Dosen Pengampuh:
Oleh: KELOMPOK 8 :
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anak yang lamban belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar,sehingga ana
tersebut membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang
memiliki taraf potensi intelektual yang sama. Lamban belajar adalah siswa yang kurang mampuh
menguasai pengatahuan dalam batas waktu yang telah ditentukan karena ada faktor tertentu yang
mempengaruhinya.
Siswa yang lamban belajar dan berpotensi rendah dapat pula diakibatkan oleh faktor IQ, yang
memiliki IQ antara 50 sampai 69 tertolong anak yang lamban belajar. Mereka sanggat sulit
dididik.Jika memungkinkan dididik, mereka membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
memahami pembelajaran kendatipun pada akhirnya prestasi yang dicapainya tidak semaksimal
siswa lainnya.Siswa lamban belajar disebabkan olehfaktor IQ, pada umumnya memiliki potensi
rendah, lain halnya dengan sisw lamban belajar yang diakibatkan oleh lemahnya
kemampuanmenguasai pengatahuan dan keterampilan dasar tertentu pada sebagian materi
pelajaran yang harus dikuasai sebelumnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Usia siswa lambat belajar pada penelitian ini adalah sekitar usia 7 sampai 8 tahun lebih
tepatnya kelas satu SD, sebagaimna kita ketahui bahwa usia 8 tahun merupakan usia transisi
dari operasional konkret menuju tahapan operasional formal. Tahapan operasional konkret
dimulai antara usia 7 saampai 11 tahun. Tahapan operasional konkret anak belum bisa
berfikir abstrak, jadi membutuhkan benda konkret dalam pemahamannya. Triani dan amir
(2013:19) mengunggapkan bahwa anak berkebutuhan khusus erbeda dengan anak normal
yang biasanya pada usia 11 tahun dapat berfikir abstrak tetapi pada anak berkebutuhan
khusus masi membutuhkan benda konkret.
Setiap anak berhak mendapatkan layanan pendidikan tanpa terkecuali anak slow learner.
Undang-undang no 20 tahun2003 tentang sistem pendidikan naosional menjabarkan anak dalam
pendidikannya berhak mengembangkan potensinya anak berkebutuhan khusus (ABK) berhak
mendapatkan pendidikan sebagaimana anak normal lainnya tanpa didiskriminasikan dengan
ditempatkan di sekolah khusus yang berbeda dengan anak normal.
Anak (slow learner) yaitu anak yang memiliki potensi intelegensi dibawah anak pada
umumnya, tapi tidak termasuk dalam anak tunagrahita. Anak slow learner secara akademis
memiliki memiliki IQ antara 70sampai 89 .( hadi 222016: 36). Oleh sebab itu anak akan
mengalami hambatan belajar,pada waktu anak slow learner sekolah di sekolah reguler akan
terjadi masalah akademik dan masalah sosial.
Learning disabilitas atau ketidakmampuan belajar mengacu gejala dimna siswa tidak mampu
belajar atau menghindari belajar, sehinggah hasil belajar dibawa potensi intelektualnya.
Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi kesulitan belajar, antaaraa lain:
1. Menunjukan hasil belajar yang rendah dibawa rata rata nilai yang di capai oleh
kelomponya atau dibawa potensi yang dimilikinya.
2. Hasil yang dicapai tidaak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan. Mungkin ada
siswa yang sdah berusah gita belajar, tapi nilai yang di perolehnya selalu rendah
3. Lambat dalam melakukan tugas tugas kegiatan belajarnya dan selalu terlingal dari kawan
kawannya dari waktu yang di sediakan.
4. Menunjukan siakp sikap yang tidak wajar, seperti : acuh tak acuh, menentang, berpura
pura, dusta dan sebagiannya.
5. Menunjukan perilaku yang berlekainan, seperti membolos, datang terlambat, tidak
mengrjakan pekerjaan rumah, mengganggu didalam atapun diluar kelas, tidak mau
mencatat pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan beelajar, dan sebagainya.
6. Menunjukan gejala emosional yang kurang wajar,seperti:pemurung, mudah tersinggung,
pemara, tidak atau kurang gembira dalam menghadapi situasi tertentu. Misalnya dalam
menghadapi nilai rendah, tidak menunjukan perasaan sedih atau menyesal, dan
sebagainya.
Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faaktor internal dan eksternal.
Penyebab utaama kesulitan belajar (learning distabilitas) adalah faktor internal, yaitu
kemungkinan adanya di fungsi neurologis, sedangkan penyebab utama problema belajar
( learning problems) adalah faktor eksternal, yaitu antara lain berupa strategi
pembelajaran yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan
motivafi belajar anak, dann pemberian ulangan penguatan (reinforccmeent) yang tidak
tepat difunsi neurologis sering tidak hanya menyebabkan kesuliatn belajar tapi juga dapat
menyebabkan tunagrahita dan gangguan emosional. Berbagai faktor yang dapat
menyebakan disfungsi neurologis yang ada pada gilirannya dapat menyebabkan kesulian
belajar antara lain: faktor genetik , luka pada otak karena traumafisik atau kekurangan
oksigen, biokimia yang hilang.
E. Tunagrahita
Kejaian pada tahap perkembangan anak sejak sebelum lahir sampai sesudah lahir (prenatal,
natal,postnatal)
Terkena penyakit
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan yaitu metode wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak
terstruktur adalah, wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data.
