Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BELAJAR

DISUSUN OLEH:
Naufal Alfarabi :141220082
Damianus Krisbianto :141220083
Diyah Ayu Safitri :141220084
Bagus Dwicahyo :141220085
Violin Maysahra Cinjani :141220086

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
YOGYAKARTA
2023

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME, atas limpahan rahmat dan berkat
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Psikologi Belajar” ini dengan
lancar. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah yang diampu oleh Ibu
Dra. Anis Siti Hartati, M.si. pada mata kuliah Dasar-Dasar Psikologi Prodi Manajemen
Universitas Pembangunan Negeri “Veteran” Yogyakarta dan menambah pengetahuan serta
pemahaman kami mengenai materi psikoloi belajar. Kami juga berharap makalah ini dapat
membantu pembaca untuk memahami apa itu psikologi belajar.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Anis Siti Hartati, M.si. dosen
pengampu pada mata kuliah Dasar-Dasar Psikologi Prodi Manajemen Universitas
Pembangunan Negeri “Veteran” Yogyakarta. Kami harap makalah yang kami buat ini dapat
membantu untuk menambah wawasan dan pengetahuan kami.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, maka dari itu kami
membutuhkan kritik dan saran yang membangun dan berguna untuk kami agar bisa menjadi
bahan evaluasi kami kedepannya.

II
DAFTAR ISI

Catalog
DAFTAR ISI..........................................................................................................................III
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................2
1.3 TUJUAN...........................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
2.1 Pengertian Belajar.............................................................................................................3
2.2 Hukum- Hukum Belajar....................................................................................................4
2.3 Macam-Macam Pendekatan Belajar.................................................................................6
2.4 Ciri-Ciri Belajar................................................................................................................8
2.5 Jenis-Jenis Belajar.............................................................................................................8
2.6 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Belajar.....................................................................9
2.7 Tujuan Belajar.................................................................................................................11
BAB III....................................................................................................................................12
KESIMPULAN.....................................................................................................................12
SARAN....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

III
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan ini baik disadari maupun tidak disadari semua individu selalu
melakukan aktivitas belajar. Dengan kata lain aktivitas belajar tidak dapat
dihindarkan dari keseharian manusia, mulai dari belajar melalui hal kecil hingga
hal besar, belajar secara formal maupun informal. Belajar tidaklah asing lagi
dikalangan kita terutama para mahasiswa. Dikalangan para mahasiswa maupun
muda-mudi, belajar sudah dianggap sebagai tuntutan dalam proses kita menempuh
sebuah pendidikan.
Pengertian belajar itu sendiri adalah sebuah aktivitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang dapat menghasilkan
perubahan dalam perubahan pertumbuhan individu. Psikologi belajar itu sendiri
juga dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan praktis yang berusaha untuk
meerangkan belajar sesuai denagn prinsip-prinsip yang telah ditetapkan secara
ilmiah dan fakta sekitar tingkah laku individu tersebut.
Suatu proses belajar yang menyangkut tentang kegiatan mental memang tidak
dapat dilihat, yang artinya proses perubahan yang terjadi dalam diri seorang
idividu tidak dapat disaksikan secara kasat mata. Dalam suatu teori belajar dapat
mengungkapkan hubungan antara kegiatan pembelajaran dengan proses psikologis
dalam diri seorang individu.
Oleh karena itu, dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah dasar psikologi
kelompok kami menyusun makalah mengenai Psikologi Belajar, yang juga dilatar
belakangi dengan rasa ingin tahu kami yang besar mengenai materi tersebut dan
diharapkan makalah ini dapat membantu pembaca untuk memahami apa itu
psikologi belajar.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi psikologi belajar menurut para ahli

