Anda di halaman 1dari 6

Bab II

Kajian Teori

2.1 Begadang

Begadang adalah berjaga tidak tidur sampai larut malam, semalam dia tidak tidur sehingga pagi ini
ia mengantuk. (Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, 2016)

Begadang adalah perkataan yang digunakan untuk mendefinisikan kebiasaan seseorang yang tidak tidur
sampai larut malam atau bahkan terjaga sepanjang malam. Sedangkan menurut para ahli bahwa jika
seseorang tidak tidur seperti biasanya yaitu pukul 21:00 keatas maka itu sudah termasuk dalam kategori
begadang.

Seseorang yang sering begadang dapat dilihat dari beberapa gejala yang timbul dari dirinya, gejala itu
diantaranya :

1. Merasa mengantuk sepanjang hari,

2. Tidak merasa segar setelah tidur malam,

3. Kesulitan bangun di pagi hari,

4. Merasa perlu untuk tidur siang terus-menerus sepanjang hari,

5. Bahkan seseorang yang terlalu sering begadang akan terus mengkonsumsi kopi setiap saat.

Dampak buruk yang bisa terjadi akibat dari begadang ini yaitu :

1. Aktivitas yang dilakukan menjadi terganggu,

2. Konsentasi menjadi berkurang saat belajar,

3. Berdampak buruk bagi kesehatan,

4. Menurut para ahli kemampuan motorik orang yang sering begadang melambat dan kurang gesit
lagi,

5. Kebanyakan orang memiliki kulit yang pucat, dan mata bengkak

Begadang memang sebaiknya kita hindari agar aktivitas yang kita lakukan di keseharian kita tidak
terganggu karna ketika begadang terus dilakukan akan banyak dampak negatif yang terjadi baik dari segi
sosial maupun kesehatan.
2.2 Dampak negatif begadang bagi siswa/i kelas XII Bahasa SMA Negeri 1 Maumere

•Prestasi akademik menurun

Karena sedang dalam masa pertumbuhan, tidur yang cukup sangat dibutuhkan untuk pelajar. Saat tidur
tubuh dan otak kita akan mencerna informasi yang sudah di dapat selama seharian penuh.Namun, tugas
sekolah terkadang membuat pelajar memilih mengorbankan waktu tidur agar tugas tersebut selesai.
Menurut Health, pelajar yang tidur telat menunjukkan prestasi akademik yang buruk.Begadang untuk
belajar atau mengerjakan tugas justru tidak efektif. Informasi dari materi yang dipelajari akan susah
dicerna otak karena sudah lelah.

•Depresi dan perubahan emosi

Sebuah penelitian tahun 2015 yang diterbitkan di Depression and Anxiety, begadang bisa meningkatkan
resiko depresi dan anxiety.Kurang tidur menyebabkan emosi seseorang tidak stabil. Akibatnya orang
yang sering begadang akan mengalami perubahan emosi yang beragam. Kebiasaan begadang membuat
seseorang sulit mengontrol emosi. Tidak jarang dia jadi mudah marah dan sensitif terhadap sesuatu

•Risiko terkena penyakit yang berbahaya

Jessica Brown, DO, MPH, ahli obat tidur anak bersertifikat. di Our Lady of the Lake Children's Health di
Louisiana juga mengatakan jika terlalu sedikit tidur dapat meningkatkan risiko anak untuk mengalami
masalah kesehatan, seperti obesitas, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, detak jantung tidak
teratur, dan diabetes.

2.3 Dampak positif begadang bagi siswa/i kelas XII Bahasa SMA Negeri 1 Maumere

•Begadang Bisa Bikin Lebih Pintar

Hal ini karena biasanya orang yang tidur larut malam memanfaatkan waktunya dengan belajar
maupun aktivitas positif lainnya seperti membaca, menulis, dan lebih mudah beradaptasi
dengan nilai-nilai atau norma dan berpikiran lebih terbuka sehingga mudah menerima gagasan
baru.

•Begadang dapat meningkatkan kekuatan di malam hari

Dalam penelitian yang dilakukan University of Alberta, orang yang sering begadang mempunyai
puncak kekuatannya pada malam hari.Hal ini bisa jadi dikarenakan adanya peningkatan korteks
motorik dan rangsangan sumsum tulang belakang.Sementara itu, kekuatan manusia dengan
jam tidur normal relatif lebih konsisten sepanjang hari.
2.3 Peserta Didik

Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi melalui proses
pembelajaran pada jalur pendidikan baik informal, pendidikan formal, maupunpendidikan nonformal,
pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik sering juga disebut siswa/siswi
ataupun pada jenjang pendidikan tinggi yaitu perguruan tinggi, peserta didik disebut juga dengan
mahasiswa/mahasiswi. Istilah lain yang sering digunakan untuk mendiskripsikan peserta didik yaitu,
pelajar, murid,santri, warga belajar, taruna, dan lain sebagainya.

