BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Siswa
ke sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Siswa atau yang juga disebut
sebagai peserta didik. Peserta didik tercantum pada pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa Peserta didik adalah
pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Sehingga peserta
2. Belajar
kompetensi, keterampilan, dan sikap. Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu
mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa
belajar yang dilakukan siswa sebagai anak didik. Belajar menurut Slameto (2013:
7
Studi Kasus Siswa…, Dyah Kurnia Hutami, FKIP UMP, 2018
8
arti dasar adanya aktivitas atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu.
belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
Siswa lamban belajar (slow learner) merupakan salah satu tipe siswa
inklusi. Anak yang bersangkutan memiliki ciri-ciri fisik yang sama dengan siswa
anak yang memiliki prestasi belajar rendah atau sedikit di bawah rata-rata dari
anak pada umumnya, pada salah satu atau seluruh area akademik. Jika
belajar menunjukkan skor antara 70 dan 90. Siswa tersebut lebih lamban
Malik (2009: 61), anak-anak lamban belajar sulit menangkap apa pun yang
populasi sekolah. Siswa-siswa ini tidak menonjol dan sangat berbeda dari
teman sekelas. Siswa tersebut selalu lamban dan sering diejek oleh siswa lain
karena kelambanannya.
adaptasi sosial, tetapi masih jauh lebih baik dengan penyandang tunagrahita,
lebih lamban pada peserta didik pada umumnya. Siswa lamban belajar
kecerdasan anak lamban belajar menurut Marthan (2007: 50) IQ-nya adalah
di antara 70-85.
siswa lamban belajar atau slow learner adalah siswa yang memiliki
materi yang berkaitan dengan simbol, hal abstrak, dan konsep, sehingga
Siswa lamban belajar menurut Nani Triani dan Amir (2013: 10-
1. Inteligensi
masalah hampir pada semua pelajaran, terutama pada mata pelajaran yang
sulit untuk memahami hal-hal yang abstrak. Nilai hasil belajarnya rendah
2. Bahasa
orang lain).
3. Emosi
lamban belajar cepat marah dan meledak-ledak serta sensitif. Jika ada hal
4. Sosial
baik. Siswa lamban belajar sering memilih jadi pemain pasif atau penonton
saat bermain atau bahkan menarik diri. Walau pada beberapa anak ada
5. Moral
tambahan waktu dalam mengerjakan ulangan, ujian, tes, dan tugas lain.
karakteristik anak lamban belajar dapat dilihat dari sisi intelegensi, bahasa,
pembuahan. Seluruh bawaan biololgis seorang anak berasal dari kedua orang
Selain itu, anak lamban belajar juga dapat disebabkan adanya gangguan
a) Obat-Obatan
Pada saat ibu hamil, ada beberapa jenis obat yang apabila
diminum berakibat merusak atau merugikan janin. Begitu juga dengan ibu
pembentukan sel-sel otak bayi. Seperti karena kekurangan asam folat atau
c) Radiasi Sinar X
otak dan system tubuh lainnya. Radiasi sinar X rawan terjadi pada saat
d) Faktor Rhesus
Bila orang tua anak memiliki darah dengan Rh-positif dan Rh-
antibody darah ibu dapat menyerang darah bayi dalam kandungan. Hal
pada otak atau beberapa penyakit seperti meningitis dan encephalis dapat
kehamilan, atau usia ibu hamil); faktor selama proses kehamilan (proses
prenatal dan genetik, faktor biologis non-keturunan, faktor natal, dan faktor
lingkungan.
tidak sama seperti mengajar anak normal, sebab selain memerlukan suatu
pendekatan yang khusus juga memerlukan strategi yang khusus. Hal ini semata-
mata karena bersandar pada kondisi yang dialami anak yang bersangkutan. Proses
pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus juga ditegaskan oleh Aziz (2015:
116), termasuk siswa lamban belajar harus disesuaikan dengan kondisi siswa.
diberikan secara fleksibel dan sesuai dengan tingkat kemampuan anak. Selain itu,
yang dimiliki.
menjalani hidup secara wajar. Upaya yang dapat dilakukan antara lain:
(1) tidak bersikap memanjakan, (2) tidak bersikap acuh tak acuh
kemampuan anak.
Upaya yang perlu dilakukan antara lain: (1) jumlah siswa yang dilayani
guru tidak lebih dari 4-6 anak dalam setiap kelasnya, (2) pengaturan
menjangkau seluruh anak dengan mudah, dan (4) modifikasi alat bantu
pengajaran.