2. Apa hukum hukum dari belajar

3. Macam macam pendekatan apa saja dalam belajar

4. Kenapa keadaan keluarga dapat mempengaruhi dalam belajar seseorang

5. Apa saja yang menjadi faktor dalam mempengaruhi proses belajar


seseorang

6. Apa saja jenis jenis belajar

7. Bagaimana pendapat para ahli tentang ciri ciri belajar

1.3 TUJUAN

1. Dapat mengetahui definisi belajar menurut para ahli

2. Dapat memahami hokum-hukum bealajr

3. Mengetahui pendekatan yang digunakan dalam proses belajar

4. Dapat mengetahui pengaruh keluarga dalam proses belajar

5. Dapat memahami faktor yang berpengaruh dalam proses belajar

6. Mengetahui jenis-jenis belajar

7. Dapat memahami ciri-ciri belajar menurut para ahli

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Belajar


Setiap aspek kehidupan selalu erat kaitannya dengan masalah belajar. Belajar
tidak sekadar menguasai sekumpulan kemampuan baru atau hal-hal yang
berkaitan dengan akademik saja, namun lebih dari itu, belajar juga melibatkan
perkembangan emosional, Interaksi sosial, dan bahkan perkembangan
kepribadian. Seorang anak misalnya belajar bagaimana cara berkenalan,
bagaimana menghayati dunia sekitarnya, bagaimana mengidentifikasi jenis
kelaminnya sendiri, bagaimana mengendalikan perilakunya menurut standar orang
tua dan gurunya, dan seterusnya (Alexander, 2010), Bersamaan dengan itu,
seseorang belajar juga bagaimana bersopan santun, bagaimana menjalin jejaring,
bagaimana berinteraksi, bagaimana cara mencintai dan dicintai, dan seterusnya.

Belajar diartikan sebagai perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai


akibat dari adanya latihan (Passer, 2009). Proses belajar yang dialami setiap orang
berbeda-beda, Dalam hal ini terdapat empat jenis kasus belajar (Atkinson, 1997)
yaitu: habituasi, pengkondisian klasik, pengkondisian operan, dan belajar
kompleks.

Habituasi merupakan proses belajar yang paling sederhana, ini dimaksudkan


sebagai belajar untuk mengabaikan stimulus yang menjadi familiar dan tidak
memiliki konsekuensi serius. Sebagai permisalan, belajar mengabaikan suara
detik jam. Dalam pengkondisian klasik dan operant melibatkan pembentukan
asosiasi, yang artinya belajar bahwa peristiwa tertentu terjadi secara bersama-
sama. Dalam pengkondisian klasik, seseorang belajar bahwa suatu peristiwa
terjadi setelah peristiwa lain. Sebagai permisalan, bayi belajar bahwa tangisannya
akan diikuti dengan digendong dirinya oleh ibunya.

Dalam pengkondisian operant, seseorang belajar bahwa suatu respons akan


diikuti oleh urutan tertentu. Sebagai permisalan, seorang anak yang memukul
saudaranya akan diikuti dengan larangan dari orang sekitarnya (orang tua). Dalam
belajar kompleks, seseorang melibatkan proses-proses mental selain pembentukan
asosiasi, permisalan, menggunakan sebuah strategi ketika menghadapi masalah.

3
Pengertian Psikologi Belajar Menurut Para Ahli:
1. Lister D. Crow and Alice Crow

Menurut mereka, psikologi belajar adalah Ilmu pengetahuan praktis yang


berusaha untuk menerangkan belajar sesuai dengan prinsip-prinsip yang
ditetapkan secara ilmiah dan fakta-fakta sekitar tingkah laku manusia.

Sehingga psikologi belajar merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang


menjelaskan tentang seluruh prinsip dalam kegiatan belajar. Ilmu ini penting
untuk menjadikan tingkat pemahaman selama proses belajar lebih maksimal
karena disesuaikan dengan prinsip yang ada.

2. James Drever

Dalam bukunya yang bertajuk “Kamus Psikologi”, menjelaskan bahwa definisi


psikologi belajar merupakan cabang dari psikologi terapan (applied psychology)
yang berkaitan dengan penerapan asas-asas dan penemuan psikologis problema
pendidikan ke dalam bidang pendidikan.

3. W.S. Winkel

Dalam bukunya “Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar” menyatakan bahwa


psikologi belajar adalah salah satu cabang dari psikologi praktis yang mempelajari
prasarat-prasarat (fakta-fakta) untuk belajar di sekolah berbagai jenis belajar dan
fase-fase dalam semua proses belajar.

Psikologi belajar sendiri merupakan gabungan antara ilmu psikologi dan belajar.
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari perilaku serta kejiwaan manusia.
Sehingga dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa psikologi belajar
merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mempelajari, menganalisis prinsip-
prinsip perilaku manusia dalam proses belajar dan pembelajaran.