Berikut ini adalah data anak yang diwawancarai 7 juni 2022 SDLB kota ternate
Identitas anak:
Nama : N
Umur : 13
Aagama: ISLAM
Nama : H
Agama: ISLAM
Profil sekolah
HASIL WAWANRA
Dari hasil observasi yang kami dapat di lokasi bawasanya anak yang berinisial N dengan
umur 10 tahun, mengalami keterbatasan slow learner sejak dini. Menurut ibu nya dari sejak
mengandung sampai persalinan tidak ada ganguan ataau hambaatan apaapun. Dan paska dari
lahir juga anak baik baik saja setelah si N Berumur 4 tahun sudah mulai kelihatan mengalami
slow learner yang memiliki keterbatasan IQ dibawa rata-rata anak pada umumnya.
BAB V
KESIMPULAN
Slow learner merupakan anak yang mempunyai kemampuan kognitif dibawa rata rata atau
lamban belajar. Annak slow learner memiliki prestasi belajar dibawa rata rata dari anak normal
pada umumnya. Kondisi tersebut dapat terjadi disalah satu budang akademik ataau diseluruh
bidang akademik. Anak lamban belajar memiliki tingkat IQ antara 70 -90
Penyebab slow learner faktor prenataal, biologis non-keturunan, faktor natal, faaktor sesudah
melahirkan dan faktor lingkungan.
Karaateristik anak slow learner adalah faktor intelegensi, bahasa, emosi, sosial dan moral.
Diagnosis anak slow learner adalah kesulitan dalan membaca, berbahasa, memori, dan sosial
perilaku.
Permasalahan yang dihadapi oleh anak –anak slow learner yang ditemukan diantaranya ;
Memiliki prestasi akaademik yang kuraang optimal sehinggah aakan membuat anak menjadi
stres karena ketidakmaampuannyaa mencaapai apa yang di haraokaan.
Wawancara
Note : a (kelompok 8)
b: iya silahkan
a: Sebelumnya mohon maaf disini ada beberapa pertanyaan untuk ibu. Boleh tau Dengan ibu
siapa?
b: umurnya 10 tahun
a: maaf kalo ada pertanyaan yang bikin ibu kurang nyaman bu, anak ibu memiliki masalah apa
bu hingga ibu memilih untuk menyekolahkan N di sini bu?
b: awalnya saya tidak mau kasih sekolah dia sudah karna begini, siapa mau karna harus saya jaga
saya tunggu dia, cuman kakanya ni tidak mau katanya mama dia punya sekolah ada jadi biar
bagimanapun harus kse sekolah, yaah dia itu biasa saja cuman lambat dalam menanggapi
sesuatu kaya loding begitu
a: oh begitu ya bu kira kira dari umur berapa ibu mengetahui gejala itu bu?
b: itu kayanya dari lahir, tetapi saya baru menyadari saat dia umur 4 tahun karna
pertumbuhannya beda dengan anak seumurannya
b: kaya dia lebih suka menyendiri begitu, jika di ajarkan mengitung atau apa dia sangat sulit
untuk mengingat angka dan dia pe urutan bagitu
a: oh seperti itu yah bu, terus bagaimana respon ibu ketika mengetahui anak ibu mengalami
gejala seperti ibu
b: kaget, pasti saya kaget kenapa tong pe anak harus dia begini, tapi tong serahkan samua pe
Allah , tidak mungkin dari awal kita tahu
a: iya bu , mohon maaf bu pernah tidak ibu minder atau malu dengan kerabat kerabat ibu karna
anak ibu seperti ini ? maaf bu
b: yaa minderlah cuman mau bagimana lagi ini sudah di apa sama yang kuasa jadi mau bagimana
lagi
a: terus bagaimana kerja sama ibu dengan suami untuk mendidik anak ibu ?
b: dia pe papa kan su meninggal yahh biasa-biasa saja , sekarang ini saya sendiri yang mencari
jualan sedikit sedik yaah begitu sudah untuk tambahan hidup lah jadi saya sendiri dan di bantu
kaka kakanya jugaa
a: kalo kendala bu? Apakah ada kendala dalam menurus anak ibu ?
b: biasa kalo kendala tu adalah , tidak mungkin tidak ada , biar bagimanapun tetap ada seperti itu
sudah tanggungan orang tua.yahh paling kendala Cuma begituu dia lambat jadi kami juga
harus sabar
a: bagaimana bentuk pengawasan ibu ? terus apakah ada perbedaan ketika dirumah dengan di
sekolah bu ?
b: yah bentuk pengawasan paling saya lebih perhatian kepada si n ini , kalo perbedaan kayaknya
tidak ada karna dia sama , anak saya kalau dia pe tingkah itu sama di sekolah jua dirumah juga
dia pe orang tenang, pambadiam artinya tidak banyak kaya nakal nakal itu tidak ada
a: oh iyaa buu , mungkin ada berapa pertanyaan lagi bu maaf jika ibu kurang nyaman
a: sebagai orang tua seperti apa harapan ibu untuk anak ibu kedepan ? terus bagaimana ibu
mewujudkannya
b: artinya itu harapanya yahh biarkan dia sekolah dulu nanti kedepan seperti apa perkembangan
dia kedepan . intinya harapan harapan selanjutnya tu belum tentu kita tentukan harapannnya
ikut saja apa yang dia suka dan mau.
a: baikk ibu terimakasih sudah meluangkan waktunya ibu, maaf jika ada pertanyaan yang bikin
ibu kurang nyaman
b: iya tidak apa apa , saya juga disini senang membantu ngoni
a: aamin ibu
DOKUMENTASI