3) Prinsip Kesiapan
berikutnya.
4) Prinsip Keperagaan
5) Prinsip Motivasi
salah satu dasar mendidik ABK agar siswa yang bersangkutan sebagai
tanpa harus merasa rendah diri atau minder dengan orang normal.
7) Prinsip Ketrampilan
sehingga perlu diupayakan agar anak mempunyai sikap yang baik serta
1) Prinsip Motivasi
didiknya agar tetap memiliki gairah dan semangat yang tinggi dalam
3) Prinsip Keterarahan
6) Prinsip Individualisasi
7) Prinsip Menemukan
atau emosionalnya.
kemampuannya. .
sikap.
berbeda dengan anak didik lainnya akan berbeda dengan guru yang
memandang anak didik sebagai makhluk yang sama dan tidak ada
lain:
1) Pendekatan Individual
2) Pendekatan Kelompok
3) Pendekatan Bervariasi
4) Pendekatan Edukatif
5) Pendekatan Pengalaman
adalah lebih baik daripada sekedar bicara, dan tidak pernah berbuat
sama sekali.
6) Pendekatan Pembiasaan
7) Pendekatan Emosional
8) Pendekatan Rasional
perbuatan yang buruk, serta mana kebenaran dan mana kedustaan dari
9) Pendekatan Fungsional
makhluk sosial.
kredilnya jiwa agama di dalam diri siswa, yang pada akhirnya nilainilai
keagamaan.
dasar kelas rendah. Siswa harus menguasai aspek membaca, menulis, dan
a. Pengertian Menulis
yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-
lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik
itu.
pikiran, perasaan, pengalaman, dan hasil bacaan dalam bentuk tulisan, bukan
dalam bentuk tutur. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis
buah pikiran melalui tulisan, Buah pikiran tersebut dapat berupa pendapat,
langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Hal tersebut sejalan
kemampuan siswa dalam memahami suatu tulisan atau bacaan, dan dapat
pikiran dan pengalaman kepada pembaca secara tidak langsung dengan tujuan
atau bacaan.
b. Pengertian Membaca
written material, memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung
adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis melalui media kata atau
huruf yang dihubungkan menjadi kata yang memiliki kata tersendiri untuk
c. Pengertian Berhitung
sejak masih kecil. Penyiapan belajar berhitung juga dijelaskan oleh Gunarti
kecerdasan siswa.
B. Penelitian Relevan
sudah bisa membaca, menulis, dan berhitung, hanya terdapat 2 siswa yang
diluar dan bermain media canggih. Selain faktor tersebut juga terdapat
faktor dari dalam diri siswa yang kurang motivasi dalam membaca,
menulis dan berhitung dan kurangnya minat siswa untuk belajar lebih
rajin. Strategi yang dilakukan guru untuk mengatasi siswa yang belum
lancar membaca, menulis dan berhitung adalah dengan lebih sabar dalam
membaca dan menulis, karena guru dan orangtua harus berkolaborasi agar
yang akan bermanfaat untuk siswa lamban belajar yaitu program yang
contoh dari jenis program ini. Untuk melengkapi program ini, pendidikan
Nama
No. Pene Persamaan Perbedaan
liti
1. Tiwi Membahas 1. Membahas
Mard tentang tentang
ika memba faktor-
ca, faktor yang
menuli mempengar
s, dan uhi
berhitu kesulitan
ng di membaca,
Sekola menulis dan
h berhitung.
Dasar. 2. Dilakukan
di kelas 1
SD.
Josephien Membahas 1. Membahas
Atie tentang tentang
no memba kesulitan
Ogan ca. membaca.
2.
o 2. Penelitian
dilakukan
kepada
guru.
Quah Membahas Membahas
May tentang tentang
Ling siswa program
lamban yang
belajar. dapat
diterapka
3. n untuk
siswa
yang
mengala
mi
lamban
belajar.
C. ALUR PIKIR
prestasi belajar rendah atau sedikit di bawah rata-rata dari anak pada
umumnya, pada salah satu atau seluruh area akademik. Jika dilakukan
70 dan 90. Biasanya, anak lamban belajar (slow learner) mengalami beberapa
berikut:
dan ekspresif.
kelas regular murni dan di kelas inklusi tentu terdapat perbedaan. Kehadiran