2.2 Hukum- Hukum Belajar


Thorndike
Menurut Thorndike (Budiningsih, 2005: 21), belajar adalah proses
interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah segala sesuatu yang
dapat merangsang kegiatan belajar, seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain
yang dapat ditangkap oleh indera. Sedangkan respon adalah reaksi yang
dimunculkan siswa selama pembelajaran, dapat juga berupa pikiran, perasaan
atau tindakan.

4
Belajar adalah pembentukan hubungan stimulus dan respon sebanyak-
banyaknya. Dalam hal itu diharapkan respon yang maksimal dari adanya
stimulus. Teori ini sering juga disebut teori trial and error, dalam teori ini
berlaku untuk semua organisme dan ketika organisme dihadapkan pada
situasi atau situasi baru maka organisme ini secara otomatis bereaksi atau
bertindak dengan trial and error. berbasis insting karena pada dasarnya setiap
stimulus harus disambut dengan respon.
Thorndike menyatakan bahwa belajar pada hewan dan manusia terjadi atas
dasar tiga hukum pokok belajar, yaitu:

● Hukum Kesiapan (Law of Readiness)


Dalam belajar, seseorang harus dalam keadaan persiapan, dalam arti
pembelajar harus dalam keadaan baik dan siap, oleh karena itu seseorang
yang ingin belajar agar dalam belajarnya dapat berhasil, maka seseorang
tersebut harus memiliki persiapan baik fisik maupun psikis.
Menurut Thorndike (Ayuni, 2011: 9), tiga kondisi yang menunjukkan
berlakunya hukum ini, yaitu:
a. Jika organisme siap untuk bertindak atau berperilaku, dan jika
organisme dapat melakukan persiapan ini, organisme tersebut akan
merasakan kepuasan.
b. Jika organisme siap untuk bertindak atau berperilaku, dan organisme
tidak dapat menyelesaikan persiapan tersebut, organisme akan mengalami
kekecewaan.
c. Jika organisme tidak siap untuk bertindak dan organisme tersebut
dipaksa untuk bertindak, situasi yang tidak memuaskan akan terjadi.
● Hukum Latihan (Law of Exercise)
Untuk menghasilkan tindakan yang memadai dan memuaskan dalam
menanggapi suatu stimulus, eksperimen dan latihan berulang harus dilakukan.
Dalam salah satu teknik seseorang untuk dapat mentransfer pesan yang
diterimanya dari memori waktu terurut ke memori waktu lama, diperlukan
pengulangan sebanyak mungkin dengan harapan pesan yang diperoleh tidak
mudah didapat.
● Hukum Akibat (Law of Effect)
Thorndike mengungkapkan bahwa organisme adalah suatu mekanisme
yang bertindak hanya jika ada rangsangan dan situasi yang
mempengaruhinya. Dalam dunia pendidikan, hukum akibat ini terjadi pada
tindakan seseorang yang memberikan hukuman atau hadiah, situasi dan
perilaku yang membawa akibat.

5
Burrhus f.skinner
Menurut Burrhus f.skinner belajar merupakan hubungan stimulasi dan
respon. Beliau percaya bahwa suatu perubahan tingkah laku seseorang akan
ada konsekuensinya.selain itu beliau juga yakin bahwa setiap orang pasti akan
belajar demi meningkatkan atau menguatkan tingkah lakuya agar tidak
mendapatkan ganjaran yang buruk.
B.F. skinner juga memiliki 2 hukum dalam teori belajar, yaitu :
1. law of operant conditioning
Adanya perubahan perilaku sehingga kekuatan perilaku itu akan
meningkat.
Contohnya:
anak yang mempunyai beban rumah tangga seperti menyapu, mengepel
dan mencuci, akan tetapi ia malas sekali belajar. Lalu suatu saat ia rajin
belajar, ketika itu ibu dari si anak mengurangi beban si anak untuk
menyapu, mengepel dan mencuci, sehingga akan terjadi penguatan untuk
selalu rajin belajar.
2. law of operant extinction
Adanya perubahan perilaku yang diperkuat dengan sebuah proses
conditioning dan tidak dibarengi dengan stimulus penguat, maka bisa
menurunkan kekuatan dari perilaku tersebut.