2.4 Belajar

Dalam arti luas belajar diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi
seutuhnya. Sedangkan dalam arti sempit belajar diartikan sebagai usaha penguasaan materi ilmu
pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.

Secara umum belajar dapat diartikan sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia dengan
lingkungannya, yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori.

Belajar memiliki tujuan yang sangat banyak dan bervariasi, beberapa tujuan dari belajar secara umum
yaitu :

1. Untuk mendapatkan pengetahuan,

2. Penanaman konsep dan keterampilan,

3. Pembentukan sikap dan akhlak, dan lain sebagainya.

Ada beberapa faktor psikoloogis yang dapat mengganggu aktivitas belajar seseorang yaitu :

1. Motivasi

2. Konsentrasi

3. Reaksi

4. Organisasi

5. Pemahaman

6. Ulangan/ujian.
Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang misterius artinya belajar mengandung berbagai misteri
yang belum ada satu pun teori yang berhasil memecahkan dengan tuntas misalnya orang tua atau anak
yang membaca dianggap belajar padahal belum tentu mereka belajar. Dengan kata lain kegiatan belajar
melipui membaca tetapi membaca belum tentu belajar.

Adapun beberapa jenis belajar adalah sebagai berikut:

1. Belajar rasional, yaitu proses belajar menggunakan kemampuan berpikir sesuai dengan akal sehat
(logis dan rasional) untuk memecahkan masalah.

2. Belajar abstrak, yaitu proses belajar menggunakan berbagai cara berpikir abstrak untuk memecahkan
masalah yang tidak nyata.

3. Belajar keterampilan, yaitu proses belajar menggunakan kemampuan gerak motorik dengan otot dan
urat syaraf untuk menguasai keterampilan jasmaniah tertentu.

4. Belajar sosial, yaitu proses belajar memahami berbagai masalah dan cara penyelesaian masalah
tersebut. Misalnya masalah keluarga, persahabatan, organisasi, dan lainnya yang berhubungan dengan
masyarakat.

5. Belajar kebiasaan, yaitu proses pembentukan atau perbaikan kebiasaan ke arah yang lebih baik agar
individu memiliki sikap dan kebiasaan yang lebih positif sesuai dengan kebutuhan (kontekstual).

6. Belajar pemecahan masalah, yaitu belajar berpikir sistematis, teratur, dan teliti atau menggunakan
berbagai metode ilmiah dalam menyelesaikan suatu masalah.

7. Belajar apresiasi, yaitu belajar kemampuan dalam mempertimbangkan arti atau nilai suatu objek
sehingga individu dapat menghargai berbagai objek tertentu.

8. Belajar pengetahuan, yaitu proses belajar berbagai pengetahuan baru secara terencana untuk
menguasai materi pelajaran melalui kegiatan eksperimen dan investigasi.

Bab III
Metode penelitian

3.1 Tempat dan waktu penelitian

1. Lokasi penelitian

Adapun tempat penelitian karya ilmiah in yang akan diambil dan digunakan sebagai objek
penelitian yaitu diruang kelas XII Bahasa SMA Negeri 1 Maumere

2. Waktu penelitian

Peneliti objek karya ilmiah ini selama satu Minggu dibulan Februari 2022 tanggal 5 sampai 12
Februari 2022

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis/pendekatan kualitatif, dengan metode penelitian observasi


(pengamatan) dan interview (wawancara). penelitian kualitatif ini adalah penelitian yang
bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisa.

3.3 Sumber data

Terdapat dua sumber dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. primer
adalah segala sesuatu yang menyangkut hal-hal pokok hidup manusia. sekunder adalah
sebagai tambahan atau pelengkap agar dapat menjalankan kehidupan yang lebih baik.

3.4 Teknik pengumpulan data

Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan teknik observasi(pengamatan) dan


interview(wawancara) peneliti akan mewawancarai siswa-siswi kelas 12 bahasa SMA Negeri
1 Maumere

3.5 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan ialah teknik analisa data kualitatif teknik analisa data ini
berupa hasil observasi dan wawancara Teknik ini tetap menggunakan kata-kata yang disusun
dalam teks yang diperluas dan menggunakan perhitungan statistika sebagai alat bantu dalam
analisis

Anda mungkin juga menyukai