Materi
(materi terlampir)
Evaluasi
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan 35%,, lansia mampu :
a. Menyebutkan definisi kesepian
b. Menyebutkan faktor penyebab kesepian
c. Menyebutkan dampak kesepian bagi kesehatan lansia
d. Menyebutkan cara mengatasi kesepian pada lansia
Daftar pustaka
H. Wahjudi Nugroho.(2006).keperawatan gerontik dan geriatrik.Jakarta:EGC
Ekasari, mia fatma dkk.(2008).mengenal usia lanjut dan perawatannya.Jakarta
Selatan:Salemba Medika
Soejono, czeresna heriawan dkk.(2000).pedoman pengelolaan kesehatan pasien
geriatri.Jakarta:FKUI
Stanley M and Beare G P.(2007).Buku Ajar keperawatan Gerontik. Jakarta : EGC
LAMPIRAN
B. Faktor penyebab
Tinggal di panti werda itu berarti individu harus rela berpisah dengan keluarganya,
barang-barang kesayangannya, teman-teman rumahnya, anak-anaknya, cucu-cucunya.
Tinggal di panti werda pun harus mematuhi peraturan yang ada dan berlaku disana.
Tinggal di panti werda juga berarti harus menyerahkan segalanya pada pihak dan staf
panti sehingga kehidupannya bergantung pada panti werda. Hal-hal tersebut tentunya
tidaklah mudah bagi individu lanjut usia yang tinggal di panti werda. Maka dalam
keadaan seperti itu akan menimbulkan perasaan kesepian pada lansia (Tobin &
Lieberman, 1978).
Banyak faktor penyebab lansia mengalami kesepian, perubahan -perubahan seperti
yang telah dipaparkan di atas merupakan salah satu penyebab terjadinya kesepian
pada lansia. Menurut Martin dan Osborn (1989) penyebab umum terjadinya kesepian
ada tiga faktor, faktor yang pertama adalah faktor psikologis yaitu harga diri rendah
pada lansia disertai dengan munculnya perasaan -perasaan negatif seperti perasaan
takut, mengasihani diri sendiri dan berpusat pada diri sendiri. Faktor yang kedua yang
mempengaruhi kesepian adalah faktor kebudayaan dan situasional yaitu terjadinya
perubahan dalam tata cara hidup dan kultur budaya dimana keluarga yang menjadi
basis perawatan bagi lansia kini banyak yang lebih menitipkan lansia ke panti dengan
alasan kesibukan dan ketidakmampuan dalam merawat lansia. Faktor yang ketiga
adalah faktor spiritual yaitu agama seseorang dapat menghilangkan kecemasan
seseorang dan kekosongan spiritual seringkali berakibat kesepian.
Selain ketiga faktor di atas ada 3 faktor pendukung menurut Mariani dan Kadir
yang secara tidak langsung mempengaruhi terjadinya kesepian pada lansia yaitu
sarana prasarana atau fasilitas yang disediakan oleh panti, berbagai aktivitas dari
mulai aktivitas yang berhubungan dengan kebutuhan dasar maupun bimbingan-
bimbingan terapi dan perawat atau pekerja sosial itu sendiri sebagai orang yang
berperan memberikan perawatan selama lansia tinggal di panti, kebudayaan dan
situasional di mana bagi lansia adalah kebudayaan dan situasional di panti. Saat
pertama memasuki panti sebagian besar lansia kurang bisa beradaptasi dengan
lingkungan dan lebih senang menyendiri namun dengan seiring waktu akan timbul
kepasrahan dan selanjutnya akan bisa menikmati hidup di panti.
Hal-hal seperti ini yang membuat para lansia menjadi tidak sabar, seringkali
marah-marah, merasa sendirian, merasa dibenci, selalu berpikir negatif tentang anak
cucunya sampai merasa ingin mati saja agar tidak membebani anak-anak mereka.
Sedangkan penyebab depresi lansia yang tinggal di panti biasanya karena hidup
sendiri, merasa kesepian, merasa dianggap orang yang lemah oleh lingkungannya,
tertekan karena perlakuan keluarga yang kurang menghormatinya, merasa dibuang
oleh keluarga, peristiwa hilangnya sesuatu atau seseorang yang sangat bernilai bagi
seseorang dan lain-lain (Kaplan & Saddock, 1998 dalam Kusumowardani, 2014).
Mereka mengatakan sedih karena jauh dari keluarga atau orang yang sangat
dicintainya. Selain itu lansia yang pensiun dari pekerjaannya kemudian tinggal di
panti merasa tidak berguna karena sudah tidak mempunyai penghasilan sendiri dan
berkurang hubungannya dengan masyarakat (Watson, 2006).
Disusun oleh:
Asti Fury Salbiyah
Darimasih
Heri Harsono
Leni Hermawati
Sheilla Alya Shafira Rotinsulu
Kelas : S1 2A
Matkul : Pendidikan Kesehatan