2.3 Macam-Macam Pendekatan Belajar


1. Pendekatan Kontekstual
Pada pendekatan ini guru akan memberikan gambaran tentang materi
pelajarannya dengan mencontohkan kejadian di dunia nyata. Tujuannya
adalah untuk mendorong siswa agar bisa menemukan suatu hubungan
antara pengetahuan dalam materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
Pendekatan ini memerlukan daya pikir yang kritis dari siswa sehingga
secara tidak langsung dapat membantu menemukan potensi diri mereka.
2. Pendekatan Konstruktivisme
Guru tidak mengajarkan kepada siswanya bagaimana cara untuk
menyelesaikan soal atau menemukan jawaban benar atau salah. Guru
hanya bertugas untuk mendorong siswa agar mau berpikir kritis sehingga
dapat menentukan mana opsi jawaban yang benar menurut hasil pemikiran
mereka.
3. Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan dalam pembelajaran selanjutnya adalah pemecahan masalah
(problem solving). Pada pendekatan ini guru menekankan kepada siswa

6
untuk mempergunakan seluruh pengetahuan dan kemampuan yang
dimilikinya untuk memecahkan suatu permasalahan. Biasanya dalam
pendekatan ini siswa harus bisa menggunakan logikanya untuk
menemukan sebab akibat dari suatu masalah, menganalisisnya, membuat
hipotesa hingga mendapatkan kesimpulan.
4. Pendekatan Induktif
Melalui pendekatan induktif, siswa akan diajak untuk melakukan
pengamatan lebih dulu lalu untuk menemukan hal-hal khusus lalu
mengambil kesimpulan dari semua fakta yang ditemukan. Semakin banyak
fakta konkrit yang dapat ditemukan maka akan semakin bagus juga
kesimpulan yang diperoleh.
5. Pendekatan Deduktif
Pengertian dari pendekatan deduktif adalah mengumpulkan hal-hal yang
sifatnya umum lalu disimpulkan menjadi suatu kesimpulan yang lebih
khusus. Disini guru akan menjelaskan tentang konsep dasar, teori dan juga
istilah lainnya di bagian awal kegiatan pembelajaran lalu dilengkapi
dengan bagaimana contoh penerapannya.
6. Pendekatan Open-Ended
Pendekatan open-ended adalah konsep yang mengutamakan kepada
bagaimana proses untuk menemukan jawaban suatu persoalan bukan
tentang benar tidaknya jawaban tersebut. Biasanya pertanyaan yang
diberikan sifatnya terbuka sehingga tidak ada jawaban benar atau salah
secara mutlak. Dengan pendekatan ini diharapkan siswa dapat lebih aktif
dalam berpikir dan menemukan jawaban.
7. Pendekatan Saintifik
Konsep pendekatan ini mengacu pada kurikulum pembelajaran yang
berlaku di sekolah. Pendekatan saintifik yang disebutkan dalam kurikulum
2013 lalu menggunakan lima langkah yaitu mengamati, bertanya,
mengumpulkan data, melakukan asosiasi dan mengkomunikasikannya.
8. Pendekatan Proses
Terakhir adalah pendekatan proses dimana guru memberikan kebebasan
kepada siswa untuk mengamati penemuan ataupun penyusunan konsep
tertentu. Siswa akan melakukan percobaan atau ilustrasi kemudian
menyusun hipotesa.

7
2.4 Ciri-Ciri Belajar
1. Terjadi perubahan tingkah laku (kognitif, afektif, psikomotor, dan
campuran) baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati
secara langsung.
2. Perubahan tingkah laku hasil belajar pada umumnya akan menetap atau
permanen.
3. Proses belajar umumnya membutuhkan waktu tidak sebentar dimana
hasilnya adalah tingkah laku individu.
4. Beberapa perubahan tingkah laku yang tidak termasuk dalam belajar
adalah karena adanya hipnosa, proses pertumbuhan, kematangan, hal
gaib, mukjizat, penyakit, kerusakan fisik.
5. Proses belajar dapat terjadi dalam interaksi sosial di suatu lingkungan
masyarakat dimana tingkah laku seseorang dapat berubah karena
lingkungannya.

