansia Memperhatikan
Memperhatikan
3 Pemutaran video dan simulasi senam Memperhatikan 15 Menit
lansia Mempraktekkan
4 Penutup Aktif Bertanya 9 menit
a. Diskusi Memperhatikan
b. Kesimpulan Menjawab pertanyaan
c. Evaluasi Menerima Leaflet
d. Membagikan Leaflet Menjawab Salam
e. Memberikan salam penutup

XI.ORGANISASI
Ketua : Ni Kadek Candra Ayu Setiawati
Moderator : Ni Putu Eva Pradnyayanti
Penyaji : Ni Luh Kade Novita Wahyuningrum
Fasilitator : Ni Putu Linda Kusuma Wardani
Ni Putu Ayu Wiasmaya Dewi
Observer : Putu Indah Sasmita
Notulen : Ni Nengah Ayu Sudiantari
XII. SETTING TEMPAT

Media Penyuluhan

Moderator

Penyaji Observer

Notulen

Peserta Penyuluhan

Fasilitator

XIII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a) Satuan Acara Penyuluhan sudah disiapkan 3 hari sebelum acara
penyuluhan berlangsung
b) Tempat penyelenggaraan penyuluhan telat diatur sesuai dengan yang telah
di tentukan
c) Media penyuluhan seperti leaflet dan video telah disiapkan 3 hari sebelum
penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a) Minimal 80% masyarakat lansia Banjar Cempaka Mas memahami dan
mengerti tentang senam lansia
b) Minimal 75% masyarakat lansia tahu, mau dan mampu menerapkan cara
senam lansia
XIV. REFERENSI:
Diakseas Melalui: bajusenam.web.id/manfaat-senam/pengertian-senam-lansia-dan-
manfaatnya
Diakses Melalui: digilib.unimus.ac.id/download.php?id=9908
Diakses Melalui: scribd.com/document/289520207/senam-lansia
Diakses Melalui:depkes.go.id/article/print/16053000001/lansia-sehat-lansia-aktif-
mandiri-dan-produktif.html
Diakses Melalui: scribd.com/document/289520207/senam-lansia

Anda mungkin juga menyukai