2.5 Jenis-Jenis Belajar


1. Belajar rasional, yaitu proses belajar menggunakan kemampuan
berpikir sesuai dengan akal sehat (logis dan rasional) untuk memecahkan
masalah.
2. Belajar abstrak, yaitu proses belajar menggunakan berbagai cara
berpikir abstrak untuk memecahkan masalah yang tidak nyata.
3. Belajar keterampilan, yaitu proses belajar menggunakan kemampuan
gerak motorik dengan otot dan urat syaraf untuk menguasai keterampilan
jasmaniah tertentu.
4. Belajar sosial, yaitu proses belajar memahami berbagai masalah dan
cara penyelesaian masalah tersebut. Misalnya masalah keluarga,
persahabatan, organisasi, dan lainnya yang berhubungan dengan
masyarakat.
5. Belajar kebiasaan, yaitu proses pembentukan atau perbaikan kebiasaan
ke arah yang lebih baik agar individu memiliki sikap dan kebiasaan yang
lebih positif sesuai dengan kebutuhan (kontekstual).
6. Belajar pemecahan masalah, yaitu belajar berpikir sistematis, teratur,
dan teliti atau menggunakan berbagai metode ilmiah dalam menyelesaikan
suatu masalah.
7. Belajar apresiasi, yaitu belajar kemampuan dalam mempertimbangkan
arti atau nilai suatu objek sehingga individu dapat menghargai berbagai
objek tertentu.
8. Belajar pengetahuan, yaitu proses belajar berbagai pengetahuan baru
secara terencana untuk menguasai materi pelajaran melalui kegiatan
eksperimen dan investigasi.

8
2.6 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Faktor faktor yang mempengaruhi belajar dibagi menjadi 2, yaitu faktor internal
dan juga faktor eksternal.

1. Faktor Internal

a. Faktor biologis

Keadaan jasmani yang perli diperhatikan, pertama kondisi fisik yang normal atau
tidak normal atau cacat sejak dalam kandungan sampai sesudah lahir. Kondisi
fisik normal ini meliputi keadaan otak, panca indera, anggota tubuh. Dalam
sistem persekolahan dewasa ini diantara panca indera itu yang palin memegang
peranan dalam belajar adalah mata dan telinga. Karena itu menjadi kewajiban bagi
setiap pendidik untuk menjaga, agar pancaindera peserta didiknyadapat berfungsi
dengan baik.

Kedua, kondisi kesehatan fisik.kondisi fisik yang sehat dan segar sangat
mempengaruhi keberhasilan belajar. Di dalam menjaga kesehatan fisik, ada
beberapa hal ynag harus diperhatikan, antara lain seperti makan dan minum yang
teratur, olahraga, serta istirahat yang cukup.

b. Faktor psikologin

Faktor pskilogis yang mempengaruhi keberhasilan belajar ini meliputi segala hal
yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang. Kondisi mental yang sangat
menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang sehat dan
stabil.kondisi mental yang berpengaruh antara lain seperti kematangan psikologis,
intelegens, dan motivasi.

Jika dipetakan makan kndisi psikologis tersebut terbagi menjadi tipe bagian.
Pertama, intelgensi. Intelegensi atau tingkat kecerdasan dasar seseorang memang
berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar seseorang. Kedua, motivasi dan
kemuan. Kemauan dapat dikatakan faktor utama penentu keberhasilan belajar.
Ketiga, bakat. Bakat inibukan menentukan mampu atau tidaknya seseorang dalam
suatu bidang. Melainkan lebih banyak menentukan tinggi rendahnya kemampuan
seseorang dalam suatu bidang.

9
2. Faktor eksternal

a. Keadaan keluarga

Keadaan keluarga ini berkaitan dengan ekonomi keluarga, pengasuhan orang tua,
kedekatan orang tua dan anak. Namun bagaimanapun keadaan keluarga tersebut,
faktor keluarga ini merupakan lingkungan utama dalam menentukan keberhasilan
belajar seseorang.suasana lingkungan rumah yang tenang adanya perhatian orang
tua terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan anak-anaknya maka
akan mempengaruhi keberhasilan keluarganya.

Bagaimana cara anggota keluarga dalam mengurangi ketegangan keluarga dan


demografi keluarga juga semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk
terhadap kegiatan belajar. Misalnya kebiasaan yang diharapkan oleh orang tua
dalam monitoring kegiatan anak, dapat menimbulkan dampak tersendiri dalam
pola belajar anak.

b. Faktor lingkungan sekolah

Kemampuan dalam guru mendidik dan bagaimana dukungan pihak sekolah secara
umum sangat menentukan keberhasilan siswa.secara spesifik faktor lingkungan
sekolah dan guru terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau disiplin
yang ditegakan secara konsekuen dan konsisten.

c. Faktor lingkungan masyarakat

Lingkungan masyarakat dimana agak bergaul dapat menunjang keberhasilan


belajar. Lingkungan yang menunjang keberhasilan belajar diantaranya adalah
adanya lembaga-lembaga pendidikan non formal, seperti kursus bahasa asing,
bimbingan tes, pengajian remaja dan lain-lain. Dengan memperhatikan faktor-
faktor tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar seseoran dan dapat
mencegah siswa dari penyebab-penyebab terhambatnya pembelajaran.

10
2.7 Tujuan Belajar

1. Untuk Memperoleh Pengetahuan


Hasil dari kegiatan belajar dapat ditandai dengan meningkatnya kemampuan
berfikir seseorang. Jadi, selain memiliki pengetahuan baru, proses belajar juga
akan membuat kemampuan berfikir seseorang menjadi lebih baik.

Dalam hal ini, pengetahuan akan meningkatkan kemampuan berpikir seseorang,


dan begitu juga sebaliknya kemampuan berpikir akan berkembang melalui ilmu
pengetahuan yang dipelajari. Dengan kata lain, pengetahuan dan kemampuan
berfikir merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan.

2. Menanamkan Konsep dan Keterampilan


Keterampilan yang dimiliki setiap individu adalah melalui proses belajar.
Penanaman konsep membutuhkan keterampilan, baik itu keterampilan jasmani
maupun rohani.

Dalam hal ini, keterampilan jasmani adalah kemampuan individu dalam


penampilan dan gerakan yang dapat diamati. Keterampilan ini berhubungan
dengan hal teknis atau pengulangan.

Sedangkan keterampilan rohani cenderung lebih kompleks karena bersifat abstrak.


Keterampilan ini berhubungan dengan penghayatan, cara berpikir, dan kreativitas
dalam menyelesaikan masalah atau membuat suatu konsep.

3. Membentuk Sikap
Kegiatan belajar juga dapat membentuk sikap seseorang. Dalam hal ini,
pembentukan sikap mental peserta didik akan sangat berhubungan dengan
penanaman nilai-nilai sehingga menumbuhkan kesadaran di dalam dirinya.

Dalam proses menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan pribadi anak didik,
seorang guru harus melakukan pendekatan yang bijak dan hati-hati. Guru harus
bisa menjadi contoh bagi anak didik dan memiliki kecakapan dalam memberikan
motivasi dan mengarahkan berpikir.

11
BAB III

KESIMPULAN
Belajar bukan hanya mengumpulkan sejumlah ilmu pengetahuan, melainkan lebih
dari itu, karena berhubungan dengan pembentukan sikap, nilai, keterampilan dan
pengetahuan, sehingga mahasiswa yang belajar dapat mengadakan reaksi dengan
lingkungannya secara intelektual, menyesuaikan diri untuk menuju kearah
kemajuan dalam melakukan perbaikan tingkah laku sebagai hasil belajar, belajar
membawa perubahan baik aktual maupun potensial, perubahan itu didapatkan dari
kecakapan baru, perubahan itu terjadi karena usaha (dengan sengaja).
Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.

SARAN
Dengan adanya makalah yang kami buat ini dan kami presentasi kan kepada
teman teman dan Bu Anis, saya harap teman teman dan juga Bu Anis dapat
memberikan saran serta kritik untuk makalah yang kami buat ini, agar kedepannya
kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Dr. Latipah Eva, M. Si.2017.Psikologi Dasar.Bandung:PT REMAJA


ROSDAKARYA
2. https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-belajar.html
3. https://profesi-unm.com/2021/09/20/profesi-wiki-pahami-konsep-dan-
hukum-hukum-belajar-menurut-thorndike/
4. https://serupa.id/pendekatan-pembelajaran/
5. https://profesi-unm.com/2021/09/20/profesi-wiki-pahami-konsep-dan-
hukum-hukum-belajar-menurut-thorndike/
6. https://www.kompasiana.com/
luzay4141899/632f0fb94addee63f4332ab4/hukum-apa-saja-yang-
digunakan-dalam-teori-belajar

13

Anda mungkin juga menyukai